Semua Bab Dendam Sang Primadona: Bab 21 - Bab 25

25 Bab

Bab 21

Ayla berdiri di ambang jendela apartemennya, memandang keluar ke Velmont City yang bercahaya dalam gelapnya malam. Dokumen yang Ivy tinggalkan tergeletak di meja di belakangnya, menjadi pengingat bahwa dunia yang baru ia masuki ini bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga penuh jebakan.Tatapan Dimitri sebelum ia pergi tadi masih terngiang di benaknya—campuran antara peringatan, kepercayaan, dan rasa sakit yang tersimpan rapi di balik topeng pria yang selama ini ia kenal sebagai sosok tak terkalahkan.Ayla menarik napas dalam-dalam, mencoba mengusir kebimbangan yang semakin menggigit hatinya. Apakah Dimitri benar-benar seseorang yang bisa ia percayai? Atau Ivy sebenarnya memberinya alat untuk mengendalikan situasi ini?Setelah beberapa saat, ia mengambil keputusan. Langkah berikutnya bukanlah soal siapa yang ia percayai, tetapi bagaimana ia memastikan dirinya tidak menjadi korban dari permainan ini.Pagi berikutnya, Ayla melangkah ke dalam The Elysian Tower, gedung megah yang menjadi s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Bab 22

Malam itu, Ayla duduk di sebuah meja kecil di Silver Moon Café, tempat yang pernah menjadi bagian dari kehidupannya sebelum semua kekacauan ini dimulai. Aroma kopi dan suara denting cangkir menghidupkan nostalgia, tetapi kini terasa seperti kenangan yang jauh. Ia menatap cangkir kopinya, pikirannya penuh dengan keputusan besar yang harus ia buat.Ia mengambil ponsel dan membaca kembali pesan singkat dari Ivy. “Kau tahu siapa musuh sebenarnya, Ayla. Jangan biarkan dirimu terjebak di bawah kendali Dimitri seperti aku dulu.”Kata-kata itu menghantui. Ayla tahu Ivy berbicara dari pengalaman, tetapi bagaimana ia bisa yakin bahwa Ivy sepenuhnya jujur? Apakah ini hanya bagian dari rencananya untuk menjatuhkan Dimitri?“Pikiranku terlalu bising,” gumam Ayla sambil menyandarkan punggungnya ke kursi.Seorang pelayan mendekat untuk menanyakan apakah ia membutuhkan sesuatu lagi, tetapi ia hanya menggeleng dan tersenyum kecil. Saat pelayan pergi, seorang pria duduk di kursi di hadapannya tanpa diu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

Bab 23

Suara detak sepatu hak tinggi Ayla menggema di sepanjang koridor marmer The Elysian Tower. Setiap langkahnya penuh keyakinan, namun dalam hatinya, ada badai yang tak dapat ia redam. Setelah pertemuannya dengan Gabriel Delgado malam itu, ancaman yang ia lontarkan masih berputar di pikirannya."Kau pikir Dimitri bisa melindungimu selamanya, Ayla? Akan ada saatnya dia memilih bisnisnya lebih dari dirimu."Ayla menggeleng pelan, berusaha mengusir suara itu dari kepalanya. Tidak. Dimitri berbeda. Ia bukan pria yang mudah dikendalikan oleh ancaman. Namun, ada hal lain yang mengganggunya—kenyataan bahwa Gabriel tahu terlalu banyak.Saat Ayla tiba di lantai tertinggi gedung, pintu lift terbuka, memperlihatkan sosok Victor Moretti yang sudah menunggunya. Pria itu berdiri dengan ekspresi serius, menunjukkan bahwa sesuatu telah terjadi."Ada apa?" tanya Ayla langsung, tak ingin berbasa-basi.Victor menatapnya sejenak sebelum akhirnya berujar, "Dimitri ingin bertemu denganmu. Sekarang."Tanpa ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Bab 24

Suara tembakan masih bergema ketika Ayla dan Leon berlindung di bawah meja café yang hancur. Kaca pecah berserakan di lantai, aroma bubuk mesiu bercampur dengan bau kopi yang tumpah. Teriakan para pengunjung menggema, beberapa berlari ke luar, yang lain berjongkok ketakutan.Leon menyumpah pelan, matanya menyipit ke arah luar. “Ini kerjaan Gabriel. Dia ingin memastikan kita tahu siapa yang berkuasa.”Ayla menarik napas dalam, menekan rasa paniknya. Ia tahu dunia Dimitri tidak akan pernah aman, tapi ia tidak menyangka akan terlibat langsung dalam aksi penyerangan seperti ini.“Lari ke belakang,” bisik Leon. “Aku akan mengalihkan perhatian mereka.”Ayla menatapnya tajam. “Kau pikir aku tidak bisa mengurus diriku sendiri?”Leon menyeringai meski di bawah ancaman bahaya. “Aku tahu kau bisa. Tapi aku juga tahu kau lebih pintar daripada melawan tanpa rencana.”Ayla tidak bisa membantah. Saat suara tembakan sedikit mereda, Leon melompat keluar dari persembunyian, menembakkan pistol yang enta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Bab 25

Asap hitam membubung tinggi di langit Ravenhurst, menciptakan siluet menyeramkan di tengah kobaran api yang melahap gudang. Angin malam membawa aroma mesiu dan kayu terbakar, mengaburkan penglihatan sesaat sebelum gelombang panas merayap mendekat.Dimitri tetap berdiri di tempatnya, tubuhnya tegap seperti patung batu, sorot matanya gelap dan penuh arti. Ia tak berkedip menatap kehancuran di depannya, seolah menikmati pemandangan itu. Ayla berdiri di sampingnya, napasnya masih tersengal setelah pelarian mereka dari dalam gudang.“Kita harus pergi,” ucapnya tegas.Dimitri menoleh perlahan, tatapannya tajam. “Gabriel akan tahu siapa yang menghancurkan ini.”Ayla menggigit bibir. “Itu memang yang kau inginkan, bukan?”Dimitri tidak menjawab, hanya berbalik dan melangkah menuju mobil. Ayla mengikutinya, menyadari bahwa ada sesuatu yang berubah dalam pria itu. Ia tidak hanya sedang bertarung dengan Gabriel, tapi juga dengan dirinya sendiri.Di dalam mobil, Leon duduk di kursi belakang denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status