บททั้งหมดของ Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata: บทที่ 231 - บทที่ 237

237

Chapter 230

“Kau sudah mencari tahu?” tanya Diego. “Ruby Marlowe Wren merupakan istri dari Leonard Byron Francesco. Katanya, baru-baru ini mereka mengalami kecelakaan yang membuat Leonard kehilangan ingatannya.” “Mereka baru menikah beberapa bulan yang lalu.” Diego menghisap rokoknya pelan. Kemudian menghembuskannya ke udara. “Leonard…” lirihnya. “Aku merasa tidak asing dengan perempuan itu.” “Itu karena Ruby kota kelahiran kalian sama. Mungkin kalian pernah bertemu.” Diego mengangguk. “Lalu, kenapa dia ke sini sendiri?” “Tidak tahu apa yang terjadi, Sir. Kemungkinan hubungan mereka memburuk. Tidak ada tanda-tanda Leonard berada di sini.” Diego tersenyum miring. “Apakah ini kesempatanku?” Diego menoleh. “Menurutmu bagaimana? Bukankah dia manusia yang spesial? Dia bisa memiliki kekuatan yang sangat besar.” “Benar. kekuataannya sangat besar untuk ukuran manusia biasa. Dia memang luar biasa, Sir.” Bahkan bawahan Diego mengakui kekuatan Ruby. Walaupun hanya melihatnya
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-20
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 231

“Sepertinya aku jatuh cinta.” Stormi merebahkan dirinya di atas kasur. Ia tersenyum dengan tangan yang memegangi dadanya. “Meskipun dia sedikit menyeramkan, tapi dia sangat perhatian pada kita…” Stormi memeluk guling dengan gembira. “Aku jadi ingin bertemu dengannya lagi.” Ruby mengambil duduk di tepi ranjang. “Katanya takut… katanya menyeramkan… ujung-ujungnya suka.” “Perasaan kan bisa berubah.” Stormi menoleh pada Ruby. “Tapi aku merasa dia menyukaimu. Matanya tidak bisa terlepas darimu. Waktu berbicara denganmu saja dia selalu tersenyum meskipun tipis.” Ruby menggeleng pelan. “Meskipun suka, aku tidak akan bisa suka. Aku tidak gampang suka pada orang lain…” “Dan juga..” Ruby masih sangat mengingat Leonard. “Aku masih mencintai suamiku..” Stormi bertopang dagu dengan tubuh yang tengkurap. “Benar juga. Kau sudah punya suami.” “Apa kau benar-benar berencan untuk bercerai?” tanya Stormi. Ruby merebahkan tubuhnya—menatap langit-langit kamar motel ini. Di sini tera
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-20
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 232

“Apa maksudmu?” tanya Ruby. Stormi menghela nafas. “Aku juga sedang melarikan diri.”“Aku batal menikah dengan kekasihku. Kita sudah berkencan selama 2 tahun, tapi dia ketahuan selingkuh dengan teman satu kantorku.” Stormi tertawa pelan. “Padahal kita sudah bertunangan.” Stormi menoleh. “Tapi aku tidak akan berlarut dalam kesedihan. Aku terlalu baik untuk pria bajingan sepertinya.” Ruby mengangguk. “Aku memutuskan mengundurkan diri dari kantor dan akan memulai hidup baru di kota kelahiranku. Aku tidak peduli apa yang akan dikatakan orang-orang sekitarku.” “Kau keren.” Ruby tersenyum. “Aku hanya bingung. Bagaimana aku menjelaskannya pada ibuku nanti. Yang dia tahu, aku berkencan dengan pria baik. dia sangat menyukai bajingan itu.” “Jika kau memberitahunya. Ibumu pasti akan membelamu. Ibumu pasti memikirkan kebahagiaan anaknya,” ucap Ruby. “Aku hanya takut membuatnya kecewa….” Lirih Stormi. “Kecewa…” lirih Ruby. “Kecewa yang dirasakan ibumu adalah kecewa karena putrinya disakit
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-20
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 233

Ruby dan Stormi menunduk dengan kedua tangan memegang kepala. “Jangan di sini!” seorang pria datang—menarik Ruby dan Stormi. Ruby melebarkan matanya—ia tidak lupa membawa paper bag berisi sepatu Diego bersamanya. Ruby menoleh ke belakang—saat ini mereka diajak untuk berlari melewati pepohonan. Bukan jalan yang biasanya menjadi akses utama kendaraan masuk ke kawasan Mansion. “Apa yang terjadi, Pak?” tanya Ruby sembari berlari bersama Stormi. “Tuan Diego akan menjelaskan pada kalian nanti!” Ruby menoleh ke belakang. Tidak bisa melihat apapun. Mereka memasuki lahan di samping Mansion. Ternyata begitu rimbun pohon dan berbagai tumbuhan lainnya. Ruby dan Stormi di bawa ke belakang Mansion. Di sanalah mereka mengatur nafasnya. Stormi bahkan sampai terjatuh di tanah. Wanita itu mengatur nafasnya yang benar-benar terasa hbis. Ruby mengulurkan tangannya. Stormi menggeleng. “Kenapa kita di sini? aku ingin pulang…” lirihnya. “Aku juga tidak tahu.” Ruby mengedikkan bahu.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-21
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 234

Beberapa jam yang lalu. Hari ini adalah jadwal Diego untuk pergi ke negera lain. Hari ini juga ia akan membawa banyak orang bersamanya demi keamaannya. Diego menatap dirinya di depan cermin. Setelan jas yang sudah melekat di tubuhnya. semuanya sudah siap. Diego berjalan keluar… Sampai di depan mansion. Ia berhenti. “SEMUANYA KEMBALI KE TEMPAT!!!!” Teriak Diego. Diego menendang satu orang yang berada di samping kirinya. Orang itu adalah komplotan penghianat yang sudah merencanakan penghianatannya hari ini. Diego menyergap orang itu ke bawah—menekan leher pria itu sampai tidak bisa berbicara “Aku akan menghabisimu sekarang.” Diego mengambil satu pistolnya. Pria itu menggeleng. mencoba untuk melepaskan diri dari Diego. “DOOR!” Diego langsung menghabisi pria itu tanpa ampun. Satu tembakan itu berada di kepala bawahannya yang berani berhianat. Satu tembakan itu pula membuat pria itu langsung meninggal dengan mata yang terbuka. Gio berdiri—memasukkan kembal
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-21
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 235

Mansion nampak sepi dari luar. Hal itulah yang membuat kelompok penyerang Dario kegirangan. Mereka mengepung dari segala arah. Namun—saat mencoba masuk—ternyata anak buah Diego lebih banyak. Akhirnya mereka diam tanpa ada pergerakan untuk melawan. Diego keluar dari pintu Mansion. “Kau kira kau bisa mengalahkanku?” Dario mengepalkan tangannya. “Sialan. Kau bukan siapa-siapa.” Diego tertawa. “Kalau bukan siapa-siapa kenapa kau tidak bisa melawanku/” tanyanya. Dario memberikan arahan pada anak buahnya untuk mundur dari posisi masing-masing. “Salahku karena percaya padamu.” seorang pria menahan kekesalannya. Ia tepat berada di belakang Dario. “Seharusnya aku tidak bekerja sama denganmu.” Dario menoleh. “Kau juga berambisi ingin mengambil alih pabriknya.” “Brengsek!” umpatnya. “Kita bisa mati jika seperti ini. kau bilang rencanamu sudah matang? Kau bilang kita akan berhasil.” “Kita tidak sepenuhnya kalah. diam saja!” Dario kembali menatap Diego. “Kita sudah berhadapan di sini.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-21
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 236

Stormi berlari… Mendorong Diego sampai akhirnya—tembakan itu mengenai dirinya. “Bruuk!” Stormi terjatuh dengan tembakan yang terkena dada kirinya. Diego menatap Stormi—langsung saja ia menarik pelatuknya. Namun sebelum itu. Ruby menendang tubuh Dario. Menarik kerah leher Dario sampai tubuh pria itu terangkat. “Brengsek!” Ruby dengan gelap mata memukul membabi buta Dario. Sampai terjatuh. Sampai Dario tergeletak seakan sudah mati. Namun—pria itu masih bisa membuka mata. “Keluarkan kekuatanmu jalang…” lirihnya. “Aku akan memang akan mengeluarkannya untuk membunuhmu!” Ruby meninju rahang Dario. Ruby bahkan bisa mendengar suara retak dari tulang-tulang rahang pria itu. “Bicara lagi dan aku akan menghajarmu lagi.” Ruby sedikit mengangkat kerah Dario. Dario tersenyum miring dengan wajahnya yang babak belur itu. “Dasar monster…” lirihnya. “Dasar monster. kau pantas mati!” Ruby mengerjap—ia menggeleng pelan. ia melepaskan cengkramannya pada leher Dario. “Hahaha…
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-21
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
192021222324
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status