Nicho berjalan dengan langkah pasti, penuh perhitungan namun tampak santai, menuju sudut butik tempat Emily tengah duduk sendiri. Sofa tempat wanita itu duduk terlihat sepi, jauh dari lalu lalang pengunjung, dikelilingi rak-rak pakaian dan deretan manekin yang mengenakan busana mahal. “Boleh aku duduk di sini?” tanya Nicho begitu sampai di sisi kursi, suaranya tenang, nyaris berbisik tapi cukup jelas untuk menarik perhatian Emily. Emily mendongakkan kepala, sedikit terkejut namun tidak menunjukkan ekspresi berlebihan. Matanya bertemu dengan wajah laki-laki yang selama beberapa bulan ini mulai sering hadir dalam hidupnya dan Arnold. “Kakak ipar,” ucap Emily, menegaskan kedekatan hubungan mereka namun dengan batas yang jelas. “Panggil Nicho saja, biar lebih akrab,” sahut Nicho cepat, mencoba menyusupkan kehangatan dalam suaranya. Emily langsung menggeleng cepat, raut wajahnya sedikit kaku. “Tidak sopan, Kak,” jawabnya pelan namun tegas. Nicho mengangkat bahu, tampak tak ambil pusi
Terakhir Diperbarui : 2025-04-15 Baca selengkapnya