Pelukan antara Kalingga dan Galen semakin erat, seolah ingin menghapus tahun-tahun yang hilang di antara mereka. Kalingga menangis dalam diam, jari-jarinya mencengkeram punggung putranya, seakan takut ini semua hanya mimpi. Galen pun, meski masih diselimuti kebingungan, membiarkan dirinya tenggelam dalam kehangatan itu.Tiba-tiba, langkah kaki yang mendekat membuat mereka berdua menoleh. Sosok Gala berdiri di sana, wajahnya tampak bergetar melihat pemandangan mengharukan di depannya. Ada haru yang tertahan dalam matanya, sesuatu yang selama ini juga dia kubur dalam-dalam."Galen ...." Gala berbisik, suaranya berat oleh emosi. Perlahan, dia mendekat, tangannya terangkat ragu. "Nak, kamu adalah putraku..."Tanpa menunggu jawaban, Gala merengkuh Kalingga dan Galen dalam pelukan yang lebih besar. Seketika, waktu terasa berhenti. Kalingga tersedu di dada Gala, sementara Galen berdiri di antara keduanya dengan mata membelalak."Ini ibumu yang sesungguhnya. Kalingga," lanjut Gala dengan suar
Last Updated : 2025-03-28 Read more