Share

Part 11

Penulis: Emma Shu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-22 09:46:59

Viza mengulang pandangan. Siapa tahu ia salah lihat. Bisa jadi seratus ribu dan matanya kurang tepat saat melihatnya.

Tapi… ternyata ia tidak salah. Setelah mengulang beberapa kali, bahkan sampai menghitung jumlah nol, memang itu seratus juta.

Kok bisa? Uang dari mana ini? Banyak sekali. Fantastis.

Viza tak pernah melihat angka sebanyak itu. Nominal terbesar di rekeningnya hanya tiga juta. Itu pun numpang lewat saja saat ada keperluan untuk bayar sesuatu via transfer.

Viza mendadak gugup. Uang segitu membuatnya jadi panas dingin.

Setelah selesai memasak, sekitar jam sepuluh dia sudah bisa membuka warung makan dan menjadi pelayan bersama Mones. Begitulah rutinitas kesehariannya.

Lelah? Jangan ditanya. Badannya sering sakit karena terkadang tak sempat makan saking sibuknya.

“Air kobokan di teko semua meja belum diisi tuh! Cepat isi! Meja ada yang belum dilap!” Mones cerewet sekali. Main tunjuk sana sini.

Dia kemudian mengambili buah-buahan dari kulkas untuk dipajang di etalase. Meskip
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 12

    Viza menyimpan hp dan menyusul ke depan, ia menyusun teko untuk cuci tangan berisi air ke meja.Pantesan Mones teriak-teriak garang begitu, rupanya ada Mulan dan Runa di meja kasir. Dua insan itu tampak sibuk menghitung uang receh pendapatan semalam.Beberapa orang pelanggan sudah duduk mengisi meja, menunggu pelayanan.Mones segera mendatangi meja yang diduduki pelanggan. “Mau pesan apa, Mas?”“Maaf, aku dilayani Viza saja!” tolak pelanggan saat dilayani oleh Mones. Pelanggan sudah sangat hafal dengan Viza. Mayoritas mereka memang menyukai pelayanan Viza yang sopan dan ramah.“Ya ampun, Viza mulu. Udah meringis gigi ampe kering juga masih ditolak,” celetuk Mones sambil garuk kepala. “Viza, layani tuh custumer.”Mones mengambil alih pekerjaan lain.Viza menghampiri dua pria yang menunggu di meja sudut. Hanya ada delapan meja, keseringan meja penuh saking ramainya.“Pesan apa, Bang?” tanya Viza. Warung itu menyediakan makan dengan cara pelayan yang mengambilkan nasi dan lauk seporsi d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 13

    Seketika Mulan membeku di tempat. Mukanya langsung menegang. Sudah capek memamerkan gigi sejak tadi, tapi sia-sia. Berharap Runa yang menjadi tempat perhatian si pria tajir melintir, malah Viza yang dicari. Mulan kesal sekali.Runa kecewa. Kenapa justru Viza yang dicari oleh pria kaya ini? “Sebelumnya, Tuan ini siapa?” Mulan balik tanya.“Aku Leonardo. Panggil saja Leo.”Viza meninggalkan tempat itu dan berlalu ke balik etalase jus yang berdekatan dengan pintu menuju dapur.Melalui posisinya, ia masih bisa melihat interaksi di dalam warung karena mereka masih satu ruangan, hanya dibatasi oleh etalase kaca saja.Viza membuat teh es dua gelas, telinganya fokus mendengarkan pembicaraan antara Mulan dan si pemuda yang bernama Leo itu.“Ada keperluan apa Anda mencari Viza?” Mulan mewawancarai. Nadanya mulai kedengaran tak suka. Bukan tak suka pada pemuda itu, tapi tak suka bila pemuda itu mencari Viza.“Ini kartu nama saya.” Pemuda itu memberikan kartu nama.Mulan membelalak sembari menut

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 14

    “Kembali ke tujuan awal saya kemari. Bisakah saya bertemu Viza?” tanya Leo yang kelihatannya tak sadar kalau wanita yang dia cari ada di sini dan tengah sibuk mondar mandir malayani pelanggan di meja lain. “Viza itu putriku,” jelas Mulan.“Oh jadi saya berbicara langsung dengan ibunya? Tepat sekali kalau begitu. Tolong pertemukan saya dengan Viza. Ada hal penting yang ingin saya sampaikan kepadanya,” sahut Leo.Pembicaraan terhenti ketika Runa muncul diantaranya dan menyuguhkan aneka macam lauk ke meja makan. Tak lupa senyum manis semanis madu dipersembahkan pula olehnya. “Silakan!” ucap Runa salah tingkah.Leo mengangguk dan menoleh singkat saja ke arah Runa.“Nah, ini putri bungsuku. Namanya Runa. Cantik kan ya? Dia masih kuliah. Sekitar setahun lagi masa kuliahnya selesai. Sudah bisa dinikahi.” Mulan merengkuh pundak Runa. “Kebetulan dia masih jomblo. Belum ada yang punya. He heee.. Tuan Leo ini sudah menikah atau belum?” “Umur memang sudah tiga puluh empat, tapi belum menikah.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 15

    “Makanlah. Kau bebas makan di sini.” Leo menunjuk meja.“Dengan senang hati, bos.” Vikram menarik kursi dan duduk, lalu menyantap makan dengan lahap, mencuil satu per satu lauk yang disajikan. “Enak sekali. Semua lauknya lezat bos.”“Tentu saja. Namanya gratis.” Leo tertawa kecil. Pandangannya kemudian kembali pada Mulan. “Jadi maksud kedatangan Tuan mengajak Vikram kemari hanya untuk memastikan apakah Vikram sudah menikah atau belum, begitu?” tanya Mulan.“Ya. Soalnya kabar pernikahan ini sangat mendadak, saya jadi ragu," jawab Leo. "Saya menyesal tidak menghadiri pernikahan supir saya ini. Sehubungan supir saya ini tidak punya uang, dia sampai harus menikahi Viza tanpa seserahan apa pun. Bahkan maharnya tanpa uang.”“Iya, maharnya baca doang. Nggak ada modal soalnya, tapi anehnya dia berani minta kawin,” celetuk Mulan sambil pura-pura senyum ramah kepada Leo.“Supir saya memang sudah lama ngebet kawin dan sekarang baru terlaksana,” ucap Leo membuat Vikram menghentikan makan sebent

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 16

    “Oh ya, Tuan Leo silakan makan. Tapi itu lauknya kok sudah dicuil semua sama supir?” Mulan menatap kesal pada semua lauk yang disajikan.“Cukup supirku saja yang mencicipi. Jika kata supirku enak, maka aku percaya pasti enak. Aku tidak bisa makan sembarangan. Semua makanku harus teruji secara klinis. Bukan maksudku mengatakan makanan di sini tidak sehat, tapi aku harus menjaga kemungkinan yang tidak diduga-duga.”“Oh nggak masalah.”“Aku permisi.” Leo bangkit berdiri.Sial, dia malah menubruk Runa yang kebetulan melangkah maju. Keadaan yang tak diduga-duga pun terjadi. Gubrak!!!Leo dan Runa terjatuh bersamaan. Tubuh Leo menelungkup di atas badan Runa.Vikram mengangkat alis sambil garuk kepala. Lalu mengembuskan napas kasar. Bagaimana mungkin sosok yang berwibawa malah jatuh kejungkang begini? Vikram menyesalkan kejadian ini.Bahkan Leo kini tengah menatap wajah Runa yang berjarak sangat dekat dengannya. Mereka merasakan napas masing-masing lawan yang menampar wajah.“Aduh, sakit!”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 17

    Loh, kok bisa? Supir menoyor kepala bosnya? Ada apa ini? Seberani itu Vikram pada bosnya? Apa alatar belakang Vikram sampai bisa bersikap begitu dan bosnya pun menerima saja? Saking berandalnya, Vikram sampai ditakuti bos sendiri.Viza tak habis pikir dengan pemandangan itu.Vikram tampak geleng-geleng kepala. Dia mengatakan sesuatu dan Leo mengangguk-anggukan kepala. Lalu ia menyingkirkan lengan Leo supaya menyingkir dari pintu mobil. Anehnya, Leo menurut saja.Viza menyusul, mendekati Leo.“Eh? Viza?” Leo kaget melihat Viza yang tiba-tiba muncul.“Mau ketemu Mas Vikram sebentar, boleh?” ujar Viza sopan.“Ya.” Leo mengangguk.Viza mengetuk kaca mobil. Di dalam, Vikram kaget melihat Viza ada di luar mobil. Segera ia menurunkan kaca mobil.“Ada apa, Viza?”“Mas, aku nggak minta kamu sampai harus pinjam uang ke bos begini hanya demi menuruti kemauan ibu.”Vikram tersenyum. Dia sangat tampan saat tersenyum begitu. “Tidak masalah.”“Tapi…”“Kalau aku berhasil mendapatkan uang itu, kam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 18

    Di sisi lain, Vikram menginjak rem, mobil yang dia kendarai pun berhenti. Wajahnya yang datar berpadu dengan tatapan datar pula, menoleh pada sosok di sampingnya, menatap Leo yang duduk manis bak pangeran dengan gaya santai sambil mainan hp, pakaian necis bahkan minyak rambut telah berhasil membuat tampilannya sempurna seperti bos beneran.Vikram menoyor kening Leo hingga terhuyung ke belakang menghantam sandaran.“Ini hukuman untukmu yang sudah berani memainkan kepala bosmu sendiri. Kenapa kau lakukan itu tadi kepadaku, hm?” tegas Vikram, tatapannya menelisik. Selalu begitu, dia datar dan dingin.“Kapan lagi bisa menoyor kepala bos kalau bukan di momen seperti tadi?” Leo tertawa kecil.“Lain kali aku tidak akan mengampunimu.”"He heee... Maaf.""Segala bilang aku ngebet kawin lagi di depan mertua." Vikram menatap gemas pada Leo yang malah cekikikan. Kemudian manik matanya memperhatikan gaya duduk Leo yang nyaris tanpa beban.“Enak sekali sekarang kau ya! Duduk santai seperti bos be

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 19

    Viza menghempaskan tubuhnya yang lelah ke kasur. Siang hari begini, ia akhirnya bisa bersitirahat juga. Tangannya merentang mencoba melepas lelah, bergerak naik turun menikmati enaknya rasanya beristirahat.Biasanya, ia pasti bekerja sampai malam. Kesibukannya melebihi kesibukan pelayan yang diberi gaji. Sedangkan dia tanpa gaji. Bekerja tanpa kata istirahat. Mulan selalu sinis bila melihatnya duduk manis walau hanya satu menit disaat tak ada pekerjaan. Bernapas pun sulit rasanya.Biarkan sekarang ia menikmati nyamannya berbaring di siang hari. Dia sudah lepas dari beban hidup yang melelahkan. Sebenarnya Viza bisa saja bekerja demi menafkahi keluarga dengan tulus jika kondisinya tidak seperti yang ia rasakan seperti sekarang. Ia nyaris seperti sapi perah yang tak diberi kesempatan untuk beristirahat di saat seluruh keluarganya duduk manis menikmati uang dari hasil kerja kerasnya.Tapi sudahlah, semuanya sudah berlalu.Kriuuuk kriuuuk… Perut Viza keroncongan. Lapar. Ini jam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22

Bab terbaru

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 79

    Viza mendorong meja mengikuti OB yang sudah lebih dulu mendorong meja lain. Runa menyusul, mendorong meja mengiringi langkah Viza.“Ternyata Mbak Viza pantes juga pakai seragam itu! Hi hiii…” Runa mengejek Viza.Yang diejek tak merespon.Viza terus mendorong meja tanpa sedikit pun menoleh ke arah Runa yang mengiringi langkahnya.“Di sini ternyata banyak yang membuli Mbak Viza ya? Mbak Viza itu sial makanya dimana-mana nggak disukai orang, mereka bahagia sekali setiap kali melihatmu menderita,” imbuh Runa.Tak ada tanggapan dari Viza. Buang-buang tenaga bila harus menanggapinya. Biarkan saja Runa terus mengoceh sampai mulut berbuih. Palingan bete sendiri karena dicuekin.“Mbak Viza boleh aja nggak mau bantuin aku untuk bisa menikah dengan Tuan Leo, tapi sebentar lagi Mbak Viza akan kaget saat aku benar-benar dinikahi olehnya. Percayalah, aku sebentar lagi akan menjadi istri Tuan Leo yang terhormat. Ibu sudah siapkan rencana hebat untuk membuat Tuan Leo bersimpuh dan memohon kepadaku,”

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 78

    “Ada Tuhan yang mengatur hidupku. Bahkan perusahan ini juga ada dalam genggaman-Nya. Seenteng apa pun caraku mengurus perusahaan ini, jika Tuhan berkehendak untuk mensukseskannya, maka perusahaan ini akan semakin besar. Sebaliknya, segigih apa pun aku berusaha, jika Tuhan berkehendak lain, maka perusahaan ini juga akan runtuh.”Mones terdiam. Pria ini memang luar biasa. “Ini bagaimana? Sudah disusun semua?” Vikram menunjuk kertas di mejanya.Mones menatap kertas yang ditunjuk. Isinya berupa daftar susunan acara pesta besar perayaan atas pembukaan pabrik milik Vikram di Sumatera, lengkap dengan anggaran yang tersedia. Sudah ditanda tangani. Pesta diselenggarakan hari ini di sebuah indoor kantor yang luasnya mencapai hampir setengah hektar, mampu menampung lima ratus orang lebih. Sayap kesuksesan Vikram melebar. Dia pemuda yang gigih dan cerdas. Dalam waktu sekejap, mampu mengubah keadaan dengan mudah.“Aku salut padamu, baru kemarin aku melihatmu seperti gelandangan, tapi sekarang s

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 77

    “Kau lihat tadi? Mereka menuntut pertanggung jawabanmu!” Vikram menatap Leo datar.Yang ditatap menunduk, mukanya memucat pias.“Kesalahanmu fatal, Leo. Fatal! Kehamilan Runa membuatku jadi serba salah dalam mengambil tindakan!” Vikram meneguk minuman kaleng. Ia berdiri tak jauh dari jendela kamar Leo. Kini tatapannya tertuju ke luar. Rintik gerimis mulai turun di luar sana.Mungkin Runa dan orang tuanya kehujanan. Peduli amat. Vikram tak mau tahu soal itu.Leo masih menunduk, tak berani angkat suara.“Aku menginginkan kehancuran Johan dan keluarganya, aku ingin melihat mereka tersungkur, bahkan terseok, sampai hancur, tapi bukan untuk kehancuran bayi di kandungan Runa. Bayi itu suci, tidak bersalah. Maka tidak seharusnya menderita atas pebuatan orang tua jahanam yang menyengsarakanya. Kasihan sekali dia harus terlahir dari hubungan gelap kalian!” lanjut Vikram jengah.“Saya harus apa?” Leo berkata lirih.“Aku sebenarnya senang melihat Runa menderita saat tidak ada lelaki yang menikah

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 76

    “Pantas sekali keturunanmu model begini. Sifatnya pasti menurun dari orang tuanya. Tidak sopan!” Fairuz ketus.“Runa, diam! Kita ke sini untuk hal penting, kau jangan malah mengacaukan!” ucap Johan merasa tak nyaman pada Fairuz.“Loh, mereka itu di sini cuma numpang hidup, masak kamu malah patuh sama mereka? Kita nggak ada urusan sama supir dan perempuan ini!” gerutu Mulan menatap sinis pada Fairuz. “Percuma kalian kemari! Bawa pulang aib memalukan itu dan jangan pernah kembali! Kalian akan mendapatkan hukuman yang jauh lebih memalukan!” ucap Fairuz dengan suara bergetar hebat. Dia ingin sekali menjambak Mulan yang datang tanpa merasa bersalah, juga Johan yang plintat plintut, serta Runa yang angkuh dan tak tahu diri. Tapi tenaganya tak ada lagi, tenaganya terkuras oleh rasa panas yang membara dalam dada.“Kau sudah bertemu dengan putrimu. Itu maumu kan? Maka, kupikir masalah sudah selesai,” ucap Johan canggung, merasa tak nyaman.Enteng sekali lidah Johan berkata begitu. Lantas, se

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 75

    “Ada apa ini? Aku tidak pernah mengijinkan orang asing masuk ke rumah ini!” tegas Vikram. Meski tatapannya tajam penuh kebencian, namun ia tetap terlihat tenang dengan kedua tangan yang masuk ke kantong celana, dagu terangkat.Dia lupa kalau saat ini dia sedang menyamar menjadi supir. Seharusnnya bersikap seolah rumah itu bukanlah rumahnya. Tapi ia malah keceplosan, bersikap kalau ia adalah pemilik rumah.“Tidak usah kau bicara! Ini urusanku dengan Tuan Leo. Lagi pula apa hakmu atas ijin di rumah ini? Ini adalah rumah milik Tuan Leo?” sungut Johan.Gara-gara emosi, dia sampai berani marah-marah pada Vikram. Dia lupa kalau pukulan Vikram mampu memberikan dua pilihan pada korbannya. Kalau tidak rumah sakit, ya kuburan. Vikram tetap tenang. Kemarahan Johan tidak memberikan efek apa pun terhadapnya. Bahkan dia malah lanjut makan sosis di tengah keadaan genting begini.Beberapa orang keamanan muncul, berlari cepat mendekat pada Johan hendak mengamankan si biang keributan.“Sudah! Biarkan

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 74

    “Tuan Leo…!” “Aku mengantuk dan harus beristirahat!” Leo memutus ucapan Viza yang berpapasan dengannya di ruang tamu. Leo ingat pesan Vikram yang memintanya supaya menghindari Viza, jangan bicara apa pun, apa lagi membahas Runa. Leo mematuhi bosnya, tak mau sampai slah bicara dan membuat Vikram makin ngamuk. Viza sebenarnya ingin bicara soal Runa, tapi ia tak berkutik melihat Leo melenggang naik ke lantai atas meninggalkannya begitu saja. Viza tak berani bertindak lebih atau memaksa Leo untuk bicara lebih banyak, takut dianggap ngelunjak. Sudah menumpang hidup, masih berani mengganggu tuan rumah.Viza melangkah lemas menuju ke ruang depan. Apakah Runa berjata benar bahwa dia sungguh-sungguh hamil? Lalu bagaimana caranya supaya Leo mau bertanggung jawab? Tapi… ah kenapa Viza harus ikutan berpikir mengenai hal itu? Bukankah Runa adalah sosok yang selalu kejam terhadapnya?Viza berhenti saat berpapasan dengan Vikram. Duh, rumah ini padahal luas. Tapi kenapa sih ketemu Vikram terus?

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 73

    Viza menghela napas sepeninggalan mobil Vikram. Entah kenapa ia merasa Vikram sedang mempermainkan hidupnya. Ada banyak hal yang disembunyikan Vikram dan ia tak tahu itu apa.Bahkan ia merasa kalau kebaikan Vikram terhadapnya bukan semata-mata karena rasa sayang, tapi ada hal lain yang jauh lebih penting dari itu. Vikram menyayangi Viza hanya demi menyelesaikan misi lain. Langkah Viza terus gontai menyusuri trotoar. Peluh mulai membasuh tubuh. Wajah pun basah oleh siraman peluh. “Mbak Viza!”Suara ini lagi, Viza sangat mengenalnya meski tanpa harus menoleh pada si empunya suara dari arah belakang. “Mbak!” Runa berlari mengejar, lalu berdiri di hadapan Viza. Napasnya ngos-ngosan. Adiknya itu tidak lagi mengenakan seragam office girl. Sepertinya dia malu mengenakannya saat di luar kantor sehingga harus melepas dan menyimpan di loker. “Dipanggil dari tadi nggak dengar apa?” ketus Runa.“Aku nggak ingin berurusan denganmu, Runa. Kamu selalu bikin masalah sama aku. Setelah tadi kamu s

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 72

    “Jangan sentuh Viza!” tegas Vikram dingin, suaranya datar sekali.Sontak Mawar membelalak hebat. “Kamu itu supir ya! Beraninya menentangku!” Wanita itu menaikkan dagunya, angkuh.“Jangan kaitkan status sosial. Itu tidak ada sangkut pautnya!” Vikram datar sekali.“Hei, kamu nggak tau permasalahannya. Jangan asal main bela orang sembarangan. Perempuan sialan ini sudah merusak dokumenku! Lihat ini!” Mawar menunjukkan kertas yang basah dengan emosi, urat wajahnya sampai menegang. “Cara bicaramu menunjukkan kualitasmu!” Vikram melenggang pergi menggandeng Viza, tak peduli Mawar yang terus berteriak memaki mengucapkan kata-kata umpatan. Segala jenis nama-nama kebun binatang diserukan.Mawar emosi sekali akibat dokumen miliknya yang rusak.Vikram membawa Viza menjauh, lalu melepaskan tangan itu begitu saja. Dia berjalan menjauh tanpa mengatakan apa pun.Viza menatap punggung pria itu hingga menjauh. “Jangan diam kalau dibuli!” seru Vikram sebelum akhirnya menghilang dari pandangan. Bahkan

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 71

    Ternyata benar apa kata orang. Dunia magang itu keras. Akan ada banyak rintangan dan tak luput dari pembulian. Ini yang perludigaris bawahi. Jadi mesti kuatkan mental jika ingin lulus.Memang tidak semua, tapi di sini salah satunya. Melihat tatapan seram dari para senior saja sudah cukup membuat Viza memahami situasi, bahwa ia masuk di lingkungan yang tak sehat. Harus kuat mental.Seluruh staf disibukkan dengan pekerjaan. Viza memulai pekerjaan dengan sangat buruk. Dugaannya akan mendapatkan pembulian tidak meleset.Dua wanita yang menjadi pembimbingnya itu memperlakukannya dengan semena-mena. Menghardik, membentak, menyuruh-nyuruh, memaki dan menghujat. Viza harus kebal, berusaha menebalkan kuping meski rasanya kesal sekali. Dalam hati mendoakan semoga para manusia zalim ini akan mendapatkan balasan setimpal.“Hei, curut busuk! Antar tuh dokumen ke ruangan personalia!” titah Mawar menunjuk dokumen.Viza mematuhi, ia mengambil dokumen yang ditunjuk. “Ruangan personalia dimana, Kak?”

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status