“Sudah bangun? Duduklah, aku sudah buat sarapan untuk kita.”Baru saja Lentera keluar dari kamar, dia sudah disuguhkan pemandangan ‘tidak menyenangkan’ di depannya. Raynar berada di dapur dan tengah menata makanan di atas meja makan. Tak hanya itu, lelaki itu terlihat sudah segar sehabis mandi.Lelaki itu mendongak menatap Lentera yang masih berdiri di ambang pintu. Ekspresinya tidak berubah, masih datar seperti biasa.“Tera, duduklah. Atau kamu mau mandi dulu?” Raynar kembali bersuara untuk mendapatkan respon dari istrinya.Sayangnya, tanpa mengatakan apa pun, Lentera memilih berbalik dan masuk ke dalam kamar. Menyandarkan punggungnya di pintu, Lentera berupaya untuk tidak mengeluarkan emosinya di pagi-pagi seperti ini.“Tenang, Ter. Tenang,” lirih Lentera ketika dia duduk di pinggiran ranjang. “Pagimu tidak boleh dirusak oleh lelaki itu. Tunjukkan kalau kamu tidak terpengaruh dengan keberadaannya.”Lentera tadinya berhadap ketika dia keluar kamar, Raynar sudah pergi dari apartemenny
Huling Na-update : 2025-02-03 Magbasa pa