Blue, yang duduk di samping Emely, hanya bisa menghela napas panjang. Ekspresinya menunjukkan rasa jenuh yang tak lagi bisa disembunyikan. Ia mulai muak dengan sikap ayahnya yang menurutnya tidak pada tempatnya.Berbeda dengan mereka, Emely justru merasa ini seperti permainan kecil yang menarik. Gadis itu terkekeh pelan dalam hati, tak terganggu sedikitpun oleh sikap dingin Ronan. Dengan tenang, ia menjawab, “Aku berkuliah, Uncle.” Suaranya begitu tenang.Ronan mengangguk pelan, namun sorot matanya jelas-jelas menunjukkan rasa meremehkan. Seolah jawaban Emely hanya memperkuat pandangan buruk yang telah ia simpulkan. “Di universitas mana kau berkuliah?” tanyanya, masih dengan nada datar.Tanpa ragu, Emely menjawab, “Di Columbia University. Aku adalah salah satu mahasiswa terbaik di sana.” Senyumnya mengembang, tapi tidak angkuh, lebih seperti seseorang yang tahu persis apa yang ia miliki. “Maaf, Uncle. Bukan bermaksud sombong, tapi kurasa tak ada salahnya m
Last Updated : 2025-04-05 Read more