Anisa menatap nanar kepergian suaminya. Padahal belum lama suaminya itu pulang, tapi sekarang sudah pergi lagi. Hati Anisa mendadak gelisah memikirkannya."Ya ampun Ning, kenapa melamun disitu? Nanti kesambet setan yang lewat loh." Sebuah seruan membuat Anisa menolehkan kepalanya ke samping kanan. Setelah melihat siapa yang menegurnya, Anisa mendengus. Ya siapa lagi kalau bukan Bu Indah, si pembuat onar. Anisa malas melihat Bu Indah hampir setiap hari menganggu nya."Saya kasih tahu ya Ning, kalau kebanyakan melamun nanti wajahnya banyak keriput nya. Nah kalau sudah begitu, Gus Arzan pasti bakal nyari yang masih kinyis-kinyis. Apalagi belum punya keturunan, pasti Gus Arzan tidak memberati siapapun."Kan. Sudah Anisa tebak, kedatangan Bu Indah kesini pasti hanya untuk membuatnya sakit hati."Belum punya anak kan, dan Ning Anisa juga masih muda. Berarti masih sanggup dong melihat suaminya punya anak dari orang lain?"Sebenarnya Anisa tidak mau menanggapi perkataan Bu Indah, tapi kali in
Terakhir Diperbarui : 2025-01-20 Baca selengkapnya