FAIPonselku berbunyi menginterupsi suasana canggung itu. Bukan aku yang canggung tapi Nadia.Kenzio yang menelepon. Semalam setelah menerima pesan dari Cataleya aku menghubunginya, mengatakan jika saat ini aku berada di Bali. Aku juga mengatakan lokasi pemotretan hari ini padanya.“Ya, Zio?”“Fai, gue udah nyampe. Lo di mananya?”“Di bean bag warna biru.”“Banyak warna biru di sini, Fai, tapi nggak ada yang mirip sama lo.”Aku berdiri bangun dari bean bag lalu berjalan beberapa langkah mencari-cari sosok Kenzio. Tampak tidak jauh dariku Kenzio sedang berdiri. Kepalanya celingukan mencariku ke mana-mana. Aku melambaikan tangan yang bebas ke arahnya sedang tanganku yang lain memegang ponsel yang menempel di telinga.“Zio, lihat ke depan lo, gue nggak jauh dari lo, gue pake baju abu-abu," beritahuku melalui telepon.Kenzio memutar kepalanya menghadap padaku. "Lo yang pake topi?""Yeah."Kenzio lalu melangkah ke arahku. Begitu dia tinggal dua meter aku kembali ke bean bag yang tadi kute
Terakhir Diperbarui : 2025-02-14 Baca selengkapnya