All Chapters of CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU: Chapter 41 - Chapter 50

106 Chapters

BAB 41 Menemui Bunda

Matahari mulai condong ke barat saat Raditya dan Alya berdiri di depan sebuah mansion megah dengan pilar-pilar tinggi dan ukiran klasik yang memperlihatkan kemewahan keluarga Wijaya. Alya menelan ludah, tangannya yang berada dalam genggaman Raditya terasa dingin."Kamu siap?" tanya Raditya, suaranya lembut namun penuh keyakinan.Alya menatap mata pria di sampingnya, mencari kekuatan. "Aku... tidak tahu. Aku takut mereka tidak menyukaiku."Raditya tersenyum, mengusap punggung tangannya dengan ibu jarinya. "Bunda akan menyukaimu. Aku yakin itu. Pak Darian... itu cerita lain. Tapi aku tidak peduli tentang dia. Yang penting kita di sini untuk Bunda."Alya mengangguk pelan, menarik napas dalam sebelum Raditya mendorong pintu besar di hadapan mereka. Aroma ruangan yang dipenuhi wangi mawar segar langsung menyambut mereka, sementara marmer putih mengkilap berpendar di bawah cahaya lampu kristal.Di tengah ruangan, seorang wanita elegan berdiri dengan seny
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

BAB 42 Kedatangan Renata

Renata melangkah masuk dengan penuh percaya diri, senyuman tipis menghiasi wajahnya. Gaun merah yang membalut tubuhnya semakin menegaskan aura elegannya. Namun, bagi keluarga Wijaya, kehadirannya lebih terasa seperti gangguan yang tidak diinginkan.Raditya menatapnya dingin, rahangnya mengeras. "Apa yang kamu inginkan, Renata? Bukankah kau sudah cukup mengganggu Alya sebelumnya?"Renata tertawa kecil, berjalan mendekat. "Aku hanya ingin memastikan sesuatu, Radit. Aku penasaran, apa kamu benar-benar serius dengan wanita ini?"Bunda Liliana yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara dengan nada tajam. "Kau tidak diundang, Renata. Dan kami tidak menginginkan kehadiranmu di rumah ini."Tatapan Renata berubah, tetapi ia tetap tersenyum. "Bunda, Anda masih sekeras dulu rupanya. Aku hanya ingin berbicara dengan Raditya. Berdua."Alya yang sejak tadi hanya mengamati, akhirnya membuka suara. "Kamu sudah pernah memperingatkanku untuk menjauhi Raditya, Rena
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

BAB 43 Mengenal Alya Lebih Dekat

Setelah kepergian Renata, suasana di ruang utama masih terasa canggung. Tidak ada yang berbicara selama beberapa detik, seolah masih mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Alya merasa lega, namun juga sedikit cemas. Apakah kejadian ini akan mempengaruhi bagaimana keluarga Wijaya memandangnya?Bunda Liliana yang pertama kali memecah kesunyian. Dengan suara lembut namun tegas, ia berkata, "Baiklah, kita lupakan saja insiden tadi. Mari kita makan bersama. Bunda sudah meminta pelayan menyiapkan hidangan spesial untuk kita semua."Raditya mengangguk setuju, lalu menggenggam tangan Alya, memberinya isyarat bahwa semuanya akan baik-baik saja. "Itu ide bagus, Bun. Alya, ayo. Makan malam di sini enak, kamu pasti suka."Alya tersenyum tipis dan mengikuti mereka ke ruang makan. Meja panjang yang dihiasi lilin dan bunga segar menambah kehangatan di tengah ketegangan yang masih tersisa. Hidangan beragam tersaji dengan indah, tetapi Alya masih merasa sedikit gugup.
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

BAB 44 Renata Penebar Racun

Alya dan Bunda Liliana saling berpandangan, jantung mereka berdegup kencang."Apa maksudmu, Renata belum benar-benar pergi?" tanya Bunda Liliana dengan suara yang lebih tajam dari biasanya.Raditya mengusap tengkuknya, tampak kesal. "Dia ada di depan mansion. Pelayan bilang dia menunggu seseorang. Aku tidak tahu apa yang dia rencanakan, tapi aku tidak suka ini."Alya merasakan kegelisahan merayap di tubuhnya. "Mungkin dia hanya mencari perhatian lagi. Dia sudah tahu tidak ada tempat untuknya di sini."Bunda Liliana mendengus pelan. "Bunda sudah cukup melihat drama dari perempuan itu. Kita harus pastikan dia tidak membuat kekacauan lagi."Raditya mengangguk. "Aku akan bicara dengannya. Kalian tunggu di sini."Namun sebelum Raditya bisa berbalik, seorang pelayan bergegas datang dengan wajah panik. "Tuan Raditya! Maaf, tapi Nona Renata... dia sudah masuk ke dalam. Dia ingin bicara dengan Nona Alya."Alya mengerutkan kening. "Dengan aku?"
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

BAB 45 Alya, Menjadi Kambing Hitam?

Raditya masih memandangi layar ponselnya setelah menutup telepon dari pengacara keluarga. Wajahnya tegang, seolah sedang mempertimbangkan bagaimana harus menyampaikan berita ini pada Alya.Alya menelan ludah, merasakan kegelisahan yang mulai merayap di dadanya. "Radit... Apa maksudmu? Kenapa pengacara keluargamu ingin membicarakan sesuatu tentangku?"Raditya menghela napas, mencoba menenangkan pikirannya. "Dia meminta kita datang ke kantornya besok. Ada sesuatu yang perlu kita bahas, dan itu penting."Bunda Liliana menyipitkan matanya, jelas merasa ada sesuatu yang tidak beres. "Raditya, kamu tahu kan kalau Bunda tidak suka setengah-setengah. Katakan saja apa yang mereka bicarakan."Raditya menatap Alya, lalu kembali ke Bundanya. "Mereka tidak menjelaskan secara detail di telepon. Tapi katanya ini berkaitan dengan keluarga Darel."Alya terkejut. "Keluarga Darel? Apa yang mereka inginkan dariku? Aku bahkan sudah tidak ada hubungan dengan mereka."
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

BAB 46 Ancaman Untuk Alya

Ruangan terasa semakin sesak dengan ketegangan yang menggantung di udara. Alya menggigit bibirnya, mencoba menenangkan debaran jantung yang tak beraturan. Raditya di sisinya tampak berusaha keras mengendalikan amarahnya, sementara Bunda Liliana menatap pengacara itu dengan sorot tajam."Pak, bukankah ini jelas-jelas tindakan yang mengada-ada?" Raditya akhirnya bersuara, nadanya dingin dan penuh ketegasan. "Keluarga Darel hanya ingin mencari cara untuk menekan Alya. Mereka ingin membalas dendam atas kejatuhan anak mereka."Pengacara itu mengangguk pelan. "Benar. Ini bukan sekadar gugatan biasa. Dari informasi yang kami dapatkan, mereka sudah menyiapkan bukti-bukti yang akan digunakan untuk menyerang reputasi Alya. Mereka ingin membuat seolah-olah Alya memiliki motif tertentu saat memberikan kesaksian terhadap Darel."Alya menghela napas panjang, matanya berkaca-kaca. "Tapi semua yang aku katakan adalah kebenaran! Aku tidak punya niat lain selain mencari keadilan
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

BAB 47 Misi Penyelamatan Bukti

Setelah pertemuan itu, Raditya kembali ke kantor NW Tech dan langsung masuk ke ruang server.Di dalam ruang server PT. NW Tech, suasana sunyi mencekam hanya diisi suara kipas pendingin yang berdengung rendah. Cahaya redup dari layar monitor memantulkan bayangan tajam di wajah Raditya. Ia menatap layar laptopnya dengan intens, matanya tak berkedip sedikit pun. Barisan kode bergerak cepat, berpacu dengan pikirannya yang tak kalah gesit.Dengan keahliannya sebagai hacker nomor satu di dunia, ia mulai menelusuri jejak digital yang mengarah pada siapa pun yang telah mencoba menghapus rekaman CCTV PT. NW Tech. Dadanya sedikit berdebar, bukan karena takut, tapi karena gairah menghadapi tantangan. Ini lebih dari sekadar pelanggaran keamanan, ini adalah tantangan personal.Jari-jarinya bergerak lincah di atas keyboard, membuka berbagai sistem keamanan yang hanya bisa ditembus oleh orang dengan kemampuannya. Ia menyusup ke server cadangan yang tersembunyi di dalam jaringa
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

BAB 48 Sekutu Misterius

Malam itu Alya yang dalam kebimbangan, ia akhirnya menyusul Raditya ke perusahaannya.Setelah beberapa menit, Raditya akhirnya berhasil menghentikan serangan cyber crime, ia juga berhasil memutuskan semua akses jaringan luar yang masuk ke NW Tech.Di ruang rapat PT NW Tech, suasana terasa lega namun masih menyisakan ketegangan yang menggantung. Ruangan besar itu dipenuhi dengan cahaya redup dari lampu LED, menyoroti wajah-wajah lelah tapi puas setelah perjuangan panjang. Raditya bersandar di kursinya, ekspresinya tetap datar meskipun ada kemenangan besar di tangannya. Ia mengetukkan jemarinya di atas meja, ritme pelan yang mencerminkan pikirannya yang masih berputar.Di seberangnya, Alya menatapnya sambil tersenyum tipis. Ia mencoba menikmati momen ini, tapi jauh di dalam hatinya masih ada sisa ketakutan. Bayangan Darel yang selalu menghantui hidupnya selama ini kini akhirnya terhempas, namun luka yang ditinggalkan masih terasa nyata.Aldo berdiri di samp
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

BAB 49 Alya Vs Darel Family

Alya membuka pintu rumahnya dengan ekspresi datar saat melihat dua orang yang sudah lama tak ingin ia temui berdiri di hadapannya. Darius Alexander dan Salsabillah Carina Darwin. Orang tua Darel.Udara di luar terasa panas, tetapi hawa yang Alya rasakan lebih panas lagi karena kedatangan mereka. Mata Salsabillah menatapnya dengan penuh kebencian, sementara ekspresi Darius seperti seorang raja yang merasa bisa mengendalikan segalanya.“Alya! Akhirnya kau mau juga membuka pintu!” seru Salsabillah dengan suara tinggi. Wajahnya penuh emosi, kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya.“Ada apa kalian datang kemari?” tanya Alya, tetap tenang meskipun jantungnya sedikit berdegup cepat. Ia tahu pertemuan ini tidak akan menyenangkan.“Kami ingin berbicara denganmu!” Darius menjawab, suaranya dalam dan berwibawa, namun ada ketegangan yang jelas terasa di balik nada dinginnya.“Silakan bicara, tapi jangan terlalu lama.
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

BAB 50 Kekuasaan Keluarga Wijaya

Alya menoleh, dan di sana berdiri Raditya. Matanya tajam, rahangnya mengeras, dan sorot matanya penuh kemarahan yang tertahan. Tatapan dinginnya seperti pisau tajam yang siap menusuk siapa saja yang berani menyentuh Alya.Raditya tidak melepaskan cengkeramannya pada pergelangan tangan Darius. Dengan suara rendah namun penuh ancaman, ia berkata, "Aku peringatkan kau, Darius Alexander. Jika kau atau keluargamu masih berani mengganggu Alya, maka keluarga Alexander akan berhadapan dengan keluarga Wijaya."Mata Darius seketika melebar. Tangan yang tadi mengepal kini sedikit gemetar. Ia tahu siapa keluarga Wijaya. Bukan sekadar keluarga kaya biasa, tapi salah satu yang paling berpengaruh di Asia. Kekuasaan mereka mencakup berbagai sektor bisnis, politik, dan hukum. Menghadapi mereka sama saja dengan menghancurkan dirinya sendiri.Salsabillah yang masih dipenuhi amarah tidak menyadari perubahan ekspresi suaminya. "Kau pikir kami takut pada ancaman seperti itu?!" seruny
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status