Semua Bab Istri Tawanan Tuan Tiran: Bab 61 - Bab 70

86 Bab

60. Bujukan

"Ini satu lagi obatnya yang terakhir." Algazka yang sejak tadi berada di sisi Allesa memberikan obat padanya setelah gadis itu selesai makan.Ada sekitar tiga obat yang diberikan oleh Andreas tadi untuk diberikan pada Allesa. Gadis cantik polos itu menghela nafasnya. Padahal hanya sakit demam, tapi kenapa obatnya banyak sekali."Seharusnya satu juga udah cukup." Allesa mengeluh, tidak suka sekali dengan yang namanya obat sejak dulu.Biasanya setiap sakit Allesa hanya minum teh buatan Nadya saja, tidak pernah mau minum obat karena bikin Allesa mual dan jadi tambah sakit."Tapi ini dikasihnya kan tiga obat dan sekarang tinggal satu lagi.""Padahal cuma demam." Allesa masih menggerutu. "Lagian kan cuma diminum dua aja udah cukup.""Nggak, Allesa. Yang tadi kamu minum antibiotik sama penurun demam. Dan yang ini untuk pereda nyeri kepala kamu." Algazka memberikan obat terakhir pada Allesa yang masih berada di tangannya, belum diambil
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

61. Terpaku

"Kamu bener-bener cemburu?" Allesa yang sudah bertanya ragu pada Algazka. Apakah Algazka cemburu sama Daskar yang selalu disebutnya hampir setiap detik?Tatapan Algazka menatap lekat Allesa yang dilihatnya masih tampak pucat meski dia sudah bisa bersikap tengil."Siapa pun." Algazka menekan ucapannya."Siapa pun apa?""Siapapun lelaki yang ada di dekat kamu saya nggak suka karena yang saya mau hanya saya. Jadi saya nggak suka kalo lihat kamu sama lelaki lain apalagi sampai lambai-lambai tangan kecentilan kayak waktu itu." Algazka mengungkit sikap Allesa yang tanpa Allesa sadari bahwa Algazka melihatnya.Memangnya siapa bilang kalau Algazka tidak melihat tingkah Allesa saat dia melakukan kegiatan memanah di halaman belakang. Tingkah Allesa yang terlihat akrab dan ceria saat menatap Daskar hampir saja membuat Algazka menghillangkan nyawa orang kepercayaannya itu."Jadi berhenti bersikap centil sama lelaki selain saya, Allesa."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

62. Kejutan Panas

Wajah Allesa tersenyum. Dia mempercepat langkahnya menuju istal atau biasa dikenal dengan kandang kuda. Allesa sangat tidak sabar untuk mendekati kandang kuda yang sejak awal menarik perhatian hatinya. Tidak heran Algazka memiliki kandang kuda karena di rumahnya terdapat lahan yang dijadikan tempat untuk dia berkuda setiap akhir pekan.Tatapan Allesa semakin berbinar-binar ketika melewati pintu kandang kuda. Ada sekitar lima kuda yang sangat terawat dan dipastikan harganya mahal-mahal sekali."Haiii." Allesa melambaikan tangannya pada lima kuda milik Algazka.Allesa menghampiri kuda berwarna putih satu-satunya dan melambaikan tangannya. Tanpa takut, Allesa mengusap-usap kepala kuda yang tampak menerima kedatangannya secara ramah.Kebahagiaan di wajah Allesa sangat terpancar sekali. Di samping itu dia juga merasakan rasa bahagianya karena sikap Algazka yang menjadi hangat pada dirinya."Haii, kenalin aku Allesa, nama kamu siapa?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

63. Tunangan

Tunangan?Allesa cukup terkejut mendengar ucapan Zie yang mengatakan bahwa mereka pernah bertunangan, padahal Algazka hanya mengatakan bahwa Zie adalah mantan kekasihnya, ternyata Algazka malah pernah bertunangan.Tapi Allesa berusaha biasa-biasa saja dan menyembunyikan rasa terkejutnya."Kenapa? Lo kaget kalo gue pernah tunangan sama Algazka?" tanya Zie yang rupanya pandai membaca ekspresi dari Allesa.Hatinya penuh emosi melihat Allesa yang seakan memiliki posisi penting di rumah ini hanya karena dia memiliki paras yang cantik sebagai pelayan, tapi setidaknya Zie merasa puas karena hubungan yang pernah dia lalui bersama Algazka memiliki posisi teratas dan Allesa memang perlu mengetahuinya walau dia hanya sebatas budak rendahan."Wajar kan ya kalo tunangan itu ngasih hadiah kayak gini, bagus dan juga mahal. Jadi kayaknya nggak perlu kaget juga buat dengerinnya." Zie membanggakan statusnya. "Emang sih nggak semua orang tau karena Algazka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

64. Langkah Mencekam

Allesa terdiam, menoleh pada kuda putih yang sejak tadi dia ajak berbicara. Ternyata kuda putih itu bernama Quen. "Queen itu jauh lebih berharga. Tapi lo udah seenaknya sentuh-sentuh dia lewat tangan kotor lo itu!" Zie yang masih menyudutkan Allesa. Queen yang tampak patuh dan tenang di kandangnya jadi membuat Allesa merasa bersalah. Kasihan juga Queen jika nanti dia sampai sakit apalagi Allesa juga tidak tahu kalau bulu kuda bisa sensitif dan tidak boleh sembarang disentuh seperti yang Zie katakan. "Kalo Queen sampe kenapa-napa, lo nggak akan bisa ganti dia meski taruhannya nyawa lo!" Zie terus menekan Allesa yang dinilainya bersikap sembarang. "Yaudah gimana cara bersihinnya?" tanya Allesa akhirnya. Wajah Zie tersenyum puas. "Lo ambil selang itu dan pelan-pelan siram ke bulunya terus lo basuh sama handuk. Nggak usah banyak-banyak airnya, ke bagian yang lo sentuh aja dan nanti setelah itu lo sisir Queen, tapi pelan-pelan." Zie memberikan perintah pada Allesa yang bergegas me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

65. Amarah Sang Tuan

"Tadi Queen disentuh sama si ..." Zie menghentikan ucapannya karena Algazka yang sudah meninggalkan dia berbicara seorang diri. Tatapan Zie menyorot Algazka yang memasuki bilik kandang Queen. Senyuman di wajah Zie tergelincir, sudah bisa ditebak kalau Algazka akan memberikan hukuman pada Allesa. Semoga saja pelayan tengil itu dipecat karena Allesa telah membuat Queen marah yang dimana Algazka tidak pernah suka jika sesuatu miliknya diganggu oleh siapapun. "Keterlaluan." Suara gumaman yang terdengar dari ambang pintu kandang membuat tatapan Zie menoleh. Zie mendengus kesal setelah melihat siapa pemilik suara tersebut dan menyadari keberadaan Daskar. "Ngomong apa lo barusan?" tanya Zie menatap kesal. "Berani lo sama gue?" Zie menatap penuh menantang pada Daskar yang tersenyum kecut. "Kenapa harus takut?" Dan di dalam bilik kandang kuda Queen, Algazka mendapatkan Allesa yang terduduk dengan mata berkaca-kaca. Didekatinya Allesa langsung yang membuat posisi Algazka berjongkok.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

66. Gadis Penurut

"Algazkaaa!" Pekik Allesa saat Algazka yang sudah menggendongnya.Allesa super terkejut saat Algazka menggendong dirinya ala bridal carry. Satu tangan Algazka menopang bagian tubuh belakang Allesa dan satu tangannya lagi menopang lutut kaki gadis polos itu."Algazka turunin," pinta Allesa panik.Baru kali ini dia digendong apalagi sekarang Algazka yang menggendong dirinya."Saya mau obatin kamu.""Iya, tapi turunin dulu." Allesa menggoyang-goyangkan tubuhnya meminta turun, mirip seperti anak kecil."Kamu nggak bisa jalan, makanya saya gendong.""Bisa kok, aku bisa jalan. Turunin, Algazka." Allesa kembali meminta Algazka yang masih santai menggendongnya."Gimana bisa kamu jalan kalo kaki kamu sakit, tadi aja kamu susah bangun.""Bisa pelan-pelan." Allesa meyakinkan.Raut wajahnya yang panik karena tubuhnya yang berada di dalam gendongan Algazka, sementara Allesa juga tidak bisa loncat karena sat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

67. Goresan Luka

"Awww, pelan-pelan." Allesa sesekali meringis saat Alagzka mengobati luka-luka di tubuh Allesa dengan cermat dan penuh kehati-hatian.Algazka bahkan melakukannya dengan penuh kelembutan agar Allesa tidak merasakan lebih sakit meski Allesa tetap saja merasa perih karena kulitnya yang tergores."Pelan-pelan, Algazka.""Iya ini saya pelan-pelan dari tadi.""Tapi sakit diobainnya." Allesa sedikit merengek."Karena kamu luka makanya jadi perih rasanya, kan luka kamu perlu dibersihin dan diobatin, jadi wajar kalo kamu ngerasain perih dan sakit." Algazka masih membaluri obat di bagian siku Allesa dengan hati-hati, tenang, dan juga pelan."Shhhh." Allesa kembali meringis, sakit banget rasanya. Seandainya saja Reina yang mengobati mungkin Allesa bisa sambil menangis.Tapi tadi Algazka menyuruh Reina keluar, dia sendiri yang ingin mengobati Allesa."Nanti lukanya cepet sembuh kalo udah dibersihin kayak gini. Kalo belum ki
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

68. Menantang

"Gue bilang lepasss! Lepas, lepas, lepasin, Brengsekkk!" Zie yang akhirnya bisa terlepas dari genggaman tangan Daskar yang sudah seenaknya mencengkeram lengan dia.Zie manatap Daskar penuh amarah setelah dia dari tadi meronta-ronta saat Daskar menyeretnya keluar dari kandang kuda."Berani-beraninya lo nyentuh gue secara sembarang, gue itu nggak sudi disentuh sama lo."Emosi Zie yang sangat menggebu-gebu menatap Daskar. Namun lelaki bertubuh tegas dan berparas tampan itu hanya menatap Zie santai setelah dia berhasil membawa Zie keluar dari kandang kuda tanpa kesulitan sama sekali.Daskar memang mencengkeram Zie dan menyeretnya keluar bersama dia. Berhadapan dengan Zie memang lebih menyenangkan jika dirinya bersikap tenang, hal yang pasti membuat Zie semakin geram."Jangan sampe sikap lo ini gue laporin ya sama Algazka!" Zie mengancam Daskar yang tertawa kecil."Laporin aja kalo gitu." Daskar menantang. "Seharusnya kamu tau dong ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

69. Murka

"Kenapa? Apa lo juga kaget kalo gue pernah tunangan sama dia? Tapi memang seharusnya lo nggak perlu tau juga karena yang seharusnya lo lakuin itu sekarang adalah sadar diri. Jangan bersikap semena-mena sama gue!"Keberanian Zie yang semakin membuat Daskar salut membuat Daskar menyunggingkan senyumannya."Kamu memang perempuan berani, tapi kadang kamu juga bisa menjadi perempuan bodoh, Nona Nastazie."Mata Zie melebar mendengar ucapan Daskar. "Lo ngomong apa?" tanya Zie tidak terima."Seharusnya kamu tau kalo Tuan Algazka tidak sebodoh itu membiarkan rahasia dirinya diketahui oleh siapapun meski itu adalah perempuannya, tapi saya pikir itu bisa saja terjadi. Jika saja perempuan itu adalah Nona Allesandra."Nafas Zie kembali memburu. Rupanya Daskar masih terus ingin memanasi hatinya dengan membawa-bawa Allesa."Saya tanya sama kamu, kenapa Tuan Algazka sampai mau menggendong Nona Allesandra?" tanya Daskar memajukan langkahnya lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status