“Viza! Mas pulang!” Bara melepas tas ransel besar yang menggembung, dijatuhkan begitu saja ke lantai.Pria itu tersenyum lalu melangkah maju, merentangkan kedua lengan bersiap hendak memeluk.“Mas! Aku mau pakai baju dulu!” Viza mengangkat satu tangan, isyarat menahan langkah Bara.“Iya iya, Mas tahu. Nanti saja.” Bara langsung memeluk Viza, melingkarkan lengan besarnya ke tubuh mungil Viza.Viza memberontak. Sayangnya tenaga Bara bukan tandingnya. Tubuh mungil tetap berada di dekapan Bara.“Nggak terasa, ternyata sudah sangat lama sekali Mas pergi, Mas kangen sama kamu, Dek. Kangen banget. Akhirnya Mas bisa berkumpul kembali sama kamu.” Pria berusia tiga puluh tiga tahun itu seakan lupa kalau adiknya sudah dewasa. Pelukannya sangat kencang, hampir membuat Viza kesulitan bernapas.Bara menggoyangkan tubuhnya ke samping kiri dan kanan, memutar badan Viza, lalu mengacak rambut Viza yang masih basah.“Aku juga udah lama banget nggak ngacak-ngacak rambut kamu, Dek.” Bara tertawa.“M
Last Updated : 2025-01-22 Read more