Aku ingin segera mengakhiri panggilan dari ibu. Jika tidak Ibu pasti akan mengorek lebih dalam lagi mengenai apa yang sedang aku hadapi sekarang. Beruntung, Salma nangis jadinya aku punya alasan untuk mengakhiri panggilan tersebut. "Bu, nanti Khansa telepon lagi, ya. Salma nangis," ucapku pada ibu. ["Tapi, Ibu belum selesai bicara Khansa!"] Protes ibuku. "Ibu mau bicara apa lagi? Enggak ada yang harus dibicarakan. Lagian Khansa baik-baik saja, ibu jangan khawatir. Ya udah Khansa tutup dulu teleponnya, ya. Assalamualaikum," aku langsung saja menutup telepon dan aku merasa lega sekarang. "Siapa?" Tanya Sinta. Ya, Sinta baru saja tiba seraya membawa Salma yang menangis kejer. "Kau datang tepat waktu, Sin,' ucapku lalu mengambil alih Salma dari pangkuan Sinta. "Apa tadi ibumu?" Tanya Sinta. Aku mengangguk, membenarkan jika yang tadi telepon adalah ibuku. "Dia sepertinya tahu jika aku ada masalah dengan kakakmu. Aku belum sanggup jika ibu harus tahu sekarang. Dia pasti akan mengol
Last Updated : 2025-02-08 Read more