Emely menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Senyum lembut muncul di wajahnya meski hatinya terasa campur aduk. “Iya,” jawabnya singkat tetapi penuh arti.Amara menatap tanpa berkedip, seolah-olah ingin mendengar lebih banyak. Emely mengerjap, merasa gugup. Lidahnya terasa kelu. Ia tahu dirinya harus memilih kosa kata dengan hati-hati, tetapi emosi justru membuatnya sulit untuk berpikir jernih. “Aku ... eumm ... maksudku, Mommy adalah ibunya Amara,” jelasnya akhirnya, dengan satu tarikan napas panjang. Dalam hati, ia berharap pernyataan itu cukup untuk memuaskan hati kecil bocah tersebut.Amara tersenyum lebar, begitu lebar hingga matanya memicing. Dalam sekejap, kedua matanya berkaca-kaca. Tanpa menunggu lama, ia mendekat dan memeluk erat leher Emely. “Aku rindu sama Mommy,” katanya dengan suara yang tiba-tiba serak. Bibir mungilnya bergetar, berusaha menahan tangis.Blue menyaksikan adegan itu dalam diam. Matanya tiba-tiba memanas, dadanya terasa sesak mendengar nada rindu
Last Updated : 2025-02-27 Read more