Share

Part 43

Author: Emma Shu
last update Last Updated: 2025-01-23 15:34:10

Sementara itu, Viza tengah menatap dua pria berjaket hitam yang berdiri di pintu dengan posiis tegap, kaki sedikit melebar, sedangkan dagu terangkat. Tubuh keduanya besar dan wajah sangar.

“Siapa itu, Mbak?” Runa bersembunyi di balik badan Viza.

Viza terdiam. Ia pun tak tahu siapa dua lelaki sangar itu.

“Apakah kalian tahu dimana pemilik rumah ini?” tanya salah seorang pria sangar yang berdiri di depan pintu rumah yang tertutup. Dia menunjuk rumah.

“Cepetan dong Mbak, maju sana. Jangan diam aja!” Runa mendorong badan Viza supaya maju.

Selalu begitu. Adiknya itu kerap kali menjadikan Viza sebagai tameng dalam segala hal. Sedangkan Runa sendiri memilih untuk bersembunyi.

Viza melangkah maju, bukan karena atas permintaan Runa, tapi ia sadar harus menanggapi tamu sangar yang tak dikenalnya itu.

“Bapak-bapak ini siapa?” tanya Viza saat sudah berdiri di hadapan dua pria sangar itu.

“Kami ingin bertemu pemilik rumah ini. Atas nama Mulan Safitri. Apa kau mengenalinya?”

“Itu ibuku. Ada perlu a
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 44

    Wajah tampan Vikram berubah menegang, alisnya terangkat. Bagaimana kalau Viza curiga?Sepersekian detik, ia tampak berpikir. Namun detik berikutnya, ia dengan mudahnya mengubah ekspresinya itu menjadi tenang.“Aku dengar dari para tetangga, katanya kamu itu sering kali diperlakukan dengan tidak baik sejak kecil. Mungkin umurmu baru dua tahun, tapi sejak saat itu sudah diperlakukan dengan tidak baik. Sering terdengar tangisanmu di rumah ini. Sering kamu meminta ampun. Begitu kata mereka,” sahut Vikram.Viza tertunduk. Jika mengenang masa kecilnya, setiap orang pasti akan menitikkan air mata. Slogan ‘ibu tiri yang kejam’ itu berlaku baginya. Mulan sangat kejam, selalu memperlakukannya dengan semena-mena. Tapi Viza sudah terbiasa dengan hal itu. Ia bahkan sampai tak tahu bagaimana rasanya bahagia. Dia hanya bisa termenung dan murung. Kalau pun terselip rasa senang, itu karena ia mendapat teman di luaran.Untung saja dulu ada Bara yang sering kali membelanya setiap kali dia diperlakukan

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 45

    Beberapa detik Vikram menatap wajah Viza, tak bosan mengamatinya. Vikram lalu menggendong tubuh kecil Viza dan membawanya naik ke kasur, membaringkannya dengan pelan. Sudah dibaringkan pun, mulut kecil Viza masih menganga. Kembali Vikram tersenyum menatap mulut mungil itu. Ia pun mendaratkan bibirnya ke bibir istrinya.Nah, barulah bibir Viza membungkam. Apakah ini termasuk mencuri ciuman? Tidak! Vikram tidak mencuri ciuman. Dia hanya sednag membantu mulut Viza supaya tertutup.Setelah itu, Vikram menghabiskan pisang goreng dan teh yang sudah disediakan istrinya. Dia bergegas membawa piring kotor menuju ke dapur dan mencucinya. Berikutnya, ia ke kamar mandi, mengeluarkan pakaian yang sudah dikeringkan dan membawanya ke tiang jemuran yang ada di belakang rumah.Satu per satu kain tersebut dijemur.“Wah, Mas Vikram ini selain ganteng, rajin bantuin istri ya? Ciri-ciri suami sayang istri,” komentar tetangga yang juga tengah menjemur pakaian di belakang rumah.Beginilah jadinya kalau

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 46

    “Baru saja Bos Leo memberitahukan aku kalau Runa ingin pinjam uang untuk biaya kuliahnya, sekarang bapak juga mau pinjam uang. Aku tidak mau kelihatan seperti benalu yang memanfaatkan bos. Aku putuskan untuk membatalkan semua pinjaman, bapak sendiri yang mengingatkanku supaya tidak berlebihan meminjam uang pada bos kan?” Vikram balik badan, masuk ke rumah. Tak peduli dengan teriakan Mulan yang memanggil-manggilnya. *** Keesokan hari... “Pak, itu uang apa?” Mulan membelalak kaget melihat suaminya pulang membawa uang delapan juta. “Dari mana kamu dapat uang sebanyak ini, Pak?” “Tujuh juta untuk bayar hutang. Satu juta untukmu.” Johan memberikan uang itu kepada Mulan. “Tapi uang dari mana ini, Pak?” “Nemu tas jatuh di jalan. Ya sudah kubawa pulang saja. Lagian, tidak ada pemiliknya,” sahut Johan. “Untuk biaya kuliahku mana, Pak?” Runa tiba-tiba masuk kamar. “Aku udah seminggu diskors karena nggak bayar uang kuliah. Mas Vikram pun menolak pinjamin uang ke bosnya.” Johan han

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 47

    “Kamu itu seharusnya juga bekerja cari uang.” “Lah, aku aja nggak disekolahin kok. Seorang anak itu dibiayain, bukan disuruh biayai orang tua.” “Cari laki orang kaya sana. Biar hidupmu nggak susah," sungut Mulan. "Jadi kami bisa mengangkat derajat orang tuamu. Jangan kayak Viza, nikah sama supir. Gaji nggak seberapa. Nggak bisa bantuin orang tua. Hidupnya nggak berguna jadinya." Keduanya lalu membisu. Lelah juga berdebat. “Bu, Mas Bara di mana sih? Kok nggak pulang-pulang?” Runa mulai membuka pembicaraan. “Ibu pun nggak tau.” “Mas Bara kan bisa bantu keuangan kita.” “Entahlah.” Mulan melengos pergi menuju ke ruang tamu. *** Vikram tampak melenggang melewati ruang tamu. Dia melihat mertuanya duduk di kursi sambil memijiti kepala. Oh rupanya sang mertua sedang pusing. Vikram masuk ke kamar. Lalu langsung duduk di pinggir kasur. “Viza!” “Ya, Mas?” Viza yang tengah melipat baju itu segra meninggalkan pekerjaannya, lalu duduk di sisi sang suami. Aroma wangi Vikram meras

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 48

    “Mbak, beneran Mbak Viza mau pergi?” seru Runa menatap penuh harap pada kakaknya itu. “Ya.” “Bantu aku ketemu sama Tuan Leo ya?” Runa menatap Vikram. “Aku telepon-telepon dia tapi nggak masuk-masuk.” Vikram mengernyit. Sialan si Leo, beraninya memberikan nomer ponsel ke gadis genit dan cerewet ini! “Jadi Bos Leo memberikan nomernya kepadamu?” tanya Vikram. “Iya, tapi dia ditelepon nggak bisa. Mas Vikram bantuin aku ketemu sama dia ya! Aku benar-benar butuh bantuannya! Hidupku kacau sekali. Aku yakin dia bisa mengubah hidupku jika saja aku dan dia lebih dekat lagi. Bisa jadi dia itu jodohku kan? Aku berharap dia bersedia menikahiku,” rengek Runa panjang lebar.Vikram menarik sudut bibirnya yang tajam. Keinginan Runa tentu dinikahi lelaki kaya, sayangnya dia tidak tahu siapa lelaki yang sedang dia incar sekarang. Andai saja tahu status Leo, bisa jadi Runa kejang-kejang. “Semoga dia jodohmu!” Vikram menggandeng tangan Viza dan membawanya menuju ke jalan. *** Viza berjalan dengan

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 49

    Tubuh Viza membeku, rasanya kaku merasakan bibirnya yang bersentuhan dengan bibir suaminya. Hangat sekali rasanya.Tapi… kenapa Vikram diam saja? Lalu Viza harus bagaimana? Gugup dan bingung.Perlahan, tatapan Viza bergerak menuju ke mata Vikram. Deg!Mereka kini bersitatap. Duh! Viza makin salah tingkah. Seharusnya ia menarik badannya mundur, stelah itu masalah akan selesai. Tapi kenyataannya tubuhnya itu malah kaku dan sulit digerakkan. Tiba-tiba… bibir Vikram bergerak. Pertanda akan ada gerakan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam hal ini.“Watsiiiy…”Sial! Viza malah bersin. Vikram terkejut, sontak memundurkan kepala.“Maaf!” Viza kikuk. Mungkinkah ia bersalah sudah bersin di waktu yang tidak tepat? Jangan salahkan Viza. Ia tidak sengaja bersin. Salahkan hidungnya yang gatal di waktu yang tidak tepat.“Bukan salahmu,” sahut Vikram. “Salah hidungmu yang berbunyi tidak tau tempat.”Viza malah mengulum senyum mendengar perkataan suaminya. Sejak kapan hidung bisa berbunyi? Kadang

    Last Updated : 2025-01-24
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 50

    “Aku menikah tanpa sepengetahuan ibu. Sebab saat itu ibuku sakit dan dirawat di rumah sakit. Pandangan pertamaku ke kamu, memaksaku untuk secepatnya menikahimu,” sahut Vikram. “Meski pernikahan kita terjadi tanpa sepengetahuan ibu, tapi aku pastikan ke kamu bahwa beliau akan menerimamu. Beliau adalah orang baik. Beliau tetap akan menerima siapa pun perempuan yang aku nikahi selagi perempuan itu adalah seorang muslim.”“Tapi apa pendapat ibumu saat tahu kamu menikah tanpa sepengetahuannya?” tanya Viza.“Jangan cemaskan apa pun, beliau pasti memahami situasi ini.”Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki menuruni anak tangga.Sejurus pandangan tertuju ke sumber suara. Tampak perempuan paruh baya yang masih kelihatan segar dan awet muda berjalan menuruni anak tangga. Dia adalah Fairuz, ibunya Vikram.Tatapan mata Fairuz terpusat ke wajah Viza. Ia merasa asing pada wwanita yang kini duduk bersisian dengan putranya.“Bu!” Vikram bangkit berdiri dan langsung menyalami dan mencium punggung tan

    Last Updated : 2025-01-24
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 51

    “Duduklah!” Fairuz menarikkan kursi untuk Viza.Sikap hangat itu membuat Viza patuh dan menghempas duduk di kursi yang ditarik. Fairuz tampak sangat bijaksana dan lembut, sikap dingin yang awalnya ditampilkan, kini lenyap tak berbekas.Meja makan sudah diisi dengan beberapa jenis lauk bergizi, enak semua.“Ayo, makan! Pengantin baru itu harus makan yang bergizi supaya badan tetap fit.” Fairuz mengambilkan nasi dan lauk untuk Viza.“Bu, apakah Tuan Leo nggak akan marah kalau kita duduk di meja makan begini bahkan makan tanpa seijinnya?” Rasa sungkan Viza mulau kambuh. Ia terbiasa ditindas dan dikucilkan, dianggap bahwa hidupnua tak pantas. Pada akhirnya ia meseringan merasa kerdil dan tak pantas dimana pun berada.Fairuz menatap Vikram, lalu tersenyum. “Di sini nggak ada istilah sungkan. Ibu dan Vikram ini sudah seperti keluarga sendiri bagi Leo. Dan Leo juga sudah menganggap ibu seperti orang tuanya sendiri. Fasilitas di sini dianggap seperti rumah sendiri ya!”Viza mengangguk meski t

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 127

    “Rejeki itu Allah hadirkan nggak hanya melalui tangan Vikram saja, ada banyak cara untuk kamu bisa bertahan hidup tanpa melibatkan Vikram maupun Viza,” sahut Fairuz. “Aku hanya tidak ingin berurusan dengan keluarga Bu Mulan lagi. Hubungan yang tidak baik maka lebih baik disudahi atau dijauhi, ini sama dengan menjauhi mudharat. Jadi inilah keputusanku!” Vikram lalu melenggang pergi. “Mbak Viza, kamu nggak kasian sama Bapak? Bapak lagi sakit. Ibu dan bapak nggak punya rumah hingga menumpang di rumahnya Mas Leo. Kami bahkan sekarang nggak punya penghasilan. Aku pun sedang hamil. Tolong bantu kami!” Runa memohon pada Viza, takut hidupnya akana sengsara jika tanpa pendapatan. “Mbak Viza diam-diam bisa kirimin aku uang, tolonglah Mbak. Bantu bapak berobat juga.” “Aku taat sama suamiku. Aku nggak berani berkhianat di belakangnya,” sahut Viza. “Mbak, tapi keadaan kami benar-benar down.” Wajah Runa memelas. “Kamu punya suami yang sempurna secara fisik, dia juga sehat walafiat. Insyaa

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 126

    Viza ikutan membaca tulisan itu. (Teruntuk Viza tersayang, Saat kamu membaca tulisan ini, mungkin aku sudah tiada. Atau mungkin aku telah celaka dan dalam keadaan kritis. Atau bisa saja baik-baik saja. Kemungkinan buruk itu bisa saja terjadi padaku saat aku menabrak suamimu, biarkan dia m4ti. Aku pun tak masalah jka harus meregang nyaw4 untuk kematirn Vikram. Jika bukan aku yang memilikimu, maka orang lain pun tidak boleh. Sudah sangat lama aku rencanakan kematiannya, biarlah aku ikut m4ti jika memang dikehendaki m4ti. Viza, aku sudah sangat lama memendam rasa cintaku kepadamu. Bagaimana mungkin aku merelakanmu dimiliki lelaki lain? Hidupmu hanyalah untukku. Itulah cita-citaku selama ini. Surat kaleng itu kiriman dariku. Tujuanku hanya satu, memberikan kebahagiaan untukmu. Leo telah memberikan informasi akurat untukku bisa menuliskan surat itu. Tentu saja dengan bertukar keuntungan. Aku ijinkan Leo menikahi wanita yang diam-diam dia cintai, yaitu Runa. Aku pun mendapatkan keuntun

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 125

    “Mas Vikram!” Viza menghambur dan memeluk erat suaminya. Tangisnya kembali pecah.Tubuhnya gemetar hebat dalam pelukan sang suami. Ia tak menyangka masih bisa bertemu dengan Vikram setelah mengira sang suami tak akan pernah kembali lagi.Dan kini, Viza bahkan masih bisa memegang suaminya, memeluk pria itu dengan erat.Tak lama Viza merasakan elusan di punggungnya. Deraian air mata Viza semakin deras merasakan elusan lembut itu. Artinya sang suami masih mau menerimanya dengan baik.“Mas, kupikir kita nggak akan ketemu lagi. Kupikir kamu pergi meninggalkan aku. Kamu udah janji mau menjagaku. Aku nggak mau kamu pergi. Kamu harus tepati janjiku.” Viza sesenggukan.“Tidak. Aku tidak pergi. Aku di sini,” lembut Vikram.Hati Viza basah mendengar suara lembut itu.“Mas Vikram masih sayang sama aku kan?” tanya Viza.Tak menjawab, Vikram malah mengerang. “Aaargggkh….”Viza mengernyit. Ia melepas pelukan dan memundurkan wajah, menatap sang suami bingung. “Sakit? Mana yang sakit?”“Punggung dan

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 124

    Viza memegang kepalanya, jantungnya berdetak sangat kencang. Takut sekali. Kemungkinan buruk itu sudah bertengger di kepala Viza. Tangannya gemetar saat menggeser tombol hijau. “Ha haloo…” Suara Viza lirih. “Nyonya, sebaiknya Anda segera ke rumah sakit sekarang. Maaf, kami sudah melakukan yang terbaik, tapi….” Mendengar kalimat yang diucapkan dokter, Viza sudah tahu sambungannya. Dia menjauhkan hp dari telinga. Menurunkan benda pipih itu ke bawah. Ia tak perlu mendengar sambungan kalimat dari dokter. Dengan langkah gemetar, Viza menuju ke kamar yang dituju. Tubuhnya mendadak terasa dingin. Ia menerobos masuk ke kamar sesaat setelah mendorong pintu. Suster menutup bagian wajah pasien dengan kain. Dokter melepas handscoon dan bersiap hendak keluar kamar. Dokter menunjuk Viza dan berkata, “Anda…” “Istri korban,” lirih Viza menatap sayu. “Maaf, kami sudah melakukan semaksimal mungkin, tapi sudah terlalu jauh dari kata selamat. Nyawa suami Anda tidak bisa diselamatkan. Tuhan b

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 123

    “Semua kesalahan masih bisa dimaafkan.” Fairuz berusaha menenangkan putrinya. “Vikram memang kecewa berat sama kamu, tapi pasti dia akan kembali kepadamu. Jangan khawatir ya. Ibu tahu kok bagaimana Vikram. Dia anak yang baik.” “Bagaimana kalau Mas Vikram membatalkan pesta pernikahan kami? Dia pasti nggak peduli meskipun uang milyaran yang dia gunakan untuk pesta pernikahan terbuang sia-sia.” “Nanti bisa kamu bicarakan baik-baik dengannya. Kalau hati Vikram sudah lega, dia pasti bisa diajak bicara secara dewasa kok. Ini hanya karena dia lagi emosi aja.” Viza menghela napas. “Sebenarnya, yang paling aku takutkan itu satu hal, bagaimana kalau rasa sayangnya ke aku jadi hilang gara-gara ini?” “Nggak semudah itu.” Fairuz mengusap punggung tangan putrinya dengan senyum. Perkataan Fairuz berhasil mengurangi sedikit kecemasan Viza. Meski itu hanyalah kata-kata sekedar menghibur saja, atau memang sungguhan pendapat Fairuz benar, yang jelas Viza merasa mendapat support. Brrrt brrrrt…

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 122

    Cekrek cekrek. Kilatan kamera memotret wajahnya dari berbagai sisi dan berbagai gaya pula. Bibir dibikin manyun, dibikin tersenyum, jari membingkai wajah, dan berbagai macam gaya. Viza memilih beberapa gambar dan mengirimkannya ke nomer Vikram. Tak mengapa nakal sedikit sama suami. Halal. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Caption di gambar juga dibikin nakal. ‘Mas gk pingin ketemu nih?’ ‘Aku salah, tapi aku kangen. Gimana dong?’ ‘Maafin aku ya, sayang. Pulang dong. Mau peluk.’ ‘Kalau Mas Vikram di sini, aku lepas semuanya deh.’ Pesan terkirim. Centang dua. Tapi tidak dilihat juga. Lama menunggu, bolak balik mengecek, tetap saja tidak dibaca. Duh, kok jadi cemas ya? *** Viza menggeliat di atas kasur empuk. Kasur ini memang nyaman sekali. Bikin betah berguling bebas di sini. Eh, tunggu dulu. Kok Viza sudah berada di atas kasur? Seingatnya, tadi malam ia ketiduran di kursi dekat jendela. Lalu siapa yang mengangkat badannya ke kasur dan bahkan menyelimuti dengan bed co

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 121

    Gubrak! Viza tersungkur setelah tersandung. Duh, Vikram kali ini lengah, dia tidak menangkap badan Viza. Entah pria itu sedang tidak sigap, atau memang dia sengaja tak mau menangkap badan Viza. Dada Viza yang masih dalam masa perkembangan itu sakit sekali. Kalau suami marah, efeknya Viza jatuh sendiri, bangkit pun sendiri. Tanpa bantuan. Eh, Viza melihat tangan terjulur ke depan wajahnya. Pandangan Viza naik dari telapak tangan menuju ke wajah. Wajah datar Vikram dingin sekali. Viza tersenyum menyambut tangan suaminya. “Terima kasih, Mas.” Meski dibantu dengan muma dingin, namun Viza tetap menunjukkan sikap manis. Viza sedang berusaha melukuhkan hati suaminya, maka jangan putus asa. “Diamlah supaya tidak terjatuh!” titah Vikram kemudian melenggang keluar rumah. Pria itu masih terluhat dingin. “Mas…… Tunggu….!” Viza mengejar Vikram. “Aku minta maaf. Plis, jangan marah! Mas, aku sayang kamu.” Vikram masuk ke mobil. Senyum Viza perlahan lenyap menatap mobil yang kemudian

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 120

    Hening.Beberapa detik benar-benar sunyi.Lalu terdengar suara sepatu melangkah mendekat. Vikram berada tepat di belakang Viza.Caruk leher Viza sempurna meremang. Ia kemudian bangkit berdiri, memutar badan hingga menghadap dengan Vikram. Mereka bertukar pandang.Wajah Vikram tak seperti biasanya. Pria yang selalu terlihat manis dan hangat, kini dingin. Tatapannya pun dingin.“Mas, aku…”“Aku bahkan telah membatalkan meeting dengan dua klien besar untuk makan malam kita di restoran kemarin,” potong Vikram datar. Viza semakin merasa bersalah. Aduh, bagaimana ini? Vikram pasti merasa sangat kecewa. Begitu banyak hal besar telah dia korbankan demi hal kecil bersama dengan keluarga kecilnya, tapi istrinya ini malah memporak-porandakannya.Demi apa Vikram melakukan hal itu? Tentu demi rasa sayangnya pada Viza. Huh, kenapa Viza bisa termakan ucapan si pengirim surat kaleng itu?“Maaf, aku sudah mengacaukan semuanya.” Viza berucap lirih.“Tidak ada bulan madu ke Mesir, tidak ada pesta.”“Ta

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 119

    “Ucapanku ini berlaku jika memang tuduhanmu benar, tapi kenyataannya tuduhanmu ini keliru. Kamu salah paham, Viza.” “Kalau begitu jelaskan dan luruskan dimana letak kesalahpahamanku supaya aku mengerti.” Mones mengusap air mata, tangisnya sudah terhenti. Ia menarik napas untuk menenangkan diri. “Memang benar aku mencintai Vikram sejak lama, aku menyimpan perasaan itu, aku memendamnya karena takut persahabatan kami akan rusak oleh perasaan yang nggak seharusnya. Juga karena aku takut dia akan menjauhiku saat tahu aku mencintainya,” jelas Mones. “Setahuku, Vikram hanya mencintaimu. Dia nggak pernah mencintaiku. Bahkan setelah dia mendengar pengakuanku di restoran waktu itu, bahwa aku mencintainya, responnya sangat datar. Dia bilang supaya aku profesional kerja. Sebab dia sudah beristri.” “Lalu, kartu undangan itu apa?” Viza menunjuk kartu undangan di tangan Mones. “Ini?” Mones mengangkat kartu itu. “Ini adalah salah satu bentuk dan caraku menuangkan rasa cintaku ke Vikram. Ini car

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status