Share

64. Langkah Mencekam

Penulis: anyaaang
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-09 23:30:47
Allesa terdiam, menoleh pada kuda putih yang sejak tadi dia ajak berbicara. Ternyata kuda putih itu bernama Quen.

"Queen itu jauh lebih berharga. Tapi lo udah seenaknya sentuh-sentuh dia lewat tangan kotor lo itu!" Zie yang masih menyudutkan Allesa.

Queen yang tampak patuh dan tenang di kandangnya jadi membuat Allesa merasa bersalah. Kasihan juga Queen jika nanti dia sampai sakit apalagi Allesa juga tidak tahu kalau bulu kuda bisa sensitif dan tidak boleh sembarang disentuh seperti yang Zie katakan.

"Kalo Queen sampe kenapa-napa, lo nggak akan bisa ganti dia meski taruhannya nyawa lo!" Zie terus menekan Allesa yang dinilainya bersikap sembarang.

"Yaudah gimana cara bersihinnya?" tanya Allesa akhirnya.

Wajah Zie tersenyum puas. "Lo ambil selang itu dan pelan-pelan siram ke bulunya terus lo basuh sama handuk. Nggak usah banyak-banyak airnya, ke bagian yang lo sentuh aja dan nanti setelah itu lo sisir Queen, tapi pelan-pelan." Zie memberikan perintah pada Allesa yang bergegas me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   65. Amarah Sang Tuan

    "Tadi Queen disentuh sama si ..." Zie menghentikan ucapannya karena Algazka yang sudah meninggalkan dia berbicara seorang diri. Tatapan Zie menyorot Algazka yang memasuki bilik kandang Queen. Senyuman di wajah Zie tergelincir, sudah bisa ditebak kalau Algazka akan memberikan hukuman pada Allesa. Semoga saja pelayan tengil itu dipecat karena Allesa telah membuat Queen marah yang dimana Algazka tidak pernah suka jika sesuatu miliknya diganggu oleh siapapun. "Keterlaluan." Suara gumaman yang terdengar dari ambang pintu kandang membuat tatapan Zie menoleh. Zie mendengus kesal setelah melihat siapa pemilik suara tersebut dan menyadari keberadaan Daskar. "Ngomong apa lo barusan?" tanya Zie menatap kesal. "Berani lo sama gue?" Zie menatap penuh menantang pada Daskar yang tersenyum kecut. "Kenapa harus takut?" Dan di dalam bilik kandang kuda Queen, Algazka mendapatkan Allesa yang terduduk dengan mata berkaca-kaca. Didekatinya Allesa langsung yang membuat posisi Algazka berjongkok.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   66. Gadis Penurut

    "Algazkaaa!" Pekik Allesa saat Algazka yang sudah menggendongnya.Allesa super terkejut saat Algazka menggendong dirinya ala bridal carry. Satu tangan Algazka menopang bagian tubuh belakang Allesa dan satu tangannya lagi menopang lutut kaki gadis polos itu."Algazka turunin," pinta Allesa panik.Baru kali ini dia digendong apalagi sekarang Algazka yang menggendong dirinya."Saya mau obatin kamu.""Iya, tapi turunin dulu." Allesa menggoyang-goyangkan tubuhnya meminta turun, mirip seperti anak kecil."Kamu nggak bisa jalan, makanya saya gendong.""Bisa kok, aku bisa jalan. Turunin, Algazka." Allesa kembali meminta Algazka yang masih santai menggendongnya."Gimana bisa kamu jalan kalo kaki kamu sakit, tadi aja kamu susah bangun.""Bisa pelan-pelan." Allesa meyakinkan.Raut wajahnya yang panik karena tubuhnya yang berada di dalam gendongan Algazka, sementara Allesa juga tidak bisa loncat karena sat

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   67. Goresan Luka

    "Awww, pelan-pelan." Allesa sesekali meringis saat Alagzka mengobati luka-luka di tubuh Allesa dengan cermat dan penuh kehati-hatian.Algazka bahkan melakukannya dengan penuh kelembutan agar Allesa tidak merasakan lebih sakit meski Allesa tetap saja merasa perih karena kulitnya yang tergores."Pelan-pelan, Algazka.""Iya ini saya pelan-pelan dari tadi.""Tapi sakit diobainnya." Allesa sedikit merengek."Karena kamu luka makanya jadi perih rasanya, kan luka kamu perlu dibersihin dan diobatin, jadi wajar kalo kamu ngerasain perih dan sakit." Algazka masih membaluri obat di bagian siku Allesa dengan hati-hati, tenang, dan juga pelan."Shhhh." Allesa kembali meringis, sakit banget rasanya. Seandainya saja Reina yang mengobati mungkin Allesa bisa sambil menangis.Tapi tadi Algazka menyuruh Reina keluar, dia sendiri yang ingin mengobati Allesa."Nanti lukanya cepet sembuh kalo udah dibersihin kayak gini. Kalo belum ki

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   68. Menantang

    "Gue bilang lepasss! Lepas, lepas, lepasin, Brengsekkk!" Zie yang akhirnya bisa terlepas dari genggaman tangan Daskar yang sudah seenaknya mencengkeram lengan dia.Zie manatap Daskar penuh amarah setelah dia dari tadi meronta-ronta saat Daskar menyeretnya keluar dari kandang kuda."Berani-beraninya lo nyentuh gue secara sembarang, gue itu nggak sudi disentuh sama lo."Emosi Zie yang sangat menggebu-gebu menatap Daskar. Namun lelaki bertubuh tegas dan berparas tampan itu hanya menatap Zie santai setelah dia berhasil membawa Zie keluar dari kandang kuda tanpa kesulitan sama sekali.Daskar memang mencengkeram Zie dan menyeretnya keluar bersama dia. Berhadapan dengan Zie memang lebih menyenangkan jika dirinya bersikap tenang, hal yang pasti membuat Zie semakin geram."Jangan sampe sikap lo ini gue laporin ya sama Algazka!" Zie mengancam Daskar yang tertawa kecil."Laporin aja kalo gitu." Daskar menantang. "Seharusnya kamu tau dong ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   69. Murka

    "Kenapa? Apa lo juga kaget kalo gue pernah tunangan sama dia? Tapi memang seharusnya lo nggak perlu tau juga karena yang seharusnya lo lakuin itu sekarang adalah sadar diri. Jangan bersikap semena-mena sama gue!"Keberanian Zie yang semakin membuat Daskar salut membuat Daskar menyunggingkan senyumannya."Kamu memang perempuan berani, tapi kadang kamu juga bisa menjadi perempuan bodoh, Nona Nastazie."Mata Zie melebar mendengar ucapan Daskar. "Lo ngomong apa?" tanya Zie tidak terima."Seharusnya kamu tau kalo Tuan Algazka tidak sebodoh itu membiarkan rahasia dirinya diketahui oleh siapapun meski itu adalah perempuannya, tapi saya pikir itu bisa saja terjadi. Jika saja perempuan itu adalah Nona Allesandra."Nafas Zie kembali memburu. Rupanya Daskar masih terus ingin memanasi hatinya dengan membawa-bawa Allesa."Saya tanya sama kamu, kenapa Tuan Algazka sampai mau menggendong Nona Allesandra?" tanya Daskar memajukan langkahnya lagi

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   70. Sensitif

    Allesa membuka kedua matanya setelah tidak sengaja tertidur mengingat dia sempat menangis sebentar. Dia akui bahwa hatinya sedih karena sikap Algazka yang membuat dia semakin tahu hati lelaki tampan itu memang seseorang berhati kejam.Dia mudah mencampakkan, mengkhianati, dan juga berbohong. Status Algazka yang pernah bertunangan dengan Zie telah menjadi rahasia yang terbuka di hadapan Allesa. Lalu untuk apa dia berusaha bersikap hangat pada Allesa?Sudah pasti Algazka bisa membuat posisi Allesa seperti Zie. Dia mudah mencampakkan hati perempuan seenaknya dan yang pasti Algazka memang hanya ingin menyakiti Allesa sejak awal."Awww." Allesa meringis pelan saat dia membuka selimut untuk bangkit dari tidurnya.Masih sakit sekali kaki dan siku tangannya. Allesa menghela nafas setelah dia duduk menyandarkan punggungnya ke sandaran tempat tidur dan menghela nafas panjang.Seharusnya Allesa tidak perlu sedih. Tapi kenapa dia jadi sedih saat meng

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-12
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   71. Seperti Mimpi

    Allesa masih diam mendengar kata-kata Algazka yang berusaha menjelaskan pada dirinya."Saya nggak pernah tunangan sama Zie." Lagi, Algazka kembali meyakinkan.Pemilik Falcone itu tersenyum melihat Allesa yang masih belum bersuara saat dia mengutarakan penjelasannya."Cincin yang pernah saya kasih sama dia hanya sebatas kasih aja. Waktu itu dia menang audisi model yang dia pengen banget ikut sejak dulu, jadi saya kasih hadiah karena dia menang dan itu pun karena dia minta. Nggak ada istilah apapun dibalik pemberian cincin yang saya kasih sama dia." Algazka menjelaskan panjang lebar sambil menatap Allesa dengan nada rendahnya.Sudah tahu kenapa Allesa yang jadi berubah. Dia lihat apa saja yang Zie katakan pada Allesa dan juga apa yang Zie lakukan di kandang kuda dari hasil CCTV yang Algazka dapatkan. Algazka menyaksikan semuanya tanpa dia abaikan sedetik pun yang membuat Algazka semakin murka."Jadi saya mau menjelaskan kalo saya nggak pern

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-12
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   72. Dua Rasa

    "Halahhh, memang cuma Allesa aja kok yang diperhatiin selama ini. Kalian itu mana pernah peduli dan sayang sama aku." "Kita semua sayang sama kamu, cuma kamu aja yang selalu susah buat dikasih tau dan ngerasa nggak pernah disayang." Nadya tidak henti-hentinya memberikan pengertian pada Alando, anak pertama dia yang jarang sekali pulang. Sekalinya pulang lihat saja tingkahnya, bau alkohol tercium jelas dari mulut Alan. "Makanya kamu itu pulang, jangan tinggalnya di jalanan lalu buat ulah." Garvin terdengar tegas ketika keluar dari kamarnya. Tatapan dia menyorot Alan, anak lelaki satu-satunya di tengah keluarga. Alan yang mendapatkan teguran dari Garvin menatap sinis dalam duduknya. Baginya, kedua orang tua dia hanya menyayangi adiknya saja yaitu, Allesa. "Buat apa juga aku di rumah kalo nggak pernah dianggap." Alan menatap penuh kebencian pada Nadya dan Garvin yang sudah duduk di hadapan dirinya. Nadya menghel

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13

Bab terbaru

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   93. Skakmat

    "Kalo kamu sampai ditampar, kamu harus tampar balik tiga kali dari yang kamu terima."Hanya itu yang bisa Algazka sampaikan pada Allesa yang memilih mau berbicara pada Zie. Gadis polosnya sudah pergi ke luar setelah meyakinkan dirinya kalau dia akan baik-baik saja.Algazka tidak bisa menahan Allesa karena dia yang benar-benar tampak ingin juga berbicara dengan Zie. Entah apa yang akan mereka bicarakan namun Algazka memilih menunggu meski dengan kerisauannya.Dan sementara itu Allesa mengikuti apa yang Zie mau untuk berbicara berdua di luar. Tepatnya di halaman belakang rumah Algazka dan tidak jauh dari kandang kuda Queen."Kamu mau ngomong apa, Zie?" tanya Allesa dengan nada tenang dan senyuman hangat setelah Zie berdiri menghadap dia dan siap berbicara.Tapi kehangatan Allesa tidak akan mudah diterima begitu saja oleh Zie. Apalagi saat mendengar Allesa menyebut namanya dngan tidak menggunakan kata 'nona' lagi. Hal itu semakin membuat hat

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   92. DEBAT PANAS

    "Queen itu udah milik aku, Algazka. Kenapa aku nggak boleh bawa dia?" tanya Zie kesal.Zie tidak terima dengan jawaban Algazka yang tidak memuaskan dirinya."Aku bukannya melarang kamu, tapi aku meminta waktu." Algazka yang terdengar membuat perundingan pada Zie.Di hatinya dia pun malas dengan drama yang berhubungan dengan perempuan. Sama sekali tidak ada niat untuk membuat drama yang berlarut. Algazka hanya meminta waktu untuk bisa melihat kondisi hati Allesa yang dia pedulikan."Waktu untuk apa sih? Kamu nggak cukup mutusin dan pergi dari aku? Sekarang aku mau bawa Queen yang kamu kasih pun nggak kamu bolehin. Kenapa sih, Algazka? Kenapa kamu berubah total kayak giniii?" Zie semakin bertambah kesal.Perubahan yang dia yakini memang berhubungan dengan Allesa. Sudah pasti itu. Pelayan super brengsek yang sangat Zie benci seumur hidupnya."Apa kamu mau ngambil lagi sama barang-barang yang kamu kasih? Apa memang tipikal kamu kayak

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   91. Queen

    Zie duduk manis menunggu kedatangan Algazka yang sangat tidak sabar dia temui. Tapi setidaknya sekarang dia sudah bisa tenang karena Algazka pasti akan menemui dia mengingat dirinya yang berhasil masuk dan sekarang tengah menanti kehadiran calon suami masa depannya.Rasa senang semakin dirasakan oleh Zie ketika tatapannya mendapatkan Algazka yang sudah muncul dan berjalan mendekati dia. Meski di satu sisi Zie tetap merasa resah setiap mengingat perilaku Algazka yang sampai menggendong Allesa si pelayan brengsek itu.Zie beranjak dari duduknya dengan wajah tersenyum. Algazka yang begitu gagah, tampan, dan sorot mata yang dingin tanpa pernah bisa menghilangkan ketampanannya."Hai, kamu apa kabar?" tanya Zie hangat."Ada apa?" Algazka yang malas berbasa-basi.Sikap Algazka yang seratus persen berubah memang membuat rasa sedih di dalam hati Zie semakin sesak. Hubungan yang sempat dia jalani dan tidak memiliki masalah apapun dan sekarang Algaz

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   90. Tanpa Jarak

    "Gimana Allesa? Apa dia baik-baik?" tanya Garvin pada Nadya yang sudah pulang."Baik." Nadya menjawab singkat.Dia sudah selesai menyusui Almana tadi dan bayi mungilnya itu kini terlelap tidur. Sekarang Nadya bersama Garvin duduk di ruang tengah berdua."Kenapa kamu?" tanya Garvin melihat Nadya yang tampak banyak berpikir. "Apa sebenernya Allesa terluka?""Nggak kok.""Terus?""Allesa baik-baik aja, nggak ada luka sama sekali. Malah dia ditempatkan di kamar yang bagus dan penuh fasilitas. Seenggaknya dia memang nggak kekurangan." Nadya menjelaskan.Ternyata pikiran buruk dia saat membayangkan Allesa yang mendapatkan perilaku kejam di luar bayangan Nadya. Anaknya tidak terluka, dia makan dengan layak, tidur di kamar yang bagus, dan tidak ada yang tampak bahwa Allesa sedang mendapatkan siksaan.Garvin yang mendengar itu jadi terdiam sejenak. Keresahannya selama ini hanya berada di dalam pikirannya saja. Kekejaman

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   89. Siasat Ancaman

    "Tuan Algazka tidak ada disini.""Nggak ada disini gimana? Gue liat mobilnya, jangan coba bohong-bohongin gue ya." Zie menatap kesal salah satu penjaga yang berdiri di depan pintu utama.Malam itu dia datang ingin menemui Algazka. Ada hal yang Zie ingin bicarakan."Maaf, Nona Zie.""Gue nggak butuh maaf, tapi gue cuma butuh ketemu sama Algazka. Gue bener-bener mau ngomong sama dia.""Maaf, Nona Zie tapi Tuan Algazka tidak bisa ditemui.""Tuh kan, tadi kata lo nggak ada dan sekarang nggak bisa diganggu, artinya dia emang ada di dalam. Emang dasar ya lo tukang bohong semua." Zie menatap sinis penjaga-penjaga Algazka yang ditugaskan berdiri menjaga pintu utama rumahnya.Semua menjadi menyebalkan ditambah pikiran dia yang masih mengingat bahwa Allesa berada di dalam."Panggilin Algazka sekarang atau gue akan ...""Akan apa?" Sambung suara yang sudah ada di tengah-tengah pembicaraan dia terhadap penjaga tadi

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   88. Argantara Ragadian

    Jadi begitu ceritanya dan dia bukan pacar aku kayak yang kamu bilang." Allesa menjelaskan cerita yang ingin Algazka dengar.Lelaki tampan itu tampak penasaran sekali dengan sosok yang bernama Argantara Ragadian. Maka dari itu Allesa jadi menjelaskannya secara singkat, tapi cukup jelas untuk dipahami oleh Algazka.Lelaki yang biasanya Allesa panggil Arga itu memang bukan lah kekasih Allesa. Dia hanya lelaki yang pernah ada di dalam kehidupan Allesa tanpa status apapun. Meski begitu, Arga adalah sosok lelaki yang baik, perhatian, dan peduli pada keluarga Allesa juga.Statusnya tidak lain hanya sebatas teman baik Allesa. Dia selalu menemani Allesa sejak dulu sampai akhirnya Arga yang harus pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan mengikuti keinginan orang tuanya. Kepergiannya itu membawa kesedihan untuk Allesa karena Arga selalu berada di sisi dirinya sejak dulu.Arga pernah berjanji kalau dia akan pulang sekitar lima bulan lalu dari kepergi

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   87. Arogan

    "Bener-bener nyebelin, emang ternyata dia tuh nggak berubah." Allesa menggerutu. "Mungkin bener kalo dia emang main-main dan seriusnya cuma sama Zie." Allesa menghentak-hentakkan kakinya penuh kekesalan.Bisa-bisanya dia percaya dengan perubahan sikap Algazka beberapa hari ini. Semua memang memang mimpi dan Allesa tidak boleh memiliki angan-angan terlalu jauh.Dia kembali mengambil hpnya dan melakukan scroll, mengutak-atik sesuatu, dan kembali meletakkan secara kesal."Mungkin emang bener kalo gue harus keluar dari sini sesuai yang Mama bilang." Allesa teringat akan ucapan Nadya yang menyampaikan niatnya untuk membawa dia pergi dari tempat Algazka.Meski Allesa tidak mengetahui bagaimana caranya, tapi melihat keyakinan Nadya membuat Allesa memiliki harapan dan tidak ada alasan lagi untuk tinggal disini. Ditambah dia yang super menyesal karena tadi sempat memihak sama Algazka di hadapan Nadya.Allesa menghela nafasnya. Kasihan Nadya, pasti

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   86. Singkat, Padat, Jelas.

    "Mulai deh kayak setrikaan." Daskar yang sudah kembali ke pantry mengamati tingkah Reina yang mondar-mandir dengan wajah cemasnya. Sudah bisa ditebak kalau tingkahnya itu pasti karena mengkhawatirkan Allesa. Kondisi Allesa yang sejujurnya membuat Daskar ikut heran ditambah kata-kata Algazka tadi yang tadi terdengar tidak peduli. "Aku tuh kayaknya bisa umur pendek ya kalo kerja disini. Mikirin keadaan yang macem-macem aja." Reina menggerutu setelah akhirnya dipaksa Daskar untuk duduk dan disodorkan air dingin untuk menjernihkan otaknya. "Ngomong tuh dijaga." Daskar menasihati. Reina menghela nafasnya. "Abisnya tuh tuan kamu aneh banget." Reina berbisik meski di pantry tidak ada orang selain mereka. "Tuan kamu juga kan." Daskar meledeki. Reina tidak menanggapi. Dia masih memikirkan kondisi Allesa yang tidak mau makan dan sekarang Algazka yang tidak peduli. Padahal kemarin waktu Allesa sakit tuann

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   85. Ngambek Total

    "Nggak mau.""Tapi kamu harus makan loh.""Aku bilang nggak mau.""Tapi, Al ...""Ihh aku nggak mau, Reinaaa." Allesa menghentak-hentakkan kakinya diatas tempat tidur dengan posisi dia yang telungkup sejak tadi.Reina datang membawakan Allesa makanan ke kamar, tapi Allesa menolaknya. Sudah dibujuk dari tadi pun Allesa enggan menyentuh makanan yang dibawakan Reina untuknya.Allesa tidak mau makan pokoknya."Bawa aja keluarrr." Allesa yang melipat kedua tangannya diatas bantal dengan wajah merengut.Entah kenapa Allesa sampai membuat Reina kewalahan. Padahal biasanya Allesa tidak pernah ngambek atau murung jika dirinya datang. Allesa yang kadang bercerita dan kali ini Allesa juga tidak mau bercerita. Dia hanya mengatakan kalau dia tidak mau makan dan ingin sendiri di kamar."Udah cantik gitu kok ngambek dan merengut sih." Reina yang masih berusaha menghibur hati Allesa.Namun Allesa tidak menangg

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status