30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia

30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia

last updateLast Updated : 2024-10-19
By:  SunnyBells09  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
103Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dunia Aleeka jungkir balik semenjak menyetujui permintaan kakak kembarnya, Aqeela, yang memintanya untuk menggantikan posisinya sebagai tunangan Sean untuk sementara waktu, sampai dia kembali. Setelah dirinya tinggal di rumah Sean, Aleeka baru mengetahui bahwa tunangan kakaknya itu adalah anak dari ketua mafia paling ditakuti di Sisilia, Italia. Namun perhatian dan cinta Sean justru mampu meluluhkan hati Aleeka, hingga membuatnya jatuh cinta pada Sean. Hingga suatu hari Aleeka mengetahui bahwa dirinya telah berbadan dua, dan di saat yang sama, Aqeela pun kembali pulang.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1. Yang Pertama

"Jangan mengetes kesabaranku, Aqeela." Mendengar ucapan pria berjas hitam di hadapannya, gadis itu cemberut. Tampak tidak senang. Wajahnya memerah dan fokus matanya tampak kabur, seperti sedang mabuk.Namun, ia tidak menuruti ucapan pria itu dan justru menarik leher sosok gagah itu agar mendekat padanya. Tanpa menunggu lagi, gadis itu melumat bibirnya, mencoba menghilangkan haus yang sangat menyiksa. Tangannya meraba dada bidang terbalut jas rapi. Tangan lainnya yang berada di leher si pria menekan untuk mendalamkan ciuman mereka."Cukup." Pria itu menarik diri, melepaskan rangkulan si gadis. Ia tampak frustrasi. "Kamu mabuk."Bibir gadis di hadapannya merekah sempurna, tampak menggoda. Belum lagi pakaian pesta yang tengah digunakan oleh perempuan itu sudah berantakan--menambah kesan seksi sekaligus menggoda."Istiharatlah. Jangan melakukan sesuatu yang nanti kamu sesali." Pria itu, Sean, kembali berucap. Sekuat tenaga, ia mencoba mengendalikan diri. Setelah itu, ia berbalik pergi.Namun,

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
103 Chapters

Bab 1. Yang Pertama

"Jangan mengetes kesabaranku, Aqeela." Mendengar ucapan pria berjas hitam di hadapannya, gadis itu cemberut. Tampak tidak senang. Wajahnya memerah dan fokus matanya tampak kabur, seperti sedang mabuk.Namun, ia tidak menuruti ucapan pria itu dan justru menarik leher sosok gagah itu agar mendekat padanya. Tanpa menunggu lagi, gadis itu melumat bibirnya, mencoba menghilangkan haus yang sangat menyiksa. Tangannya meraba dada bidang terbalut jas rapi. Tangan lainnya yang berada di leher si pria menekan untuk mendalamkan ciuman mereka."Cukup." Pria itu menarik diri, melepaskan rangkulan si gadis. Ia tampak frustrasi. "Kamu mabuk."Bibir gadis di hadapannya merekah sempurna, tampak menggoda. Belum lagi pakaian pesta yang tengah digunakan oleh perempuan itu sudah berantakan--menambah kesan seksi sekaligus menggoda."Istiharatlah. Jangan melakukan sesuatu yang nanti kamu sesali." Pria itu, Sean, kembali berucap. Sekuat tenaga, ia mencoba mengendalikan diri. Setelah itu, ia berbalik pergi.Namun,
Read more

Bab 2. Kepergian Sean

“Pesandari siapa, Sayang?”Kaget,Aleeka langsung membalikkan handphonenya. Tidak tahu Sean sudah bangun.“Bukandari siapa-siapa,” jawab Aleeka buru-buru. Aleeka berharap dia tidak terlihatgelagapan di mata Sean.“Emm,”jawab Sean malas sambil mempererat pelukannya, menarik Aleeka bersandar di dadabidangnya. lalu mengecup puncak kepala Aleeka. “Apamasih sakit?” tanya Sean lagi sambil menenggelamkan wajahnya di tengkukAleeka.Maludan menyesal, itulah yang Aleeka rasakan. Mengingat Aleeka-lah yang memulaikegilaan semalam. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan, menggeleng. Apayang sebenarnya dia minum malam kemarin? Bagaimana bisa dia bisa hilang kendaliseperti itu?“Ma-maafsoal semalam, aku mabuk dan tidak sadar berbuat seperti itu padamu,” gumamAleeka. “Tidakmasalah, tapi kedepannya kamu tidak boleh mabuk jika tidak bersamaku,” Seanmenjawab dengan santai.Mendengarucapan Sean, Aleeka hanya bisa tersenyum miris. Kalau Aqeela tahu apa yangsudah dia lakukan. Pasti Ale
Read more

Bab 3. Curiga

“Aqeela sayang, tidak bisa kamu pergi nanti saat kamu sudah sehat sepenuhnya,” ucap Liliana saat Aleeka pamit untuk pergi.Aleeka berbohong pada Liliana, kalau dia pergi untuk bertemu teman-teman sekolahnya dulu.Malam itu, saat hasil tes menunjukan positif, Aleeka lemas. Dia bingung harus bagaimana. Apakah dia harus merelakan bayi itu pergi tanpa lahir ke dunia, atau membesarkannya seorang diri. Tapi bagaimana, penghasilannya bahkan tidak cukup untuk membayar pengobatan ibu asuhnya.Ting!Bunyi notifikasi muncul, ada chat masuk dari Aqeela.[Jangan telat, aku tunggu di hotel dekat bandara sesuai perjanjian kita, besok.]Perjanjian antara Aleeka dan Aqeela akhirnya akan berakhir. Usaha Aqeela untuk menjadi model ternama di Paris tidak membuahkan hasil, membuat Aqeela kembali lebih cepat dari perjanjian awal.Aleeka membalas pesan itu, dan mulai bersiap. Fokus Aleeka saat ini untuk segera pergi dari kediaman Genaaro, pergi sejauh mungkin dari Aqeela dan Sean. Dia harus menyembunyikan k
Read more

Bab 4. Singapura

Aleeka bernapas lega kembali menghirup udara di negara Singapura, tempat dia tumbuh dari bayi hingga sekarang ini, taksi yang membawanya sudah sampai di gedung apartemen yang selama ini ditinggalinya dengan ibu asuhnya. “Akhirnya aku pulang” Aleeka menarik napas dalam dan menghembuskanya perlahan, menatap tatanan kota yang dirindukanya. Aleeka tinggal di lantai sepuluh gedung tersebut, flatnya terdiri dari 2 lantai, dengan kamar pribadi Aleeka berada di lantai atas. Apartemen itu sebenarnya pemberian dari ayah kandungnya, Darius Widjaya. Ting Lift yang membawa Aleeka telah sampai di lantai yang di tuju, Aleeka buru-buru mengeluarkan kunci dan membuka pintunya. “Nancy..” teriak Aleeka tak sabar ingin memeluk ibu asuhnya tersebut. Seorang wanita paruh baya dengan tubuh kurus keluar dari salah satu kamar, Aleeka langsung memeluk Nancy dengan rasa haru, betapa dia merindukan sosok wanita yang merawat dan membesarkanya dari bayi dengan penuh kasih sayang, bahkan Nancy tidak menikah han
Read more

Bab 5. Hamil

Aleeka terlihat gugup saat dirinya ditempatkan di ruang IGD, menunggu dokter yang akan memeriksanya tiba, dia bahkan tak menyadari saat Gibran, pemuda yang menolongnya berpamitan untuk pergi. Hanya Nancy yang mengucapkan terimakasih pada Gibran sebelum pria berwajah tampan itu meninggalkan rumah sakit.“Aleeka, kau baik-baik saja kan selama di Jakarta sana? Mengapa aku merasa kau terlihat lebih pucat dan lemah setelah kembali dari sana?” Nancy mengusap lembut lengan Aleeka penuh kasih, dia benar-benar mengkhawatirkan kondisi Aleeka saat ini.“Nancy, aku... ehm.. begini Nancy... sebenarnya aku-“Belum sempat Aleeka menyelesaikan kalimatnya, dokter yang di tunggu pun tiba. Gadis berusia 23 tahun itu pun mengikuti arahan sang dokter yang memeriksanya, hingga dokter tersebut menyarankan dirinya untuk memeriksakan diri ke dokter obgyn.Aleeka sebenarnya sudah tau apa yang akan dikatakan oleh dokter, namun karena Nancy berkeras untuk menuruti semua anjuran dokter, maka mereka pun kini suda
Read more

Bab 6. Aqeela Semakin Geram

“Apa yang sudah kau lakukan Aleeka? kau membuat kekacauan disini! sudah kukatakan jaga sikapmu! Jangan pernah mendekati apalagi merayu calon suamiku, tapi apa nyatanya hah?! Kau membuat semua rencanaku jadi berantakan” Suara Aqeela langsung terdengar nyaring begitu Aleeka menggeser tombol hijau di ponselnya, sampai-sampai dia harus menjauhkan benda tersebut dari telinganya. “Apa maksudmu Aqeela?! Bukankah aku sudah menuruti semua yang kau pinta? Dan kini tolong tepati kata-katamu! Menjauhlah! Dan JANGAN KAU GANGGU HIDUPKU LAGI!” Aleeka kesal atas semua tuduhan Aqeela, terlebih dia merasa sudah berkorban menghabiskan waktunya selama satu bulan untuk menuruti kemauan kakak kembarnya itu. “Dengan Aleeka aku tidak akan-“ “Kau yang seharusnya mendengarkan aku Aqeela, jangan kau anggap diriku lemah hanya karena papa dan mama selalu ada di pihakmu. Berhentilah menjadi anak manja yang sellau mengandalkan ornag lain untuk mendapatkan semua yang kau inginkan! Aku sudah tidak sudi lagi menur
Read more

Bab 7. Proyek Besar

Pagi hari Sean tak bisa lagi mengabaikan kesibukanya di kantor, keluarga Genaaro memang membangun semua bisnis legalnya di Indonesia., walaupun mereka juga memiliki jaringan bisnis ilegal yang tersebar di beberapa negara di Eropa, dan Sean adalah pewaris utama kerajaan yang dulunya di rintis oleh Tuan Genaaro, kakek dari Sean.Pagi-pagi sekali Sean sudah meninggalkan rumahnya, dia melewatkan sarapan yang biasanya selalu dia tunggu untuk dapat menikmati makan bersama neneknya dan juga Aleeka, saat Aleeka masih bertukar peran dengan Aqeela.“Apa Sean tidak sarapan pagi ini?” Aqeela yang hanya makan berdua dnegan Liliana menanyakan keberadaan Sean pada salah seorang maid yang melayani mereka.“Tuan Muda Sean sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali nona”“Mengapa dia pergi tanpa membangunkan aku dulu?”“Saya kurang tau soal itu nona, maaf”Aqeela menatap maid yang tertunduk di hadapanya dengan tatapan tajam dan jelas tidak menyukainya.“Sudahlah Aqeela, mungkin Sean memiliki pekerjaan
Read more

Bab 8. Siapa Dia?

Brraakkkkkk.Aleeka terhuyung ke depan, hampir saja kepalanya membentur kursi yang ada di depanya, kedua tangan Aleeka memeluk perutnya, berusaha melindungi bayi yang ada dalam rahimnya.“Oh Tuhan, apa yang terjadi? Ada apa pak supir?”“Ada sebuah mobil menyerempet kita dari samping tadi nona, mungkin sang supir dalam keadaan mabuk, apakah anda baik-baik saja nona?”“Aku tidak apa-apa pak, jangan khawatir”Setelah memastikan kondisi Aleeka, pengendara supir taksi yang ditumpangi Aleeka pun keluar dari mobil untuk memeriksa keadaan mobilnya. Beberapa orang berkerumun di dekat taksi tersebut, mereka ingin melihat kondisi orang yang berada di dalam mobil.Aleeka pun akhirnya keluar dari dalam taksi dengan masih tetap memegangi bagian perutnya. Walaupun hanya benturan kecil tetapi Aleeka sangat mengkhawatirkan kondisi janin yang ada disalam sana.“Sekali lagi kau mengacaukan kehidupan Aqeela, maka mobil yang kau tumpangi akan berakhir menjadi rongsokan, dengan dirimu berada di dalamnya”A
Read more

Bab 9. Dia Aqeela Maharani Widjaya

“Dasar tidak sabaran, dia pasti bukan penduduk asli sini, kampungan”“Hei Aleeka, jangan mengatai orang lain, ingat kau ini sedang hamil” Nancy setengah tertawa melihat Aleeka memandang pengemudi mobil di depan mereka dengan tatapan tidak suka.“Mungkin dia sedang tergesa-gesa untuk menemui kekasihnya” tebak Nancy yang langsung mendapat cibiran dari Aleeka.“Tapi dia seperti orang tidak beretika Nancy, harusnya dia tertib antri, nanti juga dapet gilirannya”“Ya ya, terserah kau sajalah Aleeka”Setelahnya tak ada lagi perdebatan antara Aleeka dan Nancy, karena mobil di depanya sudah melaju keluar area parkir seperti sedang terburu-buru.~\/~Di Jakarta.Sean sedang berada di salah satu tempat hiburan milik sahabatnya. Mereka berada di ruang vvip dengan fasilitas super mewah.“Sean, akhirnya kau datang juga, setelah mengurung diri bersama tunanganmu itu” dua orang laki-laki yang nampak sebaya dengan Sean menghampirinya.“Yaza? kau ada disini? Bukankah ini adalah hari pernikahanmu?” Sea
Read more

Bab 10. Hanya Milikku

Aku tak peduli siapa pemilikmu, saat aku menginginkanmu kupastikan kau hanya akan jadi milikku~Gibran Yudhistira~***Gibran menoleh ke samping dan menatap Sean tajam setelah mendengar nama yang diucapkan oleh sahabatnya itu, sedangkan Sean yang sedang asik menatap layar ponselnya tak menyadari tatapan mata Gibran, Yaza saat itu sedang menerima panggilan telpon, hanya Arik yang menyadari perubahan wajah Gibran disana.Gibran Yudhistira, Sean mengenalnya dari jaman kuliah dulu, saat itu William Genaaro, ayah Sean mengirimnya untuk menempuh pendidikan di Jerman. Disanalah Sean mengenal Gibran, Arik dan Yaza. Satu tahun kemudian adik kandung Sean, yaitu Jerome Genaaro menyusulnya untuk kuliah di kampus yang sama, karena jaran usia antara Sean dan Jerome hanya terpaut satu tahun, akhirnya Jerome pun masuk ke dalam lingkaran pertemanan mereka.“Ehem...” Arik sengaja berdehem cukup keras untuk mengalihkan perhatian Gibran, dan triknya cukup berhasil. Gibran tak lagi memandang tajam ke arah
Read more
DMCA.com Protection Status