Ayu mengepalkan jemarinya semakin erat. Napasnya memburu, dadanya naik turun dengan cepat. Ia tidak bisa terus berada di sini. Tidak ingin terlalu lama berhadapan dengan Maharani."Mas… ayo kita pulang saja," pintanya pada Baim. Suaranya terdengar tenang, tapi ada ketegangan yang sulit disembunyikan.Tanpa menunggu jawaban, ia berbalik, berniat mengakhiri semua ini.Namun, dalam sekejap, genggaman kuat menghentikannya.Baim menarik tangannya, menghentikannya di tempat."Kita nggak akan pergi sebelum membayar tas ini," ucapnya datar, tapi tegas.Ayu menoleh, matanya masih dipenuhi gejolak."Mas…" bisiknya, setengah memohon.Namun Baim tetap tak bergeming. Tatapannya dalam, menenangkan. Seolah berkata, Jangan takut. Aku di sini.Genggamannya menghangatkan jemari A
Last Updated : 2025-03-24 Read more