Semua Bab Istri Tawanan Tuan Tiran: Bab 31 - Bab 40

82 Bab

30. Sebuah Sandaran

- Masih di dalam kamar Algazka yang menyeramkan.Buka? Apa yang dimaksud Algazka barusan?"Buka, Allesa."Refleks Allesa memeluk dengan kedua tangan yang disilangkan guna mengunci tubuhnya dari kekejaman dan juga perilaku senonoh Algazka."Dasar kamu otak mesum, Algazka!" Allesa memelototi Algazka yang masih tampak tenang.Lelaki tampan itu menatap Allesa yang sedikit memundurkan posisi darinya. Pembawaan aura Algazka yang super dingin, arogan, namun masih penuh kharisma. Tetap saja bikin Allesa merinding mendengar ucapan Algazka yang dinilainya super mesum."Kamu jangan aneh-aneh ya, Algazka. Awas pokoknya kalo ... eh, eh, kamu mau ngap ..." Allesa panik. Kalimat dia terhenti melihat Algazka yang sudah mencondongkan tubuhnya.Wajah Algazka berada di hadapan Allesa yang setengah telentang. Nafas Allesa yang mulai tidak karuan diikuti rasa takut dan panik luar biasa."Siapa yang mesum?" Tangan Algazka meraih ikat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

31. Sasaran Target

"Algazka kamu bohong ya?" Allesa tidak percaya. Suaranya masih panik akan pemberitahuan Algazka tadi. "Nggak mungkin ada yang mau nembak aku, yang jahat disini kan kamu." Allesa menepis sekuat tenaga yang dikatakan oleh Algazka.Ingin percaya tapi rasanya tidak mungkin, ingin tidak percaya juga tapi wajah Algazka begitu serius saat mengatakannya."Jangan bohong!" Allesa tidak suka dipermainkan oleh Algazka yang memilih tidak menanggapi kata-kata Allesa.Algazka tahu kalau Allesa yang jadi panik akan pemberitahuannya, tapi memang begitu lah yang terjadi. Titik merah itu tertuju jelas di tubuh Allesa saat dia hendak keluar kamar dan setelah Algazka memastikan tanda merah tersebut memang berasal dari senjata yang siap dilepaskan walau Algazka belum mengetahui sumbernya.Dan setelah Allesa berbalik badan, tanda merah tadi langsung beralih pada jantung Allesa. Satu tembakan yang bisa langsung mematikan."Kamu panik?" tanya Algazka kemudian. "S
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

32. Interogasi

"Tapi kamu tadi juga denger kan, Al? Terus waktu kamu denger itu kamu posisinya lagi apa? Nggak bahaya kan?" Reina masih interogasi Allesa saat dia mengunjungi ke kamarnya.Suara tembakan yang juga didengar di telinga Reina khawatir akan terjadi hal yang tidak-tidak makanya Reina memastikan kondisi Allesa sekaligus menyiapkan pakaiannya."Nggak kok aman, baik-baik aja damai sejahtera." Allesa yang lagi dan lagi menenangkan.Reina memang selalu baik sama dirinya. Merasa senang karena Reina yang selalu memastikan kondisi Allesa dan juga mengkhawatirkan keadaannya."Beneran kan, Al?""Beneran, Mama Reina." Allesa menjahili, terkekeh geli yang memukul tangan Allesa gemas.Selalu saja Allesa menganggap sepele disaat Reina yang selalu jantung akan kondisi Allesa. Masalahnya Reina tahu kalau tingkah Allesa yang sering mengundang perilaku Algazka bertambah buruk."Lagian tadi Algazka sendiri yang ngelindungin aku," beber Allesa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

33. Perempuan Lain

"Saya yakin kalo ini ulah dari Nakuto, Tuan Algazka. Karena kejadian ini tidak terlalu lama dari waktu saya mengirimkan jari Nakamante." Daskar yang berada di lantai tiga ruang kerja Algazka menjelaskan.Tuannya masih tampak marah karena Daskar tidak berhasil mendapatkan tersangka yang Algazka inginkan. Daskar hanya membawa sebuah peluru bekas tembakan yang ditujukan pada tersangka dengan noda darah."Gue udah tau!" Algazka masih berbicara informal.Perasaannya menyimpan kesal pada Daskar yang sudah bekerja lama dengan dirinya, layaknya teman yang selalu melakukan apapun untuk Algazka. Tapi kali ini Algazka tidak puas dengan apa yang Daskar lakukan, lelaki bertubuh tegas itu tidak berhasil menangkap bajingan sialan yang sudah berani melayangkan tembakannya ke dalam kamar."Terus CCTV gimana?" tanya Algazka kemudian."Tidak terlihat Tuan Algazka, saya rasa Nakuto juga mempersiapkan ini dan mencari titik lemah ...""Jadi lo mau bil
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

34. Kepergok

"Punya siapa? Kenapa diem?" tanya Zie yang masih memperlihatkan kunci rambut berwarna pink di hadapan wajah Algazka.Siapa yang tidak curiga ketika ikat rambut tersebut didapatkan dari Algazka, dimana ikat rambut itu juga bukan milik Zie.Algazka tidak menjawab, dia langsung merampas dari tangan Zie dan memasukkan ke dalam saku celana. Hati kecilnya mengumpat, bagaimana bisa ikat rambut milik Allesa yang jatuh keluar dari saku celana. Algazka memang menyimpan di saku celananya saat tadi dia mengganti pakaian dan keluar dari kamar."Kamu bawa cewek lain ya buat masuk ke rumah ini?" tanya Zie menyorot Algazka kesal, baru kali ini rasanya dia mendapatkan benda-benda perempuan lain yang berada didekat Algazka, bikin hati Zie panas."Jangan berlebihan.""Aku nggak berlebihan, tapi emang bener kan? Buktinya kamu punya ikat rambut punya cewek lain. Siapa, Algazka? Siapa perempuan yang kamu bawa ke rumah ini? Dia masuk ke kamar kamu? Ngapain aja
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

35. Pelayan Tengil

Siapa sangka kalau matanya mendapatkan adegan mesra dewasa yang hendak dilakukan, hal itu tentu saja bikin Allesa kaget. Dia sampai menutup mulutnya ketika Algazka dengan perempuan yang bernama Zie itu berada di sudut tangga dan hendak berciuman.Baru saja Allesa keluar kamar dan ingin turun bersama Reina yang juga ikut kaget dan berada di sebelahnya."Sowryyyyy." Allesa memperlihatkan dua jarinya sebagai tanda damai pada Algazka dan sang kekasih yang tertunda bermesraan akibat suara dirinya. "Lain kali di kamar dong, masa iya di tangga.""Allesaaa." Reina berbisik gemas. Berani sekali Allesa berkata demikian."Beraninya ikut campur!" Zie menatap Allesa tidak suka.Allesa hanya nyengir kuda, sementara Reina sudah jantungan. "Yuk ah turun nanti mata aku bintitan." Allesa menarik Reina untuk lekas turun menyusuri tangga dengan langkah santai dan sikap acuhnya."Bisa-bisanya ikut campur, dasar pelayan brengsek!" umpat Zie kesal. "Al
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

36. Caci Maki

Lo si Pelayan Tengil itu!" Satu jari telunjuk Zie yang menunjuk wajah Allesa.Rasa kesal dan jengkel melihat Zie yang sudah berperilaku seenaknya tadi. Padahal dia hanya seorang pelayan di rumah Algazka. Seandainya saja tidak ada pelayan tengil itu, mungkin Algazka sudah memberikan dirinya kecupan hangat yang ditutupi rasa malu karena pelayan tengil tersebut."Siapa nama lo?""Allesandra, panggil aja Allesa." Allesa menjawab cepat. Masih duduk tenang dan juga santai melihat Zie yang tampak emosi pada dirinya.Reina yang mlihat itu buru-buru mendekati Allesa yang sudah bangkit dari duduk, berdiri di dekat Allesa sambil melingkarkan tangannya di lengan Allesa."Kenapa ya, Non Zie? Kok kayak marah-marah gini sama Allesa?" tanya Reina sedikit gugup pada Zie. Tahu betul bagaimana sikap Zie yang memang tidak pernah bersikap hangat."Lo nggak usah ikut campur, Reina!" Zie menoleh sesaat ke arah Reina lalu kembali menatap Allesa. "Sini l
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

37. Sentuhan

"Awas ya sampe lo berani-berani ganggu hubungan gue sama Algazka lagi, gue nggak segan-segan bikin lo diusir dari rumah ini dan nyawa lo melayang!"Itu lah kalimat terakhir Zie sebgai peringatan sekaligus ancaman yang dilontarkan pada Allesa saat sebelum dia belum pulang."Duh pasti sakit banget ya, Al? Liat tuh sampe merah gitu." Reina mengompres pipi Allesa akibat tamparan Zie yang memang keras, kasihan melihat Allesa.Wajah Allesa menyunggingkan senyuman ceria." Udah gapapa, ah. Gini doangg." Allesa menurunkan tangan Reina yang sejak tadi mengompres pipinya."Tapi tuh masih merah, Al. Biar sini aku kompres dulu." Reina masih bersikeras mengompres pipi Allesa dengan air dingin, tapi Allesa langsung menahannya."Gapapa udah aku bilang, anggap aja aku pakai blush on. Cantik kan aku?" Allesa mengedipkan matanya berkali-kali, memperlihatkan sifat centilnya yang bikin Reina jadi tersenyum."Kamu nih ya selalu aja anggap sepele hal-h
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

38. Tebakan Sang Tuan

Sentuhan tangan Algazka yang menyentuh pipi Allesa. Pria berdarah dingin yang Allesa kenali justru memberikan rasa hangat yang tidak pernah dia bayangkan sama sekali. Jangan kan membayangkan, melihat Algazka yang berperilaku peduli saja membuat Allesa mimpi. Mungkin kah Algazka benar-benar peduli?"Siapa yang nampar kamu, hmm?" Pertanyaan Algazka kedua kali.Pipi Allesa yang memerah terlihat saat pergerakan Allesa sempat memalingkan wajahnya sesaat dihadapan Algazka. Ada tanda merah yang semakin tampak jelas ketika Algazka menyingkirkan rambut Allesa. Tanda marah yang dia yakini datang dari sebuah tamparan.Allesa jadi kikuk dengan sikap Algazka menurunkan tangan lelaki mafia itu. Entah kenapa jantung dia memacu seperti kuda yang berlari menuju garis finish."Gapapa." Allesa buka suara, gugup, dan mulai salah tingkah.Sentuhan Algazka bagaikan aliran listrik di tubuh Allesa, meski begitu entah kenapa rasanya menenangkan saat Algazka yang bertanya pada dirinya tadi."Berarti bener ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

39. Sang Istri

Allesa melebarkan kedua matanya selebar-lebar mungkin. Apa yang dikatakan oleh Algazka membuat dia duduk mematung. Lagi dan lagi jantung Allesa yang berdegup cepat."Pikiran kamu jangan kotor, yang saya maksud ingin menampar bibir kamu agar kamu itu diam. Karena saya pusing selalu mendengar kebawelan kamu." Algazka memperjelas bahasanya, tahu sekali dengan otak Allesa yang sering menilai dirinya kotor. Padahal Allesa sendiri yang sering berpikiran kotor.Alesa menyembunyikan rasa malunya. Dia pikir Algazka yang ingin menampar bibir adalah sebuah ciuman. Bisa-bisanya otak Allesa yang jadi kotor. Allesa mengutuk dirinya sendiri."Ngomong apa sih, aku nggak ngerti. Mendingan kamu makan deh." Allesa mengalihkan, buru-buru dia mengambil nampan makanan untuk makn siang Algazka dari atas nakas, lalu meletakkan dihadapan Algazka sebagai penghalang posisi mereka yang saling duduk berhadapan.Algazka mengamati menu makanan yang tersedia diatas nampan. Ada c
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status