Home / Romansa / Istri Kedua di Antara Kita / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Istri Kedua di Antara Kita: Chapter 71 - Chapter 80

157 Chapters

Tidak Mau Ikut Campur

“Ryan. Ayuni kenapa?”Vita tiba di rumah sakit setelah dihubungi Ryan karena Ayuni tak sadarkan diri saat dirinya tiba di rumah.“Dehidrasi,” jawabnya dengan pelan. “Ayuni harus dirawat di sini sampai kondisinya benar-benar pulih.”Vita menghela napasnya dengan pelan seraya menatap Ayuni yang masih belum sadarkan diri di atas bangsal rumah sakit.“Ya udah. Biar aku aja yang jaga dia,” ucapnya kemudian duduk di bangku samping bangsal Ayuni.“Pak Damian sudah tahu kondisi Ayuni. Semua kerjaan bisa ditunda dan aku bisa jaga dia dan harus bahas soal ini dengan Ayuni. Aku nggak mau dia terus menerus salah paham padaku karena Biru.”Vita mengangguk sembari tersenyum tipis kepada Ryan. “Ayuni orangnya nggak mudah percaya kalau nggak ada bukti. Aku rasa karena hormone aja sih. Banyak soalnya yang hamil jadi benci sama suaminya. Meski kalian belum menikah, tetap aja itu anaknya kamu.”Ryan tersenyum tipis kemudian menoleh kepada Ayuni yang akhirnya membuka matanya. “Ayuni.” Ryan mengulas senyu
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Cari yang Lain saja!

Dokter Mia menerbitkan cengiran kepada Biru. Setelahnya, keduanya kabur dari kamar rawat Ayuni karena tidak mau terkena masalah karena kepergian Ayuni.“Taksi!”Ayuni benar-benar pergi setelah menyelesaikan administrasinya.Bukan kembali ke rumah. Ayuni memilih pergi ke café yang tak jauh dari toko buku miliknya.Tak lama setelahnya, dering ponselnya berbunyi.“Selamat sore, Bu Ayuni. Sidang pertama untuk proses perceraian Anda akan dilaksanakan di minggu depan. Hari Rabu jam sepuluh pagi ya, Bu.”Ayuni menghela napas lega mendengarnya. “Baik, Pak. Saya akan menghadirinya. Jam sepuluh, kan?”“Betul, Bu. Kuasa hukum untuk Pak Andreas sudah saya siapkan dan akan datang menghadiri sidang pertama itu.”Ayuni menerbitkan senyumnya kemudian menghela napas panjang. “Baik, Pak. Terima kasih. Semoga sidangnya berjalan dengan lancar.”Ia lalu menutup panggilan tersebut dan menyimpan ponselnya kembali.Namun, tak lama setelahnya Ryan menghubunginya. Ia yang tidak ingin diganggu itu lantas menona
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Good Night

“Sekarang kamu pulang. Jangan ganggu aku lagi. Silakan sibukan diri kamu dengan kerjaan kamu itu dan … anggap saja kalau aku lagi nggak hamil. Nggak ada janin yang harus aku pertahankan.”Ryan menggelengkan kepalanya seraya menatap Ayuni dengan tatapan intens. “Nggak, Ayuni. Kamu kenapa sih? Dulu kamu nggak begini. Malah support aku yang udah lelah banget karena setiap hari pulang larut malam.”“Aku support kamu. Tapi, kamunya malah main gila sama perempuan lain. Udahlah, Ryan. Friska jauh lebih baik dari aku, kali. Jangan karena wasiat dari Arumi, kamu pura-pura mempertahankan aku kayak gini. Nggak perlu.”“Pura-pura? Apanya yang pura-pura? Aku nggak pernah pura-pura mencintai dan berjuang untuk kamu. Aku nggak pernah main gila sama Friska atau dengan siapa pun. Please, Ayuni. Jangan bersikap seperti ini. Aku mohon.”Ryan menggenggam erat tangan Ayuni seraya menundukan kepalanya. Lelehan air mata yan
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Tidak mau Mama yang lain

Hidung Ayuni kembang kempis mendengar ucapan dari Ryan barusan. Membuatnya jadi salah tingkah lalu membalikan tubuhnya tak ingin melihat lelaki itu.“Bilang aja salting. Aku mau lamar kamu setelah kamu resmi bercerai, Ayuni. Lebih cepat lebih baik. Agar aku bisa jaga dan rawat kamu. Rumah baru untuk kita juga hampir seratus persen selesai.”Ayuni lalu menolehkan kepalanya. “Kalau bisa, temani aku sidang pertama hari Rabu depan.”Tidak ingin melakukan kesalahan yang membuat Ayuni semakin membencinya, Ryan memilih untuk mengirim pesan yang telah dia buat berjadwal. Meski hanya mengabarinya saja. Tidak peduli meski hanya dibaca saja oleh perempuan itu.“Selamat malam, Pak Sutto. Keperluan medis untuk satu bulan ke depan sudah saya email dan sudah saya approve ya, Pak.”Ryan menghubungi kepala purchasing sembari merapikan meja kerjanya karena waktu sudah menunjuk angka tujuh malam. Sabtu malam dan masih di rumah saki
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Meminta Tolong pada Biru

Sidang pertama Ayuni dan Andreas akan dilaksanakan hari ini.“Saya ada keperluan sebentar.”“Mau ke mana, Pak? Ini ada meeting jam—““Jam dua, kan? Saya sudah tahu.” Ryan menyela ucapan Friska kemudian keluar dari ruangannya.“Saya harus tahu Anda ke mana, Pak Ryan. Kalau tidak, bagaimana saya menjawab pertanyaan bila ada yang bertanya Anda di mana.”Ryan menghela napas kasar. “Ke pengadilan,” jawabnya singkat kemudian melangkah dengan lebar menuju lift.“Kamu masih di rumah, kan? Aku jemput kamu, yaa.” Ryan menghubungi Ayuni sembari melangkah dengan lebar keluar dari area rumah sakit.“Ya.”Ayuni kemudian menutup panggilan itu karena sudah tidak tahan lagi ingin mengeluarkan cairan di mulutnya.“Sshht!” Ayuni meringis pelan seraya memegang perutnya. “Papa kamu memang mau tanggung jawab. Tapi, Mama rasanya nggak tahan banget, Nak. Maaf ya, Sayang. Tapi, Mama udah ngg—““Arrgghh!” Ayuni meringis lagi. Menekan perutnya yang tidak bisa ia tahan lagi. Air mata di pipinya bahkan sudah mene
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Phobia Orang Ketiga

Biru memijat-mijat keningnya. Masih mengingat permohonan bantuan Ryan tiga hari yang lalu. Ia lalu mengembungkan pipinya seraya menghela napas kasar.“Kenapa?” tanya Dokter Firman menghampiri sang keponakan.Biru menoleh kepada lelaki itu. “Nggak ada, Kak. Mual aja lihat darah.”Dokter Firman terkekeh pelan. “Operasi Bu Ayuni, lancar? Katanya sudah siuman. Sudah dipindahkan ke kamar rawat.”“Oh, yaa? Kenapa nggak bilang dari tadi!” Biru lantas beranjak dari duduknya dan segera menghampiri Ayuni yang katanya sudah siuman.Tampak perempuan itu tengah menatap kosong setelah tahu bila calon bayinya sudah tidak ada.“Hei!” Biru mengulas senyumnya kepada perempuan itu.Ayuni membalasnya dengan senyum lemas. “Hei. Lagi nggak sibuk?” tanyanya pelan.“Nggak. Lagi kosong. Makanya ke sini.”Ayuni manggut-manggut dengan pelan. “Thanks, yaa. Udah bantu operasi.”“Yang paling banyak kerja itu laki elo, Ay. Gue sih cuma jadi asistennya aja. Dia nggak mau ada satu orang pun yang nyentuh elo. Nggak ma
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Menantang Ryan

Satu minggu berlalu ….Ayuni sudah bisa datang ke pengadilan setelah dua hari istirahat di rumah pasca keguguran satu minggu yang lalu.“Kalau memang nggak bisa datang, nggak usah dipaksain, Ryan. Aku udah jalan juga sama Vita. Aku nggak mau telat sampai ke sana.”Ayuni menerima panggilan dari Ryan yang tengah mengatur waktu agar bisa datang menemani Ayuni sidang.“Aku sudah di jalan. Kamu tunggu di pengadilan saja.”“Ya udah.” Ayuni kemudian menutup panggilan tersebut dan menyimpan ponselnya ke dalam tas.“Ryan bersikeras pengen nemenin gue sidang cerai. Semangat banget lihat gue cerai.”Vita tertawa pelan. “Namanya udah nggak sabar pengen halalin elo. Tapi, harus nunggu sampai tiga bulan dulu kalau mau nikah lagi.”Ayuni menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Itu pun kalau Ryan nggak berubah pikiran.”“Kenapa berubahnya? Nggak ada alasan buat Ryan berubah, Ay. Dia udah sayang banget sama elo. Shakira juga nggak mau mama yang lain selain elo. Jangan gitu dong, Ay. Cuma karena si cabe
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Saudara Kembar

Waktu sudah menunjuk angka dua belas malam.Ayuni dan Ryan masih duduk di balkon lantai dua setelah selesai makan malam bersama dengan Shakira yang kini sudah tidur di kamarnya.“Terima kasih, untuk makan malamnya. Masakan kamu enak.”Ayuni kemudian menoleh pelan lalu mengulas senyumnya. “Sama-sama. Selamat ulang tahun, Ryan. Semoga apa yang kamu inginkan, terkabulkan.”Ryan tersenyum sembari menggenggam tangan Ayuni. “Satu mimpi yang belum aku capai.”“Apa?” tanyanya dengan pelan.“Menikah denganmu.”Ayuni terkekeh pelan. “Itu pun jadi mimpi kamu, heum?”“Tentu saja, Ayuni. Aku ingin kamu jadi istriku. Tapi, sayang. Harus menunggu tiga bulan dulu untuk melamar kamu.”Ayuni menganggukkan kepalanya. “Ryan. Meskipun aku sudah operasi, tapi aku belum siap untuk hamil lagi. Aku nggak mau benci sama kamu lagi.”Ryan kemudian menarik tangan perempuan itu dan memeluknya dari samping. Matanya menatap ke atas lalu mengembuskan napas dengan panjang.“Kita sudah punya Shakira. Aku tidak ingin ka
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Masa Lalu Tentang Ryan

“Ryan ….” Melinda menatap sang anak yang tengah berdiri tak jauh dari mereka bersama dengan Ayuni yang tengah menggenggam tangan lelaki itu mencoba menguatkan dirinya yang kini telah menitikan air matanya.Keduanya lantas melangkah menghampiri Rini dan Melinda. Ryan menatap Melinda dengan lekat kemudian tersenyum lirih.“Dan seandainya kalau aku tidak melamar Arumi, Mama akan memberi tahu kalau aku adalah anak kandung Mama?” tanya Ryan suara lirihnya.Masih belum percaya selama sembilan tahun menjadi menantu Melinda, rupanya dia telah bersama dengan ibu kandungnya selama sembilan tahun itu.Melinda kemudian beranjak dari duduknya dan memeluk Ryan dengan erat. Menumpahkan semua rasa bersalahnya karena telah menyembunyikan rahasia itu.“Maafkan Mama, Sayang. Mama bingung harus memulai dari mana. Arumi sudah membawa kamu pada Mama, menemukan anak kandung Mama yang sudah Mama titipkan di panti asuhan.”
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Diary Ayuni

Dua puluh lima tahun kemudian ….“Ar?”Arumi yang tengah mengusapi kepala patung di ruang lab kemudian menoleh kepada Ryan. “Heum? Kenapa? Mau ngasih cokelat batang lagi?”Ryan terkekeh pelan. “Bukan. Mama sama papa kamu ada di rumah?”Arumi mengedip-ngedipkan matanya. “Ada sih. Tapi, mau ngapain nanyain Mama sama Papa? Mau minta uang jajan?”Ryan lantas menggetok kening Arumi. “Aku udah jadi dokter di rumah sakit harapan. Udah diterima lewat jalur khusus.”“Anjir. Udah mau kerja aja. Baru juga lulus. Tungguin dulu kek.”Ryan menyunggingkan senyum. “Nggak, aah. Males. Kelamaan kalau nunggu kamu. Malesin.”Arumi kemudian mengerucutkan bibirnya. “Terus, mau ngapain nanya mereka? Tapi, kebetulan lagi ada di rumah sih.”Ryan kemudian menghela napasnya dengan panjang. “Ar. Kayaknya pacaran doang nggak ada faedahnya, ya
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status