All Chapters of Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder: Chapter 161 - Chapter 170

204 Chapters

Bab 161 Apa Paman Bisa Tahan?

'Baguslah kalau Om nggak datang,' batin Yoan sambil diam-diam menyimpan ponselnya ....Setelah selesai menangani dokumen di tangannya, Chris merasa ada yang aneh dengan pertanyaan Yoan tadi. Dia pun segera memerintahkan Wilson, "Cari tahu, apa yang sedang dilakukan Yoan."Tak lama kemudian, Wilson kembali melapor, "Pak Chris, Pak Yoan hari ini sedang syuting iklan kedua untuk parfum Grup Jauhari, dan ... pasangan perempuannya tiba-tiba diganti menjadi Nyonya.""Apa?"Alis Chris langsung mengernyit. Dia berkata tegas, "Bawa ke sini proposal iklan yang terakhir kali diserahkan oleh Grup Jauhari!""Baik!"Wilson tidak berani menunda. Dia segera mengambil dokumen proposal dan meletakkannya di depan Chris. Melihat desain iklan yang penuh adegan berpelukan dan mengangkat tubuh wanita, pupil mata Chris memicing tajam. Dia langsung menginstruksikan dengan suara tegas, "Ke studio sekarang juga!"....Yoan sedang syuting adegan solonya. Sementara itu, Milla duduk santai di kursi istirahat sambil
Read more

Bab 162 Chris Turun Tangan Sendiri

"Berhenti!"Fotografer menghentikan sesi pemotretan, "Kita istirahat sebentar ya, mungkin kalian kelelahan. Yoan, coba cari dulu mood-nya."Begitu keluar dari sorotan lampu dan kamera, Yoan langsung melihat Wilson yang memberi isyarat mata dari tempat tersembunyi. Dia pun buru-buru mengikutinya keluar.Di ruang istirahat, Chris sudah menunggu.Melihat tatapan Chris yang tajam dan berbahaya itu, Yoan langsung teringat momen horor saat di acara sosial para sosialita, ketika dia dipermalukan habis-habisan. Tanpa sadar, dia menutup dadanya dengan kedua tangan."Om Chris? Bukannya Anda bilang nggak akan datang?" tanya Yoan dengan hati-hati."Kalau aku nggak datang, gimana aku bisa tahu kalau kamu sudah tumbuh besar dan mulai keras kepala?" Tatapan Chris dingin menusuk."Om, tolong jangan salah paham. Tadi Om juga lihat sendiri, aku duduk diam dan nggak bergerak! Bahkan aku nggak berani lihat mata Tante! Sumpah!" Yoan buru-buru mengangkat tiga jari sebagai janji secara refleks.Chris mendeng
Read more

Bab 163 Menggaet Pria Kaya

"Pak Zeno!"Melihat pria yang familier itu, Milla langsung teringat kembali saat dia berada di Rumah Sakit Kota Cevo. Pria inilah yang datang mewakili pesta sosialita internasional untuk menjenguknya waktu itu.Milla masih ingat, nama pria ini adalah Zeno.Pria yang elegan di hadapannya itu, langsung menunjukkan sorot mata berbinar dan menggeleng takjub, "Bu Milla benar-benar luar biasa .... Bu Milla masih ingat aku?"Milla tersenyum tipis tanpa menjelaskan apa pun. Alasan nama itu melekat di ingatannya adalah karena Chris tampak sangat memperhatikan orang ini waktu itu."Boleh tahu, Bu Milla hari ini datang hanya untuk melihat-lihat, atau memang ada tanah yang sangat Anda incar?" tanya Zeno sambil berbasa-basi."Keluarga kami berencana membangun pabrik baru, dan memang ada sebidang tanah yang menarik perhatian," jawab Milla dengan tenang dan percaya diri.Zeno tersenyum sambil mengangguk. "Kebetulan, aku juga."Keduanya saling bertukar sapa dan mengobrol ringan. Mereka tidak menyadari
Read more

Bab 164 Pembawa Sial

Acara lelang pun dimulai.Beberapa tanah di awal adalah pilihan favorit. Ada yang lokasinya strategis, ada yang dekat dengan sumber air, dan ada juga yang punya nilai ekonomis tinggi, semuanya jadi rebutan.Namun, Milla tetap tenang dan tidak menunjukkan minat sedikit pun. Sesekali, dia bahkan melirik ponsel untuk melihat berita terkini.Di media sosial, Laura benar-benar sudah ditinggalkan oleh agensinya. Isi kolom komentar semuanya penuh hujatan. Yah, itu memang akibat dari perbuatannya sendiri.Menjelang akhir acara, barulah tanah terakhir yang memang diincar oleh Milla akhirnya muncul.Pembawa acara memberikan sedikit penjelasan tentang tanah tersebut, lalu mengumumkan harga pembuka, yaitu 80 miliar."Sembilan puluh miliar!"Milla mengangkat papan nomor dengan suara lantang.Beberapa pria yang duduk di barisan depan refleks menoleh ke belakang. Itu suara wanita pertama yang ikut menawar malam itu. Begitu melihat wajah cantik Milla, mereka tampak puas. Suara dan penampilannya sama-s
Read more

Bab 165 Dia Tidak Bisa Menolak

Sunny hampir tersedak ludahnya sendiri! Dia sudah mengerahkan segala cara untuk bisa mendekati Zeno. Kini setelah akhirnya berdiri begitu dekat dengannya, Milla malah menghancurkan suasana!Milla benar-benar pembawa sial dalam hidupnya!Sunny mengepalkan tangan, bibirnya sampai pucat karena terlalu keras menggigit. Dia hanya bisa menatap Zeno dan Milla yang berjalan pergi bersama dan semakin menjauh darinya."Pak Zeno, terima kasih sudah mengalah tadi," ujar Milla dengan sopan.Zeno tersenyum sambil menggeleng, "Jangan panggil aku Pak Zeno, cukup panggil Zeno saja. Ngomong-ngomong, kenapa kamu mengincar tanah itu? Menurutku, dari segi harga dan lokasi, nilai investasinya nggak terlalu tinggi."Milla pun menjelaskan tentang rencana pembangunan pabrik baru milik Grup Jauhari dan bagaimana lokasi tanah itu sangat mendukung logistik dan efisiensi. Kemudian, dia balik bertanya, "Kalau kamu sendiri? Kenapa kamu tertarik sama tanah itu? Kalau aku nggak terus menawar, tanah itu pasti sudah kam
Read more

Bab 166 Milla Adalah Pengecualiannya

Sepuluh menit kemudian.Zeno kembali muncul di hadapan Milla. "Bu Milla, kenapa kamu tiba-tiba berubah pikiran?"Milla tersenyum segan. "Pak Zeno mau dengar sejujurnya atau cuma sekadar basa-basi?"Mata Zeno berkilat dingin dan tertawa, "Coba kamu katakan dua-duanya?""Alasan palsunya, aku nggak sabar ingin membalas budi padamu. Tapi alasan sebenarnya ... aku baru tahu kalau beberapa rekan bisnis yang ingin kutemui malam ini, ternyata hadir di acara jamuan ini."Tatapan Zeno tertuju pada Milla yang berdiri di hadapannya dengan pesona yang begitu kuat. Sudut bibirnya sempat bergerak sedikit, menampakkan senyuman samar.Milla menambahkan, "Tapi memang, aku nggak suka berutang budi sama siapa pun. Jadi alasan ‘palsu’-ku tadi, sebenarnya nggak sepenuhnya palsu.""Hahaha."Zeno tertawa, "Bu Milla, kamu benar-benar wanita yang menarik."Milla tersenyum. Lengkungan di sudut bibirnya manis dan anggun.Zeno lalu menekuk sedikit lengannya, memberi isyarat agar Milla menggandengnya. Milla pun me
Read more

Bab 167 Menangis demi Dirinya

Di luar jendela toko dessert.Sebuah mobil Maybach hitam perlahan berhenti di tepi jalan. Jendela mobil turun separuh. Dari dalam, sorot mata Chris yang tajam menembus ke arah jendela kaca toko dan jatuh tepat pada sosok wanita di dalamnya.Air mata yang mengalir dari sudut mata Milla, menghujam langsung ke dasar hatinya. Apakah Milla menangis karena dirinya?Mengingat kembali ucapannya tadi, Chris merasa dirinya memang agak keterlaluan.Chris adalah pria yang rasional dan tenang. Namun hari ini, dia malah terbawa emosi dan mengucapkan kata-kata yang begitu menyakitkan. Kenapa bisa begitu?Chris menggenggam erat kemudinya dan mengernyit dalam.Saat dia hendak membuka pintu dan turun, Wilson meneleponnya.“Pak, tebakan Anda benar. Zeno memang menyuruh orangnya menyusup di acara jamuan. Tapi setelah Anda membawa Nyonya pergi, sepertinya mereka langsung membatalkan semua rencana. Kami hanya menemukan sedikit petunjuk .... Apakah Anda mau datang dan melihatnya sendiri?”"Aku mengerti, aku
Read more

Bab 168 Salah Mengenali Menantu

Milla sudah lama tidak bertemu dengan ibunya. Begitu sampai di rumah, dia langsung mandi dan mencuci muka, lalu menyelinap ke tempat tidur ibunya dengan manja dan bersikeras ingin tidur bersama.Melalui perbincangan semalaman yang penuh kehangatan, Milla merasa energi dalam dirinya yang sebelumnya hampir habis, kembali terisi penuh oleh kekuatan cinta. Dia pun merasa siap untuk kembali berjuang menghadapi dunia luar.Namun, soal pertanyaan yang masih tak kunjung dijawab oleh ibunya, Milla memilih untuk tidak mengungkitnya lagi.Keesokan harinya, Nayla beristirahat di rumah.Milla juga sengaja pulang lebih awal dari kantor karena ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama ibunya. Namun, begitu sampai di rumah, dia menerima telepon dari asistennya yang meminta izin untuk membahas tahap berikutnya dari percobaan parfum terbaru.Setelah kejadian heboh dengan Laura, uji coba berikutnya pasti akan mendapat banyak perhatian dari berbagai kalangan. Departemen parfum di Grup Jauhari pun seda
Read more

Bab 169 Dia Sedang Membujuk Milla

Haha!Chris menoleh untuk melihat Wilson sekilas. Sorot matanya tampak dingin, seakan-akan bisa membunuh orang.Ekspresi Wilson penuh penderitaan. Kalau bisa, dia ingin langsung melompat ke dalam sumur dan mengakhiri hidupnya saat itu juga. Namun, apa yang bisa dia jelaskan? Di depan Chris, dia benar-benar tidak punya hak bicara sedikit pun.Chris dan Milla melakukan pernikahan rahasia, tapi dia yang selalu dijadikan tameng di depan calon ibu mertua. Yang paling menyebalkan, Chris tidak tega memarahi Milla karena tidak menjelaskan kepada ibunya dengan baik. Setiap kali malah dia yang selalu dijadikan pelampiasan amarah!Wilson benar-benar merasa menderita!"Kalian tadi lagi ngobrol apa?" Chris akhirnya memecah keheningan yang canggung."Oh, aku sedang menceritakan masa kecil Milla pada Wilson," jawab Nayla santai."Menarik?" tanya Chris sambil melirik dingin ke arah Wilson.Wilson langsung mematung. Dia tahu betul, entah menjawab ya atau tidak, nasibnya tetap akan menderita."Itu tadi
Read more

Bab 170 Tanaman Giok

Milla berusaha keras menggigit bibirnya untuk menahan tawa.'Ada ya, orang membujuk dengan cara seperti ini? Kalau orang yang nggak tahu, bisa-bisa dikira dia sedang datang melayat.'Milla sengaja memasang wajah datar, lalu berkata, "Aku tahu diri, kok. Aku tahu aku ini seberapa penting di mata Pak Chris. Mana mungkin aku sok-sokan bikin ribut sama Anda?"Mata Chris sedikit memicing.Sejak melihat foto Milla kecil bersama ayahnya di album tadi, perasaannya sudah berubah. Memang, posisi Milla di hatinya ... seharusnya tidak boleh terlalu berat."Aku besok sudah janjian sama Pak Graham ke Kota Yoman, jadi nggak akan pulang," lanjut Milla."Ke Kota Yoman ngapain?" tanya Chris.Milla berpura-pura malas menjelaskan, lalu berkata, "Ada bunga langka namanya tanaman giok, cuma mekar di musim ini di Kota Yoman. Pak Graham mau ajak aku buat eksperimen aroma. Pak Chris nggak usah buang waktu untuk hal-hal yang nggak menarik buat Anda."Usai bicara, dia langsung berbalik dan pergi.Chris pun memer
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
21
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status