All Chapters of CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU: Chapter 51 - Chapter 60

106 Chapters

BAB 51 Melamar Alya

Senja menyelimuti langit dengan semburat jingga ketika Raditya berdiri di depan rumah Alya. Jantungnya berdegup kencang, bukan karena gugup, tapi karena antusiasme yang tak terbendung. Di sampingnya, Bunda Liliana tersenyum penuh arti, sementara Pak Darian berdiri tegap, seperti tameng yang selalu siap melindunginya.Raditya menarik napas dalam sebelum mengetuk pintu. Tak butuh waktu lama, pintu terbuka, menampilkan sosok Alya yang sedikit terkejut melihat kedatangan mereka."Radit? Bunda Liliana? Pak Darian?" Mata Alya membulat. "Ada apa? Kok mendadak?"Bunda Liliana meraih tangan Alya dengan lembut. "Boleh kami masuk dulu, Nak? Ada yang ingin kami bicarakan."Alya mengangguk, meski jantungnya mulai berdegup tak menentu. Setelah mereka duduk di ruang tamu, suasana sejenak hening. Hanya suara detik jam yang terdengar, seolah mengiringi ketegangan di antara mereka.“Sebentar akan saya buatkan minum,” ujar Alya.Alya pun melangkahk
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

BAB 52 Tiada Jalan Kembali

Malam itu, setelah panggilan misterius yang diterimanya, Raditya segera menghubungi Arman, detektif pribadinya. Meski dirinya sendiri seorang hacker ulung, ia tetap membutuhkan bantuan Arman untuk menghemat waktu dalam melacak nomor tersebut."Arman, aku butuh informasi tentang nomor ini," kata Raditya tegas, mengirimkan detail panggilan yang ia terima sebelumnya.Di seberang telepon, suara berat Arman terdengar santai. "Berikan aku beberapa jam, aku akan cari tahu siapa dalangnya."Raditya menutup telepon dan menghela napas. Tangannya segera bergerak cepat di atas keyboard, meretas ke dalam sistem komunikasi untuk menelusuri jejak digital yang ditinggalkan nomor misterius itu. Matanya menyipit tajam saat melihat pola enkripsi yang digunakan. Tidak cukup canggih untuk menipu seorang Raditya, namun cukup untuk membuatnya mendecak.Beberapa jam kemudian, ponselnya kembali bergetar."Aku punya jawabannya," suara Arman terdengar serius. "Pelakunya buka
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

BAB 53 Sebelum Hari H

Malam sebelum pernikahan, suasana di Mansion keluarga Wijaya begitu hidup. Lampu-lampu kristal berpendar indah, meja-meja panjang dipenuhi bunga segar dan hidangan mewah. Setiap sudut rumah dipenuhi suara tawa dan obrolan hangat. Semua orang terlihat berbahagia, terutama Bunda Liliana yang tak henti-hentinya mengarahkan para staf agar segalanya sempurna."Pastikan bunga mawar putih ini ditempatkan di dekat altar, aku ingin suasana sakral tetap terjaga," ucap Bunda Liliana sambil tersenyum puas melihat persiapan berjalan lancar."Tentu, Bunda. Aku sudah mengaturnya," jawab seorang staf dengan sigap.Di sudut ruangan, Raditya sedang berbicara dengan Pak Darian. Meskipun pria itu adalah suami ibunya, hubungan mereka tidak pernah benar-benar akrab. Ada jarak yang sulit dijembatani di antara mereka. Pak Darian menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, seolah ingin mengatakan sesuatu tapi ragu."Besok adalah hari besar dalam hidupmu," ucapnya akhirnya, de
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

BAB 54 Keributan Tante Marissa

Raditya dan Alya bergegas masuk ke dalam rumah. Suara pecahan kaca dan teriakan masih menggema. Begitu mereka tiba di ruang tengah, pemandangan yang mereka lihat membuat Raditya mengepalkan tangan.Bunda Liliana berdiri di tengah ruangan dengan wajah merah padam, sementara Pak Darian menatapnya tajam. Di lantai, sebuah vas porselen mahal hancur berantakan. Tante Marissa berdiri di sudut dengan ekspresi penuh kemenangan."Apa yang terjadi di sini?" Raditya bertanya, suaranya dingin.Bunda Liliana menoleh ke arahnya, matanya berkaca-kaca. "Tante Marissa melampaui batas, Radit. Dia mengatakan sesuatu yang sangat menyakitkan tentang Alya. Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi!"Raditya mengalihkan tatapannya ke Tante Marissa. "Apa lagi yang kau katakan, Tante? Sepertinya penghinaanmu belum cukup."Tante Marissa tersenyum sinis. "Aku hanya mengingatkan ibumu bahwa pernikahan ini adalah kesalahan besar. Keluarga Wijaya butuh menantu yang bisa dibanggakan
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

BAB 55 Alya dan Raditya Sah!

Alya menatap pria tua di hadapannya dengan ekspresi ragu. Hatinya ingin mempercayai ucapannya, tapi akalnya menuntut bukti lebih dari sekadar kata-kata."Bagaimana aku bisa yakin kalau Anda benar-benar kakek kandungku?" tanyanya dengan suara tenang, meski ada sedikit getaran dalam nada suaranya.Pria tua itu menghela napas, lalu mengeluarkan sebuah foto lusuh dari dalam sakunya. Alya mengambilnya dengan tangan sedikit gemetar. Di dalam foto itu, ada seorang wanita muda yang sangat mirip dengannya."Itu ibumu," pria itu berkata. "Aku kehilangan jejaknya bertahun-tahun lalu. Aku tidak pernah tahu dia memiliki seorang putri… sampai aku mendengar kabar tentangmu."Alya menatap foto itu lama. Ia merasa seperti melihat bayangan dirinya sendiri. Meski begitu, ia belum bisa sepenuhnya menerima pria ini sebagai keluarganya. Namun, ia tidak ingin bersikap kasar."Terima kasih sudah datang," katanya akhirnya. "Tapi aku butuh waktu untuk memahami semua
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

BAB 56 Resepsi Pernikahan

Setelah akad nikah selesai, suasana kebahagiaan semakin terasa di Mansion Keluarga Wijaya. Kini, tiba saatnya bagi Alya dan Raditya untuk bersiap menghadiri resepsi mereka. Jika sebelumnya mereka dirias di kamar yang berbeda, kali ini mereka bersama dalam satu kamar untuk bersiap.Alya duduk di sofa yang berada didalam kamar dengan wajah yang sedikit tegang. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ini bukan pernikahan pertamanya, tapi bagi hatinya, ini terasa seperti yang pertama. Suasananya jauh berbeda dari pernikahannya dulu dengan Darel yang hanya berlangsung di rumah sakit.Raditya berjalan mendekat lalu menutup pintu kamar dengan tenang. Alya menatapnya heran."Radit, kenapa pintunya ditutup? Sebentar lagi MUA ke sini kan?" tanyanya polos.Raditya tersenyum nakal. "Iya, santai sayang... sebelum itu, sini dulu," ajaknya sambil menggiring Alya ke ranjang.Ia mendudukkan Alya di atas pangkuannya dengan lembut.Deg! Alya terkejut dengan tindakan tiba-tiba itu. Ia memegangi d
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

BAB 57 Malam Pertama

Malam telah larut ketika Raditya dan Alya akhirnya sampai di kamar pengantin mereka. Setelah hari yang panjang dan penuh kebahagiaan, keduanya kini benar-benar sendiri untuk pertama kalinya sebagai suami istri.Di luar, langit malam yang bertabur bintang tampak begitu indah. Halaman belakang mansion keluarga Wijaya diterangi lampu-lampu taman yang berpendar lembut, menciptakan bayangan romantis di sekitar kolam renang yang memantulkan cahaya bulan. Semilir angin berhembus, membawa aroma mawar dan melati dari taman yang masih terasa wangi setelah resepsi. Suasana begitu hening dan damai, seakan semesta pun ikut merestui kebahagiaan mereka.Alya berdiri di depan cermin besar di kamar yang megah, menatap pantulan dirinya dalam balutan gaun malam sutra putih yang membalut tubuhnya dengan anggun. Jantungnya berdebar kencang. Bukan hanya karena gugup, tetapi lebih karena perasaan yang begitu menghangatkan hatinya. Ini adalah pernikahan yang sebenarnya baginya.Raditya
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

BAB 58 Raditya Protektif

Renata menempelkan ponselnya ke telinga, alisnya berkerut dalam. Suara sahabatnya terdengar di seberang, terbata-bata."Ren, kamu tahu nggak... ayahku diundang ke pesta pernikahan Raditya kemarin. Aku juga ikut ke sana..."Jantung Renata berdetak kencang. "Apa?!" suaranya meninggi."Dia menikah, Ren. Dengan wanita bernama Alya."Tangan Renata mencengkeram ponsel lebih erat, napasnya tiba-tiba berat. Matanya membelalak, sulit mempercayai apa yang baru saja ia dengar."Nggak mungkin..." bisiknya, tapi suaranya dipenuhi kemarahan yang terpendam."Aku lihat sendiri. Maaf, Ren, aku pikir kamu harus tahu."Klik! Renata mematikan panggilan tanpa berkata apa-apa lagi.Detik berikutnya, ponselnya melayang ke seberang ruangan, membentur dinding dengan keras. Napasnya memburu, matanya merah menyala oleh amarah yang meluap-luap. Tangannya terkepal, tubuhnya gemetar."Apa?! Raditya menikah?!" suaranya melengking, nyaris histeris.
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

BAB 59 Cucu Pak Bakhtiar?

Alya duduk di samping Raditya, ia berusaha menjaga ekspresi wajahnya tetap netral meskipun pikirannya berkecamuk. Tatapan pria tua yang mengaku sebagai kakeknya masih menembus dirinya, seolah ingin mengukir sesuatu di dalam benaknya.Pak Darian melanjutkan, "Beliau ini adalah Pak Bakhtiar Wiranagara, seorang pengusaha properti di Jepang. Beliau asli Nusantara, tetapi telah lama menetap di sana. Dan sekarang, beliau kembali ke Nusantara untuk mencari putrinya yang sudah lama hilang kontak setelah menikah. Namun, setelah sekian lama mencari, beliau baru mengetahui bahwa putrinya telah meninggal dunia."Alya menggigit bibir bawahnya. Jika yang dikatakan Pak Darian benar, berarti pria tua ini adalah ayah dari ibunya. Kakeknya."Alya, maafkan aku karena datang secara tiba-tiba seperti ini," ujar Pak Bakhtiar dengan suara tenang, namun sarat emosi. "Aku sudah bertahun-tahun mencari ibumu, dan ketika akhirnya aku menemukan petunjuk, ternyata semuanya sudah terlambat."
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

BAB 60 Fakta Dari Tes DNA

Pagi itu, sekitar jam 9, di ruang keluarga kediaman keluarga Wijaya, suasana terasa begitu tegang usai mereka sarapan bersama. Aroma kopi masih samar tercium di udara, namun tak ada yang benar-benar menikmatinya. Semua orang duduk dengan ekspresi serius, seolah ada beban berat yang menggantung di ruangan.Pak Bakhtiar duduk tegap, kedua tangannya bertaut di atas meja, matanya penuh harap menatap Alya yang duduk di seberangnya. Ia menelan ludah, lalu akhirnya berbicara dengan nada berat."Alya, aku ingin kita melakukan tes DNA. Aku ingin kepastian..."Alya terdiam sejenak. Jantungnya berdetak lebih cepat, tangan yang berada di pangkuannya mengepal tanpa sadar. Ia menoleh ke Raditya yang berada di sampingnya, berharap menemukan ketenangan di mata suaminya.Raditya, yang peka terhadap kegelisahan Alya, segera menggenggam tangannya dengan erat. "Aku di sini, sayang. Apapun hasilnya, kau tidak sendirian."Pak Darian, yang duduk di sebelah Pak Bakhtiar,
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status