Candra terus bicara dengan penuh kemarahan. Dia bahkan tidak membiarkan Vania untuk menjelaskan, hanya sibuk menghina, dan menilai Vania dari sisi pemikirannya sendiri. Mendengar kata-kata hujatan, dan hinaan dari sang suami, tentu saja Vania diam, menyadari seburuk itu dirinya di mata Candra selama ini. "Vania, selama ini aku baik padamu. Selama ini semua yang kumiliki, aku berikan untukmu. Tapi setelah semua hal baik kuberikan, apakah kamu masih berniat kembali pada kakakku? Vania, tahu malulah sedikit! Sekalipun kamu tidak tahu malu ingin mendekati kakakku, kakakku tidak akan terima wanita penggoda yang sudah menikah seperti kamu. Kamu sungguh benar-benar mengecewakan aku! Demi bisa merebut kembali hati kakakku, kamu bahkan rela jadi sekretaris di perusahaan miliknya. Vania, aku tidak tahu kalau kamu sungguh sudah kehilangan urat malu demi bisa kembali bersama kakakku," oceh Candra yang tak henti menghina Vania dengan mulut kasarnya.
Last Updated : 2025-03-06 Read more