Lahat ng Kabanata ng Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder: Kabanata 201 - Kabanata 210

231 Kabanata

Bab 201 Strategi Jitu

"Tentu saja!" ucap Milla sambil tersenyum percaya diri.Dengan jemarinya yang lentik, Milla mengoperasikan laptop dengan cekatan, lalu layar pun berpindah ke tampilan halaman pemantauan data real-time."Ini adalah hasil polling interaktif yang kami luncurkan tadi malam secara daring. Karena kami memulainya cukup larut, jumlah peserta awalnya memang nggak banyak ...."Milla mulai mempresentasikan bagian perubahan taktis dalam proposalnya. "Di dalam proposal yang sempat tersebar di internet, kami tambahkan tiga varian parfum baru. Kami mendeskripsikan secara detail tiap aromanya, lalu meluncurkan voting daring.""Setiap pengguna internet bisa memilih parfum favorit mereka. Aroma dengan suara terbanyak akan menjadi kloter produksi pertama. Para partisipan yang ikut voting bisa memindai kode QR untuk mendapatkan kupon diskon, sekaligus berkesempatan menjadi pengguna awal parfum tersebut ....""Silakan lihat di sini. Lonjakan interaksi mulai sekitar pukul sembilan pagi, tepat saat para prof
Magbasa pa

Bab 202 Buruk

Di mata para investor, gelombang besar dukungan dan ekspektasi dari warganet terhadap parfum baru Grup Jauhari adalah uang! Tidak ada orang yang akan melewatkan peluang untuk menghasilkan uang!Apalagi, Bernard didukung oleh konsorsium raksasa. Jadi, jika dia bersedia berinvestasi, Milla tentu saja sangat puas. Dia langsung mengangguk mantap dan berkata, "Kalau begitu, aku terima dengan senang hati. Terima kasih atas kepercayaan Pak Bernard. Aku yakin proyek parfum terjangkau dari Grup Jauhari ini nggak akan mengecewakan Anda."Sambil bicara, pandangan Milla diam-diam menyapu ke arah Zeno. Zeno menunduk, entah apa yang sedang dipikirkannya. Namun, Milla bisa melihat jelas bahwa suasana hatinya sedang buruk.Bernard takut proyek bagus ini disambar investor lain, sehingga dia segera menginstruksikan bawahannya dari divisi bisnis untuk segera menindaklanjuti kesepakatan dengan Milla.Begitu Milla keluar dari ruang rapat, dia langsung melihat Joy yang tengah menunggu cemas di luar. Dia mem
Magbasa pa

Bab 203 Melukai Kedua Kalinya

"Untuk saat ini belum bisa dipastikan," ujar Milla sembari mengedipkan bulu matanya yang lentik. "Aku perlu menata ulang pikiranku. Tapi kamu bisa bantu aku selidiki seseorang.""Siapa yang harus diselidiki?" tanya Joy penasaran, menyadari bahwa Milla pasti sudah memiliki dugaan tertentu."Zeno, salah satu investor yang hadir hari ini," jawab Milla tenang."Siapa dia? Apa menurutmu dia bermasalah?" Joy belum pernah mendengar nama itu sebelumnya."Aku hanya mencurigainya." Milla kembali berkedip perlahan. Meskipun tidak yakin apakah Zeno benar-benar pelakunya, Milla merasa agak penasaran dengan orang ini. Jadi, tidak ada salahnya dia menyelidiki Zeno."Dia mendekat terlalu intens, terlalu ingin menarik perhatianku, membuatku merasa semuanya terlalu disengaja. Di dunia ini, nggak ada orang yang akan bersikap baik tanpa alasan," lanjutnya."Mungkin saja dia tertarik padamu?" Joy menimpali dengan nada menggoda.Milla tak kuasa tersenyum. "Menurutmu, hubungan antara laki-laki dan perempuan
Magbasa pa

Bab 204 Pernah Menyelamatkan Nyawaku

Di atas meja makan, ekspresi antusias Rafael menatap ketiga wajah yang penuh dengan rasa canggung. Suasana seketika berubah dingin dan ganjil."Ada apa ini sebenarnya?" Suara Chris terdengar semakin dalam dan berat."Kesalahpahaman." Milla buru-buru ingin menjelaskan, tapi Rafael yang seolah kehilangan akal sehat justru lebih dulu menyela, "Aku datang hari ini memang untuk meluruskan kesalahpahaman itu. Kita masih punya waktu yang panjang, aku nggak mau kamu sengaja menghindariku.""Nggak ada yang namanya waktu untuk kalian!" Chris meletakkan sendoknya, lalu berdiri dengan tegas. Tanpa banyak bicara, dia langsung menarik tangan Milla dan membawanya pergi begitu saja."Eh .... Mereka itu ...?" Rafael tertegun di tempat, wajahnya bingung dan tercengang.Joy sampai memutar bola matanya dengan kesal, "Pak Rafael, Anda tadi bilang datang untuk meluruskan kesalahpahaman, bukan? Kalau bukan karena reputasi Anda yang memang dikenal ... ya ... nggak terlalu peka, aku hampir curiga Anda sengaja
Magbasa pa

Bab 205 Yang Berlagak Mesra Itu Dia

"Beberapa waktu lalu di tim medis barat laut, saat longsor melanda, kamu mempertaruhkan nyawamu demi melindungiku, bukan begitu?" ucap Milla tenang.Kenrick menunduk sejenak, matanya berkilat, lalu menggaruk kepalanya dengan sedikit canggung."Itu sebenarnya nggak bisa dibilang aku melindungimu. Aku bahkan nyaris nggak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Kita cuma beruntung bisa selamat.""Saat nyawa dipertaruhkan, bisa masih ingat untuk melindungi orang lain, itu sudah sangat luar biasa." Milla tersenyum tipis dan melambaikan tangannya. "Aku pergi dulu. Tunggu saja kabar dari bagian HR perusahaan."Milla berbalik dan melangkah pergi dengan sikap tegas dan tenang. Dari belakang, kepala pelayan Keluarga Cahyono keluar dan berdiri di belakang Kenrick dan berkata, "Bu Milla benar-benar orang baik. Sama seperti Pak Larry di masa lalu, mata dan hatinya benar-benar bersih! Tuan Muda, mulai sekarang Tuan dan Nyonya nggak perlu khawatir lagi soal Anda ....""Dia memang baik sekali," gumam Kenri
Magbasa pa

Bab 206 Pakar Parfum

Wanita yang duduk di sebelah Preston dengan wajah menyanjung itu adalah Grace. Terakhir kali, Grace menjadi bahan ejekan dalam pesta para sosialita. Sesudahnya, beredar rumor di internet tentang hubungan gelapnya dengan pengawal prianya, membuat Keluarga Young kehilangan muka.Sepertinya Grace sudah berusaha keras mempertahankan statusnya sebagai nona bangsawan. Tak disangka, sekarang dia malah ingin kembali mencari sumber daya di dunia fashion.Saat Milla sedang berpikir, Grace yang membawa segelas anggur juga melihat ke arahnya. Tak lama kemudian, Grace mencari alasan untuk pergi dan menghampiri Milla."Kamu ini benar-benar kayak hantu yang nggak bisa diusir ya!" Grace bicara tanpa sungkan sedikit pun, "Kamu pikir cuma karena kamu menodai reputasiku, kamu bisa menjatuhkanku? Aku nggak selemah yang kamu kira. Kamu nggak tahu sehebat apa sumber dayaku di dunia fashion ini!""Oh, begitu?" Milla menanggapi dengan senyuman sinis. "Grace, kamu tahu 'kan, selama ini kamu yang mulai duluan d
Magbasa pa

Bab 207 Playboy

Di Kota Yoman, siang hari.Di luar Hotel Sevan, Sunny berdiri di bawah terik matahari, bersembunyi di belakang Vior sambil menangis. Di sampingnya, Donny menunjuknya dan memarahinya, "Anak durhaka! Kalau bukan karena kamu, keluarga kita nggak akan jatuh sampai seperti ini!"Sepuluh menit yang lalu, Sunny dan orang tuanya diusir oleh staf hotel karena tidak sanggup membayar uang sewa kamar. Mereka bertiga membawa enam koper besar, itulah seluruh harta mereka di Kota Yoman."Nangis terus! Bisa nggak kamu pakai otak sedikit?" Donny masih kesal memikirkan mereka menjadi bahan tertawaan para orang kaya, benar-benar memalukan. Apalagi, pada acara makan waktu itu yang hancur total, dia menghabiskan 4 miliar! Itu uang terakhirnya!"Sunny, kamu minta tolong lagi saja sama Pak Zeno." Vior melindungi anak perempuannya, mencoba mencari solusi. "Waktu itu 'kan Zeno yang duluan hubungi kamu, pasti dia ada rasa sama kamu .... Kalaupun nggak ada, aku dengar dia ada masalah sama Milla. Musuh Milla itu
Magbasa pa

Bab 208 Yoan Tidak Mungkin Punya Niat Jahat

Setelah Sunny pergi, Yoan benar-benar merasa mual. Nafsu makannya langsung hilang, bahkan satu suap pun tidak sanggup ditelan lagi. Dia langsung memutuskan untuk mandi, lalu tidur.Keesokan harinya, Yoan merasa ada yang tidak beres setelah dipikir-pikir lagi. Dia pun mengambil ponsel. Awalnya ingin menelepon Chris, tetapi setelah ragu-ragu, dia langsung menelepon Milla.Setelah menceritakan kejadian semalam, Milla terdiam sesaat, lalu bertanya, "Kamu yakin semua percakapan semalam sudah kamu ceritain tanpa kurang satu kata pun?""Nggak kurang satu kata pun." Yoan menjamin. "Tante, sebenarnya apa maksud Sunny? Lebih baik kamu hati-hati dalam waktu dekat ini.""Yang harus hati-hati bukan cuma aku, tapi juga kamu." Milla mengingatkan."Aku?" Yoan langsung merinding. Dia paling takut dijebak, apalagi kalau jebakannya adalah wanita. Biasanya dia selalu kena sasaran. "Tante, kamu harus bantu aku. Aku nggak mau dimarahi Om Chris lagi."Selama ini, setiap kali dia terlibat skandal, Grup Mahend
Magbasa pa

Bab 209 Tak Berdaya

Wajah Yoan dipenuhi kepanikan, sementara Milla tetap tenang. Milla berucap, "Tetap tenang. Aku jamin kamu bakal aman."Yoan mengikuti tanpa banyak bicara karena tidak ada pilihan lain. Sejak melangkah masuk ke pesta ini, dia sudah tahu malam ini tidak akan berjalan lancar.....Sebelum pesta dimulai, bawahan Joy sudah lebih dulu menguasai seluruh area. Di titik-titik penting, sudah ada detektif pribadi mereka yang berjaga.Joy berada di lantai dua dalam sebuah ruangan, mengatur semuanya dari sana. Sementara itu, Milla terus mendengarkan arahan dari earphone, berjalan bersama Yoan menuju tempat Sunny berada.Saat itu, tiba-tiba terdengar suara keras. Plak! Seketika, ruangan menjadi gelap total. Terdengar pula teriakan aneh dari seseorang. "Aaaah!""Apa yang terjadi?" Yoan yang panik pun bertanya.Dalam kegelapan, hanya cahaya dari ponsel yang kadang-kadang muncul, terlihat seperti api neraka, membuat suasana yang semakin mencekam."Listrik mati," kata Milla dengan tenang, cepat menyesua
Magbasa pa

Bab 210 Serangan Fatal

"Wah, aku suka banget sama cewek keren begini!" Pria itu mengusap mulutnya dengan tangan. "Kita semua di sini buat senang-senang, kenapa kamu serius sekali sih?""Lagian, kita bisa tabrakan di tengah-tengah kegelapan begini karena takdir. Kenapa nggak manfaatin momen ini? Di sebelah sini ada ruang privat, aku jamin kamu bakal puas!""Mau puas ya?" Milla menarik napas dalam-dalam secara diam-diam, lalu mengayunkan tas tangan ke arah kepala si pria. "Kamu mau puas, 'kan? Nih, puas!"Di dalam tas Milla ada ponsel. Dia menghantam dengan sekuat tenaga sampai pria itu meringis kesakitan. "Gila! Berani sekali kamu menyerangku!"Pria itu berusaha mencengkeram pergelangan tangan Milla, bersiap membalasnya. Namun, Milla sudah mempersiapkan diri. Dia mengangkat kaki kanannya dan menendang kemaluan pria itu. "Sudah aku kasih kesempatan, tapi kamu malah cari mati. Ya sudah, aku kabulkan keinginanmu!"Pria itu langsung meringkuk kesakitan. Milla pun memanfaatkan momen itu untuk berbalik dan pergi.N
Magbasa pa
PREV
1
...
192021222324
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status