Sejenak, Emely berdiri di tepi tempat tidur. Matanya terpaku pada sosok Blue yang tertidur pulas, mengamati pria itu dengan saksama dari kepala hingga ujung kaki. Setiap tarikan napasnya, setiap detail tubuhnya, semua tertangkap jelas dalam pandangan Emely. Namun, pandangannya kini berhenti di antara kedua kaki pria itu. Sebuah senyum kecil muncul di sudut bibirnya, lalu berubah menjadi tawa pelan. “Jelek sekali bentuknya kalau sedang loyo begitu,” gumamnya sambil menahan tawa. “Seperti apa, ya?” Dia mulai berpikir. “Ah, seperti sayuran hijau yang layu, yang haus akan sentuhan air. Ya, benar, istilah itu cocok sekali.” Pikirannya terasa konyol.Perlahan, Emely mengangkat gaunnya, memegang sisi pinggang underwear-nya dengan kedua tangan. Gerakannya penuh perhitungan, tetapi tetap lembut. Dalam satu tarikan, kain kecil berbentuk segitiga itu meloloskan diri dari tubuhnya, meluncur turun hingga terjatuh di lantai. Ia membiarkannya tergeletak di sana, tak tergubris.Emely bergerak mendek
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-25 อ่านเพิ่มเติม