All Chapters of Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata: Chapter 71 - Chapter 80

104 Chapters

Chapter 71

“Kau baik-baik saja?” tanya Lucas ketika masuk ke dalam ruangan. Lila terbelalak. Kenapa Lucas sudah berada di sini. Ia segera berbalik. Bi Rosa yang tahu dengan keadaan akhirnya bergerak menutupi Leonard dari pandangan Lucas. Bi Rosa mendekati Lila. “Kalian bicara berdua dulu.” mengusap punggung Lila pelan. Sembari berbisik. “Bibi akan jaga Leonard.” Lucas mengernyit—ia menatap Lila yang baik-baik saja. Lalu pandangannya tertuju pada selang infus yang terhubung pada sebuah tubuh mungil. Pasti itu anak Lila yang sedang terbaring di ranjang. Lucas tidak bisa melihat wajah bocah bayi itu karena tubuh Bi Rosa. “Kenapa kau ke sini?” tanya Lila berjalan mendekati Lucas dengan sangat pelan. “Aku mengerti…” lirih Lucas. “Ternyata anakmu yang sakit, bukan kau.” Tangan Lila terulur—ke bawah. Meraba tangan Lucas sebelum menggenggam pergelangan tangan pria itu. “Kita bicara di luar.” Lucas menunduk, melihat pergelangan tangannya yang digenggam Lila. Lucas mengambil tangan
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Chapter 72

“Tapi aku belum memikirkan hukuman apa yang akan kau terima jika kau berhianat dariku.” Lucas meremas pelan pinggang Lila. Lila menyipitkan mata. menyentuh tangan Lucas yang berada di pinggangnya. “Sudah malam. pulanglah, kau harus istirahat.” “Kau mengusirku?” tanya Lucas tidak percaya. “Hm.” Lila mengangguk. “Aku juga butuh istirahat.” Lucas menatap jengah Lila. “Setidaknya aku harus mendapatkan bibirmu sebelum aku pulang.” “Ini rumah sakit, Lucas.” “Kau pikir aku tidak bisa?” Lucas menarik tengkuk Lila dan mencium bibir wanita itu dengan rakus. Padahal belum seminggu mereka tidak bertemu. Tapi Lucas sudah merindukan bibir wanita itu—tidak. Bahkan tubuh wanita itu. Lucas membawa Lila ke pangkuannya. Memangut bibir Lila dengan rakus dan lebih dalam. Mereka saling memangut dan mencecap satu sama lain. Sampai Lila menepuk dada Lucas. “Sampai di sini. jangan meminta lebih. Ada orang yang bisa—” Lucas tersenyum miring dan kembali mencium bibir Lila. Lebih dalam
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Chapter 73

Sudah beberapa hari di rawat, akhirnya Leonard bisa pulang juga. Lila bisa bernafas lega Leonard dinyatakan telah sembuh oleh dokter. Perjalanan pulang—bibi yang menggendong Leonard. Mungkin inilah waktunya untuk memberitahu Lucas tentang Leonard. Untuk itu, ia telah mengirim pesan suara pada Lucas. bahwa ia ingin bertemu. Omar menoleh ke belakang. “Aku jadi penasaran bagaimana wajah Leonard…” lirihnya. Bi Rosa membenarkan tudung yang menutupi wajah Leonard. “Yang pasti sangat tampan,” balas Bi Rosa. Omar menatap Leonard yang hanya terlihat kakinya saja. kaki mungil seorang bayi. “Dia pasti sangat lucu.” Bi Rosa menatap Omar. “Bibi yakin, kamu ingin punya anak kan? Segera berkencan dan menikahlah!” Bi Rosa memarahi Omar layaknya seorang ibu yang memarahi anak. “Wanita di luar sana banyak yang mengatri padaku. Tapi aku saja yang masih memilih,” balas Omar. Bi Rosa menggeleng. “Terlalu percaya diri itu tidak baik, Omar. Merendahlah, perlakukan wanita dengan baik. K
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Chapter 74

Di sebuah restoran yang sangat tertutup. Lila duduk dengan tenang. Di hadapannya ada seorang wanita yang sedang menatapnya dengan intens. Isabel menilai penampilan Lila dari atas hingga bawah. “Terlalu cantik untuk ukuran wanita buta!” berdecih. Isabel bersindekap. “Baguslah kau memilih tempat yang sepi dan tertutup seperti ini.” Ya, Lila sendiri yang menentukan restoran mana untuk mereka bertemu. “Apa yang ingin kau bicarakan denganku?” tanya Lila. Isabel tersenyum. “Apa kau penasaran siapa aku?” tanyanya. Isabel mendekat—kedua tangannya terangkat dan hendak memukul pipi Lila. Wanita itu sama sekali tidak berkedip. Artinya memang buta. Tapi… “Singkirkan tanganmu dari hadapanku.” Isabel menarik tangannya. “Kau bisa melihat?” tanya Isabel lagi. Kali ini menekuk jemarinya hingga hanya menampilkan tiga jarinya saja. “Ini berapa.” “Aku tidak tahu,” balas Lila dengan datar. Isabel tersenyum miring. “Kau unik juga ya.. pantas saja Lucas betah bersamamu. Lucas p
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Chapter 75

“Kalian sudah melihat aku bertemu dengan siapa. aku minta jangan beritahu Lucas karena aku sendiri yang akan memberitahukannya.” Lila berada di dalam mobil. “Kita langsung pulang nona?” tanya Gate. “Tunggu.” Lila mengeluarkan ponselnya dari sakunya. “Perasaan tadi sangat sepi. Ini kenapa parkiran mendadak penuh seperti ini,” gerutu Omar. Parkiran yang tadinya hanya ada beberapa mobil saja. kini penuh dengan kendaraan. Sampai-sampai mobil mereka sulit keluar.“Kau keluar,” usir Gate. “Mobil tidak bisa keluar jika seperti ini. Lila menggeleng pelan. inilah kerusuhan jika ia pergi ke restoran. Jemari Lila bergerak menekan satu tombol untuk memanggil seseorang. “Sekarang jam berapa?” tanya Lila pada bodyguardnya. “Jam 5 nona.” Lila mengangguk. “Waktunya dia pulang…” Lila menunggu panggilannya terangkat. Sampai akhirnya… “Aku ingin ke rumahmu,” ucap Lila. “Ke rumahku?” ulang Lucas. “Hm. Aku ingin bertemu denganmu.” Lebih baik memang mereka bertemu di rumah Lucas saja. Lila s
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Chapter 76

Mansion yang begitu luas. Mansion yang didominasi oleh warna hitam dan putih. Dikelilingi oleh hutan. Lila menyudahinya.. Ia tidak ingin pingsan karena ingin melihat rumah Lucas seperti apa. “Mari saya antar.” Seorang pria mengulurkan tangannya. Lila terdiam. “Berjalanlah. Aku akan mengikutimu.” Pria itu mengernyit—tapi kemudian berjalan lebih dulu dengan ragu. Benar, Lila mengikutinya dari belakang. Meski langkah wanita itu sangat pelan. Tapi Lila tidak terjatuh sama sekali. Tidak hanya luar yang nampak begitu megah. Tapi juga di dalam. Setelah berjalan—mereka sampai di ruang tamunya. “Anda bisa menunggu tuan Lucas di sini.” pria itu meninggalkan Lila. Lila memejamkan mata—ia penasaran. Ia hanya akan melihatnya sekilas sehingga tidak akan menguras energinya. Lila memejamkan mata. mulai… Menelurusi rumah ini… Dapat ia simpulkan, Lucas memang sangat kaya. Hunia seperti ini hanya bisa dibeli oleh billioner. Tapi.. ia belum menemukan penjara bawah tan
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Chapter 77

“Kau tahu Isabel?” tanya Lucas. Lila tersenyum. “Melihat responmu seperti ini. Aku yakin kau memang mencintai wanita itu.” Lucas memejamkan mata sebentar. “Tunggu. Kau tahu dari mana? Kau bertemu dengannya?” Lila menggeleng. ia mengerucutkan bibirnya. “Ketika kita berada di kasino-mu. Ketika aku berada di toilet lantai bawah. Banyak wanita yang membicarakanmu dengan Isabel.” “Mereka bilang Isabel cantik dan sempurna. Mereka bergunjing, tidak mungkin kau berpaling padaku. Mereka bilang, aku hanya wanita buta yang tidak bisa apa-apa. berbeda dengan Isabel yang begitu sempurna.” “Ah.. pantas saja kau sangat mencintainya. Yang jadi pertanyaanku..” Lila masih menggenggam tangan Lucas. “Apa kalian sudah menjadi mantan atau mungkin kalian masih menjalin hubungan dan kau menyembunyikan hubungan kita darinya?” Lucas mendekat—kemudian tersenyum. “Kau cemburu?” Lila mengangguk tanpa ragu. “Aku memang cemburu.” Lucas tersenyum smirk. Tangannya terulur mengusap helaian rambut Lila
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Chapter 78

Tok tok! Suara ketukan itu menyadarkan satu pria yang sedang memeluk wanita. Lucas mengangkat kepalanya ketika mendengar suara ketukan. Kamar yang gelap meski jam sudah menunjukkan 11 siang. Ia menatap Lila yang memunggunginya. Punggung yang tadinya mulus itu terdapat bercak kemerahan karenanya. Wanita itu pasti kelelahan setelah aktivitas panas mereka semalam. Tok tok! Lucas berdecak. Ia harus segera keluar sebelum ketukan pintu itu terdengar lagi hingga membangunkan Lila. Lucas mengambi jubahnya dan menggunakannya. setelah itu keluar. “Kenapa?” tanya Lucas. “Aku tidak mau diganggu hari ini.” Bodyguard itu menunduk. “Ada nona Isabel di bawah tuan. Nona mendesak untuk masuk. saya mencoba menghalanginya untuk menunggu tuan. Tapi Nona tidak mau dan mengancam akan membuat keributan jika tidak diperbolehkan menemui anda.” Lucas memejamkan mata sebentar dan mengacak rambutnya. Lucas berjalan ke bawah. menatap perempuan yang sedang bersindekap dengan angkuh. Lucas m
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Chapter 79

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Lucas memeluk Lila dari belakang. Lila berada di taman belakang mansion pria itu. Ternyata sangat luas dan indah. Ada beberapa bunga dan pohon yang ada di sana. Setelah Lila mendengar semua percakapan itu—ia pergi melangkah ke manapun dan berakhir di taman belakang ini. “Kenapa diam saja?” tanya Lucas. Ia mengeratkan pelukannya. “Tadi siapa yang berbicara denganmu? Aku dengar dia wanita…” lirih Lila. “Apa dia Isabel?” Lucas menaruh wajahnya di ceruk leher Lila. “Hm.” “Kau mendengar percakapanku dengannya?” “Mendengar kemesraan kalian?” tanya Lila. Lucas tertawa. Lucu, Lila mengira dirinya dan Isabel sedang bermesraan padahal sebaliknya. “Kau cemburu?” tanya Lucas. “Cemburu atau tidak, kau juga tidak akan peduli.” Lucas mengerjap. “Tentu saja peduli. Aku akan membelikanmu sesuatu kalau kau cemburu.” “Untuk?” “Untuk membuat hatimu merasa lebih baik.” Lucas mengusap pipi Lila pelan. Lucas memutar tubuh Lila hingga menghadapnya. “Kau mi
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Chapter 80

“Ini di mana..” Lila memejamkan mata. Pinggi sebuah danau yang terletak di bawah jembatan. Pemandangannya bagus dan udaranya juga sejuk. Lila membuka matanya—kemudian tangannya meraba sabuk pengaman. Melepaskannya dari tubuhnya. “Bagus,” lirihnya. “Bisa tinggalkan aku dulu?” tanya Lila. “Kenapa?” tanya Lucas heran. “Aku harus memompa asiku..” Lila meraba dashbord mobil dan mengambil tasnya. “Berikan saja padaku.” Lucas bertopang dagu sembari menatap Lila. “Tidak!” balas Lila dengan tegas. “Kau sudah mendapatkannya semalaman.” Lucas mengerjap. baru kali ini keinginannya ditolak tapi ia tidak merasa marah. Benar, ia sudah meminumnya semalaman. Biar saja kali ini untuk bayinya. “Tapi aku tidak mau pergi.” Lucas bersandar. Pandangannya tidak terlepas dari Lila yang mulai membuka kancing dress. Lucas mengerjap. ia segera menekan tombol hingga seluruh kaca di dalam mobil berubah menjadi hitam. Jangan sampai ada yang melihatnya. Hanya dirinya yang boleh melihatnya. “Terserah
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more
PREV
1
...
67891011
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status