Home / Romansa / Pijatan Nikmat Sang CEO / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pijatan Nikmat Sang CEO: Chapter 11 - Chapter 20

45 Chapters

Bab 11: Tawaran Tak Terduga

Pagi itu, klinik pijat Arissa tampak lebih sibuk dari biasanya. Beberapa pelanggan reguler sudah menunggu di ruang tunggu, dan suasana di dalam klinik penuh dengan percakapan ringan. Arissa, seperti biasa, sibuk melayani klien dengan senyum ramah. Namun, dalam hatinya, ia merasa sedikit gelisah. Ada sesuatu yang aneh, perasaan bahwa sesuatu yang besar akan terjadi hari ini.Benar saja, sekitar tengah hari, sebuah mobil hitam mewah berhenti di depan klinik. Dari dalamnya, Nathaniel Alvaro turun dengan langkah percaya diri, mengenakan setelan jas rapi yang membuatnya terlihat seperti sosok yang tak tersentuh. Kehadirannya langsung menarik perhatian para pelanggan dan staf di klinik. Beberapa dari mereka berbisik-bisik, mencoba menebak siapa pria tampan dan berkarisma itu.Arissa, yang baru saja selesai dengan klien terakhirnya, memandang ke arah pintu depan dan hampir terdiam melihat Nathaniel. Ia merasa aneh melihat pria itu datang di siang hari, terutama dengan penampi
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 12: Menegakkan Prinsip

Arissa duduk di meja kerjanya di apartemen kecilnya, kontrak dari Nathaniel terbuka di hadapannya. Pikirannya dipenuhi oleh pertimbangan-pertimbangan yang bertentangan. Di satu sisi, angka bayaran dalam kontrak itu sangat menggoda, sesuatu yang bisa membantunya mengubah hidup. Namun, di sisi lain, beberapa syarat dalam kontrak tersebut membuatnya merasa tidak nyaman, terutama bagian yang mengharuskannya selalu siaga kapan pun Nathaniel membutuhkannya.Ia membaca ulang salah satu klausul dalam kontrak:"Terapis wajib memberikan prioritas penuh pada klien, tanpa memandang waktu atau lokasi."Arissa menghela napas panjang. Ia tidak pernah membayangkan dirinya akan terikat dalam pekerjaan seperti itu, apalagi dengan seseorang seperti Nathaniel Alvaro. Ia tahu betapa kerasnya dunia kerja pria itu, tetapi ia tidak ingin kehilangan kendali atas hidupnya sendiri hanya karena uang.Diskusi dengan MariaKeesokan harinya, di ru
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 13: Sebuah Pendekatan Baru

Nathaniel duduk di ruang kerjanya yang luas, jendela besar di belakangnya menampilkan pemandangan kota yang berkilauan. Tapi pikirannya jauh dari pemandangan itu. Ia memikirkan Arissa—wanita yang tidak hanya menolak tawarannya tetapi juga melakukannya dengan sopan dan tegas.Nathaniel mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, sesuatu yang jarang ia lakukan. Penolakan itu terasa aneh baginya. Selama ini, ia terbiasa mendapatkan apa pun yang ia inginkan, entah itu dalam bisnis atau kehidupan pribadi. Namun, untuk pertama kalinya, seseorang menolaknya tanpa rasa takut.“Dia berbeda,” gumamnya pelan.Refleksi NathanielSambil menyandarkan diri di kursinya, Nathaniel teringat kata-kata Arissa. Cara dia berbicara, dengan nada yang penuh rasa hormat tetapi tak tergoyahkan, meninggalkan kesan mendalam.Nathaniel memanggil asistennya, James, masuk ke ruangan. James adalah satu dari sedikit orang yang bisa ia percayai sepenuhnya.
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 14: Dilema Arissa

Arissa duduk di sofa kecil di ruang tamu apartemennya yang sederhana, memandangi dokumen yang ia bawa pulang dari klinik. Dokumen itu bukanlah kontrak Nathaniel, tetapi laporan pengeluaran klinik yang menunjukkan betapa tipisnya margin keuntungan yang mereka hasilkan setiap bulan. Pikiran tentang bagaimana tawaran Nathaniel dapat mengubah situasinya terus menghantui.Dia menarik napas panjang, mengeluarkan ponsel, dan menelepon sahabatnya, Lila.“Arissa! Akhirnya kau meneleponku. Aku sudah lama ingin tahu bagaimana kabarmu,” kata Lila dengan suara ceria di seberang telepon.Arissa tersenyum tipis meski sahabatnya tidak bisa melihat. “Aku baik-baik saja, Lil. Tapi... ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.”“Sepertinya serius,” balas Lila, suaranya berubah menjadi lebih perhatian. “Apa yang terjadi?”Selama beberapa menit berikutnya, Arissa menceritakan semua yang terjadi—dari pertemuannya de
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 15: Pendekatan yang Lebih Personal

Nathaniel duduk di dalam mobilnya, menatap gedung klinik yang sederhana namun memiliki daya tarik tersendiri baginya. Selama beberapa hari terakhir, ia terus memikirkan Arissa dan sikap tegasnya. Bukan hanya karena keahliannya yang luar biasa, tetapi juga karena kepribadiannya yang berbeda dari orang-orang di sekitarnya.“Kali ini aku harus berbicara dengan cara yang berbeda,” gumam Nathaniel pelan.Sore itu, Arissa sedang sibuk membantu seorang pelanggan lanjut usia. Ia tak menyadari bahwa Nathaniel telah masuk ke klinik dan duduk di ruang tunggu. Ketika akhirnya ia selesai, ia terkejut menemukan pria itu lagi.“Pak Alvaro?” tanyanya dengan nada sedikit canggung.Nathaniel berdiri dan tersenyum kecil. “Nathaniel saja,” koreksinya lembut. “Aku ingin berbicara sebentar, kalau kau punya waktu.”Meski ragu, Arissa mengangguk. Mereka masuk ke ruang konsultasi yang sama, tempat mereka terakhir berbic
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 16: Keputusan dengan Batasan

Arissa duduk di ruang istirahat klinik, menatap kontrak yang telah direvisi di tangannya. Kata-kata dalam dokumen itu terlihat rapi dan terstruktur, namun setiap kalimat terasa memiliki beban yang besar. Ia menghela napas panjang sebelum menutup map tersebut.Lila menghampirinya, membawa secangkir teh. "Jadi, apa yang akan kau lakukan?" tanyanya dengan nada penuh rasa ingin tahu."Aku akan menandatangani, Lil," jawab Arissa akhirnya. "Tapi aku sudah memastikan bahwa ada batas-batas yang jelas dalam kontraknya. Aku tidak mau kehilangan kendali atas hidupku hanya karena uang."Lila tersenyum lebar. "Itu keputusan yang bijak. Setidaknya kau menetapkan syarat yang membuatmu nyaman. Jangan biarkan dia mendominasi segalanya."Sore itu, Arissa pergi ke kantor Nathaniel untuk menyampaikan keputusannya. Ini pertama kalinya ia melihat Nathaniel di lingkungannya sendiri—sebuah gedung tinggi yang penuh dengan aura kemewahan dan kesibukan.Arissa me
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 17: Ketegangan yang Meningkat

Hari pertama Arissa bekerja sebagai terapis pribadi Nathaniel dimulai dengan suasana yang sangat berbeda dari klinik kecil tempat ia biasa bekerja. Rumah Nathaniel, yang terletak di sebuah kawasan elit, tampak megah dengan desain minimalis namun elegan. Ruang tamu yang luas dan penuh dengan perabotan modern memancarkan aura kekuasaan dan prestise. Arissa merasa seperti berada di dunia yang sama sekali berbeda dari yang biasa ia jalani.Ia merasa sedikit canggung, mengenakan pakaian yang lebih formal daripada biasanya, sementara ia mencoba menyesuaikan diri dengan peran barunya. Saat ia tiba, Nathaniel sudah menunggunya di ruang tengah. Dia mengenakan setelan jas gelap yang terlihat sempurna, seperti biasa, dengan ekspresi wajah yang lebih serius dari yang ia ingat."Selamat pagi," Arissa menyapa dengan suara tenang, meskipun di dalam hatinya perasaan tidak nyaman mulai muncul."Selamat pagi, Arissa," jawab Nathaniel, suaranya terdengar lebih dingin dari yang seh
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 18: Dunia Nathaniel yang Berbeda

Arissa merasa dirinya semakin terperangkap dalam dunia yang sangat berbeda dari kehidupan yang biasa ia jalani. Setiap hari, ia datang ke rumah mewah Nathaniel, yang selalu terjaga kebersihannya dan dipenuhi dengan kemewahan yang hampir tak terhitung. Rumah itu bukan hanya sekedar tempat tinggal, tetapi juga mencerminkan kekuasaan dan kesuksesan Nathaniel. Dikelilingi oleh staf yang selalu siap sedia, setiap kebutuhan Nathaniel dipenuhi dengan sempurna.Setiap kali Arissa memasuki rumah Nathaniel, ia merasakan ketegangan yang sulit dijelaskan. Di satu sisi, ia merasa terkesan dengan bagaimana segalanya berjalan begitu teratur dan efisien. Namun, di sisi lain, ia juga merasa seperti orang luar yang tak benar-benar tahu tempatnya. Staf Nathaniel, meskipun ramah, seringkali memandangnya dengan tatapan yang tidak bisa ia tafsirkan. Mereka tahu siapa dirinya—seorang terapis biasa yang hanya bekerja untuk Nathaniel, meskipun sering kali mereka melihatnya lebih sebagai seorang
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 19: Kejujuran yang Berbeda

Nathaniel semakin sering memikirkan Arissa. Setiap kali ia melihatnya, ia merasa ada sesuatu yang berbeda dari wanita lain yang biasa ia temui di dunia bisnisnya yang penuh dengan ambisi dan permainan kekuasaan. Arissa tidak seperti mereka. Tidak ada kepentingan tersembunyi dalam setiap kata dan tindakannya. Ia tulus, sederhana, dan tidak pernah terlihat ingin mengambil keuntungan dari posisinya.Nathaniel mulai menyadari bahwa kehadiran Arissa memberikan ketenangan yang tidak bisa ia temukan di dunia yang penuh dengan tekanan ini. Di dunia yang selalu menuntut kesempurnaan, Arissa tampaknya tidak terpengaruh oleh status atau kekuasaan. Ia adalah wanita yang menjaga prinsipnya dan tetap teguh dengan nilai-nilai yang diyakininya. Ini membuat Nathaniel semakin terpesona, meskipun ia enggan mengakui perasaannya.Setiap sesi pijat yang dilakukan Arissa di rumah atau kantor Nathaniel bukan hanya memberi ketenangan fisik, tetapi juga membuka sedikit demi sedikit tirai yang m
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bab 20: Rumor yang Mengguncang

Gosip tentang Nathaniel dan Arissa mulai menyebar seperti api di ruang kantor, meskipun keduanya berusaha keras untuk menjaga hubungan mereka tetap profesional. Setiap kali Arissa datang ke kantor Nathaniel untuk sesi pijat pribadi, para staf yang melihatnya mulai bertanya-tanya tentang hubungan mereka yang semakin intens. Walaupun mereka berdua belum mengungkapkan apapun secara terbuka, ketegangan yang terbangun terasa jelas.Di ruang kerjanya, Nathaniel mencoba fokus pada pekerjaannya, namun pikirannya terus melayang kepada Arissa. Tidak pernah ia merasa sebebas ini sebelumnya, berbicara dengan seseorang yang tidak menginginkan apapun darinya selain hubungan profesional yang tulus. Meski ia menyadari bahwa perasaan mereka semakin mendalam, Nathaniel tetap berusaha menahan diri. Namun, seperti yang ia duga, gosip tersebut mulai merembet ke seluruh perusahaan.Di sisi lain, Vanessa, asisten pribadi Nathaniel yang sudah lama menyukai bosnya, merasa cemburu dan terancam
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status