Wajah Irma masih menampakkan wajah ketakutan, dan gaya manja di depan Candra saat itu. Melihat tingkah lakunya, Candra luluh. Tak tega rasanya membiarkan hal buruk terjadi pada Irma, terlebih saat wanita itu tengah mengandung anaknya. "Vania, tunggu! Jangan pergi dulu!" ucap Candra sambil menarik tangan Vania untuk menghentikan langkah kaki gadis itu. "Apalagi? Apa kamu masih mau bela dia? Tidak cukupkah selama ini aku mengalah, membiarkan dia merebut suamiku, menikahi suamiku, mengambil kasih sayang suamiku? Bahkan sekarang, saat dia menyakiti anak-anakku, haruskah aku tetap diam? Kalau aku tetap diam, bukankah aku bodoh?" oceh Vania kesal. "Mas, aku tahu alasan kamu begitu memihaknya karena kamu ingin melindungi bayi laki-laki dalam kandungannya. Tapi, apakah hanya bayi itu yang pantas untuk kamu lindungi? Apakah nyawa Tania tidak berharga untukmu, hingga kamu membiarkan orang yang menyakitinya tetap bebas tanpa hukuman? Mas, tolong, jangan menghancurkan hatiku untuk terakhir kali
Last Updated : 2025-03-08 Read more