BAB 33: DYAH SULASTRI MENGAJARKAN SPIRITUALITASMalam itu, suasana di istana Gilingwesi begitu tenang, seolah-olah alam pun ikut menahan napas. Di sebuah halaman dalam istana yang dikelilingi oleh pepohonan besar dan bunga melati yang harum, Dyah Sulastri duduk bersila di atas tikar anyaman pandan. Cahaya bulan purnama menyinari wajahnya yang anggun namun penuh keteguhan. Di hadapannya, Raka duduk dengan posisi yang kurang nyaman, mencoba meniru cara Dyah duduk bersila. Ia merasa sedikit canggung, tetapi ada rasa penasaran yang mendalam di matanya."Kita mulai dengan meditasi," kata Dyah pelan, suaranya lembut namun tegas. "Tutup matamu, tarik napas dalam-dalam, dan biarkan pikiranmu mengalir seperti air sungai."Raka mengikuti instruksi itu, meskipun awalnya ia merasa sulit untuk fokus. Pikirannya dipenuhi oleh berbagai pertanyaan—tentang ramalan kuno, tentang hubungannya dengan Dyah, tentang kerajaan ini yang semakin terjerat dalam misteri. Namun, perlahan-lahan, suara napasnya send
Last Updated : 2025-02-08 Read more