Share

27. Sampai Tutup Usia

"Lov!?" panggil Mas Rama.

Jangan cuma panggil Mas. Nggak bakal aku toleh sampai suaramu kering pun. Kejar, Mas, kejar aku.

Mas Rama mengejarku yang sudah lima meter di depannya. Seiring terus berjalan, mobil putih berlogo Honda itu pun berlalu, dan Ulya sempat menyapa Mas Rama pula dari dalam mobil.

"Lov? Kamu marah ya?"

Aku diam saja dan terus berjalan di trotoar. Mas Rama meraih tanganku, kutepis. Aku duduk di sebuah bangku pinggir trotoar tepat dibawah pohon yang agak rindang. Beberapa kendaraan berseliweran di depanku.

Mas Rama menghampiriku dan mencoba memegang tanganku lagi. Kutarik tanganku yang tadi kuletakkan di atas paha.

Pandang kubuang jauh menerawang. Bibit kugigit.

"Hei, cewek?" goda Mas Rama sambio tersenyum. Rupanya ia sudah mengambil setangkai bunga yang mungkin ditanam di samping trotoar. Bunga daisy.

Aku masih tak acuh pada Mas Rama. Kesalku bertalu-talu riuh dalam dada. Liar seperti genderang perang bangsa Troy melawan Spartan.

"Ya udah kalau gitu aku nyanyi," kat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status