Share

Bab 2. Kepergian Sean

Author: SunnyBells09
last update Last Updated: 2023-11-11 19:02:09

“Pesan dari siapa, Sayang?”

Kaget, Aleeka langsung membalikkan handphonenya. Tidak tahu Sean sudah bangun.

“Bukan dari siapa-siapa,” jawab Aleeka buru-buru. Aleeka berharap dia tidak terlihat gelagapan di mata Sean.

“Emm,” jawab Sean malas sambil mempererat pelukannya, menarik Aleeka bersandar di dada bidangnya. lalu mengecup puncak kepala Aleeka.

“Apa masih sakit?” tanya Sean lagi sambil menenggelamkan wajahnya di tengkuk Aleeka.

Malu dan menyesal, itulah yang Aleeka rasakan. Mengingat Aleeka-lah yang memulai kegilaan semalam. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan, menggeleng. Apa yang sebenarnya dia minum malam kemarin? Bagaimana bisa dia bisa hilang kendali seperti itu?

“Ma-maaf soal semalam, aku mabuk dan tidak sadar berbuat seperti itu padamu,” gumam Aleeka.

“Tidak masalah, tapi kedepannya kamu tidak boleh mabuk jika tidak bersamaku,” Sean menjawab dengan santai.

Mendengar ucapan Sean, Aleeka hanya bisa tersenyum miris. Kalau Aqeela tahu apa yang sudah dia lakukan. Pasti Aleeka tidak akan bisa hidup dengan tenang.

Mengangguk mengiyakan ucapan Sean, Aleeka tidak ingin membahas masalah ini lagi.

Sean melonggarkan pelukannya. Menarik Aleeka agar berhadapannya dengannya.

Merasakan sentuhan Sean, Aleeka berbalik. Matanya disambut dengan manik coklat keemasan yang tengah menatapnya lembut, rambut bangun tidur yang terlihat mengemaskan, surai ikal yang jarang Aleeka lihat, sungguh memanjakan mata. Namun tidak dengan tubuhnya. Otot lengan dan dada yang begitu kekar, pemandangan yang tidak pantas untuk dilihat dalam keadan Aleeka yang saat itu hanya terbalut selimut.

Pandangannya menyusuri setiap sudut dari wajah tampan dihadapnnya, hingga matanya tertuju pada luka di ujung bibir Sean, ingat kalau itu hasil kelakuan gilanya. Aleeka semakin tidak bisa menatap mata Sean dengan benar.

“Ada yang ingin aku bicarakan," ucap Sean, membuat Aleeka menatap Sean kembali.

"Aku harus ke italia membantu ayah dengan urusan disana, kamu akan tetap tinggal di sini sampai hari pernikahan tiba. Minta saja pada para pelayan apapun yang kamu butuhkan," lanjut Sean, tersirat keengganan di wajahnya.

“Benarkah?” Spontan Aleeka menyuarakan isi hatinya, senang.

Sebelah alis Sean terangkat, seperti mempertanyakan apa yang dia dengar. Aleeka hanya bisa bungkam, takut salah bicara.

Menggeleng pasrah, Sean lalu melanjutkan, "Lalu nenek ingin tetap tinggal disini sementara waktu. Aku titip nenek padamu."

Liliana, nenek Sean yang sudah 2 minggu ini ikut tinggal bersama mereka. Terlihat 10 tahun lebih muda dari pada umur sebenarnya, tinggi dengan postur tubuh yang masih tegap dan terlihat sangat berwibawa. Perilakunya sungguh elegan dan ramah saat Aleeka mengajaknya berbicara.

"Baik, akan aku jaga nenek sebisaku."

Senyum kecil merekah, Aleeka senang tidak harus selalu waspada dan takut penyamarannya akan ketahuan oleh Sean. Sebulan lagi, Aleeka harus bisa bertahan berpura-pura menjadi Aqeela.

“Aku akan kembali secepatnya bila urusan di sana sudah selesai.” Sean kembali menarik Aleeka ke dalam pelukannya. Dagunya kini berasa di puncak kepala Aleeka.

“Tidak perlu,” ucap Aleeka cepat ketika mendengar perkataan Sean sambil sedikit bergeser mundur, memberi jarak diantara mereka. “Maksudku, kamu bekerja saja dengan fokus, jangan terburu-buru,” lanjutnya menjelaskan. Akan lebih aman baginya bila Sean tinggal lama di Italia.

“Lalu bagaimana dengan persiapan pernikahan kita?” ucap Sean sambil membelai lembut kepala gadis itu.

“Biar aku saja yang mengurusnya. Kamu fokus saja dengan urusan di Itali.”

Aleeka mencoba menyakinkan Sean. Sebenarnya, Sean tidak pernah bertemu dengan Aqeela, jadi tidak seharusnya Aleeka takut akan ketahuan. Namun Aleeka takut saat Aqeela kembali, Sean akan menyadari perubahan kecil dari perilaku tunangannya.

Ada rumor yang beredar, siapapun yang berani mengusik keluarga Genaaro, maka hidup mereka akan menghilang begitu saja tanpa orang sadari.

“Kenapa aku merasa kamu sangat ingin aku pergi?”

Aleeka buru-buru menggelengkan kepala mendengar hal itu. Raut wajahnya tampak kaget dan takut. “Bukan begitu, maksudku-“

Belum sempat Aleeka menyelesaikan ucapannya, Sean melepaskan pelukannya dan bangkit dari ranjang. Menampilkan tubuh tanpa busana, seperti patung pahatan Yunani.

Buru-buru Aleeka memejamkan matanya. Malu melihat tubuh yang tidak seharusnya dia lihat.

Tanpa sepatah kata pun Sean, meninggalkan Aleeka. Membuat si gadis bingung.

‘Apa aku sudah salah bicara’

Sebulan berlalu, sejak kepergian Sean ke Italia. Selama sebulan ini juga Aleeka dan Liliana jadi lebih dekat satu sama lain. Aleeka seperti menemukan sosok nenek yang tidak pernah dia miliki sebelumnya.

“Aqeela sayang, Nenek lihat katalog terbaru Dior untuk spring nanti sudah ada. Bagaimana kalau nanti siang kita belanja?” ajak Liliana saat melihat Aleeka turun tangga.

“Kenapa tidak kita panggi saja mereka kerumah untuk membawakan katalognya Nek? Aku khawatir mall akan ramai hari ini, akan lebih nyaman kalau mereka yang ke rumah,” saran Aleeka, bersikap dan bertutur kata seperti Aqeela.

Sebelum Aleeka tinggal di kediaman Genaaro, Aqeela memberikannya banyak majalah fashion, membuatnya belajar memakai make up, berjalan menggunakan heels dan bersikap sepeti Aqeela, anak orang kaya yang bermartabat. Bahkan Aleeka merasa bahwa dia menemukan bakat baru, bakat berakting.

“Nenek menurut apa katamu saja,” ucap Liliana beranjang dari sofa dan melangkah menuju ruang makan dan Aleeka membuntuti di belakangnya.

Saat pintu ruang makan dibuka, meja makan sudah dipenuhi dengan berbagai hidangan. Sup, roti, bubur, telur rebus, salad dan jus buah.

“Nenek sudah menyuruh para pelayan menyiapkan makanan kesukaanmu.” Ajak Liliana, sambil menarik Aleeka untuk duduk di sampingnya.

Dalam kepura-puraannya menjadi Aqeela, Aleeka juga harus berbohong soal makanan dan hobinya. Aqeela yang memiliki Impian menjadi seorang model, hanya menyukai makanan dengan sedikit garam dan sedikit bumbu. Berbanding terbalik dengan Aleeka yang menyukai makanan berbumbu.

“Kamu mau apa, Sayang?” tanya Liliana dengan pelayan disampingnya siap membantu melayani mereka.

“Apa saja boleh Nek,” jawab Aleeka lemas, mulai merasa mual mencium aroma makan.

“Kamu mau salad dengan telur seperti bi-“

Belum sempat Liliana selesai bicara, Aleeka menutup mulutnya, segera berlari menuju kamar mandi. Akhir-akhir ini, setiap pagi dia sering mual dan muntah-muntah. Bau parfum yang dulunya tercium wangi, sekarang malah membuatknya mual. Pikirannya mulai melayang kemana-mana, mengingat kejadian satu bulan yang lalu dengan Sean.

Tangannya mencengkram ujung dressnya cemas. 'Bagaimana ini? Apa mungkin aku- Ah! Tidak-tidak, pasti aku hanya demam biasa' pikir Aleeka.

"Aleeka sayang, kamu kenapa? Apa perlu Nenek panggilkan dokter?" ucap Liliana di balik pintu.

"Tidak usah Nek!” Aleeka segera mengatur moodnya.

"Kamu yakin?" tanya Liliana lagi, setelah melihat wajah Aleeka yang pucat.

"Aku hanya perlu istirahat Nek."

Mualnya semakin menjadi-jadi, tapi tidak ada apapun yang bisa dimuntahkan. Pelayang kediaman Genaaro menepuk-nepuk punggungnya dan memapahnya keluar kamar mandi.

“Pelayan, telepon dokter sekarang juga,” titah Liliana kepada para pelayan. Wanita itu khawatir melihat kondisi Aleeka yang lemas dan pucat pasi.

“Baik Nyonya,” jawab salah satu pelayan yang kemudia bergegas pergi.

“Nek, aku baik-baik saja. Ini hanya sakit biasa.” Aleeka ingin menghindar dari pemeriksaan dokter. “Aku tidak ingin bertemu dengan dokter, kumohon Nek,” lanjutnya memelas, berharap Liliana mengurungkan niatnya.

Melihat mata berlinang dan wajah pucat Aleeka, akhirnya Liliana setuju untuk tidak memanggil dokter.

Aleeka kembali ke kamarnya. Dia segera meraih handphone, mencari gejala yang dia rasakan di internet. Tangannya bergetar semakin ragu, saat membaca informasi yang dia dapat. 

Diam-diam malam itu, Aleeka membeli alat tes yang diantarkan oleh kurir. Tidak boleh sampai ada yang tahu kalau dia membeli hal seperti ini. Dengan hati yang ragu Aleeka mengikuti intruksi yang tertera dalam kemasan.

‘Tuhan, aku mohon jangan buat khawatiranku menjadi kenyataan.’

Dua garis merah.

Related chapters

  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 3. Curiga

    “Aqeela sayang, tidak bisa kamu pergi nanti saat kamu sudah sehat sepenuhnya,” ucap Liliana saat Aleeka pamit untuk pergi.Aleeka berbohong pada Liliana, kalau dia pergi untuk bertemu teman-teman sekolahnya dulu.Malam itu, saat hasil tes menunjukan positif, Aleeka lemas. Dia bingung harus bagaimana. Apakah dia harus merelakan bayi itu pergi tanpa lahir ke dunia, atau membesarkannya seorang diri. Tapi bagaimana, penghasilannya bahkan tidak cukup untuk membayar pengobatan ibu asuhnya.Ting!Bunyi notifikasi muncul, ada chat masuk dari Aqeela.[Jangan telat, aku tunggu di hotel dekat bandara sesuai perjanjian kita, besok.]Perjanjian antara Aleeka dan Aqeela akhirnya akan berakhir. Usaha Aqeela untuk menjadi model ternama di Paris tidak membuahkan hasil, membuat Aqeela kembali lebih cepat dari perjanjian awal.Aleeka membalas pesan itu, dan mulai bersiap. Fokus Aleeka saat ini untuk segera pergi dari kediaman Genaaro, pergi sejauh mungkin dari Aqeela dan Sean. Dia harus menyembunyikan k

    Last Updated : 2023-11-11
  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 4. Singapura

    Aleeka bernapas lega kembali menghirup udara di negara Singapura, tempat dia tumbuh dari bayi hingga sekarang ini, taksi yang membawanya sudah sampai di gedung apartemen yang selama ini ditinggalinya dengan ibu asuhnya. “Akhirnya aku pulang” Aleeka menarik napas dalam dan menghembuskanya perlahan, menatap tatanan kota yang dirindukanya. Aleeka tinggal di lantai sepuluh gedung tersebut, flatnya terdiri dari 2 lantai, dengan kamar pribadi Aleeka berada di lantai atas. Apartemen itu sebenarnya pemberian dari ayah kandungnya, Darius Widjaya. Ting Lift yang membawa Aleeka telah sampai di lantai yang di tuju, Aleeka buru-buru mengeluarkan kunci dan membuka pintunya. “Nancy..” teriak Aleeka tak sabar ingin memeluk ibu asuhnya tersebut. Seorang wanita paruh baya dengan tubuh kurus keluar dari salah satu kamar, Aleeka langsung memeluk Nancy dengan rasa haru, betapa dia merindukan sosok wanita yang merawat dan membesarkanya dari bayi dengan penuh kasih sayang, bahkan Nancy tidak menikah han

    Last Updated : 2023-11-11
  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 5. Hamil

    Aleeka terlihat gugup saat dirinya ditempatkan di ruang IGD, menunggu dokter yang akan memeriksanya tiba, dia bahkan tak menyadari saat Gibran, pemuda yang menolongnya berpamitan untuk pergi. Hanya Nancy yang mengucapkan terimakasih pada Gibran sebelum pria berwajah tampan itu meninggalkan rumah sakit.“Aleeka, kau baik-baik saja kan selama di Jakarta sana? Mengapa aku merasa kau terlihat lebih pucat dan lemah setelah kembali dari sana?” Nancy mengusap lembut lengan Aleeka penuh kasih, dia benar-benar mengkhawatirkan kondisi Aleeka saat ini.“Nancy, aku... ehm.. begini Nancy... sebenarnya aku-“Belum sempat Aleeka menyelesaikan kalimatnya, dokter yang di tunggu pun tiba. Gadis berusia 23 tahun itu pun mengikuti arahan sang dokter yang memeriksanya, hingga dokter tersebut menyarankan dirinya untuk memeriksakan diri ke dokter obgyn.Aleeka sebenarnya sudah tau apa yang akan dikatakan oleh dokter, namun karena Nancy berkeras untuk menuruti semua anjuran dokter, maka mereka pun kini suda

    Last Updated : 2023-12-23
  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 6. Aqeela Semakin Geram

    “Apa yang sudah kau lakukan Aleeka? kau membuat kekacauan disini! sudah kukatakan jaga sikapmu! Jangan pernah mendekati apalagi merayu calon suamiku, tapi apa nyatanya hah?! Kau membuat semua rencanaku jadi berantakan” Suara Aqeela langsung terdengar nyaring begitu Aleeka menggeser tombol hijau di ponselnya, sampai-sampai dia harus menjauhkan benda tersebut dari telinganya. “Apa maksudmu Aqeela?! Bukankah aku sudah menuruti semua yang kau pinta? Dan kini tolong tepati kata-katamu! Menjauhlah! Dan JANGAN KAU GANGGU HIDUPKU LAGI!” Aleeka kesal atas semua tuduhan Aqeela, terlebih dia merasa sudah berkorban menghabiskan waktunya selama satu bulan untuk menuruti kemauan kakak kembarnya itu. “Dengan Aleeka aku tidak akan-“ “Kau yang seharusnya mendengarkan aku Aqeela, jangan kau anggap diriku lemah hanya karena papa dan mama selalu ada di pihakmu. Berhentilah menjadi anak manja yang sellau mengandalkan ornag lain untuk mendapatkan semua yang kau inginkan! Aku sudah tidak sudi lagi menur

    Last Updated : 2023-12-24
  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 7. Proyek Besar

    Pagi hari Sean tak bisa lagi mengabaikan kesibukanya di kantor, keluarga Genaaro memang membangun semua bisnis legalnya di Indonesia., walaupun mereka juga memiliki jaringan bisnis ilegal yang tersebar di beberapa negara di Eropa, dan Sean adalah pewaris utama kerajaan yang dulunya di rintis oleh Tuan Genaaro, kakek dari Sean.Pagi-pagi sekali Sean sudah meninggalkan rumahnya, dia melewatkan sarapan yang biasanya selalu dia tunggu untuk dapat menikmati makan bersama neneknya dan juga Aleeka, saat Aleeka masih bertukar peran dengan Aqeela.“Apa Sean tidak sarapan pagi ini?” Aqeela yang hanya makan berdua dnegan Liliana menanyakan keberadaan Sean pada salah seorang maid yang melayani mereka.“Tuan Muda Sean sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali nona”“Mengapa dia pergi tanpa membangunkan aku dulu?”“Saya kurang tau soal itu nona, maaf”Aqeela menatap maid yang tertunduk di hadapanya dengan tatapan tajam dan jelas tidak menyukainya.“Sudahlah Aqeela, mungkin Sean memiliki pekerjaan

    Last Updated : 2023-12-25
  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 8. Siapa Dia?

    Brraakkkkkk.Aleeka terhuyung ke depan, hampir saja kepalanya membentur kursi yang ada di depanya, kedua tangan Aleeka memeluk perutnya, berusaha melindungi bayi yang ada dalam rahimnya.“Oh Tuhan, apa yang terjadi? Ada apa pak supir?”“Ada sebuah mobil menyerempet kita dari samping tadi nona, mungkin sang supir dalam keadaan mabuk, apakah anda baik-baik saja nona?”“Aku tidak apa-apa pak, jangan khawatir”Setelah memastikan kondisi Aleeka, pengendara supir taksi yang ditumpangi Aleeka pun keluar dari mobil untuk memeriksa keadaan mobilnya. Beberapa orang berkerumun di dekat taksi tersebut, mereka ingin melihat kondisi orang yang berada di dalam mobil.Aleeka pun akhirnya keluar dari dalam taksi dengan masih tetap memegangi bagian perutnya. Walaupun hanya benturan kecil tetapi Aleeka sangat mengkhawatirkan kondisi janin yang ada disalam sana.“Sekali lagi kau mengacaukan kehidupan Aqeela, maka mobil yang kau tumpangi akan berakhir menjadi rongsokan, dengan dirimu berada di dalamnya”A

    Last Updated : 2023-12-26
  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 9. Dia Aqeela Maharani Widjaya

    “Dasar tidak sabaran, dia pasti bukan penduduk asli sini, kampungan”“Hei Aleeka, jangan mengatai orang lain, ingat kau ini sedang hamil” Nancy setengah tertawa melihat Aleeka memandang pengemudi mobil di depan mereka dengan tatapan tidak suka.“Mungkin dia sedang tergesa-gesa untuk menemui kekasihnya” tebak Nancy yang langsung mendapat cibiran dari Aleeka.“Tapi dia seperti orang tidak beretika Nancy, harusnya dia tertib antri, nanti juga dapet gilirannya”“Ya ya, terserah kau sajalah Aleeka”Setelahnya tak ada lagi perdebatan antara Aleeka dan Nancy, karena mobil di depanya sudah melaju keluar area parkir seperti sedang terburu-buru.~\/~Di Jakarta.Sean sedang berada di salah satu tempat hiburan milik sahabatnya. Mereka berada di ruang vvip dengan fasilitas super mewah.“Sean, akhirnya kau datang juga, setelah mengurung diri bersama tunanganmu itu” dua orang laki-laki yang nampak sebaya dengan Sean menghampirinya.“Yaza? kau ada disini? Bukankah ini adalah hari pernikahanmu?” Sea

    Last Updated : 2023-12-27
  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 10. Hanya Milikku

    Aku tak peduli siapa pemilikmu, saat aku menginginkanmu kupastikan kau hanya akan jadi milikku~Gibran Yudhistira~***Gibran menoleh ke samping dan menatap Sean tajam setelah mendengar nama yang diucapkan oleh sahabatnya itu, sedangkan Sean yang sedang asik menatap layar ponselnya tak menyadari tatapan mata Gibran, Yaza saat itu sedang menerima panggilan telpon, hanya Arik yang menyadari perubahan wajah Gibran disana.Gibran Yudhistira, Sean mengenalnya dari jaman kuliah dulu, saat itu William Genaaro, ayah Sean mengirimnya untuk menempuh pendidikan di Jerman. Disanalah Sean mengenal Gibran, Arik dan Yaza. Satu tahun kemudian adik kandung Sean, yaitu Jerome Genaaro menyusulnya untuk kuliah di kampus yang sama, karena jaran usia antara Sean dan Jerome hanya terpaut satu tahun, akhirnya Jerome pun masuk ke dalam lingkaran pertemanan mereka.“Ehem...” Arik sengaja berdehem cukup keras untuk mengalihkan perhatian Gibran, dan triknya cukup berhasil. Gibran tak lagi memandang tajam ke arah

    Last Updated : 2023-12-28

Latest chapter

  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 103. Rulita vs Felisha

    Jakarta.Felisha berteriak marah saat dirinya diusir dari rumah sakit. dia baru saja kembali dari bepergian keluar negeri. Saat itu memang Felisha mematikan ponselnya agar tak ada yang mengganggunya.“Apa-apaan ini?! mengapa kalian mengusirku? Mengapa barang-barangku semuanya berada diluar ruangan?!” dengan wajah merah padam Felisha berteriak dan memanggil semua orang bawahanya.“Maaf dok, kami hanya melaksanakan perintah atasan” ucap seorang karyawan rumah sakit yang diketahui adalah manager personalia.“Apa katamu?! Coba ulangi lagi!”Mendengar perkataan sang manager, Felisha pun bertambah berang, dia adalahistri dari pemilik rumah sakit tersebut, dan selama ini dialah yang berkuasa disana, tak ada seorang pun yang berani melawanya. Namun kini dia seolah di usir dari istananya sendiri.Sang manager mengusap keringat yang mulai muncul di area dahi denga punggung tanganya. “Kami... hanya menjalankan perintah dari atasan dok” ulangnya.Plak.Felisha langsung menampar sang manager itu.

  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 102. Ibu Kandung

    Disaat Prabhu tenggelam dalam ingatan akan masa lalunya, pintu ruanganya terbuka dan seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut.“Prabhu, kukira kau sedang sibuk disini, ternyata kau malah sedang melamun” keluhnya.Sesaat Prabhu terlihat kaget namun detik berikutnya wajahnya kembali normal dan tersenyum.“Aku sedang memikirkan nasib kedua keponakanku Hana, karena aku mendapat laporan bahwa salah satu keponakanku dibawa kabur oleh pria bernama Seanders Genaaro”“Genaaro? Apa dia masih ada kekerabatan dengan Samuel?”“Entahlah Han, tapi aku sudah menyuruh orangku untuk menyelidiki lebih lanjut”“Lalu kapan kau akan menjemput Rulita untuk pulang kembali kesini? Aku sudah rindu bercengkrama dengan adik iparku itu”Mendengar permintaan Hana yang tak lain adalah istrinya itu, Prabhu pun tersenyum dan teringat akan jawaban Rulita saat dia menghubungi adiknya itu untuk menyuruhnya pulang ke Indonesia.“Aku sudah meminta adiku itu untuk pula

  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 101. Tak Bisa Dibantah

    Beberapa saat kemudian Arik sudah kembali dengan membawa obat yang dibelinya di apotek. “Nona, ini obatnya, dan ini saya juga membelikan beberapa roti untuk anda makan sebelum minum obat”Aleeka tersenyum pada Arik dan mengucapkan terimakasih, karena memang saat ini dia merasa lapar kembali. Arik melirik dan memperhatikan Aleeka yang duduk tak jauh dari brankar sambil memakan rotinya, setelahnya dia menyodorkan segelas air putih dan meminta Aleeka untuk meminum vitamin yang sudah di belinya di apotek tadi.Setelah merasa cukup kenyang dan meminum obat, Aleeka pun menyandarkan punggungnya dan menguap. “Apakah anda mengantuk Nona Aleeka? Anda bisa rebahan saja di ranjang satu lagi dan tidur sejenak, biar saya yang menjaga Tuan Muda Sean” Arik merapikan ranjang pasien yang kosong yang berada di samping ranjang Sean, karena memang merasa amat mengantuk, Aleeka pun menuruti permintaan Arik dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang tersebut, dan tak berapa lama dia pun sudah terlelap.“Ayo

  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 100. Dibawa Ke Indonesia

    Sisilia, Italia.Disebuah rumah sakit, tepatnya di taman saping rumah sakit terbesar disana. Dua orang wanita sedang duduk bersantai sambil menikmati secangkir teh hangat di tanganya masing-masing.“Jadi selama ini kau berada di Italia? Mengapa kau tak pernah sekalipun menelponku?”“Ini karena perintah kakak kandungku, Prabhu. Dia menyuruhku untuk memutuskan seluruh komunikasi dengan semua orang, karena Darius sudah mengumumkan berita kematianku pasca melahirkan ke publik, jadi mau tak mau aku harus bersembunyi, jika tidak Felisha dan antek-anteknya tetap akan mencariku serta berusaha membunuhku lagi”“Kau tau Rulita? Hingga detik ini aku sama sekali tak habis pikir dengan kelakuan suamimu itu, Darius sangat bodoh menyia-nyiakan istrinya dan bahkan menganggapmu berselingkuh, padahal kala itu Samuel hanya bermaksud menolongmu, terlebih dia juga sudah menikah dan amat mencintai istrinya”Kedua wanita berusia 45 tahun itu yang tak lain adalah Nancy dan Rulita sedang mengobrol sambil meng

  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 99. Kecelakaan Pura-pura

    “Apa?! Aleeka tidak ada? Apa kau sudah mencarinya ke semua tempat? Barangkali dia pindah ke tempat lain untuk membeli sesuatu”Daniel nampak cemas saat dia mendapat telpon dari supir pribadinya yang mengabarkan bahwa Aleeka tidak ada di restoran tempat terakhir kali dia meninggalkanya, dengan tergesa-gesa dia pun berjalan hendak kembali ke restoran tadi. Daniel merasa menyesal bahwa dia telah meninggalkan Aleeka seorang diri disana, terlebih hal penting yang dibicarakan oleh ayahnya adalah perjodohanya dengan putri dari sahabat ayahnya demi kepentingan bisnis.“Tetap disana dan cari ke semua tempat” ucap Daniel sebelum dia menutup telpon dan bergegas pergi, hingga melupakan ponselnya yang di lemparkanya ke atas ranjang saat meraih kunci mobil dan mengenakan kembali kemejanya.Ayah Daniel yang melihat putranya hendak kembali meninggalkan rumah berusaha menahan kepergian putra semata wayangnya itu, dan terjadi perdebatan antara ayah dan anak.“Apa susahnya kau menuruti omongan orangtua

  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 98. Ngidam Bersama

    Daniel pun melihat ke belakang melalui kaca spion. “Benarkah? Aku tidak memperhatikan, tetapi mungkin saja hanya kebetulan, kau jangan terlalu parno Aleeka”Sesaat Aleeka pun bernapas lega, karena melihat mobil yang dicurigainya berbelok arah, tak lagi berada di belakang mobil mereka.“See.. kau lihat kan? mereka hanya kebetulan saja satu arah dengan kita tadi, dan sekarang mereka mengambil jalan menuju tujuan mereka sendiri”Aleeka tak menimpali ucapan Daniel, harus dia akui semenjak dirinya sering menghadapi kasus penculikan, kini dia selalu mencurigai apapun, bahkan terkadang dia mencurigai orang-orang yang tak dikenalnya.Tiba di tempat makan, Aleeka pun sudah melupakan persoalan mobil yang membuntuti perjalananya, bersama Daniel dia ikut mengantri. Karena itu bukanlah restoran mewah yang bisa melakukan reservasi sebelumnya. Makanan yang diinginkan Aleeka adalah tempat makan di sebuah ruko kecil namun ramai pengunjung karena beritanya yang viral. Setelah beberapa saat, akhirnya ke

  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 97. Merasa Diikuti

    Darius menatap keseluruhan sudut apartemen yang tidak pernah sekalipun ditinggalinya itu. dia membeli apartemen itu dengan uang hasil jerih payahnya sendiri, tanpa sedikitpun bantuan dana dari kedua orangtua angkatnya yang telah membesarkanya seperti anak kandung mereka sendiri.“Mengapa kau tega sekali berkhianat di belakangku Rulita? Mengapa?”Pria paruh baya itu duduk di lantai bersandar pada ranjang, ditanganya memegang sebuah botol minuman. Darius mengenang kembali moment indah yang dia lalui dengan istri pertamanya yang merupakan cinta sejatinya.Dia mengakui bahwa dia telah keterlaluan memperlakukan Rulita kala itu. Setelah mengetahui Rulita hamil, Darius pun membawa Felisha untuk tinggal di rumah mereka, dan mengusir Rulita dari kamar utama.Rulita yang tengah hamil harus menyaksikan sahabat dan suaminya bermesraan didepan matanya, dan setiap malam dia juga harus mendengar desahan dari kamar yang dulu ditempatinya bersama Darius.Dengan kejam Darius menyuruh Rulita pindah ke k

  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 96. Diusir Dengan Cara Hina

    Tanpa Darius ketahui, ternyata Prabhu menyelamatkan nyawa adik kandungnya dan membawa pergi jauh dari Darius, suami yang selalu menyiksa mental dan fisiknya itu. Namun Prabhu tak bisa membawa serta kedua bayi yang dilahirkan Rulita karena secara hukum bayi-bayi itu adalah sah anak dari Darius.Setelah membawa Rulita pergi jauh dan merawatnya, karena hebat pasca melahirkan, Rulita mengalami pendarahan, yang menyebabkanya dalam keadaan koma selama tiga bulan.Prabhu pun kembali menemui Darius saat Rulita baru tersadar dari komanya, namun saat itu Darius sudah menikahi Felisha dan mengukuhkan hak perwalian atas bayi Rulita, sehingga Prabhu pun tak bisa berbuat apa-apa.Beberapa tahun berlalu, Prabhu memfokuskan diri pada kesembuhan adiknya, dan tetap merahasiakan bahwa Rulita masih hidup, hingga adiknya itu bisa bangkit kembali, setelah itu Prabhu kembali untuk mengambil si kembar, namun saat dia datang, Prabhu hanya melihat satu orang anak perempuan saja di rumah Darius.Beberapa hari d

  • 30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia   Bab 95. Kisah Masa Lalu

    Jerome tersenyum, karena dia tau bahwa keterpurukan keluarga Genaaro tidak akan lama, dia dan Sean bisa membuat kebangkitan kembali Klan Genaaro.Bagi klan besar seperti keluarga Genaaro memang telah memiliki akar yang kuat, sehingga tiupan badai hanya akan membuat oleng puncaknya saja, tidak sampai keakarnya. Hanya saja kali ini William sedang bersabar dan mengalah, namun bukan berarti mereka tidak bisa menghimpun kekuatan untuk menyerang balik. Entah apa yang sedang direncanakan oleh William.Baik Jerome maupun Sean tak ada yang bisa menebak jalan pemikiran ayah mereka saat ini, karena keputusan yang diambil oleh William sangat berbeda jauh dari sifat dan kepribadian dia sehari-hari.“John, apa kau tau sedekat apa hubungan dad dengan orang yang bernama Ardian ini? Mengapa dad terkesan sangat bersabar sekali menghadapi orang ini?”“Saya juga tidak tau hubungan tuan besar dan ayahnya Tuan Gibran seperti apa pada masa muda mereka, tapi menurut info yang saya dengan, Tuan Besar William

DMCA.com Protection Status