Share

26. Kedatangan Ulya

Aku terjebak dalam ruangan dekan genit, buaya cap kelinci hutan yang sudah diujung syah**tnya saat menatapku. Jantungku berdegup tiada hentinya setelah kulayangkan tamparan sekeras padanya. Ia meringis sebentar, tapi kemudian matanya nyalang dan bengis.

Tuhan, apa yang akan ia perbuat padaku? Selamatkan aku, Tuhan. Tanganku perlahan meraih ponsel untuk menelepon Mas Rama. Namun tangan Pak Dekan langsung menyambar ponsel yang kukeluarkan dari tas. Aku menarik tangan sehingga sambarannya tak mengenai ponselku.

"Mau hubungi siapa, hah?" Lelaki berambut tipis itu menyeringai.

"Kamu cuma saya minta pegangan tangan gak mau, kalau begitu sekarang saya terpaksa memaksa kamu untuk ciu-"" terusnya.

"Sadar, Pak! Bapak orang terhormat."

"Hahaha. Kita nikmati saja."

Tok tok tok. Suara pintu diketuk.

Tok tok tok! Lebih keras.

Semoga seseorang masuk dan aku selamat. Semoga. Tuhan, kirimkan orang lain untuk mengeluarkanku dari sarang buaya ini.

Tok tok tok! Sekali kagi.

"Kamu masih beruntung, Cinta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
cinta tolol .. dibilang simpanan malah diam aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status