Shanti melirik Danu dengan dingin, tetapi Danu tetap terlihat tenang.“Nona Syakia sudah pertaruhkan nyawanya. Aku yakin dia pasti juga sangat ingin tahu jawabanmu.”Shanti pun terdiam sejenak. Pada akhirnya, dia menjawab, “Berhubung tekadnya sudah bulat dan Yang Mulia Kaisar juga memilihnya, aku akan hormati keputusan mereka.”Setidaknya, selama di Kuil Bulani, tidak akan ada orang yang bisa menindas Syakia.Setelah itu, Danu baru tersenyum puas. “Kalau begitu, aku harap Master Shanti bisa jaga Nona Syakia dengan baik. Aku akan kembali ke istana untuk laporkan hal ini.”...Syakia baru sadarkan diri keesokan sorenya. Setelah mengamati lingkungan di sekitar, dia sepertinya masih berada di Kuil Bulani.Ketika Syakia hendak bangkit, terdengar teguran dingin dari arah pintu, “Jangan asal gerak! Berbaring yang baik!”Itu adalah suara Shanti. Begitu mendengarnya, Syakia langsung berbaring kembali dan tidak berani bergerak. Setelah masuk ke kamar, Shanti terlebih dahulu mengganti perban di
Read more