“Sebenarnya aku malu mau bilang ini. Soalnya menyangkut perekonomian. Masalahnya, uang kuliahku macet karena satu-satunya mata pencaharian orang tuaku bangkrut. Itu loh, warung yang tempo hari pernah Tuan datangi, sekarang udah tutup.”Leo meneguk minum melalui sedotan. Lalu berdehem. Kepalanya mulai pusing dan berdenyut.“Lalu?” tanya Leo.“Aku mau…”“Runa!” potong Viza yang merasa tak enak hati. “Nggak ada apa pun, Tuan. Lupakan!”“Mbak, aku butuh uang untuk biaya kuliahku. Aku cuma mau pinjam aja sama Tuan Leo, kok Mbak Viza kayak nggak senang gitu? Mbak Viza sih santai, kuliah dapet bea siswa, lah aku?” kesal Runa.“Jadi, ini masalah uang? Kalau mau pinjam, nanti akan aku pinjamkan melalui Vikram," sahut Leo“Sungguh? Terima kasih, Tuan Leo.” Runa kembali memegang tangan Leo, membuat pria itu mamin kikuk. “Tapi kenapa harus melalui supir Tuan itu? Kenapa nggak langsung kirim saja ke aku?”“Aku tidak bisa sembarangan transfer uang. Sedangkan nomer rekening milik Vikram itu sudah t
Last Updated : 2025-01-23 Read more