Share

22. Burung

Author: anyaaang
last update Last Updated: 2025-03-20 06:00:09

Pintu yang hampir tertutup tidak dapat dirapatkan maupun bisa dikunci. Daun pintu yang sengaja ditahan oleh satu tangan yang tegas. Tangan yang digunakan sengaja untuk menghadang kamar yang ingin ditutup.

"What do you say?!" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Algazka.

Ada kata yang tidak dimengerti oleh Algazka. Apa maksud Allesa mengatakan ... burung? Burung apa yang berkibar?

"You say bird? What bird?" tanya Algazka yang tampak penasaran.

Pertanyaan Algazka jadi membuat Allesa melongo. Namun di hati kecilnya.

Hihihi! Algazka nanya burung apa? Dia nggak tau burung? HAHAHA.

Allesa yang berceloteh di dalam hatinya sambil cekikikan. Ingin sekali rasanya dia tertawa lebar  dan sepuas mungkin di hadapan wajah Algazka. Namun dia enggan. Biar saja Algazka penasaran sampai lebaran sepuluh tahun lagi. Padahal tampang Algazka sangat tampan dengan otaknya yang sudah pasti brilliant, namun ternyata dia tidak mengerti burung apa yang Alles
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   23. Bawel

    "Kamu jangan asal bicara ya, Daskar." Reina tidak terima atas ucapan tuduhan Daskar yang dinilai menghakimi perasaannya tanpa sebab. "Sembarang banget sih kamu kalo ngomong, nanti kalo didengar Tuan Algazka mau gimana?" "Kalo didenger emangnya kenapa? Lagian kalo nggak bener ya nggak usah panik kan?" Daskar tersenyum jahil, bikin mata Reina melebar. "Jangan diterusin, aku nggak suka kamu nuduh kayak tadi." "Emangnya bener sebagai tuduhan ya? Bukannya kenyataan?" Daskar semakin menjadi-jadi. Menghadapi sikap Daskar memang membutuhkan kesabaran. Dia seringkali menjahili dengan ucapannya yang asal bicara. Mungkin juga Daskar banyak tekanan setiap menghabiskan waktu bekerja dengan Algazka. Itu saja yang Reina pikirkan setiap melihat Daskar berulah. "Pokoknya awas ya ngomong sembarang lagi, jangan sampai aku masukin ke dalam mesin cuci!" ancam Reina beranjak dari duduknya, meninggalkan Daskar yang hanya terkekeh melihat kepergian Reina. Sementara di lantai dua suasana tegang lagi-la

    Last Updated : 2025-03-21
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   24. Curahan Hati

    "Udah nggak usah dipikirin apa yang dibilang sama Algazka, Zie. Lo kan tau dia kayak gimana orangnya."Karla tengah menghibur Nastazie yang menghampiri ke apartemennya malam itu. Dia teman dekat Zie yang ikut modeling dan juga mengetahui hubungannya dengan Algazka. Tadi saat pulang dari rumah Algazka, Nastazie memutuskan ke rumah Karla setelah memutar-mutar mengeliling jalanan tanpa arah."Tapi tetap aja ucapan dia kali ini tuh nusuk banget di hati gue, Kar." Nastazie masih tidak menyangka tentang apa yang diucapkan oleh Algazka saat di rumahnya tadi. "Masa iya di nggak mau punya anak? Seorang Algazka yang semua orang juga tahu kekayaan bisnisnya. Apa iya dia nggak mau punya keturunan yang mewarisi bisnisnya nanti?" Zie masih tampak bingung.Pikiran Algazka sungguh tidak bisa ditebak. Selalu berhasil membuat hati Zie kacau balau, padahal dia mengira telah memenangkan hati dari lelaki dingin itu."Terus lo gimana akhirnya?" tanya Karla kemudian, in

    Last Updated : 2025-03-22
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   25. Suara Lirih

    "Hah serius? Coba liat, mana yang sakit?" Reina memastikan badan Allesa memiliki luka yang parah atau tidak. Panik.Suara tawa Allesa menghentikan gerakan Reina yang sudah menebaknya."Allesaaa?""Hehehe bacanda. Makanya nggak boleh tinggalin aku lagi pokoknya. Nanti kalo mau cuti aku mau ikut." Allesa memelototi Reina yang hanya bisa geleng-geleng kepala sekaligus lega melihat Allesa yang ternyata baik-baik aja."Kamu itu ya, Alll. Mana boleh juga kamu keluar.""Biarin aja, lagian kan bisa kabur!""Ehh, sstttt!" Reina menutup mulut Allesa. "Jangan suka ngomong sembarangan." Reina memperingatkan. "Nanti kalo didengar Tuan Algazka gimana? Aku nggak mau kamu dapat masalah lagi." Reina setengah berbisik.Kekhawatiran Allesa malah membuat Allesa senyum-senyum."Lucu banget sih." Allesa terkekeh geli."Apanya yang lucu, Al?""Kamu, takut banget sama Algazka." Allesa tampak acuh."Kamu nih y

    Last Updated : 2025-03-22
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   26. Kamar Sang Tuan

    "Algazkaaa?" Allesa menghampiri Algazka yang berada diatas tempat tidur.Algazka memejamkan mata, meracau, dan wajah dia berkeringat. Sepertinya Algazka mengalami mimpi buruk."Panas." Allesa bergumam setelah dia meletakkan tangannya di kening Algazka.Dia berlari keluar mencari peralatan yang dapat menurunkan demam Algazka. Secepat kilat turun ke bawah mengambil air panas, wadah, dan handuk kecil yang bisa dijadikan bantuan untuk meredakan suhu tubuh Algazka.Berlari-lari dari lantai dua ke lantai satu pantry dan kembali ke lantai dua. Tampak Allesa yang ngosa-ngosan, keadaan Algazka menghilangkan kekejaman yang pernah dia lalui selama bersamanya."Tolong, jangan ... berhenti ..." Algazka masih meracau, sementara Allesa sibuk melakukan kompres beberapa kali untuk meredakan panas Algazka.Sesekali dia memegang tangan Algazka yang juga masih panas diikuti gumaman yang tidak Allesa mengerti.Sekitar 30 menit Allesa melakuk

    Last Updated : 2025-03-23
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   27. Aura Pagi

    Jam enam pagi dengan intonasi nada-nada burung membuat dia menggerakkan tubuhnya. Berusaha membuka mata dengan kepala yang berat dan mengaburkan pandangannya. Tangannya memijat kening kepala merasakan pusing yang tidak biasa.Algazka bergegas bangun, tapi gerakannya terhenti. Ada sesuatu yang mengganjal di sisi kanan dengan satu tangannya yang menerima beban sehingga dia sulit bergerak.Mata Algazka melebar selebar-lebarnya. "ALLESANDRAAA!""HUWAHHH!" teriak Allesa mendengar suara pekik Algazka yang memenuhi gendang telinga dia.Allesa loncat dan langsung duduk melihat Algazka yang ikut bangkit menatp dirinya."Aduhhh, bisa nggak usah teriak-teriak sih? Aku tuh nggak budek. Bikin sakit telinga dan jantung mau copot tau nggak." Allesa mengoceh sambil mengucek-kucek matanya. Masih merasakan kantuk karena semalam lelah menjaga Algazka."Ngapain kamu ada di ..." Algazka menghentikan kalimatnya. Mengamati kembali apa dia bermimpi atau

    Last Updated : 2025-03-23
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   28. Gelas Beracun

    "Al bilang sama aku deh kamu abis ngelakuin  apa?""Nggak kok.""Aku serius, Al.""Aku juga serius, Rei.""Yang jujur, Al.""Nggak pernah bohong kok.""Terus kenapa kamu sampai disuruh Tuan Algazka buat menyiapkan semuanya?" tanya Reina melihat Allesa yang sejak tadi sibuk masak.Allesa menyiapkan sarapan untuk Algazka setelah Reina menyampaikan dari perintah Daskar. Hal tersebut membuat Reina jadi khawatir mengingat tingkah Allesa yang sering bandel di mata Reina. Buktinya saja dia sampai disuruh untuk menyiapkan makanan.Padahal jika ada Reina, dia lah yang ditugaskan untuk menyiapkan makanan."Eh, ini keasinan nggak sih? Nggak kan? Coba deh omelet buatan aku." Allesa menyodorkan secuil omelet buatannya ke mulut Reina."Nggak kok cukup, enak.""Beneran? Oke aku berhasil buat omelet." Allesa tampak riang."Tapi kamu nggak campurin lada kan?" Reina memastikan."Nggak

    Last Updated : 2025-03-24
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   29. Getaran

    Sikap dan tingkah arogan Algazka masih membuat Allesa menggerutu. Dia tidak hentinya mengumpat Algazka di dalam hati karena menilai Algazka yang yang memiliki hati keras dan tidak tahu diri. Selalu mudah melemparkan kata-kata tajamnya dan asal.Meski begitu Allesa tidak bisa bertindak apapun selain memilih menemani Algazka untuk menghabiskan sarapannya. Tidak bisa keluar juga karena Algazka yang belum memberikan izin pada dirinya"Enak," ucap Algazka seraya meletakkan gelas cangkirnya kembali diatas nampan. Ucapan Algazka yang hampir tidak terdengar oleh Allesa.Teh buatan Allesa ternyata enak sekali untuk tubuhnya. Selama ini Algazka tidak pernah meminum minuman tradisional walau dia tahu banyak memiliki khasiat, khususnya air jahe yang disuguhkan oleh Allesa dan sempat diklaim sebagai gelas beracun."Udah sarapan?" pertanyaan Algazka membuat Allesa mematung menatapnya.Sejak tadi dia duduk dengan tatapan kesana kemari. Mengalihkan panda

    Last Updated : 2025-03-24
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   30. Sebuah Sandaran

    - Masih di dalam kamar Algazka yang menyeramkan.Buka? Apa yang dimaksud Algazka barusan?"Buka, Allesa."Refleks Allesa memeluk dengan kedua tangan yang disilangkan guna mengunci tubuhnya dari kekejaman dan juga perilaku senonoh Algazka."Dasar kamu otak mesum, Algazka!" Allesa memelototi Algazka yang masih tampak tenang.Lelaki tampan itu menatap Allesa yang sedikit memundurkan posisi darinya. Pembawaan aura Algazka yang super dingin, arogan, namun masih penuh kharisma. Tetap saja bikin Allesa merinding mendengar ucapan Algazka yang dinilainya super mesum."Kamu jangan aneh-aneh ya, Algazka. Awas pokoknya kalo ... eh, eh, kamu mau ngap ..." Allesa panik. Kalimat dia terhenti melihat Algazka yang sudah mencondongkan tubuhnya.Wajah Algazka berada di hadapan Allesa yang setengah telentang. Nafas Allesa yang mulai tidak karuan diikuti rasa takut dan panik luar biasa."Siapa yang mesum?" Tangan Algazka meraih ikat

    Last Updated : 2025-03-25

Latest chapter

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   93. Skakmat

    "Kalo kamu sampai ditampar, kamu harus tampar balik tiga kali dari yang kamu terima."Hanya itu yang bisa Algazka sampaikan pada Allesa yang memilih mau berbicara pada Zie. Gadis polosnya sudah pergi ke luar setelah meyakinkan dirinya kalau dia akan baik-baik saja.Algazka tidak bisa menahan Allesa karena dia yang benar-benar tampak ingin juga berbicara dengan Zie. Entah apa yang akan mereka bicarakan namun Algazka memilih menunggu meski dengan kerisauannya.Dan sementara itu Allesa mengikuti apa yang Zie mau untuk berbicara berdua di luar. Tepatnya di halaman belakang rumah Algazka dan tidak jauh dari kandang kuda Queen."Kamu mau ngomong apa, Zie?" tanya Allesa dengan nada tenang dan senyuman hangat setelah Zie berdiri menghadap dia dan siap berbicara.Tapi kehangatan Allesa tidak akan mudah diterima begitu saja oleh Zie. Apalagi saat mendengar Allesa menyebut namanya dngan tidak menggunakan kata 'nona' lagi. Hal itu semakin membuat hat

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   92. DEBAT PANAS

    "Queen itu udah milik aku, Algazka. Kenapa aku nggak boleh bawa dia?" tanya Zie kesal.Zie tidak terima dengan jawaban Algazka yang tidak memuaskan dirinya."Aku bukannya melarang kamu, tapi aku meminta waktu." Algazka yang terdengar membuat perundingan pada Zie.Di hatinya dia pun malas dengan drama yang berhubungan dengan perempuan. Sama sekali tidak ada niat untuk membuat drama yang berlarut. Algazka hanya meminta waktu untuk bisa melihat kondisi hati Allesa yang dia pedulikan."Waktu untuk apa sih? Kamu nggak cukup mutusin dan pergi dari aku? Sekarang aku mau bawa Queen yang kamu kasih pun nggak kamu bolehin. Kenapa sih, Algazka? Kenapa kamu berubah total kayak giniii?" Zie semakin bertambah kesal.Perubahan yang dia yakini memang berhubungan dengan Allesa. Sudah pasti itu. Pelayan super brengsek yang sangat Zie benci seumur hidupnya."Apa kamu mau ngambil lagi sama barang-barang yang kamu kasih? Apa memang tipikal kamu kayak

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   91. Queen

    Zie duduk manis menunggu kedatangan Algazka yang sangat tidak sabar dia temui. Tapi setidaknya sekarang dia sudah bisa tenang karena Algazka pasti akan menemui dia mengingat dirinya yang berhasil masuk dan sekarang tengah menanti kehadiran calon suami masa depannya.Rasa senang semakin dirasakan oleh Zie ketika tatapannya mendapatkan Algazka yang sudah muncul dan berjalan mendekati dia. Meski di satu sisi Zie tetap merasa resah setiap mengingat perilaku Algazka yang sampai menggendong Allesa si pelayan brengsek itu.Zie beranjak dari duduknya dengan wajah tersenyum. Algazka yang begitu gagah, tampan, dan sorot mata yang dingin tanpa pernah bisa menghilangkan ketampanannya."Hai, kamu apa kabar?" tanya Zie hangat."Ada apa?" Algazka yang malas berbasa-basi.Sikap Algazka yang seratus persen berubah memang membuat rasa sedih di dalam hati Zie semakin sesak. Hubungan yang sempat dia jalani dan tidak memiliki masalah apapun dan sekarang Algaz

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   90. Tanpa Jarak

    "Gimana Allesa? Apa dia baik-baik?" tanya Garvin pada Nadya yang sudah pulang."Baik." Nadya menjawab singkat.Dia sudah selesai menyusui Almana tadi dan bayi mungilnya itu kini terlelap tidur. Sekarang Nadya bersama Garvin duduk di ruang tengah berdua."Kenapa kamu?" tanya Garvin melihat Nadya yang tampak banyak berpikir. "Apa sebenernya Allesa terluka?""Nggak kok.""Terus?""Allesa baik-baik aja, nggak ada luka sama sekali. Malah dia ditempatkan di kamar yang bagus dan penuh fasilitas. Seenggaknya dia memang nggak kekurangan." Nadya menjelaskan.Ternyata pikiran buruk dia saat membayangkan Allesa yang mendapatkan perilaku kejam di luar bayangan Nadya. Anaknya tidak terluka, dia makan dengan layak, tidur di kamar yang bagus, dan tidak ada yang tampak bahwa Allesa sedang mendapatkan siksaan.Garvin yang mendengar itu jadi terdiam sejenak. Keresahannya selama ini hanya berada di dalam pikirannya saja. Kekejaman

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   89. Siasat Ancaman

    "Tuan Algazka tidak ada disini.""Nggak ada disini gimana? Gue liat mobilnya, jangan coba bohong-bohongin gue ya." Zie menatap kesal salah satu penjaga yang berdiri di depan pintu utama.Malam itu dia datang ingin menemui Algazka. Ada hal yang Zie ingin bicarakan."Maaf, Nona Zie.""Gue nggak butuh maaf, tapi gue cuma butuh ketemu sama Algazka. Gue bener-bener mau ngomong sama dia.""Maaf, Nona Zie tapi Tuan Algazka tidak bisa ditemui.""Tuh kan, tadi kata lo nggak ada dan sekarang nggak bisa diganggu, artinya dia emang ada di dalam. Emang dasar ya lo tukang bohong semua." Zie menatap sinis penjaga-penjaga Algazka yang ditugaskan berdiri menjaga pintu utama rumahnya.Semua menjadi menyebalkan ditambah pikiran dia yang masih mengingat bahwa Allesa berada di dalam."Panggilin Algazka sekarang atau gue akan ...""Akan apa?" Sambung suara yang sudah ada di tengah-tengah pembicaraan dia terhadap penjaga tadi

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   88. Argantara Ragadian

    Jadi begitu ceritanya dan dia bukan pacar aku kayak yang kamu bilang." Allesa menjelaskan cerita yang ingin Algazka dengar.Lelaki tampan itu tampak penasaran sekali dengan sosok yang bernama Argantara Ragadian. Maka dari itu Allesa jadi menjelaskannya secara singkat, tapi cukup jelas untuk dipahami oleh Algazka.Lelaki yang biasanya Allesa panggil Arga itu memang bukan lah kekasih Allesa. Dia hanya lelaki yang pernah ada di dalam kehidupan Allesa tanpa status apapun. Meski begitu, Arga adalah sosok lelaki yang baik, perhatian, dan peduli pada keluarga Allesa juga.Statusnya tidak lain hanya sebatas teman baik Allesa. Dia selalu menemani Allesa sejak dulu sampai akhirnya Arga yang harus pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan mengikuti keinginan orang tuanya. Kepergiannya itu membawa kesedihan untuk Allesa karena Arga selalu berada di sisi dirinya sejak dulu.Arga pernah berjanji kalau dia akan pulang sekitar lima bulan lalu dari kepergi

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   87. Arogan

    "Bener-bener nyebelin, emang ternyata dia tuh nggak berubah." Allesa menggerutu. "Mungkin bener kalo dia emang main-main dan seriusnya cuma sama Zie." Allesa menghentak-hentakkan kakinya penuh kekesalan.Bisa-bisanya dia percaya dengan perubahan sikap Algazka beberapa hari ini. Semua memang memang mimpi dan Allesa tidak boleh memiliki angan-angan terlalu jauh.Dia kembali mengambil hpnya dan melakukan scroll, mengutak-atik sesuatu, dan kembali meletakkan secara kesal."Mungkin emang bener kalo gue harus keluar dari sini sesuai yang Mama bilang." Allesa teringat akan ucapan Nadya yang menyampaikan niatnya untuk membawa dia pergi dari tempat Algazka.Meski Allesa tidak mengetahui bagaimana caranya, tapi melihat keyakinan Nadya membuat Allesa memiliki harapan dan tidak ada alasan lagi untuk tinggal disini. Ditambah dia yang super menyesal karena tadi sempat memihak sama Algazka di hadapan Nadya.Allesa menghela nafasnya. Kasihan Nadya, pasti

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   86. Singkat, Padat, Jelas.

    "Mulai deh kayak setrikaan." Daskar yang sudah kembali ke pantry mengamati tingkah Reina yang mondar-mandir dengan wajah cemasnya. Sudah bisa ditebak kalau tingkahnya itu pasti karena mengkhawatirkan Allesa. Kondisi Allesa yang sejujurnya membuat Daskar ikut heran ditambah kata-kata Algazka tadi yang tadi terdengar tidak peduli. "Aku tuh kayaknya bisa umur pendek ya kalo kerja disini. Mikirin keadaan yang macem-macem aja." Reina menggerutu setelah akhirnya dipaksa Daskar untuk duduk dan disodorkan air dingin untuk menjernihkan otaknya. "Ngomong tuh dijaga." Daskar menasihati. Reina menghela nafasnya. "Abisnya tuh tuan kamu aneh banget." Reina berbisik meski di pantry tidak ada orang selain mereka. "Tuan kamu juga kan." Daskar meledeki. Reina tidak menanggapi. Dia masih memikirkan kondisi Allesa yang tidak mau makan dan sekarang Algazka yang tidak peduli. Padahal kemarin waktu Allesa sakit tuann

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   85. Ngambek Total

    "Nggak mau.""Tapi kamu harus makan loh.""Aku bilang nggak mau.""Tapi, Al ...""Ihh aku nggak mau, Reinaaa." Allesa menghentak-hentakkan kakinya diatas tempat tidur dengan posisi dia yang telungkup sejak tadi.Reina datang membawakan Allesa makanan ke kamar, tapi Allesa menolaknya. Sudah dibujuk dari tadi pun Allesa enggan menyentuh makanan yang dibawakan Reina untuknya.Allesa tidak mau makan pokoknya."Bawa aja keluarrr." Allesa yang melipat kedua tangannya diatas bantal dengan wajah merengut.Entah kenapa Allesa sampai membuat Reina kewalahan. Padahal biasanya Allesa tidak pernah ngambek atau murung jika dirinya datang. Allesa yang kadang bercerita dan kali ini Allesa juga tidak mau bercerita. Dia hanya mengatakan kalau dia tidak mau makan dan ingin sendiri di kamar."Udah cantik gitu kok ngambek dan merengut sih." Reina yang masih berusaha menghibur hati Allesa.Namun Allesa tidak menangg

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status