All Chapters of Jangan Ambil Putraku, Pak CEO!: Chapter 31 - Chapter 40

62 Chapters

31

Aku mematung, otakku masih berusaha mencerna kata-kata pria di depanku. Dia tidak mungkin baru saja mengatakan itu, kan? Tidak, pasti aku salah dengar. Tapi ekspresinya begitu serius, matanya tetap menatapku lekat tanpa keraguan sedikit pun. "Pak Tristan..." suaraku nyaris berbisik, masih tak percaya. "Ya?" jawabnya santai. Aku menelan ludah, aku tidak mengerti dengan jalan pikir CEO-ku itu. "Bapak sadar kalau ini bukan sesuatu yang seharusnya dibahas antara atasan dan sekretarisnya, kan?" Tristan menyeringai kecil. "Tapi kita sedang di luar kantor sekarang, Maya. Dan yang sedang makan siang denganku ini bukan sekadar sekretarisku, tapi seorang wanita yang membuatku penasaran." Jantungku berdebar lebih cepat. Aku tak tahu harus merasa tersanjung, tersinggung, atau justru waspada. Tristan selalu bersikap misterius, tapi siang ini dia lebih dari sekadar sulit ditebak. Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan kewarasan. "Pak, saya tidak tahu apa maksud Bapak, tapi—" "A
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

32

Aku mengemudikan mobil pulang ke rumah. Sesampainya di gerbang komplek, Pak Budi memintaku untuk menurunkan kaca mobil. Kuturi permintaan pria itu, kalau bukan hal penting ia tak akan meminta apapun pada penghuni kompleks."Maaf meghambat perjalanan Bu Maya. Saya ingin melapor, 30 menita lalu David dengan plat xxx-xx ingin mengunjungi rumah Bu Maya. Tapi kami tidak mengizinkannya sesuai permintaan Ibu." Pak Budi selaku satpam di komplek ini mengatakannya dengan sangat sopan dan tegas. aku pun mengulas senyum di bibir. "Terima kasih," ucapku padanya. Aku kembali menaikkan kaca mobil dan mengemudikan perlahan melewati gerbang setelah mengangguk kepada Pak Satpam. Hujan rintik-rintik membasahi kaca depan, menciptakan bayangan cahaya lampu jalan yang berpendar samar. Aku menghela napas panjang, merasa lega sekaligus sedikit gelisah.David datang mencariku lagi.Tanganku menggenggam setir lebih erat. Sudah beberapa tahun sejak aku memutuskan untuk benar-benar membatasi hubungan dengannya,
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

33

"Saya mohon, Pak. Saya sampai berlutut seperti ini!"Aku menengok sebentar ke arah bawah tempat Kenzo dan Rosa berada. Dan benar saja, rota tengah berlutut di depan sahabatku dengan air mata berderai. Salah satu tangan wanita itu memegang kaki kenzo sangat erat."Apa yang ingin kamu bicarakan? Hanya dua menit," jawab sahabatku dengan wajah memaling. Sepertinya ia tak sanggup melihat wanita yang pernah ia hamili bersimpuh di hadapannya. Meskipun bayinya lenyap karena perbuatan Rosa sendiri, tapi aku bisa mengerti Kenzo masih memiliki rasa iba padanya."Saya ingin kembali seperti dulu, Pak. Maafkan saya karena tiba-tiba menikah dengan pria lain." Kenzo menghela napas panjang, jemarinya mengepal di sisi tubuhnya. Aku bisa melihat rahangnya mengeras, pertanda bahwa ia tengah berusaha menahan diri. “Rosa, kamu sendiri yang memilih pergi. Kamu sendiri yang menghancurkan semuanya,” ucapnya datar, tapi suaranya terasa seperti luka yang dalam. Rosa semakin erat memegang kaki Kenzo, air m
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

34

Kuketuk pintu ruangan CEO-ku dengan lembut. Pria yang sebelumnya sedikit memunggungiku itu menatapku sekilas dan memutuskan teleponnya."Nanti kuhubungi lagi, ada banyak urusan yang harus kuselesaikan hari ini juga," akhir pria itu.Kuulas sedikit senyum padanya. "Maaf, Pak. Ada dokumen tambahan dari Pak Jacson." Kulangkahkan kakiku mendekati meja kerja Tristan. Aku menaruh dokumen dari Pak Jacson di atas meja Tristan dengan hati-hati. Pria itu mengambilnya sekilas, lalu kembali menatap layar laptopnya dengan ekspresi tajam. Jari-jarinya lincah menari di atas keyboard, menandakan bahwa pikirannya sedang bekerja keras.Dia kembali bekerja dengan gesit, sedangkan aku tetap duduk di depannya sembari menyiapkan notes untuk point-point penting.Ucapannya kembali terngiang di kepalaku.'Kartu David sudah ada di genggamanku. Dia pasti akan sangat berguna untukku.'Itu sangat mengusik diriku, ini pasti soal aku bukan? Namun, segera kugelengkan kepala guna fokus pada pekerjaan kami."Maya."Ak
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

35

Aku membaca pesan tersebut dengan degup jantung yang sulit dikontrol. Kutatap dokumen kerjasama antara Garnett Holdings dan Panthelis Corps dengan nanar. Perlahan aku bisa merasakan suhu tubuhku meningkat. Tanganku tremor tak sanggup membawa ponsel dalam genggamanku. Apakah pekerjaan ini sungguh mendatangkan celaka dalam hidupku? Aku tidak bisa terus-terusan berprasangka tanpa adanya bukti. Jadi kubaca dokumen tersebut dengan lebih teliti.Halaman demi halaman kutelusuri dengan cermat. Semakin lama, semakin banyak kejanggalan yang kutemukan.Kontrak kerja sama ini terlihat sah di permukaan, dengan tanda tangan dari kedua belah pihak serta materai resmi. Namun, ketika aku menelusuri bagian keuangan, ada sesuatu yang tidak beres.Garnett Holdings mengajukan sejumlah besar dana untuk proyek ekspansi, tetapi laporan keuangan dari pihak Panthelis Corps tidak menampilkan rincian penggunaan dana yang jelas. Ada bagian yang sengaja dikaburkan, beberapa angka yang tidak sesuai dengan laporan
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

35

Tristan menatapku dalam. “Kau tidak pernah bertanya kenapa Kenzo begitu tertarik dengan kasus ini, Maya?”Dadaku terasa sesak. Kenzo sahabatku? Apa hubungannya dengan semua ini? “Apa maksud Anda?” suaraku terdengar lebih tajam dari yang kumaksudkan. Sikap waspadaku mendadak aktif karena situasi yang mengejutkan. Aku tidak menyangka akan terlibat kasus sebesar dan serumit ini.Tristan menghela napas. “Kenzo bukan sekadar sahabat baikmu, Maya. Dia punya koneksi dengan Garnett Holdings. Dan dia mungkin terlibat lebih dalam dari yang kamu kira.”Aku menggeleng, mencoba menyangkal. Tidak mungkin. Kenzo selalu ada untukku. Dia selalu membantuku. Dia tidak mungkin… Tapi kalau Leonard Garnett meninggal 5 bulan lalu, itu adalah masa-masa di mana Kenzo masih suka absen tak beralasan. Kalau memang begitu, bagaimana Tristan bisa mendapatkan foto-foto ini?“Aku ingin kamu berhati-hati,” Tristan melanjutkan. “Kalau kamu percaya padaku, aku akan melindungimu. Tapi kalau kau masih ingin percaya pad
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

36

Tristan tersenyum kecil. "Bukan umpan, tapi kartu as." Badanku merinding mendengar kata-katanya. "Jadi, apa rencana Anda?" tanyaku lugas. Tristan mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja. "Kita akan cari tahu siapa dalangnya. Tapi kita harus bermain hati-hati. Jangan sampai mereka tahu kita sedang menyelidiki mereka." Aku mengangguk pelan. "Jadi, apa langkah pertama kita?" Tristan menyeringai tipis. "Kita akan menguji seseorang." Aku menajamkan pandangan. "Siapa?" Dia menatapku lekat-lekat sebelum menjawab. "Kenzo." Hatiku mencelos. "Apa maksud Anda? Kenzo—" "Dia mencurigakan," Tristan memotong. "Aku ingin kamu mengujinya. Lihat bagaimana reaksinya saat kamu memberitahunya sesuatu yang tidak benar." Aku menggigit bibir. Kenzo adalah orang yang selama ini kupercayai. Tapi bagaimana kalau Tristan benar? Bagaimana kalau Kenzo adalah bagian dari ini? Aku mengangguk pelan. "Baik. Saya akan mencobanya." Tristan menatapku sejenak sebelum akhirnya berkata, "Bagus. J
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

37

“Kajian internal tentang beberapa proyek yang didanai Garnett Holdings selama lima tahun terakhir,” jawabnya sambil bersandar ke meja, lengannya terlipat di dada. “Aku sudah lama curiga kalau ada sesuatu yang tidak beres dengan mereka. Tapi aku butuh seseorang untuk memastikan sebelum aku mengambil tindakan.”Aku menatap amplop itu ragu-ragu. “Kenapa saya?”Dia tersenyum miring, tapi tatapannya tetap serius. “Karena kamu orang yang teliti, cerdas, dan yang paling penting kamu bukan bagian dari mereka.”Jantungku berdegup kencang. Sekarang aku seperti di batas medan perang, ucapan atasanku terlalu berat untuk kuterima.Aku menarik napas panjang, lalu mengangguk. “Baik, saya akan menelitinya.”Malam itu, aku menatap amplop cokelat yang terbuka di depanku. Dokumen-dokumen di dalamnya berisi laporan keuangan, catatan transaksi, dan beberapa surat perjanjian yang sudah ditandatangani.Semakin aku membacanya, semakin aku menyadari bahwa ini lebih besar dari yang kuduga.Ada proyek-proyek fi
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

38

“Maya, aku butuh bicara.”Aku pura-pura sibuk merapikan dokumen di mejaku. “Tentu, ada apa?”Kenzo melirik sekeliling sebelum menurunkan suaranya. “Ada sesuatu yang aneh di laporan keuangan ini.”Aku mengangkat alisku. “Oh? Apa maksudmu?”Dia menyodorkan tablet miliknya, menunjukkan angka yang telah kami masukkan sebagai jebakan. “Ini tidak cocok dengan data sebelumnya. Sepertinya ada kesalahan.”Aku berusaha tetap tenang. “Mungkin bagian keuangan yang melakukan revisi. Aku hanya meneruskan data yang diberikan.”Kenzo menatapku dengan mata yang sulit kubaca. “Siapa yang menyuruhmu memasukkan angka ini?”Jantungku berdetak lebih cepat. “Itu dari bagian keuangan.”Dia menatapku beberapa detik lebih lama sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk. “Baiklah. Aku akan cek lagi.”Saat dia berbalik pergi, aku merasa ada sesuatu yang tidak beres.Apakah dia percaya? Atau justru dia mulai mencurigai sesuatu? Aku menggenggam pulpen di tanganku erat-erat. ~Malam itu, Bimo sedang tidur, beg
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

39

Pria itu tersenyum tipis, tapi tatapan matanya penuh dengan strategi yang matang. "Kita buat dia mengakui semuanya."Aku menelan ludah. “Bagaimana caranya?”Tristan menyandarkan tubuhnya ke kursi, jemarinya bertaut, ekspresinya penuh perhitungan. “Aku sudah menyiapkan rencana. Tapi aku butuh bantuanmu.”Jantungku berdegup lebih kencang. Ini bukan pertama kalinya Tristan memintaku melakukan sesuatu di luar tugas sebagai sekretaris. Sebelumya ia memintaku menganalisis Proyek, kemudian memata-matai Kenzo, dan sekarang memerintahkanku untuk membuat Bu Ratna mengakui kejahatannya.“Apa yang harus saya lakukan?” tanyaku, berusaha menenangkan diri.Tristan mendorong map lain ke arahku. Aku membuka dan membaca isinya. Ini adalah transkrip komunikasi internal yang tampaknya berasal dari email rahasia. Isinya cukup mengejutkan, percakapan antara Bu Ratna dan seseorang dari Garnett Holdings, membahas “pengamanan dana” serta “rencana cadangan” jika Andre gagal menutup celah yang mereka buat.Aku
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status