Share

BRIAN SAYANG MAMA

Kaca jendela pecah dan hancur. Serpihan-serpihannya berantakan seketika jatuh memenuhi halaman. Baik Ambar maupun Sapto tercengang melihat hal dramatis barusan.

“Briaaaan!” Terdengar teriakan Bu Retno dari lantai atas.

Sapto yang tak sabaran segera membopong tubuh Ambar lalu bergegas masuk rumah. Mereka panik dan sedih melihat perilaku Brian yang temperamen. Sapto menaruh tubuh Ambar di sofa ruang tamu, sementara dirinya langsung berlari menaiki tangga.

Begitu sampai lantai atas, Sapto melihat Bu Retno sedang menenangkan Brian yang tantrum. Bu Retno kewalahan dengan perlawanan bocah bongsor ini. Beberapa kali wanita ini hampir jatuh, beruntung bisa berpegangan pada kursi.

“Brian! Tenang, Nak.” Sapto berusaha membujuk dengan mendekat pelan-pelan.

Seketika Bu Retno menoleh lalu tersenyum. Sedang Brian masih tak menyadari kehadiran guru kesayangannya. Namun, bocah ini sudah mulai melemah tenaganya. Dia lalu duduk di lantai sambil memegang kedua lutut. Bu Retno ikut berjongkok karenanya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status