Share

Part 41

Author: Emma Shu
last update Last Updated: 2025-01-23 15:31:42

Tak mau kehilangan jejak, Viza langsung meninggalkan meja. Tak sadar ia juga meninggalkan Runa sendirian.

Terlalu asik makan dengan kepala menunduk, Runa sampai tak menyadari kalau Viza berlalu pergi meninggalkannya.

Viza mengejar Leo, pria itu berjalan seorang diri. Tampilannya santai sekali. Dia bahkan terlihat seperti bukan seorang bos. Lebih seperti orang biasa yang kerjaannya nongkrong di perempatan jalan.

Sial, diantara keramaian, Viza kehilangan jejak. Kemana perginya Leo? Viza ingin mengikutinya. Ingin tahu kenapa dia tidak menggunakan jasa Vikram sebagai supir?

Viza celingukan. Ah ya sudahlah, Viza balk badan hendak kembali.

Bruk.

Tubuhnya membentur sesuatu saat berbalik.

“Tuan Leo!”

Kebetulan, Viza malah bertubrukan dengan ptia yang dia kuntiti.

Aneh, Leo malah mengangkat alis sambil menunjuk Viza.

“Siapa ya?” Leo sedang mengingat-ingat.

“Tuan Leo lupa?”

“Tuan? Jangan panggil begitu, kayak saya bangsawan saja.”

Viza malah makin bingung. Kepentok dimana kepala Leo bisa amnes
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 42

    “Sebenarnya aku malu mau bilang ini. Soalnya menyangkut perekonomian. Masalahnya, uang kuliahku macet karena satu-satunya mata pencaharian orang tuaku bangkrut. Itu loh, warung yang tempo hari pernah Tuan datangi, sekarang udah tutup.”Leo meneguk minum melalui sedotan. Lalu berdehem. Kepalanya mulai pusing dan berdenyut.“Lalu?” tanya Leo.“Aku mau…”“Runa!” potong Viza yang merasa tak enak hati. “Nggak ada apa pun, Tuan. Lupakan!”“Mbak, aku butuh uang untuk biaya kuliahku. Aku cuma mau pinjam aja sama Tuan Leo, kok Mbak Viza kayak nggak senang gitu? Mbak Viza sih santai, kuliah dapet bea siswa, lah aku?” kesal Runa.“Jadi, ini masalah uang? Kalau mau pinjam, nanti akan aku pinjamkan melalui Vikram," sahut Leo“Sungguh? Terima kasih, Tuan Leo.” Runa kembali memegang tangan Leo, membuat pria itu mamin kikuk. “Tapi kenapa harus melalui supir Tuan itu? Kenapa nggak langsung kirim saja ke aku?”“Aku tidak bisa sembarangan transfer uang. Sedangkan nomer rekening milik Vikram itu sudah t

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 43

    Sementara itu, Viza tengah menatap dua pria berjaket hitam yang berdiri di pintu dengan posiis tegap, kaki sedikit melebar, sedangkan dagu terangkat. Tubuh keduanya besar dan wajah sangar.“Siapa itu, Mbak?” Runa bersembunyi di balik badan Viza.Viza terdiam. Ia pun tak tahu siapa dua lelaki sangar itu.“Apakah kalian tahu dimana pemilik rumah ini?” tanya salah seorang pria sangar yang berdiri di depan pintu rumah yang tertutup. Dia menunjuk rumah.“Cepetan dong Mbak, maju sana. Jangan diam aja!” Runa mendorong badan Viza supaya maju.Selalu begitu. Adiknya itu kerap kali menjadikan Viza sebagai tameng dalam segala hal. Sedangkan Runa sendiri memilih untuk bersembunyi.Viza melangkah maju, bukan karena atas permintaan Runa, tapi ia sadar harus menanggapi tamu sangar yang tak dikenalnya itu.“Bapak-bapak ini siapa?” tanya Viza saat sudah berdiri di hadapan dua pria sangar itu.“Kami ingin bertemu pemilik rumah ini. Atas nama Mulan Safitri. Apa kau mengenalinya?”“Itu ibuku. Ada perlu a

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 44

    Wajah tampan Vikram berubah menegang, alisnya terangkat. Bagaimana kalau Viza curiga?Sepersekian detik, ia tampak berpikir. Namun detik berikutnya, ia dengan mudahnya mengubah ekspresinya itu menjadi tenang.“Aku dengar dari para tetangga, katanya kamu itu sering kali diperlakukan dengan tidak baik sejak kecil. Mungkin umurmu baru dua tahun, tapi sejak saat itu sudah diperlakukan dengan tidak baik. Sering terdengar tangisanmu di rumah ini. Sering kamu meminta ampun. Begitu kata mereka,” sahut Vikram.Viza tertunduk. Jika mengenang masa kecilnya, setiap orang pasti akan menitikkan air mata. Slogan ‘ibu tiri yang kejam’ itu berlaku baginya. Mulan sangat kejam, selalu memperlakukannya dengan semena-mena. Tapi Viza sudah terbiasa dengan hal itu. Ia bahkan sampai tak tahu bagaimana rasanya bahagia. Dia hanya bisa termenung dan murung. Kalau pun terselip rasa senang, itu karena ia mendapat teman di luaran.Untung saja dulu ada Bara yang sering kali membelanya setiap kali dia diperlakukan

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 45

    Beberapa detik Vikram menatap wajah Viza, tak bosan mengamatinya. Vikram lalu menggendong tubuh kecil Viza dan membawanya naik ke kasur, membaringkannya dengan pelan. Sudah dibaringkan pun, mulut kecil Viza masih menganga. Kembali Vikram tersenyum menatap mulut mungil itu. Ia pun mendaratkan bibirnya ke bibir istrinya.Nah, barulah bibir Viza membungkam. Apakah ini termasuk mencuri ciuman? Tidak! Vikram tidak mencuri ciuman. Dia hanya sednag membantu mulut Viza supaya tertutup.Setelah itu, Vikram menghabiskan pisang goreng dan teh yang sudah disediakan istrinya. Dia bergegas membawa piring kotor menuju ke dapur dan mencucinya. Berikutnya, ia ke kamar mandi, mengeluarkan pakaian yang sudah dikeringkan dan membawanya ke tiang jemuran yang ada di belakang rumah.Satu per satu kain tersebut dijemur.“Wah, Mas Vikram ini selain ganteng, rajin bantuin istri ya? Ciri-ciri suami sayang istri,” komentar tetangga yang juga tengah menjemur pakaian di belakang rumah.Beginilah jadinya kalau

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 46

    “Baru saja Bos Leo memberitahukan aku kalau Runa ingin pinjam uang untuk biaya kuliahnya, sekarang bapak juga mau pinjam uang. Aku tidak mau kelihatan seperti benalu yang memanfaatkan bos. Aku putuskan untuk membatalkan semua pinjaman, bapak sendiri yang mengingatkanku supaya tidak berlebihan meminjam uang pada bos kan?” Vikram balik badan, masuk ke rumah. Tak peduli dengan teriakan Mulan yang memanggil-manggilnya. *** Keesokan hari... “Pak, itu uang apa?” Mulan membelalak kaget melihat suaminya pulang membawa uang delapan juta. “Dari mana kamu dapat uang sebanyak ini, Pak?” “Tujuh juta untuk bayar hutang. Satu juta untukmu.” Johan memberikan uang itu kepada Mulan. “Tapi uang dari mana ini, Pak?” “Nemu tas jatuh di jalan. Ya sudah kubawa pulang saja. Lagian, tidak ada pemiliknya,” sahut Johan. “Untuk biaya kuliahku mana, Pak?” Runa tiba-tiba masuk kamar. “Aku udah seminggu diskors karena nggak bayar uang kuliah. Mas Vikram pun menolak pinjamin uang ke bosnya.” Johan han

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 47

    “Kamu itu seharusnya juga bekerja cari uang.” “Lah, aku aja nggak disekolahin kok. Seorang anak itu dibiayain, bukan disuruh biayai orang tua.” “Cari laki orang kaya sana. Biar hidupmu nggak susah," sungut Mulan. "Jadi kami bisa mengangkat derajat orang tuamu. Jangan kayak Viza, nikah sama supir. Gaji nggak seberapa. Nggak bisa bantuin orang tua. Hidupnya nggak berguna jadinya." Keduanya lalu membisu. Lelah juga berdebat. “Bu, Mas Bara di mana sih? Kok nggak pulang-pulang?” Runa mulai membuka pembicaraan. “Ibu pun nggak tau.” “Mas Bara kan bisa bantu keuangan kita.” “Entahlah.” Mulan melengos pergi menuju ke ruang tamu. *** Vikram tampak melenggang melewati ruang tamu. Dia melihat mertuanya duduk di kursi sambil memijiti kepala. Oh rupanya sang mertua sedang pusing. Vikram masuk ke kamar. Lalu langsung duduk di pinggir kasur. “Viza!” “Ya, Mas?” Viza yang tengah melipat baju itu segra meninggalkan pekerjaannya, lalu duduk di sisi sang suami. Aroma wangi Vikram meras

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 48

    “Mbak, beneran Mbak Viza mau pergi?” seru Runa menatap penuh harap pada kakaknya itu. “Ya.” “Bantu aku ketemu sama Tuan Leo ya?” Runa menatap Vikram. “Aku telepon-telepon dia tapi nggak masuk-masuk.” Vikram mengernyit. Sialan si Leo, beraninya memberikan nomer ponsel ke gadis genit dan cerewet ini! “Jadi Bos Leo memberikan nomernya kepadamu?” tanya Vikram. “Iya, tapi dia ditelepon nggak bisa. Mas Vikram bantuin aku ketemu sama dia ya! Aku benar-benar butuh bantuannya! Hidupku kacau sekali. Aku yakin dia bisa mengubah hidupku jika saja aku dan dia lebih dekat lagi. Bisa jadi dia itu jodohku kan? Aku berharap dia bersedia menikahiku,” rengek Runa panjang lebar.Vikram menarik sudut bibirnya yang tajam. Keinginan Runa tentu dinikahi lelaki kaya, sayangnya dia tidak tahu siapa lelaki yang sedang dia incar sekarang. Andai saja tahu status Leo, bisa jadi Runa kejang-kejang. “Semoga dia jodohmu!” Vikram menggandeng tangan Viza dan membawanya menuju ke jalan. *** Viza berjalan dengan

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 49

    Tubuh Viza membeku, rasanya kaku merasakan bibirnya yang bersentuhan dengan bibir suaminya. Hangat sekali rasanya.Tapi… kenapa Vikram diam saja? Lalu Viza harus bagaimana? Gugup dan bingung.Perlahan, tatapan Viza bergerak menuju ke mata Vikram. Deg!Mereka kini bersitatap. Duh! Viza makin salah tingkah. Seharusnya ia menarik badannya mundur, stelah itu masalah akan selesai. Tapi kenyataannya tubuhnya itu malah kaku dan sulit digerakkan. Tiba-tiba… bibir Vikram bergerak. Pertanda akan ada gerakan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam hal ini.“Watsiiiy…”Sial! Viza malah bersin. Vikram terkejut, sontak memundurkan kepala.“Maaf!” Viza kikuk. Mungkinkah ia bersalah sudah bersin di waktu yang tidak tepat? Jangan salahkan Viza. Ia tidak sengaja bersin. Salahkan hidungnya yang gatal di waktu yang tidak tepat.“Bukan salahmu,” sahut Vikram. “Salah hidungmu yang berbunyi tidak tau tempat.”Viza malah mengulum senyum mendengar perkataan suaminya. Sejak kapan hidung bisa berbunyi? Kadang

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 79

    Viza mendorong meja mengikuti OB yang sudah lebih dulu mendorong meja lain. Runa menyusul, mendorong meja mengiringi langkah Viza.“Ternyata Mbak Viza pantes juga pakai seragam itu! Hi hiii…” Runa mengejek Viza.Yang diejek tak merespon.Viza terus mendorong meja tanpa sedikit pun menoleh ke arah Runa yang mengiringi langkahnya.“Di sini ternyata banyak yang membuli Mbak Viza ya? Mbak Viza itu sial makanya dimana-mana nggak disukai orang, mereka bahagia sekali setiap kali melihatmu menderita,” imbuh Runa.Tak ada tanggapan dari Viza. Buang-buang tenaga bila harus menanggapinya. Biarkan saja Runa terus mengoceh sampai mulut berbuih. Palingan bete sendiri karena dicuekin.“Mbak Viza boleh aja nggak mau bantuin aku untuk bisa menikah dengan Tuan Leo, tapi sebentar lagi Mbak Viza akan kaget saat aku benar-benar dinikahi olehnya. Percayalah, aku sebentar lagi akan menjadi istri Tuan Leo yang terhormat. Ibu sudah siapkan rencana hebat untuk membuat Tuan Leo bersimpuh dan memohon kepadaku,”

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 78

    “Ada Tuhan yang mengatur hidupku. Bahkan perusahan ini juga ada dalam genggaman-Nya. Seenteng apa pun caraku mengurus perusahaan ini, jika Tuhan berkehendak untuk mensukseskannya, maka perusahaan ini akan semakin besar. Sebaliknya, segigih apa pun aku berusaha, jika Tuhan berkehendak lain, maka perusahaan ini juga akan runtuh.”Mones terdiam. Pria ini memang luar biasa. “Ini bagaimana? Sudah disusun semua?” Vikram menunjuk kertas di mejanya.Mones menatap kertas yang ditunjuk. Isinya berupa daftar susunan acara pesta besar perayaan atas pembukaan pabrik milik Vikram di Sumatera, lengkap dengan anggaran yang tersedia. Sudah ditanda tangani. Pesta diselenggarakan hari ini di sebuah indoor kantor yang luasnya mencapai hampir setengah hektar, mampu menampung lima ratus orang lebih. Sayap kesuksesan Vikram melebar. Dia pemuda yang gigih dan cerdas. Dalam waktu sekejap, mampu mengubah keadaan dengan mudah.“Aku salut padamu, baru kemarin aku melihatmu seperti gelandangan, tapi sekarang s

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 77

    “Kau lihat tadi? Mereka menuntut pertanggung jawabanmu!” Vikram menatap Leo datar.Yang ditatap menunduk, mukanya memucat pias.“Kesalahanmu fatal, Leo. Fatal! Kehamilan Runa membuatku jadi serba salah dalam mengambil tindakan!” Vikram meneguk minuman kaleng. Ia berdiri tak jauh dari jendela kamar Leo. Kini tatapannya tertuju ke luar. Rintik gerimis mulai turun di luar sana.Mungkin Runa dan orang tuanya kehujanan. Peduli amat. Vikram tak mau tahu soal itu.Leo masih menunduk, tak berani angkat suara.“Aku menginginkan kehancuran Johan dan keluarganya, aku ingin melihat mereka tersungkur, bahkan terseok, sampai hancur, tapi bukan untuk kehancuran bayi di kandungan Runa. Bayi itu suci, tidak bersalah. Maka tidak seharusnya menderita atas pebuatan orang tua jahanam yang menyengsarakanya. Kasihan sekali dia harus terlahir dari hubungan gelap kalian!” lanjut Vikram jengah.“Saya harus apa?” Leo berkata lirih.“Aku sebenarnya senang melihat Runa menderita saat tidak ada lelaki yang menikah

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 76

    “Pantas sekali keturunanmu model begini. Sifatnya pasti menurun dari orang tuanya. Tidak sopan!” Fairuz ketus.“Runa, diam! Kita ke sini untuk hal penting, kau jangan malah mengacaukan!” ucap Johan merasa tak nyaman pada Fairuz.“Loh, mereka itu di sini cuma numpang hidup, masak kamu malah patuh sama mereka? Kita nggak ada urusan sama supir dan perempuan ini!” gerutu Mulan menatap sinis pada Fairuz. “Percuma kalian kemari! Bawa pulang aib memalukan itu dan jangan pernah kembali! Kalian akan mendapatkan hukuman yang jauh lebih memalukan!” ucap Fairuz dengan suara bergetar hebat. Dia ingin sekali menjambak Mulan yang datang tanpa merasa bersalah, juga Johan yang plintat plintut, serta Runa yang angkuh dan tak tahu diri. Tapi tenaganya tak ada lagi, tenaganya terkuras oleh rasa panas yang membara dalam dada.“Kau sudah bertemu dengan putrimu. Itu maumu kan? Maka, kupikir masalah sudah selesai,” ucap Johan canggung, merasa tak nyaman.Enteng sekali lidah Johan berkata begitu. Lantas, se

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 75

    “Ada apa ini? Aku tidak pernah mengijinkan orang asing masuk ke rumah ini!” tegas Vikram. Meski tatapannya tajam penuh kebencian, namun ia tetap terlihat tenang dengan kedua tangan yang masuk ke kantong celana, dagu terangkat.Dia lupa kalau saat ini dia sedang menyamar menjadi supir. Seharusnnya bersikap seolah rumah itu bukanlah rumahnya. Tapi ia malah keceplosan, bersikap kalau ia adalah pemilik rumah.“Tidak usah kau bicara! Ini urusanku dengan Tuan Leo. Lagi pula apa hakmu atas ijin di rumah ini? Ini adalah rumah milik Tuan Leo?” sungut Johan.Gara-gara emosi, dia sampai berani marah-marah pada Vikram. Dia lupa kalau pukulan Vikram mampu memberikan dua pilihan pada korbannya. Kalau tidak rumah sakit, ya kuburan. Vikram tetap tenang. Kemarahan Johan tidak memberikan efek apa pun terhadapnya. Bahkan dia malah lanjut makan sosis di tengah keadaan genting begini.Beberapa orang keamanan muncul, berlari cepat mendekat pada Johan hendak mengamankan si biang keributan.“Sudah! Biarkan

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 74

    “Tuan Leo…!” “Aku mengantuk dan harus beristirahat!” Leo memutus ucapan Viza yang berpapasan dengannya di ruang tamu. Leo ingat pesan Vikram yang memintanya supaya menghindari Viza, jangan bicara apa pun, apa lagi membahas Runa. Leo mematuhi bosnya, tak mau sampai slah bicara dan membuat Vikram makin ngamuk. Viza sebenarnya ingin bicara soal Runa, tapi ia tak berkutik melihat Leo melenggang naik ke lantai atas meninggalkannya begitu saja. Viza tak berani bertindak lebih atau memaksa Leo untuk bicara lebih banyak, takut dianggap ngelunjak. Sudah menumpang hidup, masih berani mengganggu tuan rumah.Viza melangkah lemas menuju ke ruang depan. Apakah Runa berjata benar bahwa dia sungguh-sungguh hamil? Lalu bagaimana caranya supaya Leo mau bertanggung jawab? Tapi… ah kenapa Viza harus ikutan berpikir mengenai hal itu? Bukankah Runa adalah sosok yang selalu kejam terhadapnya?Viza berhenti saat berpapasan dengan Vikram. Duh, rumah ini padahal luas. Tapi kenapa sih ketemu Vikram terus?

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 73

    Viza menghela napas sepeninggalan mobil Vikram. Entah kenapa ia merasa Vikram sedang mempermainkan hidupnya. Ada banyak hal yang disembunyikan Vikram dan ia tak tahu itu apa.Bahkan ia merasa kalau kebaikan Vikram terhadapnya bukan semata-mata karena rasa sayang, tapi ada hal lain yang jauh lebih penting dari itu. Vikram menyayangi Viza hanya demi menyelesaikan misi lain. Langkah Viza terus gontai menyusuri trotoar. Peluh mulai membasuh tubuh. Wajah pun basah oleh siraman peluh. “Mbak Viza!”Suara ini lagi, Viza sangat mengenalnya meski tanpa harus menoleh pada si empunya suara dari arah belakang. “Mbak!” Runa berlari mengejar, lalu berdiri di hadapan Viza. Napasnya ngos-ngosan. Adiknya itu tidak lagi mengenakan seragam office girl. Sepertinya dia malu mengenakannya saat di luar kantor sehingga harus melepas dan menyimpan di loker. “Dipanggil dari tadi nggak dengar apa?” ketus Runa.“Aku nggak ingin berurusan denganmu, Runa. Kamu selalu bikin masalah sama aku. Setelah tadi kamu s

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 72

    “Jangan sentuh Viza!” tegas Vikram dingin, suaranya datar sekali.Sontak Mawar membelalak hebat. “Kamu itu supir ya! Beraninya menentangku!” Wanita itu menaikkan dagunya, angkuh.“Jangan kaitkan status sosial. Itu tidak ada sangkut pautnya!” Vikram datar sekali.“Hei, kamu nggak tau permasalahannya. Jangan asal main bela orang sembarangan. Perempuan sialan ini sudah merusak dokumenku! Lihat ini!” Mawar menunjukkan kertas yang basah dengan emosi, urat wajahnya sampai menegang. “Cara bicaramu menunjukkan kualitasmu!” Vikram melenggang pergi menggandeng Viza, tak peduli Mawar yang terus berteriak memaki mengucapkan kata-kata umpatan. Segala jenis nama-nama kebun binatang diserukan.Mawar emosi sekali akibat dokumen miliknya yang rusak.Vikram membawa Viza menjauh, lalu melepaskan tangan itu begitu saja. Dia berjalan menjauh tanpa mengatakan apa pun.Viza menatap punggung pria itu hingga menjauh. “Jangan diam kalau dibuli!” seru Vikram sebelum akhirnya menghilang dari pandangan. Bahkan

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 71

    Ternyata benar apa kata orang. Dunia magang itu keras. Akan ada banyak rintangan dan tak luput dari pembulian. Ini yang perludigaris bawahi. Jadi mesti kuatkan mental jika ingin lulus.Memang tidak semua, tapi di sini salah satunya. Melihat tatapan seram dari para senior saja sudah cukup membuat Viza memahami situasi, bahwa ia masuk di lingkungan yang tak sehat. Harus kuat mental.Seluruh staf disibukkan dengan pekerjaan. Viza memulai pekerjaan dengan sangat buruk. Dugaannya akan mendapatkan pembulian tidak meleset.Dua wanita yang menjadi pembimbingnya itu memperlakukannya dengan semena-mena. Menghardik, membentak, menyuruh-nyuruh, memaki dan menghujat. Viza harus kebal, berusaha menebalkan kuping meski rasanya kesal sekali. Dalam hati mendoakan semoga para manusia zalim ini akan mendapatkan balasan setimpal.“Hei, curut busuk! Antar tuh dokumen ke ruangan personalia!” titah Mawar menunjuk dokumen.Viza mematuhi, ia mengambil dokumen yang ditunjuk. “Ruangan personalia dimana, Kak?”

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status