Share

Chapter 81

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-03-12 14:00:49

21++

“Kau yakin kita melakukannya di sini?” Lila mengatur nafasnya.

Tubuhnya berada di atas pangkuan Lucas.

Lucas mengusap helaian rambut Lila ke belakang. “Kau takut?”

Lila mengangguk. “Bagaimana jika ada orang yang melihatnya?”

“Tidak ada yang bisa melihatnya..” Lucas telah membuat kaca mobilnya benar-benar gelap.

Orang luar tidak akan bisa melihat isi dalam mobilnya.

Di dalam mobilpun sangat gelap.

Lucas menarik tengkuk Lila dan mencium bibir wanita itu kembali.

Jemarinya dengan cepat membuka kancing dress Lila. Menurunkan dress yang digunakan oleh wanita itu.

“Butuh berapa lama agar benihku berada di sini..” lirih Lucas sembari mengusap pelan perut Lila.

Lila terdiam sebentar. “Kau tidak sabar aku hamil?” tanyanya.

“Mungkin.” Lucas menciumi bahu Lila. Kulit tubuh wanita itu benar-benar halus.

Berbanding terbalik dengan tangannya yang begitu kasar.

Lucas meremas buah dada wanita itu…

Menyesapnya dengan bibirnya. lembut dan kenyalnya tidak bisa ia banding
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 82

    Satu orang yang terlintas di pikiran Lila untuk dimintai bantuan. Derick! Pria yang menculiknya dan mengaku menyukainya. Bagaimanapun ia harus bisa menghubungi pria itu agar bisa keluar dari rumah ini. Di dalam kamarnya. Lila mencoba mengingat—pria itu pernah menyelipkan sebuah kartu di dalam sakunya. Ia akan mncoba mencari tahu di mana kartu itu berada. Lila memejamkan mata—menelusuri pakaian yang berada di dalam lemari. Mencari satu persatu dari pakaiannya untuk menemukan kartu itu. “Akh!” Lila berhenti karena kepalanya yang begitu pusing. Hidungnya juga sudah mengeluarkan darah. Tidak boleh berhenti seperti ini. Lila berjalan—meraba lemarinya sebelum membuka. Ia memegang satu-satu pakaiannya. Mengobrak-abrik pakaiannya sendiri. merabanya satu persatu. Memeriksa saku dressnya. Lila benar-benar putus asa tidak mendapatkannya juga. Sampai di lemari ini hanya tersisa satu dressnya. Jemarinya menyentuh benda keras yang ada di dalam sana. “Pasti ini..” Li

    Last Updated : 2025-03-12
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 83

    “Lila?” tanya suara pria di seberang sana. “Jangan membohongiku. Kau tidak mungkin Lila yang aku maksud.” “Aku Lila Luciana. Aku perempuan yang pernah kau culik.” Terdiam beberapa detik. “Halo,” ucap Lila lagi. ia tidak mendengar suara Derick. Takutnya pria itu mematikan sambungan telepon penting ini. “Aku di sini. Kau membutuhkan bantuanku?” tanya Derick. Lila mengangguk. “Aku ingin pergi dari Lucas. Apa kau bisa membantuku?” tanyanya. “Tentu saja bisa. aku sudah menantikan hal ini sangat lama.” Terdengar suara pria itu sangat ceria. Berbeda dari awal menerima panggilan darinya. “Aku akan membantumu pergi dari Lucas.” Lila mengangguk. Inilah rencananya. Kabur dari Lucas dengan bantuan mafia lainnya. Meski keselamatannya juga terancam dengan berpindah ke mafia yang lain. Tapi ia yakin, setelah keluar dari jeratan dari Lucas. hidupnya akan lebih tenang. Sampai kapanpun ia tidak akan memberitahu tentang Leonard pada Lucas. Lucas bukanlah ayah yang baik. Lila yakin, Leonard a

    Last Updated : 2025-03-13
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 84

    “Tebak berapa isi di dalam kartu ini.” Omar memainkan kartu yang berada di tangannya. Kartu hitam dengan desain mewah. Dengan tulisan yang berwarna silver itu menambah kesan yang ekslusif. “1 juta?” tanya Gate. 1 juta dollar= 16 milyar rupiah. Omar menggeleng. “Pasti lebih. Mungkin ada 10 dollar. aku dengar tuan Lucas tidak sangat royal pada kekasihnya.” Omar memandang kartu itu dengan berbinar. “Aku jadi ingin mengambil uang di dalam sini.” “Hentikan!” Gate melotot. “Itu bukan uangmu. Memangnya kau tahu sandi di kartu itu?” Omar tersenyum memamerkan giginya. “Aku diberitahu sandinya saat menggunakannya tadi.” “Jangan main-main.” Peringat Gate. “Kenapa nona sangat percaya ya pada kita.” Omar memandang mobil dan motor yang berdatangan. Manusia-manusia yang berada di dalamnya akhirnya keluar dan memenuhi kafe. “Aku yakin nona sudah menganggapku sebagai sahabatnya.” Omar menepuk dadanya dengan dramatis. “Pasti dia mengganggap kita sebagai teman saat dia menyelamatkan kit

    Last Updated : 2025-03-13
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 85

    Omar menatap cctv rekaman itu dengan kecewa. Ia mengusap wajahnya kasar dan memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. Ia berkacak pinggang. “Dia memberikan kartunya karena dia tahu apa yang akan menimpaku setelah dia pergi.” Omar memejamkan mata dan mengepalkan kedua tangannya. “Bagaimana? apa sudah menemukan petunjuknya?” tanya bodyguard yang lain. Omar mengangguk. “Tidak ada gunanya tetap di sini.” Omar mengambil ponselnya dari saku. Menghubungi Gate yang saat ini sedang mencari Lila. “Kau di mana?” tanya Omar. “Aku baru saja keluar. parkirannya penuh, sangat sulit keluar. aku baru saja keluar dan akan menghalang jalang utama.” “Terlambat.” Omar berkacak pinggang. “Nona Lila tidak diculik tapi kabur. Pelariannya ini sudah direncanakan.” Gate yang awalnya menggebu-gebu mengendarai mobil. Kini menepikan mobilnya secara mendadak. ~~ Lucas menatap rekaman cctv. Mereka sengaja menyisakan satu cctv. Terlihat saat Lila keluar dari toilet—ada satu pria yang menjem

    Last Updated : 2025-03-13
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 86

    Dua orang pria itu duduk termenung di sebuah penjara. Lantai yang dingin hanya ada satu selimut. Wajah mereka masih babak belur. Dengan perut mereka yang terasa keram. Tapi mereka hanya berdiam diri dengan bersandar pada tembok. Omar mengeluarkan kartu yang ada di dalam sakunya. “Kenapa kau tidak memberitahu tuan Lucas tentang kartu itu?” tanya Gate. “Aku yakin nona sengaja meninggalkan kartu itu..” Omar tersenyum. “Justru itu, uang di dalam sini itu untuk kita. Jadi aku tidak memberitahu tuan Lucas.” Gate berbaring. Dengan tangan yang memegang perut. “Harusnya kita memilih berhenti dan mengambil uang itu saja.” “Bodoh!” Omar tertawa. “Aku sempat memikirkan hal itu.” “Setelah kita keluar lalu mengambil uang di atm milik tuan Lucas, kau pikir kita tidak akan diburu? Kita bisa saja langsung dihabisi anak buah tuan Lucas yang lainnya.” Omar memasukkan kartu itu ke dalam sakunya. Gate menatap langit-langit. Tidak menyangka kalau dirinya berada di dalam penjara bawah

    Last Updated : 2025-03-13
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 87

    “Lupakan tentang anakku.” Lila menggeleng. “Apa kau yakin mereka tidak akan mengejar kita?” Derick menoleh ke belakang. Tidak ada mobil yang mengejar mereka. Di belakang mobilnya hanya ada mobil anak buahnya. “Tidak untuk sekarang. tapi pasti Lucas akan mengejarku.” Tangan Derick terulur mengusap puncak kepala Lila. “Senangnya melihatmu di sini bersamaku.” Lila terdiam. Jangan melupakan fakta jika Derick sama berbahayanya dengan Lucas. Atau mungkin lebih kejam pria itu daripada Lucas. Entahlah, tapi Lila harus benar-benar waspada pada apapun. “Derick,” panggil Lila. “Aku peringatkan padamu. Jangan macam-macam padaku,” ucap Lila. Derick tersenyum miring. Kemudian mendekat. menatap wania itu dari samping. “Benarkah?” tanyanya. “Tapi aku sudah memberitahumu dari awal. aku memang menyukaimu.” Lila berdecak. “Kau terus saja membual tentang hal itu. Jika kau menyukaiku seharusnya kau menikahiku lebih awal.” Derick tertawa. Lucu sekali melihat Lila marah-marah. “Ha

    Last Updated : 2025-03-14
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 88

    “Bersamamu?” ulang Lila. “Bersamaku.” Derick tersenyum. Derick mengambil tangan Lila. “Hati-hati.” Menarik Lila berjalan bersamanya. Mereka masuk ke dalam rumah. “Aku akan menunjukkan kamarmu.” Masih menggandeng tangan Lila hingga masuk ke sebuah kamar. Kamar yang didominasi dengan warna pink. Jika Lila tahu, pasti akan menggerutu. Wanita itu sudah lelah, enggan menggunakan kekuatannya. “Aku sedikit mendesain kamar ini.” Derick menatap kamar tidak yakin. apa terlalu berlebihan ya? “Baiklah, terima kasih. Berikan Leonard padaku.” Lila menggendong anaknya kembali. Leonard yang sedari tadi menguap. “Aku akan meninggalkanmu sendiri. Kau istirahatlah dengan tenang.” Derick mendekat dan mengusap pelan puncak kepala Lila. Lalu menjauh. Menutup pintu dengan rapat sebelum benar-benar pergi. ~~ Seorang pria berjalan dengan cepat memasuki sebuah gedung penthouse yang begitu tinggi. Lucas langsung masuk ketika sudah berada di depan pintu. “Kenapa tiba-tiba kamu di

    Last Updated : 2025-03-14
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 89

    “Biar aku yang menggendong Leonard,” ucap Derick mendekat. Ia mengambil duduk di samping lila. Ia berinisiatif menggendong Leonard yang berada di dalam gendongan Lila. “Kau tidak akan melukai anakku kan?” tanya Lila. Mereka berada di ruang makan. Lila tidak bisa makan dengan tenang karena harus menggendong Leonard. “Kau pikir aku apa?” tanya Derick. Ia memasang senyum yang manis untuk Leonard. “Mafia,” balas Lila tanpa ragu. Derick tidak mengindahkan ucapan Lila. Ia malah berusaha membuat Leonard tersenyum. Derick tersenyum sembari membuka dan menutup wajahnya dengan tangannya. Percayalah wajahnya yang sangar itu terlihat lebih menakutkan saat tersenyum. Aneh, tapi membuat Leonard tersenyum. bocah itu seperti terhibur saat melihat wajah Derick. “Tuh, dia tersenyum.” Derick melebarkan tangannya. “Ikut Papa yuk.” “Heh!” Lila memejamkan mata sebentar. Sungguh kesal dengan pria itu. Panggilan ‘papa’ itu sakral. Tidak boleh disebutkan dengan sembarangan. “Ikut

    Last Updated : 2025-03-14

Latest chapter

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 257

    21++ Diego mengusap puncak kepala Stormi. “Aku harus pulang.” Stormi mendongak. “Ibuku menghawatirkanku.” “Bagaimana lukanya?” “Tidak masalah. Aku akan menjelaskannya pelan-pelan.” Stormi tersenyum. “Haruskah aku ikut? Aku yang menyebabkanmu tertembak.” Stormi terkekeh pelan. “Tidak perlu.” Akan jadi bencana kalau Diego ikut bersamanya. “Bagaimana dengan hubungan kita?” tanya Stormi. “apakah akan berakhir saat aku pergi?” “Menurutmu bagaimana?” tanya Diego kembali. “Apa kau pikir aku bisa melepaskanmu dengan mudah?” Diego mengusap pipi Stormi pelan. “Kau sudah membuatku gila. tapi tiba-tiba ingin pergi. kau pikir aku bisa membiarkan hal itu terjadi?” Jemarinya menyentuh bibir Stormi. “Sudah aku bilang. Jangan menggigit bibirmu, biarkan aku yang menggigitnya.” Stormi berjinjit—memulai langkah lebih dulu. Mencium bibir Diego dengan tangan yang mengalun di leher pria itu. Diego menyambutnya dengan senang hati. Ia mengusap tengkuk Stormi dan memperdalam ciuman m

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 256

    “Mau membohongi ibu? Kenapa tidak kunjung pulang? kau pikir ibu tidak kawatir? Ibu tahu kau sudah keluar dari kantor tapi kenapa belum juga sampai? Ke mana kamu? tidak memberi ibu kabar sama sekali?” Stormi menjauhkan ponselnya dari telinganya. “Dari mana ibu tahu aku sudah keluar dari kantor?” tanya Stormi. “Coba pikir sendiri. kenapa ibu sampai tahu.” Stormi mengernyit kebingungan. “Dari mana…” Stormi menutup mulutnya. “kamu mendadak tidak bisa dihubungi. Ibu menyuruh adik kamu mencari tahu apa yang terjadi dengan kamu. kata adik kamu, kamu pergi jalan-jalan. tapi kenapa tidak kunjung kembali dan menghubungi ibu.” Stormi mendesah pelan. Benar, adiknya kan memang bisa mencaritahunya lewat sosial media. Salahnya juga kenapa update. Stormi mengetuk kepalanya. ia hanya ingin menunjukkan pada dunia bahwa ia baik-baik saja setelah keluar dari kantor dan batal menikah. “Ibu, dengarkan aku..” Stormi berbicara pelan-pelan. “Saat ini aku sedang berlibur. Aku baik-baik sa

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 255

    “Dia sibuk ke sana ke mari dengan lukisannya.” Leonard menatap langit-langit kamar ini. “Dia sama sekali tidak mau mengurus perusahaan. jadi semuanya dilimpahkan padaku.” Leonard menoleh. Ruby tertawa mendengarnya. “Kamu kakak yang baik ternyata. Kamu membiarkan Luna melakukan apa yang dia inginkan.” “Jika dikekang dia bisa memberontak.” Leonard memeluk Ruby semakit erat. “Kekuatannya juga menyebalkan. Dia pembawa keberuntungan seperti mama. Dia juga bisa melihat masa depan dan masa lalu dari sebuah tempat.” “Jika kita pergi bersama. Kekuatan mereka seakan sedang bersatu. Restoran yang kita datangi akan penuh dengan orang-orang. Kekuatan mereka itu seperti magnet keberuntungan bagi sebuah tempat yang didatangi.” Ruby mendongak. “sepertinya seru.” “Seru juga…” Leonard mengangguk. “Hanya saja sedikit melelahkan. Keluargaku beragam jenis. Untungnya Papa tidak memiliki kekuatan seperti itu.” “Tapi dia bisa membunuh orang dengan mudah,” lanjut leonard. Pertama kalinya Leo

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 254

    “Ini rumah lama keluargaku.” Ruby dan leonard sampai di sebuah rumah. Rumah tua yang masih terawat. “Sudah lama. Tapi masih terawat.” Leonard mengamati rumah di hadapannya ini. “Ada orang yang membersihkannya setiap seminggu sekali. walaupun penghasilanku tidak banyak, tapi aku menyisihkan uangku untuk tetap merawat rumah ini.” Ruby menarik Leonard masuk ke dalam rumahnya. Semuanya masih begitu bersih. Meskipun memang terlihat tua. Ruby menunjuk beberapa foto di dinding. “Itu fotoku.” Ruby menunjuk foto masa kecilnya. Leonard menatap potret bocah kecil yang sedang tersenyum. gigi bocah perempuan itu ada yang hilang. “Matamu cokelat…” lirih Leonard. Ruby memeluk Lengan Leonard. menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. “Sekarang bisa melihatku?” tanya Ruby. Leonard memejamkan mata. “Kamu begitu aktif saat masih kecil…” Leonard membuka mata. “kamu juga pernah tercebur di danau.” Ruby tertawa. “Itu sudah sangat lama. Aku sering bermain di sana dengan kakakku.

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 253

    21++ “Katakan padaku sayang.” Ruby mendongak. “Aku bisa menjaga rahasia.” Leonard terdiam sebentar. “Kamu ingin tahu karena menghawatirkan Stormi?” Ruby mengangguk jujur. Ia takut kalau Diego tidak sebaik yang ia kira. Ia takut suatu saat Diego bisa menyakiti Stormi. Apalagi Stormi baru saja gagal menikah. diselingkuhi mantan kekasihnya. “Yang aku lihat hanya sekilas karena aku menahan diriku. Tapi kejadian itu tetap terlihat.” Leonard mengusap punggung Ruby. “Aku melihatnya banyak menembak orang…” lirih Leonard. Ruby mengerjap. “Sungguh?” Leonard mengangguk. “Seperti Papa dulu..” lanjutnya. “Dia banyak terlibat keributan. Hidupnya memang dipenuhi dengan bahaya.” Ruby melepaskan pelukannya. “Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku memberitahu Stormi?” “Jangan.” Leonard menggeleng. “Di antara banyaknya kejadian yang terlintas di kepalaku. Aku tidak melihatnya menyakiti wanita.” “Dan juga…” Leonard menyipitkan mata. Ruby menunggu ucapan suaminya. “Dan juga?”

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 252

    Waktunya pulang…. Ruby dan Leonard sudah berada di pesawat. Dengan menggunakan pesawat pribadi seperti ini, mereka hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke kota. Ruby turun perlahan dibantu Leonard yang selalu menggenggam tangannya. “Perutku..” Ruby mengernyit. Lagi-lagi mual. “Aku sangat bosan…” Ruby mengernyit. “Aku selalu seperti ini setelah melakukan perjalanan.” Leonard menunduk. “Kita ke rumah sakit dulu.” Ruby menggeleng. “aku baik-baik saja. hanya sedikit mual. Tidak sampai ingin muntah.” Leonard mengusap punggung Ruby pelan. “Jangan menahannya.” Ruby mengangguk. mereka masuk ke dalam mobil. Perjalanan akan berlanjut sekitar 15 menit untuk sampai ke rumah kakek neneknya. Tapi tujuan mereka bukan rumah dahulu. Tapi… Mereka akhirnya sampai di sebuah pemakaman. Ruby membawa bunga yang ia beli saat perjalanan ke sini. Ia menggandeng tangan Leonard—sampai berada di depan makam kakek neneknya. Makam yang sangat sejuk. Tidak seperti kebanyaka

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 251

    Berkeliling mansion… Berkeliling peternakan hewan yang ada di Mansion lebih tepatnya. Di belakang Mansion ada bangunan yang khusus digunakan sebagai ternak hewan. Mereka berempat sedang berjalan ke sana. bangunan yang mirip dengan kebun binatang. “Kenapa kau membangun kebun binatang di belakang rumahmu?” tanya Leonard yang begitu heran. Ia memeluk pinggang Ruby dari samping. Diego dan Stormi berjalan lebih dulu memimpin perjalanan mereka dari berkeliling ini. “Ini bukan kebun binatang,” balas Diego. “Ini Peternakan.” Mereka sampai peternakan buaya. Bentuknya seperti rawa. Namun mereka berdiri di ruangan yang dilapisi dengan dinding dan kaca. Sehingga mereka bisa memantau para buaya yang berada di depan mereka. “Buaya?” tanya Leonard. “Waah..” Stormi mendekat. “Ini menakjubkan.” Di depan sana—ada beberapa petugas yang sudah ahli memberi makan buaya dengan daging ayam. Ruby mengerjap—ia tidak pernah melihat buaya secara langsung. Tapi ini—sungguh membuatnya m

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 250

    “Aku akan mengajakmu berkeliling. Tapi makan dulu.” Diego memundurkan kursi untuk Stormi. Stormi mengangguk. ia duduk di samping Diego. “Kenapa barang-barang di bawa orang? Mau pindah?” tanya Stormi. “Pembangunan Mansionku yang baru sudah selesai. aku akan segera pindah ke sana. dan ada barang-barang yang tidak bisa aku tinggalkan. Jadi aku membawanya.” “Lalu bagaimana dengan Mansion ini?” tanya Stormi. “Mansion ini akan dijadikan sebagai Markas sekaligus kantorku.” Stormi mengerti. “Ooh…” “Makanlah. Jangan banyak berpikir.” Diego mengambil satu roti. “Mau pakai apa?” “Cokelat saja.” Diego mengoleskan selai cokelat di roti yang sudah dipanggang. Dengan pelan-pelan dan teliti. “Kau seperti pangeran,” ucap Stormi memperhatikan tingkah perilaku Diego. “Tidak ada pangeran yang memiliki banyak tato sepertiku.” Diego menaruh roti itu di atas piring Stormi. Tidak tanggung-tanggun. Ia melakukannya pada lima lembar roti. “Hanya perilakumu..” Stormi menyipitkan mata. “Wajahmu juga

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 249

    Diego menghela nafas. ia memejamkan mata sebentar. Sekali lagi ia harus menyadarkan diri. Stormi memiliki pemikiran yang berbeda dari kebanyakan wanita yang ia temui. “Bilang saja menyelamatkanku.” Stormi menoleh. “Mana bisa…” “Kenapa tidak bisa?” “Aku memberitahu ibuku kalau aku dan kekasihku batal menikah. lalu bagaimana jika aku bilang kalau aku terluka karena menyelamatkan seorang pria lain….” Stromi berhenti bicara. Ia menoleh pada Diego yang sedari tadi menyimak ucapannya. Bukankah ini terlalu awal untuk menceritakan bagaimana kisahnya pada pria ini. Tapi mulutnya memang tidak bisa dikondisikan. “Aku pasti sudah gila..” lirihnya. “Pria mana yang meninggalkanmu?” tanya Diego. “Pria mana yang menyia-nyiakan wanita secantik dirimu?” Tangan Diego terangkat mengusap pipi Stormi. “Dia memang brengsek. Aku menjalin hubungan dengannya 2 tahun. Tapi dia berselingkuh dengan teman kantorku. Kita sudah bertunangan dan berencana akan menikah di waktu dekat. Tapi dia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status