บททั้งหมดของ Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata: บทที่ 101 - บทที่ 110

237

Chapter 101

“Sekarang, Sir.” Sam memberi aba-aba pada Lucas. Lucas sudah memasuki mobil untuk menuju kediaman Derrick yang terletak di derah timur. Membutuhkan waktu hampir 2 jam untuk ke sana. Mereka hampir sampai. Rombongan Lucas begitu banyak. Ada belasan mobil hitam yang terisi dengan anak buah. Mereka siap menggunakan senjata masing-masing. Tidak tanggung-tanggung ketika berada di sana. Mereka langsung adu senjata. DOOR! DOOR! Suara pistol tidak terelakkan lagi. Semua anak buah Derrick yang berjaga di depan langsung tumbang. Lucas duduk manis di dalam mobil sedangkan anak buahnya yang menyelesaikan. Setelah menghabisi anak buah Derrick—mobil kembali berjalan sampai di rumah yang tidak begitu besar. Lucas berdecih—rumah itu hanya cukup untuk menampung hewan peliharaan Lucas seperti serigala. Lucas keluar dari mobil. Ia melihat satu dari mereka yang familiar di ingatannya. Si rambut merah. Pria itu menodongkan senjata ke arahnya. “Kau si red velvet ya kan?” Lucas ter
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-17
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 102

Derrick mengarahkan pistolnya pada Lucas. “Kau kalah.” Lucas tersenyum miring. “Anak buahmu akan mati di sini…” Derrick membawa Lila ke belakangnya. “Kau melanggar peraturan.” Derrick berdecih. “Tidak seharusnya kau berada di sini.” Derrick menatap tajam Lucas. “Kau yang akan mati. Kau yang kalah.” Lucas mengedikkan bahu. “Sayangnya mulai sekarang setengah dari bagian timur adalah wilayahku. Kau tidak tahu? Aku baru saja membeli bandara ini.” “Membeli beberapa tanah dan bangunan di sini…” lanjut Lucas dengan senyum smirk. Derrick menatap anak buahnya yang kalah jumlah. Ada begitu banyak anak buah Lucas. Jumlahnya dua kali lipat dari jumlah anak buahnya yang ada di sini. Anak buah Lucas menyergap anak buahnya hingga tidak bisa bergerak.Banyak anak buahnya di rumah untuk melindungi rumah serta markas utamanya. Ia tidak mengira kalau Lucas secepat itu membeli bandara. Sebelum membeli tiket—ia sudah memastikan jika bandara ini sangat aman dari Lucas. Pria ini memang benar-ben
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-18
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 103

Derrick dilepaskan. Dengan anak buahnya yang masih hidup. Namun, hal yang paling berharganya justru pergi. Derrick menatap nanar Lila yang sudah dibawa pergi oleh Lucas. “AAARGGGH!” teriak Derrick sembari menangisl. Memukul kursi besi itu dengan tangannya berkali-kali. Sampai tangannya berdarah sekalipun. Gagal. Gagal menjaga wanita yang paling ia cintai. Gagal melindungi sahabatnya. Sebelum pergi, Lila sempat berkata. “Ada maupun tidak ada aku. Kau harus tetap hidup lebih lama. Kau satu-satunya sahabat yang aku miliki. Aku tidak mau melihatmu menyerah dengan mudah pada hidup.” Itulah pesan Lila sebelum dibawa Lucas pergi. BRAAK BRAAK Derrick meraung sampai terguntai lemas di lantai. Mengusap wajahnya kasar… Itulah akhir dari pertemuan mereka. Tidak ada rencana yang bisa mereka lakukan. Rencana untuk mengunjungi wanita itu setiap bulan. Rencana untuk menjadi ayah dari anak wanita itu. Semuanya musnah begitu saja. “Dia pergi?” tanya seorang pria b
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-18
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 104

Lucas tertawa. Tawa seram yang menggelegar. Ia mengusap pipinya yang terasa sedikit panas akibat tamparan. “Kau berani padaku.” Lucas menatap tajam Lila. “Aku akan menunjukkanmu siapa aku!” menarik Lila. “Maid!” teriak Lucas. Satu maid datang dengan terburu-buru. Maid itu menunduk takut. “Ambil bayinya!” maid itu berusaha mengambil leonard yang berada di gendogan Lila. Namun Lila tidak melepaskan anaknya. ia berusaha menahan Leonard agar tetap berada di dalam gendongannya. Uweeek! Tangisan Leonard yang terdengar. “Jangan!” Lila menarik Leonard. “Lepaskan atau aku akan membunuh anakmu!” ancam Lucas. Jika saja Lila bisa memberitahukan bahwa anak yang ingin dibunuh itu adalah anak pria itu sendiri. Lila akhirnya melepaskan Leonard yang berada di gendongannya. Merelakan Leonard diambil oleh orang lain. Namun Lila memastikan jika wajah Leonard tertutup oleh kain gendong. Ia tidak akan membiarkan Lucas melihat wajah anaknya. Baru saja melepaskan Leonard, Lila
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-18
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 105

“Berhenti membuatku marah.” Lucas memejamkan mata. “Aku ingin membunuh semua orang yang ada di sini..” Lila mengerjap. “Jangan pernah membunuh mereka,” balas Lila. “Maka berhentilah melawanku.” Lucas menatap tajam Lila. “Aku akan berhenti melawan jika kau melepaskan mereka!” Lucas mundur beberapa langkah. Mengambil satu kunci yang dibawanya. Kemudian membuka sel Bi Rosa serta Omar dan Gate. Sehingga mereka pergi dari ruang bawah tanah itu meninggalkan Lucas dan Lila di sana. Mereka sempat menatap Lila dengan kasihan. Tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan selain segera pergi. Jika mereka berusaha menyelematkan Lila juga percuma. Hal itu akan menambah kemarahan Lucas dan bisa berakhir lebih buruk. “Sudah…” lirih Lucas. “Jangan membantahku apalagi melawanku.” Lucas mendekati Lila. Kembali mengurung wanita itu di tembok. “Tidakkah kau sadar jika aku pergi karena kesalahanmu juga?” tanya Lila. “Kau tidak tahu alasanku pergi?” tanyanya. Lucas menyipitkan mata.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-18
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 106

21++Lucas menarik pinggang Lila kasar. “Kau ingin melakukannya di sini? di saksikan tahananku..” “Kau gila!” Lila berusaaha berjalan dan melepaskan diri dari Luas. Tapi Lucas kembali menarik pinggangnya. Menarik tengkuknya dan menciumnya dengan kasar. Lucas menggigit bibir bawah Lila hingga berdarah—mengakses lebih dalam ketika bibir Lila terbuka. Lucas meremas pinggang Lila—tidak berhenti mencium bibir Lila hingga wanita itu sulit bernafas. Lila memukul dada Lucas—hingga ciuman mereka terlepas. Lucas menunduk dan menatap Lila. “Kau takut?” tanyanya. Lila menyentuh lengan Lucas. “Bawa aku ke kamarmu. Aku akan memuaskanmu.” Lucas tidak bisa menahan senyumnya. Lila bisa merubah suasana hatinya yang buruk perlahan menjadi baik. Mendengar kata ‘memuaskanmu’ membuatnya tertarik. “Kalau aku tidak tidak puas…” Lucas mengusap bibir bawah Lila yang mengeluarkan darah. “Aku akan menyiksamu.” Belum sempat membalas ucapan pria itu. tubuh Lila terasa melayang. Terasa menggantung di u
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-19
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 107

Terbangun lebih dulu. Lila berjalan pelan—ia tidak tahu jam berapa sekarang. Yang ia lihat adalah ruangan yang masih gelap. Setiap kali mereka bercinta, ruangan akan menjadi sangat gelap. Ia tidak tahu kenapa Lucas seperti itu. Pria itu selalu mematikan semua lampu dan membuat ruangan menjadi gelap. Tapi sungguh, Lila sangat membenci pria itu. Ia meraba tembok sampai berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Lantai yang dingin bersentuhan dengan telapak kakinya. Lila mengguyur tubuhnya dengan shower. Ia tidak tahu jika Lucas begitu licik dan berbuat sesuka hati. Hanya saja ia tidak menyangka jika pria itu seburuk itu… Lila hampir berteriak saat tangan yang tiba-tiba menelusup di pinggangnya. “Wajahmu seperti sedang mengumpatiku,” ucap Lucas sembari mengecup punggung telanjang Lila. “Memang,” balas Lila cuek. Lucas tersenyum remeh. “Kau menjadi pembangkang sekarang.” “Aku pembangkang?” tanya Lila. “Bahkan sekarang aku lebih patuh padamu. Aku tidak akan melawanm
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-19
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 108

Tidak ada yang membuat Lila benar-benar sedih selain dipisahkan dengan anaknya sendiri. Hampir seminggu ia dipisahkan dengan anaknya. Yang ia lakukan di sini hanyalah sebagai jalang dari Lucas. Lucas mendatanginya untuk melampiaskan nafsu dan juga agar dirinya segera hamil. Tapi ia sedikit merasa tenang karena yang merawat Leonard adalah Bi Rosa. Lila berjalan ke belakang. Ia senang datang ke teman untuk melihat bunga dengan tenang. Setidaknya ada bagian dari rumah ini yang indah. “Nona mau ke mana?” tanya Omar mendekati Lila yang sedang berjalan. “Aku ingin ke teman.” Lila berjalan lebih dulu dan diikuti oleh Omar dari belakang. “Bagaimana keadaan Leonard?” tanya Lila yang duduk di sebuah bangku. Omar mengambil duduk di bangku samping Lila. “Leonard baik, hanya saja kata bibi saat malam sering terbangun.” Lila tersenyum. “Pasti merindukanku..” lirihnya. Selain bodyguardnya, Omar dan Gate juga bertugas sebagai mata-matanya. Mereka sering ke rumah lama Lucas u
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-19
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 109

Beberapa jam yang lalu. Lucas ingin mencari sesuatu dari rumah lamanya. Sebuah dokumen penting yang ia cari ke mana-mana. Ia melangkah memasuki kamarnya dulu. membuka semua laci dan lemari. Sampai ia menemukannya. Lucas berjalan keluar dari kamarnya—namun saat ia hendak pergi… Langkahnya terhenti saat seorang bocah sedang merangkak ke arahnya. Bocah kecil yang memiliki kulit begitu putih dan memiliki rambut keemasan. Namun, mata bocah laki-laki itu berwarna hijau. Mengingatnya pada seseorang. Yaitu dirinya sendiri….. Wajah bocah itu…. Kenapa mirip sekali dengan wajahnya? Lucas membeku di tempat dan bertanya-tanya. “Mamamama….” Bocah itu merangkak mendekatinya dan menyentuh ujung sepatunya. Bocah itu mendongak dan tersenyum. senyumnya lucu tanpa gigi… “Mamama…” bocah itu mengoceh. Lucas akhirnya berjongkok. Mengulurkan tangannya… Bocah itu menyentuh satu jarinya—hendak berdiri namun tidak bisa. Hanya sebatas menyentuh jarinya saja. “Siapa namamu?” tanya L
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-19
อ่านเพิ่มเติม

Chapter 110

Lucas menunggu jawaban Lila. “Apa aku harus mencari tahu siapa ayahnya?” tanya Lucas lagi. Lila bangkit dari duduknya. “Tidak usah. Tidak ada gunanya. Kenapa kau ingin tahu?” “Hanya penasaran.” Lucas mendekati Lila. Memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. “Hanya penasaran pada pria yang pernah kau cintai…” “Apa mungkin bajingan Derrick?” tanya Lucas. Lila menyipitkan mata. “Derrick tidak ada hubungannya dengan hal itu.” Lila berjalan—melewati Lucas dan hendak pergi ke dalam. Tapi Lucas menghalanginya. Lucas menarik tangannya. kemudian tersenyum. “Aku jadi semakin penasaran siapa ayah dari anakmu. Kenapa kau sangat menyembunyikannya…”“Siapa tahu, itu akan menjadi kelemahan terbesarmu.” Lucas tersenyum miring. “Brengsek!” Lila menghempaskan tangan Lucas. Lucas mencengkram tangan Lila kian erat. “Bibirmu itu perlu dihukum.” Lila menyerah melawan. Ia menghadap Lucas. “Kau bertemu dengan anakku?” tanya Lila. “Kau melihat wajahnya?” “Tidak.” Lucas mengedikkan bahu. “Aku hany
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-20
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
910111213
...
24
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status