All Chapters of Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata: Chapter 81 - Chapter 90

105 Chapters

Chapter 81

21++ “Kau yakin kita melakukannya di sini?” Lila mengatur nafasnya. Tubuhnya berada di atas pangkuan Lucas. Lucas mengusap helaian rambut Lila ke belakang. “Kau takut?” Lila mengangguk. “Bagaimana jika ada orang yang melihatnya?” “Tidak ada yang bisa melihatnya..” Lucas telah membuat kaca mobilnya benar-benar gelap. Orang luar tidak akan bisa melihat isi dalam mobilnya. Di dalam mobilpun sangat gelap. Lucas menarik tengkuk Lila dan mencium bibir wanita itu kembali. Jemarinya dengan cepat membuka kancing dress Lila. Menurunkan dress yang digunakan oleh wanita itu. “Butuh berapa lama agar benihku berada di sini..” lirih Lucas sembari mengusap pelan perut Lila. Lila terdiam sebentar. “Kau tidak sabar aku hamil?” tanyanya. “Mungkin.” Lucas menciumi bahu Lila. Kulit tubuh wanita itu benar-benar halus. Berbanding terbalik dengan tangannya yang begitu kasar. Lucas meremas buah dada wanita itu… Menyesapnya dengan bibirnya. lembut dan kenyalnya tidak bisa ia banding
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Chapter 82

Satu orang yang terlintas di pikiran Lila untuk dimintai bantuan. Derick! Pria yang menculiknya dan mengaku menyukainya. Bagaimanapun ia harus bisa menghubungi pria itu agar bisa keluar dari rumah ini. Di dalam kamarnya. Lila mencoba mengingat—pria itu pernah menyelipkan sebuah kartu di dalam sakunya. Ia akan mncoba mencari tahu di mana kartu itu berada. Lila memejamkan mata—menelusuri pakaian yang berada di dalam lemari. Mencari satu persatu dari pakaiannya untuk menemukan kartu itu. “Akh!” Lila berhenti karena kepalanya yang begitu pusing. Hidungnya juga sudah mengeluarkan darah. Tidak boleh berhenti seperti ini. Lila berjalan—meraba lemarinya sebelum membuka. Ia memegang satu-satu pakaiannya. Mengobrak-abrik pakaiannya sendiri. merabanya satu persatu. Memeriksa saku dressnya. Lila benar-benar putus asa tidak mendapatkannya juga. Sampai di lemari ini hanya tersisa satu dressnya. Jemarinya menyentuh benda keras yang ada di dalam sana. “Pasti ini..” Li
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Chapter 83

“Lila?” tanya suara pria di seberang sana. “Jangan membohongiku. Kau tidak mungkin Lila yang aku maksud.” “Aku Lila Luciana. Aku perempuan yang pernah kau culik.” Terdiam beberapa detik. “Halo,” ucap Lila lagi. ia tidak mendengar suara Derick. Takutnya pria itu mematikan sambungan telepon penting ini. “Aku di sini. Kau membutuhkan bantuanku?” tanya Derick. Lila mengangguk. “Aku ingin pergi dari Lucas. Apa kau bisa membantuku?” tanyanya. “Tentu saja bisa. aku sudah menantikan hal ini sangat lama.” Terdengar suara pria itu sangat ceria. Berbeda dari awal menerima panggilan darinya. “Aku akan membantumu pergi dari Lucas.” Lila mengangguk. Inilah rencananya. Kabur dari Lucas dengan bantuan mafia lainnya. Meski keselamatannya juga terancam dengan berpindah ke mafia yang lain. Tapi ia yakin, setelah keluar dari jeratan dari Lucas. hidupnya akan lebih tenang. Sampai kapanpun ia tidak akan memberitahu tentang Leonard pada Lucas. Lucas bukanlah ayah yang baik. Lila yakin, Leonard a
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Chapter 84

“Tebak berapa isi di dalam kartu ini.” Omar memainkan kartu yang berada di tangannya. Kartu hitam dengan desain mewah. Dengan tulisan yang berwarna silver itu menambah kesan yang ekslusif. “1 juta?” tanya Gate. 1 juta dollar= 16 milyar rupiah. Omar menggeleng. “Pasti lebih. Mungkin ada 10 dollar. aku dengar tuan Lucas tidak sangat royal pada kekasihnya.” Omar memandang kartu itu dengan berbinar. “Aku jadi ingin mengambil uang di dalam sini.” “Hentikan!” Gate melotot. “Itu bukan uangmu. Memangnya kau tahu sandi di kartu itu?” Omar tersenyum memamerkan giginya. “Aku diberitahu sandinya saat menggunakannya tadi.” “Jangan main-main.” Peringat Gate. “Kenapa nona sangat percaya ya pada kita.” Omar memandang mobil dan motor yang berdatangan. Manusia-manusia yang berada di dalamnya akhirnya keluar dan memenuhi kafe. “Aku yakin nona sudah menganggapku sebagai sahabatnya.” Omar menepuk dadanya dengan dramatis. “Pasti dia mengganggap kita sebagai teman saat dia menyelamatkan kit
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Chapter 85

Omar menatap cctv rekaman itu dengan kecewa. Ia mengusap wajahnya kasar dan memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. Ia berkacak pinggang. “Dia memberikan kartunya karena dia tahu apa yang akan menimpaku setelah dia pergi.” Omar memejamkan mata dan mengepalkan kedua tangannya. “Bagaimana? apa sudah menemukan petunjuknya?” tanya bodyguard yang lain. Omar mengangguk. “Tidak ada gunanya tetap di sini.” Omar mengambil ponselnya dari saku. Menghubungi Gate yang saat ini sedang mencari Lila. “Kau di mana?” tanya Omar. “Aku baru saja keluar. parkirannya penuh, sangat sulit keluar. aku baru saja keluar dan akan menghalang jalang utama.” “Terlambat.” Omar berkacak pinggang. “Nona Lila tidak diculik tapi kabur. Pelariannya ini sudah direncanakan.” Gate yang awalnya menggebu-gebu mengendarai mobil. Kini menepikan mobilnya secara mendadak. ~~ Lucas menatap rekaman cctv. Mereka sengaja menyisakan satu cctv. Terlihat saat Lila keluar dari toilet—ada satu pria yang menjem
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Chapter 86

Dua orang pria itu duduk termenung di sebuah penjara. Lantai yang dingin hanya ada satu selimut. Wajah mereka masih babak belur. Dengan perut mereka yang terasa keram. Tapi mereka hanya berdiam diri dengan bersandar pada tembok. Omar mengeluarkan kartu yang ada di dalam sakunya. “Kenapa kau tidak memberitahu tuan Lucas tentang kartu itu?” tanya Gate. “Aku yakin nona sengaja meninggalkan kartu itu..” Omar tersenyum. “Justru itu, uang di dalam sini itu untuk kita. Jadi aku tidak memberitahu tuan Lucas.” Gate berbaring. Dengan tangan yang memegang perut. “Harusnya kita memilih berhenti dan mengambil uang itu saja.” “Bodoh!” Omar tertawa. “Aku sempat memikirkan hal itu.” “Setelah kita keluar lalu mengambil uang di atm milik tuan Lucas, kau pikir kita tidak akan diburu? Kita bisa saja langsung dihabisi anak buah tuan Lucas yang lainnya.” Omar memasukkan kartu itu ke dalam sakunya. Gate menatap langit-langit. Tidak menyangka kalau dirinya berada di dalam penjara bawah
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Chapter 87

“Lupakan tentang anakku.” Lila menggeleng. “Apa kau yakin mereka tidak akan mengejar kita?” Derick menoleh ke belakang. Tidak ada mobil yang mengejar mereka. Di belakang mobilnya hanya ada mobil anak buahnya. “Tidak untuk sekarang. tapi pasti Lucas akan mengejarku.” Tangan Derick terulur mengusap puncak kepala Lila. “Senangnya melihatmu di sini bersamaku.” Lila terdiam. Jangan melupakan fakta jika Derick sama berbahayanya dengan Lucas. Atau mungkin lebih kejam pria itu daripada Lucas. Entahlah, tapi Lila harus benar-benar waspada pada apapun. “Derick,” panggil Lila. “Aku peringatkan padamu. Jangan macam-macam padaku,” ucap Lila. Derick tersenyum miring. Kemudian mendekat. menatap wania itu dari samping. “Benarkah?” tanyanya. “Tapi aku sudah memberitahumu dari awal. aku memang menyukaimu.” Lila berdecak. “Kau terus saja membual tentang hal itu. Jika kau menyukaiku seharusnya kau menikahiku lebih awal.” Derick tertawa. Lucu sekali melihat Lila marah-marah. “Ha
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Chapter 88

“Bersamamu?” ulang Lila. “Bersamaku.” Derick tersenyum. Derick mengambil tangan Lila. “Hati-hati.” Menarik Lila berjalan bersamanya. Mereka masuk ke dalam rumah. “Aku akan menunjukkan kamarmu.” Masih menggandeng tangan Lila hingga masuk ke sebuah kamar. Kamar yang didominasi dengan warna pink. Jika Lila tahu, pasti akan menggerutu. Wanita itu sudah lelah, enggan menggunakan kekuatannya. “Aku sedikit mendesain kamar ini.” Derick menatap kamar tidak yakin. apa terlalu berlebihan ya? “Baiklah, terima kasih. Berikan Leonard padaku.” Lila menggendong anaknya kembali. Leonard yang sedari tadi menguap. “Aku akan meninggalkanmu sendiri. Kau istirahatlah dengan tenang.” Derick mendekat dan mengusap pelan puncak kepala Lila. Lalu menjauh. Menutup pintu dengan rapat sebelum benar-benar pergi. ~~ Seorang pria berjalan dengan cepat memasuki sebuah gedung penthouse yang begitu tinggi. Lucas langsung masuk ketika sudah berada di depan pintu. “Kenapa tiba-tiba kamu di
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Chapter 89

“Biar aku yang menggendong Leonard,” ucap Derick mendekat. Ia mengambil duduk di samping lila. Ia berinisiatif menggendong Leonard yang berada di dalam gendongan Lila. “Kau tidak akan melukai anakku kan?” tanya Lila. Mereka berada di ruang makan. Lila tidak bisa makan dengan tenang karena harus menggendong Leonard. “Kau pikir aku apa?” tanya Derick. Ia memasang senyum yang manis untuk Leonard. “Mafia,” balas Lila tanpa ragu. Derick tidak mengindahkan ucapan Lila. Ia malah berusaha membuat Leonard tersenyum. Derick tersenyum sembari membuka dan menutup wajahnya dengan tangannya. Percayalah wajahnya yang sangar itu terlihat lebih menakutkan saat tersenyum. Aneh, tapi membuat Leonard tersenyum. bocah itu seperti terhibur saat melihat wajah Derick. “Tuh, dia tersenyum.” Derick melebarkan tangannya. “Ikut Papa yuk.” “Heh!” Lila memejamkan mata sebentar. Sungguh kesal dengan pria itu. Panggilan ‘papa’ itu sakral. Tidak boleh disebutkan dengan sembarangan. “Ikut
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Chapter 90

Flashback on. Seorang anak perempuan duduk di depan sebuah bangunan. Menunggu pamannya yang berbincang dengan pemilik gedung. Perempuan dengan tatapan kosong itu menarik perhatian anak laki-laki yang tadinya hanya bersandar pada tembok. “Ada orang?” tanya Lila. Ia merasa pergerakan di sampingnya. “Kau tidak bisa melihatku?” tanya anak laki-laki itu. Anak laki-laki dengan pakaian yang lusuh. Ada bekas kemerahan di sekujur wajah sampai tubuh anak laki-laki itu. Lila menggeleng. “Kenapa kau di sini?” tanya Lila. “Aku hanya duduk.” Kruuk! Terdengar suara perut yang lapar. Lila merogoh saku dressnya. “Aku tidak tahu berapa uang ini. tapi aku yakin bisa untuk membeli makanan.” Mengulurkan tangannya ke depan. Sedangkan anak laki-laki itu berada di samping. “Kau di mana..” Lila menggerakkan tangannya ke samping. “Aku bukan pengemis.” Anak laki-laki itu tidak suka. Ia memandang uang yang berada di tangan Lila dengan sinis. “Aku tidak pernah bilang kau pengemis. A
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more
PREV
1
...
67891011
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status