Namun, Blue tiba-tiba berdeham singkat, menarik perhatian semua orang. Pria itu menunduk sedikit, menatap Amara dengan lembut. “Sayang, ke mobil dulu sama Mommy dan Nanny, ya? Daddy mau bicara sebentar dengan Aunty,” ujarnya sambil mengusap kepala putrinya. Amara mengangguk antusias. “Iya, Daddy!” Bocah itu lalu menggandeng tangan Gina untuk pergi bersama menuju mobil. Blue kemudian beralih pada Emely. “Aku tidak akan lama,” katanya dengan nada meyakinkan. Emely mengangguk pelan. “Oke,” balasnya. Suaranya pelan, nyaris seperti bisikan. Sebelum pergi, ia menatap Talia dengan senyum sopan. “Permisi, Kak Talia, kami duluan.” Talia tertegun sejenak. Jarang sekali ia bertemu dengan wanita muda yang bersikap sopan seperti ini. Biasanya, wanita yang mendekati Blue cenderung angkuh atau penuh kepura-puraan. Siapa sebenarnya wanita ini? pikir Talia, mulai penasaran. “Sebentar,” tahan Talia tiba-tiba, menghentikan langkah Emely. Ia mengarahka
Terakhir Diperbarui : 2025-03-12 Baca selengkapnya