Share

BAB 41 Menemui Bunda

Author: NK Ummu Dhila
last update Last Updated: 2025-03-06 17:07:21

Matahari mulai condong ke barat saat Raditya dan Alya berdiri di depan sebuah mansion megah dengan pilar-pilar tinggi dan ukiran klasik yang memperlihatkan kemewahan keluarga Wijaya. Alya menelan ludah, tangannya yang berada dalam genggaman Raditya terasa dingin.

"Kamu siap?" tanya Raditya, suaranya lembut namun penuh keyakinan.

Alya menatap mata pria di sampingnya, mencari kekuatan. "Aku... tidak tahu. Aku takut mereka tidak menyukaiku."

Raditya tersenyum, mengusap punggung tangannya dengan ibu jarinya. "Bunda akan menyukaimu. Aku yakin itu. Pak Darian... itu cerita lain. Tapi aku tidak peduli tentang dia. Yang penting kita di sini untuk Bunda."

Alya mengangguk pelan, menarik napas dalam sebelum Raditya mendorong pintu besar di hadapan mereka. Aroma ruangan yang dipenuhi wangi mawar segar langsung menyambut mereka, sementara marmer putih mengkilap berpendar di bawah cahaya lampu kristal.

Di tengah ruangan, seorang wanita elegan berdiri dengan seny

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 42 Kedatangan Renata

    Renata melangkah masuk dengan penuh percaya diri, senyuman tipis menghiasi wajahnya. Gaun merah yang membalut tubuhnya semakin menegaskan aura elegannya. Namun, bagi keluarga Wijaya, kehadirannya lebih terasa seperti gangguan yang tidak diinginkan.Raditya menatapnya dingin, rahangnya mengeras. "Apa yang kamu inginkan, Renata? Bukankah kau sudah cukup mengganggu Alya sebelumnya?"Renata tertawa kecil, berjalan mendekat. "Aku hanya ingin memastikan sesuatu, Radit. Aku penasaran, apa kamu benar-benar serius dengan wanita ini?"Bunda Liliana yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara dengan nada tajam. "Kau tidak diundang, Renata. Dan kami tidak menginginkan kehadiranmu di rumah ini."Tatapan Renata berubah, tetapi ia tetap tersenyum. "Bunda, Anda masih sekeras dulu rupanya. Aku hanya ingin berbicara dengan Raditya. Berdua."Alya yang sejak tadi hanya mengamati, akhirnya membuka suara. "Kamu sudah pernah memperingatkanku untuk menjauhi Raditya, Rena

    Last Updated : 2025-03-06
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 43 Mengenal Alya Lebih Dekat

    Setelah kepergian Renata, suasana di ruang utama masih terasa canggung. Tidak ada yang berbicara selama beberapa detik, seolah masih mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Alya merasa lega, namun juga sedikit cemas. Apakah kejadian ini akan mempengaruhi bagaimana keluarga Wijaya memandangnya?Bunda Liliana yang pertama kali memecah kesunyian. Dengan suara lembut namun tegas, ia berkata, "Baiklah, kita lupakan saja insiden tadi. Mari kita makan bersama. Bunda sudah meminta pelayan menyiapkan hidangan spesial untuk kita semua."Raditya mengangguk setuju, lalu menggenggam tangan Alya, memberinya isyarat bahwa semuanya akan baik-baik saja. "Itu ide bagus, Bun. Alya, ayo. Makan malam di sini enak, kamu pasti suka."Alya tersenyum tipis dan mengikuti mereka ke ruang makan. Meja panjang yang dihiasi lilin dan bunga segar menambah kehangatan di tengah ketegangan yang masih tersisa. Hidangan beragam tersaji dengan indah, tetapi Alya masih merasa sedikit gugup.

    Last Updated : 2025-03-07
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 44 Renata Penebar Racun

    Alya dan Bunda Liliana saling berpandangan, jantung mereka berdegup kencang."Apa maksudmu, Renata belum benar-benar pergi?" tanya Bunda Liliana dengan suara yang lebih tajam dari biasanya.Raditya mengusap tengkuknya, tampak kesal. "Dia ada di depan mansion. Pelayan bilang dia menunggu seseorang. Aku tidak tahu apa yang dia rencanakan, tapi aku tidak suka ini."Alya merasakan kegelisahan merayap di tubuhnya. "Mungkin dia hanya mencari perhatian lagi. Dia sudah tahu tidak ada tempat untuknya di sini."Bunda Liliana mendengus pelan. "Bunda sudah cukup melihat drama dari perempuan itu. Kita harus pastikan dia tidak membuat kekacauan lagi."Raditya mengangguk. "Aku akan bicara dengannya. Kalian tunggu di sini."Namun sebelum Raditya bisa berbalik, seorang pelayan bergegas datang dengan wajah panik. "Tuan Raditya! Maaf, tapi Nona Renata... dia sudah masuk ke dalam. Dia ingin bicara dengan Nona Alya."Alya mengerutkan kening. "Dengan aku?"

    Last Updated : 2025-03-07
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 45 Alya, Menjadi Kambing Hitam?

    Raditya masih memandangi layar ponselnya setelah menutup telepon dari pengacara keluarga. Wajahnya tegang, seolah sedang mempertimbangkan bagaimana harus menyampaikan berita ini pada Alya.Alya menelan ludah, merasakan kegelisahan yang mulai merayap di dadanya. "Radit... Apa maksudmu? Kenapa pengacara keluargamu ingin membicarakan sesuatu tentangku?"Raditya menghela napas, mencoba menenangkan pikirannya. "Dia meminta kita datang ke kantornya besok. Ada sesuatu yang perlu kita bahas, dan itu penting."Bunda Liliana menyipitkan matanya, jelas merasa ada sesuatu yang tidak beres. "Raditya, kamu tahu kan kalau Bunda tidak suka setengah-setengah. Katakan saja apa yang mereka bicarakan."Raditya menatap Alya, lalu kembali ke Bundanya. "Mereka tidak menjelaskan secara detail di telepon. Tapi katanya ini berkaitan dengan keluarga Darel."Alya terkejut. "Keluarga Darel? Apa yang mereka inginkan dariku? Aku bahkan sudah tidak ada hubungan dengan mereka."

    Last Updated : 2025-03-07
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 46 Ancaman Untuk Alya

    Ruangan terasa semakin sesak dengan ketegangan yang menggantung di udara. Alya menggigit bibirnya, mencoba menenangkan debaran jantung yang tak beraturan. Raditya di sisinya tampak berusaha keras mengendalikan amarahnya, sementara Bunda Liliana menatap pengacara itu dengan sorot tajam."Pak, bukankah ini jelas-jelas tindakan yang mengada-ada?" Raditya akhirnya bersuara, nadanya dingin dan penuh ketegasan. "Keluarga Darel hanya ingin mencari cara untuk menekan Alya. Mereka ingin membalas dendam atas kejatuhan anak mereka."Pengacara itu mengangguk pelan. "Benar. Ini bukan sekadar gugatan biasa. Dari informasi yang kami dapatkan, mereka sudah menyiapkan bukti-bukti yang akan digunakan untuk menyerang reputasi Alya. Mereka ingin membuat seolah-olah Alya memiliki motif tertentu saat memberikan kesaksian terhadap Darel."Alya menghela napas panjang, matanya berkaca-kaca. "Tapi semua yang aku katakan adalah kebenaran! Aku tidak punya niat lain selain mencari keadilan

    Last Updated : 2025-03-07
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 47 Misi Penyelamatan Bukti

    Setelah pertemuan itu, Raditya kembali ke kantor NW Tech dan langsung masuk ke ruang server.Di dalam ruang server PT. NW Tech, suasana sunyi mencekam hanya diisi suara kipas pendingin yang berdengung rendah. Cahaya redup dari layar monitor memantulkan bayangan tajam di wajah Raditya. Ia menatap layar laptopnya dengan intens, matanya tak berkedip sedikit pun. Barisan kode bergerak cepat, berpacu dengan pikirannya yang tak kalah gesit.Dengan keahliannya sebagai hacker nomor satu di dunia, ia mulai menelusuri jejak digital yang mengarah pada siapa pun yang telah mencoba menghapus rekaman CCTV PT. NW Tech. Dadanya sedikit berdebar, bukan karena takut, tapi karena gairah menghadapi tantangan. Ini lebih dari sekadar pelanggaran keamanan, ini adalah tantangan personal.Jari-jarinya bergerak lincah di atas keyboard, membuka berbagai sistem keamanan yang hanya bisa ditembus oleh orang dengan kemampuannya. Ia menyusup ke server cadangan yang tersembunyi di dalam jaringa

    Last Updated : 2025-03-08
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 48 Sekutu Misterius

    Malam itu Alya yang dalam kebimbangan, ia akhirnya menyusul Raditya ke perusahaannya.Setelah beberapa menit, Raditya akhirnya berhasil menghentikan serangan cyber crime, ia juga berhasil memutuskan semua akses jaringan luar yang masuk ke NW Tech.Di ruang rapat PT NW Tech, suasana terasa lega namun masih menyisakan ketegangan yang menggantung. Ruangan besar itu dipenuhi dengan cahaya redup dari lampu LED, menyoroti wajah-wajah lelah tapi puas setelah perjuangan panjang. Raditya bersandar di kursinya, ekspresinya tetap datar meskipun ada kemenangan besar di tangannya. Ia mengetukkan jemarinya di atas meja, ritme pelan yang mencerminkan pikirannya yang masih berputar.Di seberangnya, Alya menatapnya sambil tersenyum tipis. Ia mencoba menikmati momen ini, tapi jauh di dalam hatinya masih ada sisa ketakutan. Bayangan Darel yang selalu menghantui hidupnya selama ini kini akhirnya terhempas, namun luka yang ditinggalkan masih terasa nyata.Aldo berdiri di samp

    Last Updated : 2025-03-08
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 49 Alya Vs Darel Family

    Alya membuka pintu rumahnya dengan ekspresi datar saat melihat dua orang yang sudah lama tak ingin ia temui berdiri di hadapannya. Darius Alexander dan Salsabillah Carina Darwin. Orang tua Darel.Udara di luar terasa panas, tetapi hawa yang Alya rasakan lebih panas lagi karena kedatangan mereka. Mata Salsabillah menatapnya dengan penuh kebencian, sementara ekspresi Darius seperti seorang raja yang merasa bisa mengendalikan segalanya.“Alya! Akhirnya kau mau juga membuka pintu!” seru Salsabillah dengan suara tinggi. Wajahnya penuh emosi, kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya.“Ada apa kalian datang kemari?” tanya Alya, tetap tenang meskipun jantungnya sedikit berdegup cepat. Ia tahu pertemuan ini tidak akan menyenangkan.“Kami ingin berbicara denganmu!” Darius menjawab, suaranya dalam dan berwibawa, namun ada ketegangan yang jelas terasa di balik nada dinginnya.“Silakan bicara, tapi jangan terlalu lama.

    Last Updated : 2025-03-08

Latest chapter

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 134 Anak yang Tak Dipilih

    Suasana di dalam observatorium runtuh itu mendadak tegang. Waktu seakan berhenti saat kalimat itu terucap.“Kamu ibuku, bukan? Sudah waktunya kamu pulang.”Dewi tak bergerak. Bibirnya bergetar, tapi tak ada suara yang keluar. Sorot matanya, yang tadi tenang dan misterius, kini dipenuhi gejolak: penyangkalan, ketakutan, dan… rasa bersalah yang tak bisa ditutupi.Alya menatap Raditya, yang sudah mengambil posisi protektif di depannya. Radit hanya mengangguk pelan, mengisyaratkan untuk tetap tenang. Tapi tangan kanannya sudah menyentuh pinggang- siap mengakses perangkat pertahanannya jika diperlukan.Remaja laki-laki itu melangkah masuk, sorot matanya tak lepas dari Dewi. Pria bertubuh tegap di sampingnya tetap berdiri di ambang pintu, seperti bayangan yang menjaga gerbang ke masa lalu.“Namaku Elros,” ujar anak laki-laki itu. “Aku dilahirkan bukan untuk dicintai. Aku diciptakan untuk menyelesaikan yang belum selesai.”Dewi menarik napas tajam. “Tidak… bukan itu maksudku waktu itu. Kamu-

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 133 Observatorium yang Tertidur

    Kabut tipis menyelimuti jalan berbatu menuju reruntuhan observatorium di utara Nusant. Langit menggantung rendah, menyiratkan hujan yang tertunda. Di dalam mobil hitam yang melaju pelan, Raditya menggenggam setir dengan rahang mengeras. Alya duduk di sampingnya, memeluk jaket yang lebih tebal dari biasanya. Keheningan di antara mereka bukan karena kekosongan- melainkan karena terlalu banyak yang ingin dikatakan, tapi tak tahu harus mulai dari mana.“Radit,” suara Alya pelan, “kalau ini jebakan...”“Aku tahu risikonya,” potong Raditya, tak menoleh. “Tapi aku juga tahu kita gak bisa mundur setelah semua yang terjadi.”Mobil berhenti di depan pagar besi yang sudah berkarat, sebagian roboh. Ilalang tumbuh liar, menyembunyikan jalan setapak menuju bangunan utama observatorium- gedung tua yang menjadi saksi bisu tragedi bertahun-tahun lalu. Api pernah melahap sebagian atapnya, dan sejak saat itu tempat ini ditinggalkan, dikunci oleh waktu dan trauma.Alya meremas tangannya sendiri. “Tempat

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 132 Bayang di Ujung Pagar

    Malam itu terasa lebih panjang dari biasanya. Langit yang tadinya jernih perlahan tertutup awan gelap, seolah alam pun ikut menahan napas.Raditya menggenggam kalung perak itu erat-erat, sementara Alya berdiri di sampingnya, masih memandangi pintu rumah yang tertutup rapat. Suara tangis bayi tadi telah menghilang, tapi gaungnya masih bergetar di telinga mereka.“Radit,” suara Alya nyaris tak terdengar, “kita harus tahu... siapa yang menaruh ini di sini.”Raditya mengangguk. Ia melangkah menuju pagar belakang, menyusuri jalan setapak kecil yang jarang dilewati. Taman belakang rumah memang belum sepenuhnya selesai ditata. Di ujung pagar, jejak kaki samar terlihat di tanah yang lembap—ukuran kecil, seperti sepatu wanita.Ia menunduk, menyentuh jejak itu dengan ujung jarinya. “Masih baru,” gumamnya.Tiba-tiba lampu taman di ujung jalan menyala sendiri, menyinari bayangan seseorang di seberang pagar. Bayangan itu berdiri diam, tubuhnya tertutup kerudung panjang berwarna kelabu. Tapi saat R

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 131 Berita yang Menggema

    Mentari pagi menyelinap perlahan melalui tirai jendela rumah kecil di pinggiran kota Nusant. Raditya berdiri di dapur, menggenggam ponsel, sementara Alya duduk di meja makan sambil mengaduk teh melati hangatnya. Di hadapannya, hasil tes kehamilan yang sudah mereka simpan dalam map bening, masih seperti mimpi indah yang belum ingin mereka bangunkan.“Siap?” tanya Alya sambil tersenyum.Raditya mengangguk, lalu menekan layar. Wajah Bunda Liliana segera muncul, diikuti Ayah Darian di belakangnya dengan kemeja tidur yang belum sempat dirapikan.“Radit? Kenapa pagi-pagi menelepon? Ada apa?” tanya Bunda Liliana, matanya menyipit curiga.“Ada kabar penting, Bunda, Yah,” jawab Raditya. Ia melirik Alya lalu kembali menatap layar. “Alya... dia hamil.”Beberapa detik hening. Lalu, jeritan Bunda Liliana memecah keheningan.“APA?! HAMIL?!”Ayah Darian tergagap. “Tunggu, tunggu. Maksudmu... kalian- kalian akan punya anak?”Raditya mengangguk, senyum tak lepas dari wajahnya. “Kami dapat hasilnya kem

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 130 Hasil Tes Alya

    Tiga minggu telah berlalu sejak malam berbintang itu.Hidup perlahan menemukan ritmenya kembali. Raditya kembali membangun NW Tech dari dalam, kali ini bersama Aldo Rusdiawan, asisten pribadinya yang selalu tanggap dan tak pernah kehilangan fokus meski dalam situasi genting. Bersama, mereka mulai mengembangkan teknologi generasi berikutnya- lebih aman, lebih etis, dan lebih manusiawi, dengan LILITH sebagai penjaga utama di balik sistem.Tak hanya itu, Raditya juga mulai menjalin kolaborasi dengan keluarga Wiranagara- keluarga Alya di Jepang yang memiliki pengaruh besar dalam bidang teknologi neurokomputasi dan pengembangan chip bio-sinkronisasi. Bagi Raditya, kerja sama ini bukan hanya strategi bisnis. Ini adalah bentuk rekonsiliasi antara masa lalu dan masa depan, antara luka yang pernah ada dan mimpi yang kini bisa dibangun bersama.Sementara itu, Alya mulai aktif dalam proyek sosial bersama kode Elvaretta, tentunya dengan bantuan sang suami tercinta, Raditya. Mereka menciptakan pla

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 129 Langit Setelah Hujan

    Langit Jakarta pagi itu berwarna biru muda, seolah baru dicuci oleh hujan semalam. Sinar matahari menembus jendela penthouse, menyinari ruangan yang kini jauh lebih tenang daripada hari-hari sebelumnya. Di balkon, Alya berdiri dengan secangkir teh melati hangat di tangan, rambutnya yang tergerai ditiup angin lembut.Sudah tiga hari sejak mereka mematikan ISAAC dan menyatukan LILITH ke dalam sistem sebagai penjaga emosional. Dunia luar tidak tahu banyak, kecuali bahwa ‘insiden sistem global’ telah berakhir secara misterius. Tapi bagi Alya dan Raditya, itu lebih dari cukup. Mereka tidak butuh pengakuan. Mereka hanya butuh... ketenangan.Pintu balkon terbuka perlahan.Raditya berjalan keluar dengan hoodie abu-abu dan rambut sedikit berantakan. Tapi senyumnya, seperti biasa, mampu membuat dunia Alya berhenti sesaat.“Pagi,” katanya, menyandarkan tubuhnya di sisi pintu sambil menguap pelan.Alya menoleh, matanya melembut. “Kamu tidur jam berapa?”“Jam dua. Haruto kirim update terakhir soal

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 128 Dua Bayangan, Satu Cermin

    Sistem Pusaran berubah seperti medan perang virtual. Suara mekanis ISAAC beradu dengan gema halus LILITH, saling menyusupi jaringan. Kabel-kabel di sekeliling mereka seperti makhluk hidup yang menari liar, melingkar dan memukul udara kosong.“Aku memilih diriku sendiri,” ulang Alya, suaranya masih menggema di antara dinding kubah logam itu.ISAAC menghentikan semua suara. Tak ada bunyi, tak ada cahaya yang berkedip. Hening yang tak wajar menggantung di udara- seperti napas terakhir sebelum badai.“Validasi pilihan: tidak terdaftar,” ucap ISAAC akhirnya. “Perintah tidak dikenali dalam protokol sistem. Merujuk pada opsi: integrasi paksa.”“Tidak!” seru Raditya. Ia menarik helm kontrol dari menara pusat, lalu menoleh cepat ke Alya. “Kalau dia maksa, kita harus masuk duluan. Ke Echo Helix. Di sana kamu bisa menentukan jalurnya. Tapi hanya kamu yang bisa masuk- karena dia mengikatkan dirinya padamu.”Alya mengangguk. Tangannya gemetar saat menerima helm dari Raditya. “Kalau aku gagal?”“Ka

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 127 Pusaran

    Pintu titanium menutup rapat di belakang mereka. Lorong di bawah Helix lama bergema oleh langkah kaki Alya dan Raditya. Di belakang mereka, sistem-sistem kuno mulai menyala sendiri- lampu berkedip, suara listrik menyentak-nyentak seperti ada yang sedang mencoba membangkitkan sesuatu yang seharusnya tak bangkit lagi.“ISAAC sudah masuk ke sistem bawah,” kata Raditya sambil mempercepat langkah. Ia membuka kompad kecil di pergelangan tangan dan menampilkan peta digital. “Kita harus mencapai inti utama sebelum koneksinya stabil.”“Tempat yang kamu sebut Pusaran itu... sebenarnya apa?” tanya Alya dengan napas terengah. Di matanya, tergambar ketakutan dan rasa ingin tahu yang bercampur.“Tempat yang dibangun di luar logika dan etika,” jawab Raditya. “Prototipe akhir sistem jaringan Nusant. Tempat buangan untuk teknologi yang terlalu berbahaya untuk dimusnahkan. Termasuk satu hal yang belum pernah dipakai: protokol Null-Core- satu-satunya jalan untuk memutus koneksi ISAAC.”Lorong menurun se

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 126 Echo Helix

    Lorong menuju Ruang Simulasi berada di bawah Menara Helix yang lama, tersembunyi di balik dinding lift yang telah dimatikan sejak insiden ledakan tujuh tahun lalu. Tak ada akses publik. Hanya satu jalur manual yang masih bisa digunakan- melalui terowongan yang bahkan Raditya sendiri jarang datangi.Langkah-langkah mereka bergema di antara dinding baja yang dingin. Alya menggenggam senter kecil, cahayanya menari di sepanjang lorong sempit yang seolah tidak pernah disentuh cahaya matahari. Bau karat dan debu tua memenuhi udara.“Aku pikir tempat ini sudah dimusnahkan,” gumam Alya pelan.“Begitu rencananya,” jawab Raditya. “Tapi Kakekku selalu punya rencana cadangan. Ruang Simulasi dibangun tersembunyi, di bawah semua sistem utama. Bahkan saat markas utama hancur, tempat ini tetap utuh.”Mereka tiba di sebuah pintu besar dari paduan titanium, tertutup rapat tanpa panel akses.“Bagaimana kita masuk?” tanya Alya.Raditya menarik napas, lalu mengangkat tangan kirinya. Dari balik pergelangan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status