Home / Rumah Tangga / Istri Kedua Suamiku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Istri Kedua Suamiku : Chapter 11 - Chapter 20

63 Chapters

Bab 11

Vania masih terlihat memperhatikan hal yang dilakukan suami dan sahabatnya itu. Dia pun dengan cepat menghampiri mereka seraya pasang wajah kesal dan marahnya. "Ada apa ini? Apa yang sedang kalian lakukan? Kenapa kalian diam-diam bertemu di belakangku? Ada apa?" tanya Vania dengan ekspresi marahnya. Saat itu terlihat wajah Candra kaget. Dia benar-benar tidak pintar mengelak, dan mencari alasan untuk menghadapi hal semacam ini. Bagaimana dia harus beralasan di depan sang istri perihal hubungannya dengan Irma? Tentu saja dia tidak ingin Vania tahu tentang hubungan terlarang antara dia dan Irma. "Kamu kok di sini, Vania? Ngapain?" tanya Irma yang membuat Vania makin meradang mendengar kata-katanya. "Ngapain? Pertanyaan macam apa itu? Aku datang ke kantor suamiku adalah hal yang wajar karena aku istrinya. Sementara kamu, kamu sahabatku, tapi kamu datang ke kantor suamiku di belakangku. Kamu bertemu berduaan dengan suamiku, dan berbincang dekat seperti ini. Tidak bolehkah aku tahu, apa
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Bab 12

Setelah cukup lama berbelanja bahan makanan, akhirnya Vania, Candra, dan Irma pun pulang. Terlihat Candra masih memberikan perhatian mesra pada Vania, seakan tidak ada wanita lain di mata Candra selain istrinya itu. Sementara Irma terlihat menatap benci dengan hal yang dilakukan pria itu. Padahal sebelumnya begitu menggilai tubuhnya, kini malah bersikap seperti orang asing yang benar-benar tidak saling kenal.  Saat sampai rumah, Vania menatap dua anaknya sudah ada di sana dengan supir jemputan mereka. Melihat itu Vania pun langsung bergegas masuk, dan menemani dua anaknya yang memintanya mengikat rambut.  Setelah Vania masuk ke kamar anak-anaknya, Irma yang melihat Candra duduk di sofa ruang tamu, langsung ikut duduk di sampingnya. Dia tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya pada Candra yang ada di sisinya itu.  "Mumpung Vania di kamar, bagaimana kalau kita lakukan satu ronde di kamar tamu? Tidakkah k
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bab 13

Vania tak berhenti menangis. Dia tidak bisa melupakan hal yang dia dengar di kamar tamu tadi. Bagaimana bisa dua orang yang sangat dia sayangi dan dia percaya selama ini, ternyata mereka berkhianat di belakang Vania? Sakit rasanya hati Vania saat itu. Bahkan dia seakan tidak ingin lagi muncul di hadapan suami dan sahabatnya itu. Alih-alih mau makan malam untuk permohonan maafnya karena salah paham pada suami dan sahabatnya, justru dia malah mendapati kebenaran dari hal yang selama ini dia ragukan.  Berulang kali Vania terus berpikir dalam tangisnya. Apa sebenarnya kurangnya dia selama ini sebagai seorang istri? Kenapa teganya suaminya berkhianat, bahkan berselingkuh dengan sahabat baik istrinya sendiri. Begitu pula Vania berpikir, kenapa sahabat yang selama ini dia tolong, dan dia anggap sebagai saudara sendiri, tega merebut suaminya. Kenapa keduanya bisa bekerjasama menghancurkan hati Vania hingga dia merasa mau ma
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bab 14

Irma keluar dari dapur, terlihat dia berjalan dengan gaya seksi mendekati Candra yang saat itu sedang mengobrol dengan kedua putrinya. Irma pun datang, ikut bergabung dan berbincang dengan Candra juga kedua anak Vania itu.  "Kalian sedang apa? Kenapa kalian terlihat seru sekali mainnya?" tanya Irma dengan senyum ramah.  "Tadi di sekolah, aku gambar mama, papa, aku dan Tania. Ibu guru berikan aku nilai seratus. Katanya gambarku bagus. Lihatlah, Tante Irma!" ucap Kanaya sambil memamerkan gambar yang dia buat di sekolahnya itu.  Irma menatap jijik dengan gambar jelek yang dibuat Kanaya. Dia berusaha tersenyum, tapi dalam hati tak tahan untuk menggerutu tentang gambar buatan anak Vania itu.  "Gambar jelek begitu dipamer-pamer. Memang gambar jelek anak SD kelas satu. Merusak suasana hatiku, dan moodku saja. Awas saja! Kalau aku sudah menikah dengan Candra, dan jadi istri sahnya. Aku ak
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 15

Vania diam dalam balutan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia benar-benar tidak ingin bicara apapun dengan suaminya saat itu. Rasa kecewa memenuhi hatinya. Rasanya hancur dunianya saat itu. Pria yang sangat dia hormati, dia cintai, dia banggakan selama ini sebagai suami terbaiknya, ternyata berselingkuh dengan sahabatnya di belakangnya.  Air mata Vania menetes. Bibirnya gemetar menahan sesak di dadanya. Dia tidak bisa membayangkan, suaminya tidur dengan sahabatnya sendiri di dalam satu ranjang yang sama.  Berlahan mata Vania pun terpejam. Mungkin karena lelah menangis, akhirnya dia tidur juga. Sementara Candra masih terjaga. Dia benar-benar menyesali hal buruk yang dia lakukan hingga membuat rumah tangganya berantakan seperti saat ini.  Kringgg... Suara ponsel Candra berdering. Panggilan itu tak lain adalah panggilan dari Irma, sahabat istrinya, sekaligus teman ranjang Candra se
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 16

Melihat kepergian Vania dan Candra, Irma terlihat kesal. Dia pun berjalan pergi meninggalkan kafe sambil memikirkan cara untuk mendapatkan kembali hati Candra. Tidak rela rasanya jika harus melepaskan pohon uang yang masih ada dalam genggaman. Pokonya apapun yang terjadi, Irma tidak ingin mengakhiri hubungannya dengan Candra.  "Satu-satunya cara aku bisa tetap berhubungan dengan Candra, hanya dengan aku hamil. Tapi masalahnya, aku baru beberapa kali melakukan itu dengan Candra. Mustahil aku hamil! Tidak, pokonya selama bisa menjerat kembali Candra di sisiku selamanya, aku bisa melakukan hal apapun!" gumam Irma sambil tersenyum dengan rencana liciknya.  Irma berjalan ke arah jalan untuk menghentikan taksi. Dia pun berjalan pergi menuju arah hotel sambil mengirimkan pesan pada seseorang di ponselnya. Hingga tanpa terasa mobil taksi pun berhenti di hotel yang Irma minta. Gadis itu pun turun dari mobil taksi dan menghampiri seorang pri
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 17

Vania berdiri, setelah sebelumnya jongkok cukup lama untuk meniup lilin yang dibawakan dua putrinya. Dia pun mendekat ke arah Candra sambil menatap teduh ke arah suaminya itu.  "Kali ini demi anak-anak, aku memaafkanmu dan memberikan kamu kesempatan kedua. Tolong hargai kesempatan terakhir dariku ini! Jangan buat aku kecewa lagi!" ucap Vania yang disambut anggukan kepala dari sang suami.  "Ya, percayalah padaku. Aku tidak akan mengecewakan kamu lagi untuk kedua kalinya," balas Candra sambil memeluk tubuh sang istri.  Melihat kedua orangtuanya berbaikan, Tania dan Kanaya pun ikut senang. Di hari ulang tahun ibunya itu, berakhir pun perselisihan diantara mereka.  Setelah tiup lilin, dan makan kue, Candra, Vania, dan anak-anak mereka pun makan malam bersama. Terlihat wajah bahagia dari kedua putri Vania itu, yang membuat Vania pun ikut senang melihatnya.  "S
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 18

Vania meradang. Merasa ikut kesal mendengar kata-kata yang dilontarkan Irma saat itu.  "Masalahnya, laki-laki yang kamu tiduri itu suamiku! Masalahnya, kamu goda suamiku, rebut suamiku, dan berselingkuh dengan suamiku. Irma, kamu harusnya tahu kalau mas Candra segalanya buat aku! Tapi kamu bisa-bisanya bilang kalau persahabatan kita lebih penting dari segalanya? Aku tanya sama kamu, apakah kamu mikir aku sahabat kamu, saat kamu tidur sama suamiku? Apa kamu mikir aku sahabat kamu, saat kamu menggoda, dan bermesraan dengan suamiku? Apakah kamu pernah mikirin perasaanku saat kamu selingkuh dengan suamiku? Sahabat macam apa kamu? Seumur hidup ini, aku tidak pernah menemui orang yang jauh lebih tidak tahu malu seperti kamu. Irma, sejak kamu selingkuh dengan suamiku, sudah tidak ada jalan kembali. Kita sudah bukan sahabat lagi!"  Mendengar itu Irma menahan marahnya. Merasa Vania yang biasanya bisa dia bodohi, dan dia manfaatkan, sekarang
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 19

Setelah sampai di rumah, Vania berjalan masuk ke dalam kamar. Candra pun mengikuti langkah kaki sang istri, berusaha untuk menghibur hati Vania yang saat itu sedang gusar karena Irma.  Candra duduk di sisi tempat tidur. Dia memandangi sang istri, yang saat itu berbaring di tempat tidur dengan mata berkaca-kaca.  Berlahan, tangan Candra mengusap-usap lembut pucuk kepala Vania. Gadis itu tiba-tiba meneteskan air mata. Dia menangis sekuat-kuatnya, hingga membuat Candra terkejut melihatnya.  Ini kali kedua melihat Vania menangis seperti itu. Sebelumnya Vania menangis saat mengetahui hubungan Candra dan Irma. Tidak disangka kini hal yang sama terjadi lagi. Vania menangis sedih, seakan dunianya runtuh dan dia hancur karena itu.  "Jangan menangis! Tolong, jangan menangis! Maafkan aku! Aku seharusnya tidak pernah berselingkuh. Aku seharusnya tidak pernah mempermainkan pernikahan kita. Aku
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 20

Setelah beberapa tinggal di rumah sakit, akhirnya dokter mengizinkan Vania pulang. Candra sibuk mengurus kepulangan sang istri, hingga tiba-tiba tanpa sengaja dia menabrak seseorang yang ada di hadapannya saat itu.  "Aduh, Mas, hati-hati kalau jalan! Kalau sampai bayi saya kenapa-kenapa, bagaimana?" oceh wanita berkulit sawo matang itu pada Candra.  Candra yang merasa familiar mendengar suara wanita itu, segera menoleh ke arah sumber suara. Matanya melotot, menatap ke arah Irma yang saat itu sedang mengutip barangnya yang jatuh sambil mengusap-usap perutnya.  "Bayi? Irma, kamu hamil?" tanya Candra yang seketika membuat mata Irma membulat mendengarnya.  "Mas, mas Candra, kamu...." Irma tak melanjutkan kata-katanya. Dia tentu saja senang mendapati Candra adalah pria yang menabraknya saat itu. Akhirnya waktu tiba, Candra pasti berpikir kalau anak yang saat ini ada dalam perutnya adal
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status