Home / Romansa / Hasrat Liar Hot Duda / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Hasrat Liar Hot Duda: Chapter 11 - Chapter 20

45 Chapters

Lepaskan Aku Dave

Tangan Amber terasa sakit saat harus mengikuti langkah Dave yang tergesa. Entah apa yang akan dilakukannya, yang jelas gadis bermanik cokelat terang itu sangat ketakutan melihat raut wajah Dave yang menyeramkan itu. "Dave, lepaskan aku! Kamu menyakitiku Dave!" Amber berusaha melepaskan tangan lelaki itu. Namun tenaga Dave bukan tandingannya. Pria tampan yang merasa harga dirinya dihancurkan oleh Amber terus berjalan menuju kamarnya. Dia menyeret tubuh Amber dan melemparkannya ke atas kasur. BRUGH! Meski tidak sakit tapi Amber dibuat cukup terkejut oleh sikap kalap Dave. Lelaki itu terlihat sangat marah. Ia kesal karena Amber pun masih saja menuduhnya sebagai lelaki tidak normal seperti orang lain di luar sana. "Dengar Amber, aku menyewamu bukan untuk menghakimiku atau meragukan kejantananku. Tapi kenapa sekarang kamu malah sama seperti orang-orang itu, hah?" Dave mencengkram leher Amber hingga gadis itu merasakan kesulitan untuk bernapas. "Dave, kamu bisa membunuhku kalau
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Godaan Amber

Dave menelan ludah. Jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Ia seharusnya langsung menutup laptopnya, tapi, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasakan sesuatu yang sulit ia kendalikan, keinginan untuk lebih dekat, untuk menyentuh, untuk memiliki Amber seutuhnya. "Sial!" Ia menggenggam erat ponselnya, berusaha mengendalikan diri. Amber hanya istri bohongannya, dan hubungan mereka tidak seharusnya melibatkan perasaan. Tapi mengapa sekarang ia merasa seperti ini? Dengan gerakan cepat Dave menutup laptopnya. Ia memilih pergi sebelum pikirannya semakin jauh tenggelam dalam godaan yang berbahaya ini. *** Di sebuah bar eksklusif di pusat kota Kensington, suasana malam terasa ramai dengan suara dentingan gelas dan percakapan para pengunjung. Namun, bagi Dave Oliver, dunia terasa lebih sempit dari biasanya. Ia duduk di sudut ruangan dengan ekspresi kusut, mengaduk whiskey di gelasnya tanpa benar-benar berminat meminumnya. Di seberangnya, Julian menyesap minuman
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Konfrensi Pers

Suara dering ponsel berulang kali menggema di kamar yang masih gelap. Di atas ranjang besar dengan seprai berantakan, Dave Oliver bergeming. Ponselnya yang bergetar di atas nakas hanya membuatnya mengerang kesal. Ia mengulurkan tangan, meraba-raba ponsel tanpa membuka mata, lalu menjawab panggilan itu dengan suara serak, “Apa?” Suara Julian langsung terdengar di seberang, penuh semangat seperti biasanya. “Selamat pagi, Tuan Oliver! Maaf mengganggu tidur malammu yang berharga, tapi kau harus bangun sekarang. Masalah besar sedang menunggumu.” Dave mendesah, lalu membuka matanya sedikit. “Masalah apa?” "Sepertinya para wartawan mulai tertarik dengan hubunganmu dan Amber. Mereka mulai menggali informasi tentang hal itu, dan kau tahu apa yang mereka temukan?” “Berhenti bertele-tele, Julian.” Dave memijat pelipisnya. “Baiklah, dengarkan ini. Beberapa media sekarang berspekulasi bahwa hubunganmu dengan Amber hanyalah rekayasa belaka untuk menutupi fakta bahwa kau sebenarnya adalah
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Meniduri Amber?

Amber masih bisa merasakan bibirnya yang berdenyut halus setelah ciuman yang diberikan Dave di konferensi pers tadi siang. Meski ia sudah kembali ke rumah mereka, pikirannya masih belum bisa tenang. Seharusnya ia merasa marah, malu, atau paling tidak, kesal. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Dadanya berdebar hebat, wajahnya panas, dan jantungnya seolah berlari tanpa kendali. "Ini gila…" gumamnya, memegangi kepalanya. Pernikahan mereka hanya sandiwara. Ia tahu itu sejak awal. Tidak seharusnya ia merasa seperti ini. Namun, saat ia menutup mata, ingatan tentang tatapan Dave sebelum mencium dirinya kembali muncul. Sorot matanya penuh ketegasan, seolah Dave benar-benar menginginkan momen itu terjadi. Amber menggigit bibirnya. Apa mungkin Dave juga mulai merasakan sesuatu terhadapnya? --- Di ruangan lain. Air dingin yang baru saja Dave gunakan untuk membasuh wajah tidak cukup untuk menenangkan pikirannya. "Sial. Apa yang kulakukan tadi?" gumamnya resah. Saat itu, ia
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Kamu Milikku, Amber

Malam sudah menunjukkan hampir pukul dua malam saat ponsel Amber berdering. Amber yang baru saja terlelap seketika terbangun kembali dan melihat siapa yang menghubunginya malam-malam begini. "Nona Amber, tolong cepat turunlah, bawa suamimu ke kamarnya." Suara Julian Terdengar. Amber melihat lagi ke arah ponselnya. Rupanya Julian menelponnya dengan menggunakan ponsel David. "Suami... siapa juga yang mau jadi istri lelaki itu." Amber menggerutu meski pada akhirnya ia tetap turun ke bawah untuk menemui Dave. Di lantai bawah, Dave masih di papah oleh Julian memasuki rumah. Tubuh lemah Dave terkulai. Sesekali mulutnya bergumam entah apa yang dia bicarakan. "Cepatlah Nona, bawa dia ke kamarnya. Tanganku sudah kram dari tadi." Julian menyuruh Amber agar mempercepat langkahnya. Dengan kesal, Amber mengambil alih tubuh Dave dan membawanya ke lantai atas. "Rawat dia dengan baik, Nona Amber. Aku pulang dulu." Julian melambaikan tangannya. "Terima kasih Julian." Amber tidak lupa m
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Malam Pertama

"Aahhh, damn! Ini sakit Dave!" pekik Amber tertahan. "Apa kamu masih virgin?" Dave memicingkan matanya. Ia tak percaya jika gadis seusia Amber masih menjaga kesuciannya. "Menurutmu?" Amber memutar bola matanya. Ia masih mengatur napasnya karena rasa sakit yang ia rasakan. "Oh my God, Amber. Aku tidak percaya kalau kamu masih virgin. Apa kau tidak normal?" Dave menggelengkan kepalanya. Ia sama sekali tidak menyangka kalau Amber masih belum terjamah, padahal Jeff berkali-kali mengatakan kalau ia sudah bosan dengan Amber. Tapi kenyataannya sekarang, Amber masih suci belum tersentuh sama sekali. Di negaranya rasanya sangat aneh bila ada gadis berusia dua puluh tahun ke atas masih suci. Karena biasanya mereka akan melepas keperawanan mereka di usia belasan tahun. Apalagi untuk Amber yang telah bertunangan dengan Jeff selama setahun lebih. Rasanya mustahil jika Amber dan Jeff tidak pernah melakukannya. "Jangan banyak omong Dave. Aku wanita normal. Aku hanya terlambat melakukanny
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Setelah Malam Pertama

Dave duduk di kursi kerjanya dengan ekspresi yang jarang terlihat di wajahnya. Sebuah senyum kecil yang tak bisa ia kendalikan terus berkembang di bibirnya. Tangannya menopang dagu sementara pikirannya melayang ke kejadian tadi malam. Malam di mana Amber benar-benar menjadi miliknya.Awalnya, ia hanya ingin mendekati Amber karena ia kesal mendengar kata-kata Jeff, tapi ternyata ia malah mendapatkan jackpot. Saat ia menyentuh Amber dan merasakan kelembutan yang selama ini hanya bisa ia bayangkan, ia tahu bahwa dirinya sudah benar-benar jatuh. Karena faktanya Amber masih suci."Bagaimana mungkin? Amber telah bertunangan dengan Jeff selama lebih dari setahun, namun ia tetap menjaga dirinya," gumam Dave masih tidak menyangka. Namun lagi-lagi senyum penuh kebahagian muncul di bibir Dave. Hal itu membuat Dave semakin yakin bahwa Amber jauh berbeda dengan Bella.Ia bukan wanita murahan yang hanya mencari keuntungan. Ia bukan wanita yang bisa berpaling dengan mudah.Ia adalah wanita yang se
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Aku Suamimu

Dave berdiri di depan cermin setelah selesai mandi. Rambutnya masih basah, dan tubuhnya hanya dibalut handuk di pinggang. Tapi bukan rasa lelah yang mengganggunya sekarang. Bukan masalah di kantor, bukan bisnis, bukan angka-angka di laporan keuangan. Yang mengganggunya adalah Amber. Dave mengusap wajahnya dengan frustasi. "Sial. Semua ini bukan bagian dari rencanaku." Dave mendengkus kesal. Pernikahan ini seharusnya hanya kontrak, sebuah kesepakatan bisnis yang saling menguntungkan. Tapi kenapa sekarang ia merasa… takut? Takut kalau Amber suatu saat akan pergi. Seperti Bella. Takut kalau Amber hanya menganggapnya sebagai bagian dari kesepakatan dan tidak benar-benar mencintainya. Takut kalau Amber masih memiliki perasaan untuk pria lain. Tiba-tiba, wajah Jeff melintas di benaknya. "Arrgghh... Amber dan Jeff tidak boleh berhubungan lagi." Dada Dave terasa sesak hanya dengan memikirkannya. Ia mengencangkan rahangnya, kemudian mengenakan kemeja santai sebelum ke
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Siasat Jeff

Jeff mengepalkan tinjunya begitu erat hingga buku-buku jarinya memutih. Apa yang baru saja terjadi? Di depan matanya, Dave Oliver memamerkan Amber seolah-olah gadis itu adalah trofi kemenangannya. Amber, yang dulu adalah miliknya, yang dulu begitu mencintainya, sekarang berada dalam genggaman pria lain. Bukan hanya itu, Dave sengaja menciumnya di depan semua orang, seolah ingin menunjukkan bahwa Amber benar-benar miliknya sekarang. "Sialan!" gumam Jeff, ia merasa harga dirinya diinjak-injak. Ia mengira Amber akan tetap merindukannya, ia mengira kalau Amber akan memohon bantuannya. Sebenarnya ia menunggu momen itu terjadi. Tapi sialnya Amber malah bertemu dengan Dave. Pamannya yang kaya raya. Ia kira gadis itu hanya menikahi Dave karena terpaksa. Tapi apa yang baru saja dilihatnya? Amber tidak berusaha menarik tangannya dari Dave. Amber tidak menolak saat pria itu menciumnya. Dan itu membuat Jeff semakin marah. “Jeff?” Suara seorang wanita di sebelahnya membuatnya tersadar.
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Permainan Baru Saja Dimulai

Di sebuah hotel bintang lima di pusat kota London, seorang wanita cantik dengan rambut berwarna coklat terang berdiri di depan jendela besar kamarnya.Tubuhnya yang ramping dibalut gaun tidur dari bahan satin berwarna putih tulang. Manik mata hazel itu tertuju lurus pada pemandangan gedung pencakar langit di depannya. Di tangannya, segelas wine merah berputar perlahan, mencerminkan kilauan lampu-lampu kota yang gemerlap.Bibir merahnya melengkung dalam senyum tipis penuh arti."Jadi, Dave sudah menikah lagi?" Wanita itu bergumam pelan, suaranya terdengar seperti bisikan misterius yang menyimpan banyak rencana tersembunyi.Matanya yang tajam menatap ke luar jendela, namun pikirannya sepenuhnya tertuju pada satu orang yaitu Dave Oliver.Pria yang dulu menjadi miliknya. Pria yang dulu mencintainya dengan sepenuh hati. Pria yang masih terobsesi padanya, entah dia mau mengakuinya atau tidak.Bella menyeringai kecil. Ia melangkah ke meja kecil di samping ranjang, mengambil ponselnya, lalu
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status