Home / Romansa / Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder / Bab 204 Pernah Menyelamatkan Nyawaku

Share

Bab 204 Pernah Menyelamatkan Nyawaku

Author: Syakia
Di atas meja makan, ekspresi antusias Rafael menatap ketiga wajah yang penuh dengan rasa canggung. Suasana seketika berubah dingin dan ganjil.

"Ada apa ini sebenarnya?" Suara Chris terdengar semakin dalam dan berat.

"Kesalahpahaman." Milla buru-buru ingin menjelaskan, tapi Rafael yang seolah kehilangan akal sehat justru lebih dulu menyela, "Aku datang hari ini memang untuk meluruskan kesalahpahaman itu. Kita masih punya waktu yang panjang, aku nggak mau kamu sengaja menghindariku."

"Nggak ada yang namanya waktu untuk kalian!" Chris meletakkan sendoknya, lalu berdiri dengan tegas. Tanpa banyak bicara, dia langsung menarik tangan Milla dan membawanya pergi begitu saja.

"Eh .... Mereka itu ...?" Rafael tertegun di tempat, wajahnya bingung dan tercengang.

Joy sampai memutar bola matanya dengan kesal, "Pak Rafael, Anda tadi bilang datang untuk meluruskan kesalahpahaman, bukan? Kalau bukan karena reputasi Anda yang memang dikenal ... ya ... nggak terlalu peka, aku hampir curiga Anda sengaja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 205 Yang Berlagak Mesra Itu Dia

    "Beberapa waktu lalu di tim medis barat laut, saat longsor melanda, kamu mempertaruhkan nyawamu demi melindungiku, bukan begitu?" ucap Milla tenang.Kenrick menunduk sejenak, matanya berkilat, lalu menggaruk kepalanya dengan sedikit canggung."Itu sebenarnya nggak bisa dibilang aku melindungimu. Aku bahkan nyaris nggak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Kita cuma beruntung bisa selamat.""Saat nyawa dipertaruhkan, bisa masih ingat untuk melindungi orang lain, itu sudah sangat luar biasa." Milla tersenyum tipis dan melambaikan tangannya. "Aku pergi dulu. Tunggu saja kabar dari bagian HR perusahaan."Milla berbalik dan melangkah pergi dengan sikap tegas dan tenang. Dari belakang, kepala pelayan Keluarga Cahyono keluar dan berdiri di belakang Kenrick dan berkata, "Bu Milla benar-benar orang baik. Sama seperti Pak Larry di masa lalu, mata dan hatinya benar-benar bersih! Tuan Muda, mulai sekarang Tuan dan Nyonya nggak perlu khawatir lagi soal Anda ....""Dia memang baik sekali," gumam Kenri

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 206 Pakar Parfum

    Wanita yang duduk di sebelah Preston dengan wajah menyanjung itu adalah Grace. Terakhir kali, Grace menjadi bahan ejekan dalam pesta para sosialita. Sesudahnya, beredar rumor di internet tentang hubungan gelapnya dengan pengawal prianya, membuat Keluarga Young kehilangan muka.Sepertinya Grace sudah berusaha keras mempertahankan statusnya sebagai nona bangsawan. Tak disangka, sekarang dia malah ingin kembali mencari sumber daya di dunia fashion.Saat Milla sedang berpikir, Grace yang membawa segelas anggur juga melihat ke arahnya. Tak lama kemudian, Grace mencari alasan untuk pergi dan menghampiri Milla."Kamu ini benar-benar kayak hantu yang nggak bisa diusir ya!" Grace bicara tanpa sungkan sedikit pun, "Kamu pikir cuma karena kamu menodai reputasiku, kamu bisa menjatuhkanku? Aku nggak selemah yang kamu kira. Kamu nggak tahu sehebat apa sumber dayaku di dunia fashion ini!""Oh, begitu?" Milla menanggapi dengan senyuman sinis. "Grace, kamu tahu 'kan, selama ini kamu yang mulai duluan d

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 207 Playboy

    Di Kota Yoman, siang hari.Di luar Hotel Sevan, Sunny berdiri di bawah terik matahari, bersembunyi di belakang Vior sambil menangis. Di sampingnya, Donny menunjuknya dan memarahinya, "Anak durhaka! Kalau bukan karena kamu, keluarga kita nggak akan jatuh sampai seperti ini!"Sepuluh menit yang lalu, Sunny dan orang tuanya diusir oleh staf hotel karena tidak sanggup membayar uang sewa kamar. Mereka bertiga membawa enam koper besar, itulah seluruh harta mereka di Kota Yoman."Nangis terus! Bisa nggak kamu pakai otak sedikit?" Donny masih kesal memikirkan mereka menjadi bahan tertawaan para orang kaya, benar-benar memalukan. Apalagi, pada acara makan waktu itu yang hancur total, dia menghabiskan 4 miliar! Itu uang terakhirnya!"Sunny, kamu minta tolong lagi saja sama Pak Zeno." Vior melindungi anak perempuannya, mencoba mencari solusi. "Waktu itu 'kan Zeno yang duluan hubungi kamu, pasti dia ada rasa sama kamu .... Kalaupun nggak ada, aku dengar dia ada masalah sama Milla. Musuh Milla itu

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 208 Yoan Tidak Mungkin Punya Niat Jahat

    Setelah Sunny pergi, Yoan benar-benar merasa mual. Nafsu makannya langsung hilang, bahkan satu suap pun tidak sanggup ditelan lagi. Dia langsung memutuskan untuk mandi, lalu tidur.Keesokan harinya, Yoan merasa ada yang tidak beres setelah dipikir-pikir lagi. Dia pun mengambil ponsel. Awalnya ingin menelepon Chris, tetapi setelah ragu-ragu, dia langsung menelepon Milla.Setelah menceritakan kejadian semalam, Milla terdiam sesaat, lalu bertanya, "Kamu yakin semua percakapan semalam sudah kamu ceritain tanpa kurang satu kata pun?""Nggak kurang satu kata pun." Yoan menjamin. "Tante, sebenarnya apa maksud Sunny? Lebih baik kamu hati-hati dalam waktu dekat ini.""Yang harus hati-hati bukan cuma aku, tapi juga kamu." Milla mengingatkan."Aku?" Yoan langsung merinding. Dia paling takut dijebak, apalagi kalau jebakannya adalah wanita. Biasanya dia selalu kena sasaran. "Tante, kamu harus bantu aku. Aku nggak mau dimarahi Om Chris lagi."Selama ini, setiap kali dia terlibat skandal, Grup Mahend

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 209 Tak Berdaya

    Wajah Yoan dipenuhi kepanikan, sementara Milla tetap tenang. Milla berucap, "Tetap tenang. Aku jamin kamu bakal aman."Yoan mengikuti tanpa banyak bicara karena tidak ada pilihan lain. Sejak melangkah masuk ke pesta ini, dia sudah tahu malam ini tidak akan berjalan lancar.....Sebelum pesta dimulai, bawahan Joy sudah lebih dulu menguasai seluruh area. Di titik-titik penting, sudah ada detektif pribadi mereka yang berjaga.Joy berada di lantai dua dalam sebuah ruangan, mengatur semuanya dari sana. Sementara itu, Milla terus mendengarkan arahan dari earphone, berjalan bersama Yoan menuju tempat Sunny berada.Saat itu, tiba-tiba terdengar suara keras. Plak! Seketika, ruangan menjadi gelap total. Terdengar pula teriakan aneh dari seseorang. "Aaaah!""Apa yang terjadi?" Yoan yang panik pun bertanya.Dalam kegelapan, hanya cahaya dari ponsel yang kadang-kadang muncul, terlihat seperti api neraka, membuat suasana yang semakin mencekam."Listrik mati," kata Milla dengan tenang, cepat menyesua

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 210 Serangan Fatal

    "Wah, aku suka banget sama cewek keren begini!" Pria itu mengusap mulutnya dengan tangan. "Kita semua di sini buat senang-senang, kenapa kamu serius sekali sih?""Lagian, kita bisa tabrakan di tengah-tengah kegelapan begini karena takdir. Kenapa nggak manfaatin momen ini? Di sebelah sini ada ruang privat, aku jamin kamu bakal puas!""Mau puas ya?" Milla menarik napas dalam-dalam secara diam-diam, lalu mengayunkan tas tangan ke arah kepala si pria. "Kamu mau puas, 'kan? Nih, puas!"Di dalam tas Milla ada ponsel. Dia menghantam dengan sekuat tenaga sampai pria itu meringis kesakitan. "Gila! Berani sekali kamu menyerangku!"Pria itu berusaha mencengkeram pergelangan tangan Milla, bersiap membalasnya. Namun, Milla sudah mempersiapkan diri. Dia mengangkat kaki kanannya dan menendang kemaluan pria itu. "Sudah aku kasih kesempatan, tapi kamu malah cari mati. Ya sudah, aku kabulkan keinginanmu!"Pria itu langsung meringkuk kesakitan. Milla pun memanfaatkan momen itu untuk berbalik dan pergi.N

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 211 Kepercayaan Chris

    Begitu Chris memberi perintah, para pengawal di belakangnya langsung bergerak. Dipandu oleh wanita yang tadi berteriak, mereka menuju pintu ruangan yang tertutup rapat dan mengetuk pelan."Tuan Yoan? Tuan Yoan?"Di dalam ruangan terjadi pergulatan hebat sebelum akhirnya Yoan membuka pintu. Meskipun pakaiannya rapi, ekspresinya tampak tegang. Orang-orang yang menyaksikan telah diprovokasi oleh pihak tertentu, jadi langsung menyimpulkan telah terjadi kejadian yang tak senonoh di dalam sana."Kamu ini bodoh ya?" Chris mengerutkan alisnya, membentak dengan nada tidak sabar."Om ...." Yoan tidak bisa berkata apa-apa. Masa iya dia harus bilang kalau tantenya sendiri yang mendorongnya masuk ke perangkap ini?"Siapa wanita di dalam itu? Kenapa dia nggak keluar? Apa dia malu?" tanya seseorang."Aku tadi sempat lihat, kayaknya itu ... putri sulung Keluarga Jauhari! Milla!" seru wanita yang pertama kali berteriak itu."Apa?" Kerumunan langsung heboh."Putri sulung Keluarga Jauhari? Nggak nyangka

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 212 Sama-Sama Belum Menikah

    Di tengah tatapan penuh ejekan dan penasaran dari banyak orang, Sunny akhirnya mengangkat kepalanya perlahan. Tubuhnya gemetar, wajahnya pucat pasi."Itu bukan Milla ya?""Itu Sunny!"Kerumunan berseru kaget."Tuh, 'kan? Dari tadi aku udah curiga. Milla itu sosialita nomor satu di Kota Huari. Madam Besar saja sangat menghargainya. Tadi aku udah merasa nggak mungkin dia terlibat. Kalau Sunny ... dia jelas masuk daftar tersangka sejak awal!""Memangnya kapan Sunny balik ke Kota Huari? Apa netizen Kota Huari menerima kepulangannya?"Begitu melihat wajah Sunny, Chris langsung paham kenapa tadi Milla mengundangnya menonton pertunjukan. Wajah Sunny penuh dengan ekspresi tertekan, penyesalan, dan tidak percaya.Dia juga paham kenapa Sunny mengenakan gaun yang mirip dengan gaun Milla. Sepertinya, semua ini memang sudah dirancang oleh Milla."Kamu sampai bisa dijebak sama perempuan kayak gini?" Chris menoleh ke arah Yoan, memarahi dengan galak.Yoan menunduk, kelihatan sangat tertekan.Chris me

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 231 Menolong Orang

    Setelah mengucapkan kalimatnya tanpa jeda, Leon langsung masuk ke kamar. Dia menutup pintu dengan keras dan meninggalkan semua orang di luar.Milla mengedipkan mata.Sudah lama Milla tidak bersilat lidah dengan orang yang begitu menyebalkan. Tadi dia bahkan sempat berpikir untuk batal ganti kamar. Kalau Leon takut buang-buang waktu, biarkan saja dia buang lebih banyak lagi! Namun, Leon ternyata langsung menutup pintu sehingga dia tidak memiliki kesempatan untuk meledak.Asisten Graham mendekat dan bertanya hati-hati, "Gimana sekarang?""Ya mau gimana?" Anjing bisa menggigit manusia, tapi masa manusia mau menggigitnya balik?Milla langsung menarik kopernya sendiri. "Ayo, antar aku ke kamar yang baru saja."Berhubung pintu kamar lama sudah tertutup rapat dan tidak ada jalan lain, akhirnya asisten Graham pun membantu Milla pindah ke kamar di lantai paling atas.Malamnya, Agnez menelpon.Milla pun sempat menceritakan soal kejadian tadi. Agnez yang percaya takhayul, langsung menanggapi seri

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 230 Dia Narsis

    Mengingat kembali peringatan dari Silas saat pemotretan Fashion Bazaar dulu, Milla justru tidak terlalu kaget. Dia malah bertanya santai, "Dia kenapa ngotot mau tukar kamar ini?""Dia mengutus asistennya untuk menyampaikan bahwa dia selalu pakai kamar ini waktu datang ke sini sebelumnya. Jadi sekarang pun harus kamar ini juga." Asisten Graham mendengus, wajahnya penuh ketidaksabaran.Milla mengangkat alis dan langsung paham. Tanpa berpikir panjang, dia berkata, "Ya sudah, tukar saja."Namanya juga "genius", pasti banyak anehnya. Lagi pula, dia masih ingat betul peringatan Silas. Lebih baik jangan cari ribut dengan orang itu."Milla! Kamu benaran mau tukar?" Asisten itu sudah cukup dekat dengan Milla, jadi reaksinya tulus dan penuh perhatian. "Kamar yang dia tukar itu di lantai paling atas, letaknya jauh dan sepi. Kabarnya panitia sengaja kasih kamar itu buat dia, biar nggak terganggu siapa pun."Dia menghela napas panjang sebelum menambahkan, "Tapi sekarang masalahnya bukan cuma soal t

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 229 Genius Itu

    Beberapa hari lalu, Milla sebenarnya sudah pernah menanyakan hal ini pada Joy. Namun, saat itu Joy hanya mengelak. Dia bahkan sempat sengaja menghindari Milla selama beberapa hari. Tak disangka, hari ini begitu datang, Milla langsung mengungkitnya lagi."Aku nggak nerima apa-apa kok .... Aku cuma merasa dia benar-benar tulus sama kamu, jadi aku kasih sedikit saran aja," ujar Joy sambil menunduk."Saran apa?""Wanita setegar apa pun akan takluk kalau didekati terus," gumam Joy sambil menundukkan kepalanya makin rendah. Milla menghela napas. Jadi, itu alasan kenapa Chris terus datang setiap malam dan tidur di sofa? Namun, apakah dia memang tulus?Lalu, kenapa Milla malah merasa tidak aman?Milla menggeleng pelan, mengingatkan diri sendiri bahwa apakah Chris tulus atau tidak, itu bukan hal terpenting saat ini. Fokusnya adalah membantu ibunya membangkitkan kembali kejayaan Keluarga Jauhari!Tanpa ragu, dia segera menelpon untuk memerintahkan peluncuran rencana promosi seperti yang telah d

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 228 Ada Orang yang Disukainya

    Milla dan Chris sama-sama menoleh ke arah suara itu ....Terlihat orang yang datang itu membawa berbagai suplemen dalam jumlah besar, disertai dengan keranjang buah yang berlebihan. Jelas sekali dia datang untuk menjenguk orang yang sakit. Orang itu adalah Rafael.Wajah Chris langsung menggelap. Tatapannya tajam mengarah pada Rafael yang datang tanpa diundang.Rafael hanya sempat menyapanya singkat, lalu seluruh perhatiannya langsung tertuju pada Milla. "Kudengar dari adikku, kamu baru saja cedera. Tadi aku sempat ke rumah sakit, tapi kamu nggak ada .... Mau jenguk kamu saja sulit sekali ya.""Sudah, letakkan dulu barang-barangnya." Melihat Rafael yang berdiri di belakang keranjang buah itu, dia pun membuka pintu dengan tak berdaya.Rafael pun berjalan masuk ke dalam. Tentu saja, Chris juga mengambil kesempatan ini untuk ikut masuk. Selama ada rival di sini, dia tidak mungkin akan pergi!Baru saja mengobrol sebentar, Milla telah mendapat telepon dari kantor. Setelah meminta maaf, dia m

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 227 Melukai Orang Tidak Bersalah

    "Tante, meski kamu lagi bertengkar sama Paman, ada beberapa hal yang tetap saja harus dibatasi. Kalau sudah kejadian, nyesal belakangan juga nggak ada gunanya lagi!" ucap Yoan dengan panik, seolah takut Milla nekat melakukan sesuatu karena emosi.Milla juga kaget melihat Yoan. Dia refleks merapatkan jubah mandinya dan mendekat sambil bertanya dengan curiga, "Terus kenapa kamu ada di sini?"Milla berjalan tanpa maksud apa-apa, tapi di mata Yoan, langkah Milla terlihat mengancam. Dia pun panik dan mundur sampai terdesak ke dinding. Dengan kedua tangan menutupi dada, dia berseru, "Tante, tolong tenang ... jangan ... jangan mendekat ...."Kening Milla semakin berkerut. Dia benar-benar tak habis pikir, kenapa malam ini dua pria dari Keluarga Mahendra bergiliran muncul di kamarnya? Ada yang aneh dengan kamar ini!Tiba-tiba, suara dingin penuh amarah terdengar dari belakang mereka, "Kalian lagi ngapain?!"Ternyata saat Milla mandi terlalu lama, Chris sempat keluar ke balkon untuk menerima dua

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 226 Suasana Kali Ini Pas Sekali

    Keesokan harinya, Milla menerima pemberitahuan dari departemen bisnis bahwa Grup Mahendra telah mengambil alih hak penamaan proyek parfum terjangkau sepenuhnya.Alis Milla berkerut tipis. Dia melirik ke arah pria yang masih menjadikan ruang rawat inap sebagai kantor pribadinya, lalu bertanya pada asistennya dengan suara pelan, "Harus begini, ya?""Bu Milla, begitu Grup Mahendra turun tangan, grup lain sama sekali nggak berani ikut campur. Lagi pula, biaya hak penamaan yang mereka kasih kali ini tinggi sekali sampai nggak masuk akal," jawab asisten dari seberang telepon.Milla mengusap rambutnya dengan kesal. Pria ini benar-benar gila! Apa dia pikir bisa membeli perlawanan Milla dengan uang?Mimpi!Milla langsung menutup telepon.Meski dia tidak bisa mengubah keputusan bisnis Grup Jauhari, tapi setidaknya dia bisa menentukan di mana dirinya tinggal. Dengan cepat, dia memesan kamar hotel di dekat rumah sakit dan memberi tahu Joy untuk membantunya keluar dari rumah sakit.Dengan begitu, d

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 225 Aku yang akan Sayang Istriku Sendiri

    Di luar kamar rawat, Joy memberi Chris pelajaran singkat dengan penuh semangat dan keberanian.Saat masuk kembali ke kamar, langkah Joy begitu percaya diri. Dalam hati, dia merasa bahwa di dunia ini tak banyak orang yang bisa membuat Chris menurut ... dan ternyata dia adalah salah satunya!Sebenarnya, beberapa hari ini Milla sangat sibuk. Selain harus menghadiri sejumlah pertemuan, dia juga perlu segera menuntaskan rencana promosi peluncuran parfum pria. Ditambah lagi proyek parfum terjangkau yang akan segera diluncurkan, semua detail masih harus dia periksa dan putuskan sendiri.Namun sekarang, karena kakinya cedera dan tidak bisa hadir langsung dalam rapat, Milla memilih memfokuskan seluruh tenaganya pada progres proyek-proyek perusahaan.Agar identitasnya sebagai istri Chris tetap rahasia bagi para rekan kerja, Milla menangani seluruh urusan internal lewat rapat video. Sementara urusan promosi yang ditangani Joy, dia tangani langsung secara tatap muka.Begitu Joy kembali ke kamar sa

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 224 Pak Chris Jangan Bersikap Dingin

    "Katakan," perintah Chris dengan tatapan tajam."Sudah sejak tiga bulan lalu, ada pihak yang diam-diam membeli saham Jauhari dengan harga tinggi. Sejumlah investor ritel sudah menjual saham mereka ke institusi itu," lapor Wilson."Institusi apa?""Masih dalam penyelidikan," jawab Wilson hati-hati. "Dari luae, ini terlihat seperti perusahaan yang bersih, tapi didirikan belum lama. Menurutku ada yang mencurigakan.""Selidiki sampai tuntas."Chris memberi perintah dengan suara tegas, "Kumpulkan semua bukti selama prosesnya.""Siap! Anda tenang saja, Pak!" Wilson langsung menjawab sigap.Malam itu, Chris tidak muncul lagi.Milla mengira sikap dinginnya tadi membuat sang presdir tersinggung. Mungkin harga dirinya terluka dan dia pergi karena kesal. 'Baguslah,' pikir Milla. Setidaknya dia bisa menikmati sedikit ketenangan.Milla pun menelepon asistennya di kantor, mengatakan bahwa dia tidak bisa menghadiri konferensi industri besok. Sekalian saja istirahat total malam ini.Tak disangka, begi

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 223 Sedih karena Membuatnya Terluka

    "Apa maksudmu?"Milla merasa suasana tiba-tiba jadi aneh. Dia tetap bertanya dengan ragu, "Maksudmu perubahan setelah operasi ya?"Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, Chris tiba-tiba melangkah lebih dekat. Tubuhnya hampir menempel pada Milla, tatapannya membara menembus langsung ke matanya. Milla langsung menegang, matanya membelalak penuh kewaspadaan. Dia tidak tahu apa yang tiba-tiba merasuki pria di depannya."Kamu mau ngapain?"Chris tidak menjawab. Tubuhnya condong ke depan dan menindih tubuh Milla. Suaranya rendah, serak, dan menggoda. "Kamu pernah merasa nggak ... begitu lihat aku, seperti pernah melihatku sebelumnya?""Hah?"Milla belum sempat memahami maksudnya, bibir Chris sudah turun menghantam bibirnya dan menguasai Milla dengan penuh dominasi."Mm ... he ... hei!" Milla terkejut sejenak, lalu segera mendorongnya dengan siku.Kalau awalnya dia masih mengira Chris hanya sedang berlagak mesra, sekarang dia yakin pria itu tidak sedang bercanda. Yang dia rasakan dari pria ini

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status