Setelah melakukan kesepakatan, akhirnya Salma tetap aku bawa ke rumah mas Farhan. Jika aku di butik, ibu dan ayahku yang akan menjaganya. Jadinya kami bisa saling menjaga Salma. Biar adil. Tepat hari ini, hari pertama aku kembali pergi ke butik setelah satu Minggu ambil cuti menikah. Aku senang meskipun butikku terbilang baru ternyata sudah cukup lumayan memiliki pelanggan. Tuhan memang tahu porsi rezeki umat-Nya. "Mas, nanti enggak usah jemput, ya. kita ketemu di rumah ibuku saja," ujarku kepada mas Farhan ketika ia mengantarku ke butik. "Pokoknya mas akan tetap jemput kamu, mas mau menghabiskan banyak waktu sama kamu. Hari ini pun sebenarnya masih mau lama-lama sama Kamu, tapi pekerjaanku menumpuk. Jika dipikir pun kalau aku enggak kerja nanti siapa yang akan kasih kamu dan Salma makan? Siapa pula yang akan memenuhi kebutuhan kalian?" tutur mas Farhan, dia bahkan rela pindah kerja, ia memindahkan pusat kantornya ke Surabaya. Demi siapa? Demi aku. "Iya, iya, deh. Nanti aku ka
Terakhir Diperbarui : 2025-02-21 Baca selengkapnya