Semua Bab Istri Tawanan Tuan Tiran: Bab 21 - Bab 30

82 Bab

20. Misi Pembalasan

Nakuto mengepalkan tangannya kuat. Tatapannya tajam mengamati kotak hitam yang dikirimkan sebagai paket untuknya."Sudah dipastikan kalau ini benar jari tangan dari Nakamante, Tuan Nakuto." Ucapan salah satu anak buah Nakuto semakin membuat dirinya geram.Ejekan, hinaan, dan juga sikap merendahkan yang ditujukan oleh dirinya. Siapa lagi kalau bukan Algazka. Jari Nakamante yang ada di dalam sebuah kotak dengan busur panah memberikan isyarat bahwa Algazka mengetahui siapa penyerang di Falcone waktu itu.Algazka terlalu pintar untuk dijadikan lawan.Nakuto kembali mengamati apa yang ada di dalam kotak paket tersebut. Kotak yang tertera untuk Nakuto. Ada kesedihan yang dia rasakan saat melihat jari tangan yang dikirimkan oleh Algazka. Orang kepercayaan Nakuto yang sudah dia anggap sebagai keluarga."Jika dilihat dari bagian jarinya, jari Nakamante ini dikirimkan setelah dia kehilangan nyawanya, Tuan Nakuto.""Jadi dia dibunuh lalu di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-19
Baca selengkapnya

21. Sebuah Perasaan

"Sudah diantarkan?""Sudah, Pak Daskar.""Tepat di rumahnya kan?" Daskar memastikan pada salah satu anggota keamanan yang dia bawahi."Iya, Pak. Dipastikan sudah diterima dan mungkin sekarang Nakuto sedang menikmati paketnya."Daskar tersenyum sinis. "Kalo begitu kamu boleh pergi." Daskar mendudukan dirinya sambil meraih cangkir berisikan kopi hitam panas.Tugas yang diperintahkan oleh Algazka telah selesai dilaksanakan. Pembalasan yang patut Nakuto terima atas apa yang telah dilakukan pada Casper."Kamu kirim paket apa?"Daskar menoleh. Tatapannya mengamati sosok yang berjalan masuk ke arahnya."Kamu bukannya lagi cuti, Reina?" tanya Daskar pada Reina yang memilh duduk tepat di seberangnya langsung."Udah balik.""Udah selesai urusannya?"Reina menganggukkan kepala. "Udah. Kamu kirim paket apa?" tanya Reina lagi. Daskar belum menjawab pertanyannya.Daskar menyeruput kopi panasnya sampai setengah. Dia melirik jam tangannya. Masih ada satu jam lagi waktu dia kembali bekerja."Urusan Tu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-19
Baca selengkapnya

22. Burung

Pintu yang hampir tertutup tidak dapat dirapatkan maupun bisa dikunci. Daun pintu yang sengaja ditahan oleh satu tangan yang tegas. Tangan yang digunakan sengaja untuk menghadang kamar yang ingin ditutup."What do you say?!" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Algazka.Ada kata yang tidak dimengerti oleh Algazka. Apa maksud Allesa mengatakan ... burung? Burung apa yang berkibar?"You say bird? What bird?" tanya Algazka yang tampak penasaran.Pertanyaan Algazka jadi membuat Allesa melongo. Namun di hati kecilnya.Hihihi! Algazka nanya burung apa? Dia nggak tau burung? HAHAHA.Allesa yang berceloteh di dalam hatinya sambil cekikikan. Ingin sekali rasanya dia tertawa lebar  dan sepuas mungkin di hadapan wajah Algazka. Namun dia enggan. Biar saja Algazka penasaran sampai lebaran sepuluh tahun lagi. Padahal tampang Algazka sangat tampan dengan otaknya yang sudah pasti brilliant, namun ternyata dia tidak mengerti burung apa yang Alles
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

23. Bawel

"Kamu jangan asal bicara ya, Daskar." Reina tidak terima atas ucapan tuduhan Daskar yang dinilai menghakimi perasaannya tanpa sebab. "Sembarang banget sih kamu kalo ngomong, nanti kalo didengar Tuan Algazka mau gimana?" "Kalo didenger emangnya kenapa? Lagian kalo nggak bener ya nggak usah panik kan?" Daskar tersenyum jahil, bikin mata Reina melebar. "Jangan diterusin, aku nggak suka kamu nuduh kayak tadi." "Emangnya bener sebagai tuduhan ya? Bukannya kenyataan?" Daskar semakin menjadi-jadi. Menghadapi sikap Daskar memang membutuhkan kesabaran. Dia seringkali menjahili dengan ucapannya yang asal bicara. Mungkin juga Daskar banyak tekanan setiap menghabiskan waktu bekerja dengan Algazka. Itu saja yang Reina pikirkan setiap melihat Daskar berulah. "Pokoknya awas ya ngomong sembarang lagi, jangan sampai aku masukin ke dalam mesin cuci!" ancam Reina beranjak dari duduknya, meninggalkan Daskar yang hanya terkekeh melihat kepergian Reina. Sementara di lantai dua suasana tegang lagi-la
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

24. Curahan Hati

"Udah nggak usah dipikirin apa yang dibilang sama Algazka, Zie. Lo kan tau dia kayak gimana orangnya."Karla tengah menghibur Nastazie yang menghampiri ke apartemennya malam itu. Dia teman dekat Zie yang ikut modeling dan juga mengetahui hubungannya dengan Algazka. Tadi saat pulang dari rumah Algazka, Nastazie memutuskan ke rumah Karla setelah memutar-mutar mengeliling jalanan tanpa arah."Tapi tetap aja ucapan dia kali ini tuh nusuk banget di hati gue, Kar." Nastazie masih tidak menyangka tentang apa yang diucapkan oleh Algazka saat di rumahnya tadi. "Masa iya di nggak mau punya anak? Seorang Algazka yang semua orang juga tahu kekayaan bisnisnya. Apa iya dia nggak mau punya keturunan yang mewarisi bisnisnya nanti?" Zie masih tampak bingung.Pikiran Algazka sungguh tidak bisa ditebak. Selalu berhasil membuat hati Zie kacau balau, padahal dia mengira telah memenangkan hati dari lelaki dingin itu."Terus lo gimana akhirnya?" tanya Karla kemudian, in
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

25. Suara Lirih

"Hah serius? Coba liat, mana yang sakit?" Reina memastikan badan Allesa memiliki luka yang parah atau tidak. Panik.Suara tawa Allesa menghentikan gerakan Reina yang sudah menebaknya."Allesaaa?""Hehehe bacanda. Makanya nggak boleh tinggalin aku lagi pokoknya. Nanti kalo mau cuti aku mau ikut." Allesa memelototi Reina yang hanya bisa geleng-geleng kepala sekaligus lega melihat Allesa yang ternyata baik-baik aja."Kamu itu ya, Alll. Mana boleh juga kamu keluar.""Biarin aja, lagian kan bisa kabur!""Ehh, sstttt!" Reina menutup mulut Allesa. "Jangan suka ngomong sembarangan." Reina memperingatkan. "Nanti kalo didengar Tuan Algazka gimana? Aku nggak mau kamu dapat masalah lagi." Reina setengah berbisik.Kekhawatiran Allesa malah membuat Allesa senyum-senyum."Lucu banget sih." Allesa terkekeh geli."Apanya yang lucu, Al?""Kamu, takut banget sama Algazka." Allesa tampak acuh."Kamu nih y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

26. Kamar Sang Tuan

"Algazkaaa?" Allesa menghampiri Algazka yang berada diatas tempat tidur.Algazka memejamkan mata, meracau, dan wajah dia berkeringat. Sepertinya Algazka mengalami mimpi buruk."Panas." Allesa bergumam setelah dia meletakkan tangannya di kening Algazka.Dia berlari keluar mencari peralatan yang dapat menurunkan demam Algazka. Secepat kilat turun ke bawah mengambil air panas, wadah, dan handuk kecil yang bisa dijadikan bantuan untuk meredakan suhu tubuh Algazka.Berlari-lari dari lantai dua ke lantai satu pantry dan kembali ke lantai dua. Tampak Allesa yang ngosa-ngosan, keadaan Algazka menghilangkan kekejaman yang pernah dia lalui selama bersamanya."Tolong, jangan ... berhenti ..." Algazka masih meracau, sementara Allesa sibuk melakukan kompres beberapa kali untuk meredakan panas Algazka.Sesekali dia memegang tangan Algazka yang juga masih panas diikuti gumaman yang tidak Allesa mengerti.Sekitar 30 menit Allesa melakuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

27. Aura Pagi

Jam enam pagi dengan intonasi nada-nada burung membuat dia menggerakkan tubuhnya. Berusaha membuka mata dengan kepala yang berat dan mengaburkan pandangannya. Tangannya memijat kening kepala merasakan pusing yang tidak biasa.Algazka bergegas bangun, tapi gerakannya terhenti. Ada sesuatu yang mengganjal di sisi kanan dengan satu tangannya yang menerima beban sehingga dia sulit bergerak.Mata Algazka melebar selebar-lebarnya. "ALLESANDRAAA!""HUWAHHH!" teriak Allesa mendengar suara pekik Algazka yang memenuhi gendang telinga dia.Allesa loncat dan langsung duduk melihat Algazka yang ikut bangkit menatp dirinya."Aduhhh, bisa nggak usah teriak-teriak sih? Aku tuh nggak budek. Bikin sakit telinga dan jantung mau copot tau nggak." Allesa mengoceh sambil mengucek-kucek matanya. Masih merasakan kantuk karena semalam lelah menjaga Algazka."Ngapain kamu ada di ..." Algazka menghentikan kalimatnya. Mengamati kembali apa dia bermimpi atau
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

28. Gelas Beracun

"Al bilang sama aku deh kamu abis ngelakuin  apa?""Nggak kok.""Aku serius, Al.""Aku juga serius, Rei.""Yang jujur, Al.""Nggak pernah bohong kok.""Terus kenapa kamu sampai disuruh Tuan Algazka buat menyiapkan semuanya?" tanya Reina melihat Allesa yang sejak tadi sibuk masak.Allesa menyiapkan sarapan untuk Algazka setelah Reina menyampaikan dari perintah Daskar. Hal tersebut membuat Reina jadi khawatir mengingat tingkah Allesa yang sering bandel di mata Reina. Buktinya saja dia sampai disuruh untuk menyiapkan makanan.Padahal jika ada Reina, dia lah yang ditugaskan untuk menyiapkan makanan."Eh, ini keasinan nggak sih? Nggak kan? Coba deh omelet buatan aku." Allesa menyodorkan secuil omelet buatannya ke mulut Reina."Nggak kok cukup, enak.""Beneran? Oke aku berhasil buat omelet." Allesa tampak riang."Tapi kamu nggak campurin lada kan?" Reina memastikan."Nggak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

29. Getaran

Sikap dan tingkah arogan Algazka masih membuat Allesa menggerutu. Dia tidak hentinya mengumpat Algazka di dalam hati karena menilai Algazka yang yang memiliki hati keras dan tidak tahu diri. Selalu mudah melemparkan kata-kata tajamnya dan asal.Meski begitu Allesa tidak bisa bertindak apapun selain memilih menemani Algazka untuk menghabiskan sarapannya. Tidak bisa keluar juga karena Algazka yang belum memberikan izin pada dirinya"Enak," ucap Algazka seraya meletakkan gelas cangkirnya kembali diatas nampan. Ucapan Algazka yang hampir tidak terdengar oleh Allesa.Teh buatan Allesa ternyata enak sekali untuk tubuhnya. Selama ini Algazka tidak pernah meminum minuman tradisional walau dia tahu banyak memiliki khasiat, khususnya air jahe yang disuguhkan oleh Allesa dan sempat diklaim sebagai gelas beracun."Udah sarapan?" pertanyaan Algazka membuat Allesa mematung menatapnya.Sejak tadi dia duduk dengan tatapan kesana kemari. Mengalihkan panda
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status