Semua Bab Sheyza istri rahasia : Bab 11 - Bab 20

41 Bab

Bab 11

Seorang pria jangkung bernama Noah, seorang travel agent yang baru beberapa hari ini Sheyza kenal. Mereka tak sengaja bertemu di sebuah tempat wisata. Beberapa hari yang lalu Sheyza pergi ke sebuah tempat wisata karena dirinya merasa bosan terus-terusan di apartemen, tanpa sepengetahuan Arzan tentunya. Dan siapa sangka dirinya bertemu dengan sosok Noah.Setelah beberapa saat mengobrol, Sheyza merasa nyambung dengan Noah. Dan ternyata Noah juga tinggal di apartemen yang sama dengannya cuma berbeda unit saja.Sebenarnya Noah tinggal di Bali bersama orang tuanya yang memang memiliki usaha disana. Dia di jakarta karena perjalanan bisnis dan tempat kelahirannya juga disini karena rumah neneknya disini. Jadi tak jarang juga Noah berkunjung ke Jakarta.Sheyza dan Noah sempat beberapa kali bertemu, walaupun hanya sekedar makan atau ngobrol di taman dekat apartemen."Woaahhh ini kamu beli buat aku?"Noah tersenyum senang melihat ekspresi gadis di depannya."Makasih Noah.... Makasih," Sheyza la
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Bab 12

"Kondisi pasien masih syok ringan dan terdapat luka lebam di dekat matanya. Untung saja kandungan nya tidak apa-apa." Terang dokter setelah memeriksa keadaan Sheyza. Setelah kejadian Sheyza pingsan, keduanya langsung membawa Sheyza ke rumah sakit karena panik.Apa yang disampaikan dokter itu membuat mata Noah membola, begitu juga dengan Arzan. Tubuhnya menegang, lidahnya keluar tidak mampu mengucapkan kata-kata."Is-istri saya ha-mil?""Ya. Dan kandungannya masih trimester pertama, masih tiga Minggu. Dijaga ya mas, karena trimester pertama itu sangat rentan keguguran." Jawab dokter.Arzan mengusap wajahnya. Rasa haru langsung menyeruak di dalam hatinya, tidak pernah menyangka jika istri rahasianya hamil. Dadanya berdebar kencang. Rasa syukur terus keluar dari bibir Arzan. "Lain kali kalau mau berantem di tempat yang jauh mas. Kalau perlu ke mars sekalian biar tidak kena perempuan. Kalau begini kan kasihan mbaknya. Beruntung mbaknya cuma pingsan dan lebam. Kalau sampai dedek bayinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya

Bab 13

"Jangan bicara omong kosong Babby, karena sampai kapanpun saya tidak akan menceraikan kamu. Kamu milik saya selamanya, dan kita akan membesarkan anak ini bedua."Sheyza menutup telinganya saat lagi-lagi perkataan Arzan terngiang-ngiang di kepalanya. Perkataan itu terus berdengung di telinganya. Apa maksud pria itu? Kenapa dia berbicara seperti itu??Sungguh Sheyza tidak menyangka jika Arzan akan mengatakan hal tersebut padanya.Mau sampai kapan hubungannya ini? Tidak mungkin bukan pernikahan ini dirahasiakan selamanya?Ceklekk Arzan masuk ke dalam kamar mendapati sang istri sedang meringkuk di atas tempat tidur. Padahal ini sudah sore hari tapi Sheyza belum makan sedari siang.Arzan menghampiri Sheyza lalu mengelus kepalanya lembut. Terbesit rasa sayang dalam dirinya untuk istri rahasianya ini."Babby, makan dulu. Saya sudah buatkan sop daging untuk kamu." Ucap Arzan lembut. Tadi dirinya memang sempat berbelanja untuk mengisi kulkas. Dia juga sedang ingin makan sop daging, karena bis
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya

Bab 14

"Assalamualaikum ummi," sapa Arzan lembut. Walaupun sebenarnya dia agak keberatan dengan sikap Anisa tadi yang memotong obrolan dirinya dengan ustadz Anwar, Arzan tidak mengabaikan sang ummi yang duduk di depan ndalem."Waalaikumsalam Abang, Alhamdulillah anak ummi sudah pulang. Kamu sehat kan bang? Gimana kerjaannya?" "Abang sehat ummi, Alhamdulillah semuanya lancar. Ini juga berkat doa dari ummi," jawab Arzan."Mau ummi buatkan te-""Biarkan mas Arzan istirahat dulu ya ummi, assalamualaikum," sela Anisa tanpa memperdulikan tanggalpan sang ibu mertua. Namun untungnya ummi Zulfa tidak mempermasalahkan sikap menantunya. Mungkin karena sudah ditinggal berhari-hari Anisa merasa kangen dengan suaminya.Arzan mengetatkan rahangnya mendengar Anisa menyela perkataan ummi Zulfa. Apalagi perempuan itu terus menarik tangannya tanpa persetujuan.Setelah sampai di kamar."Apa maksud kamu berbicara seperti itu?" Pekik Arzan. Emosinya sudah terpatik sedari mereka masih mengobrol dengan ustadz Anwa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya

Bab 15

Anisa menatap nanar kepergian suaminya. Padahal belum lama suaminya itu pulang, tapi sekarang sudah pergi lagi. Hati Anisa mendadak gelisah memikirkannya."Ya ampun Ning, kenapa melamun disitu? Nanti kesambet setan yang lewat loh." Sebuah seruan membuat Anisa menolehkan kepalanya ke samping kanan. Setelah melihat siapa yang menegurnya, Anisa mendengus. Ya siapa lagi kalau bukan Bu Indah, si pembuat onar. Anisa malas melihat Bu Indah hampir setiap hari menganggu nya."Saya kasih tahu ya Ning, kalau kebanyakan melamun nanti wajahnya banyak keriput nya. Nah kalau sudah begitu, Gus Arzan pasti bakal nyari yang masih kinyis-kinyis. Apalagi belum punya keturunan, pasti Gus Arzan tidak memberati siapapun."Kan. Sudah Anisa tebak, kedatangan Bu Indah kesini pasti hanya untuk membuatnya sakit hati."Belum punya anak kan, dan Ning Anisa juga masih muda. Berarti masih sanggup dong melihat suaminya punya anak dari orang lain?"Sebenarnya Anisa tidak mau menanggapi perkataan Bu Indah, tapi kali in
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-20
Baca selengkapnya

Bab 16

Arzan mengusap rambutnya kasar. Entah kenapa dirinya merasa resah dan selalu terbayang-bayang wajah istri rahasianya. Bahkan Arzan tidak berhenti tersenyum mengingat sikap Sheyza yang sudah berubah kepadanya. Dikepala Arzan berputar sikap istrinya yang sangat menggemaskan saat merengek menginginkan sesuatu.Ah jadi begini rasanya menghadapi seorang istri yang sedang hamil? Arzan sangat senang. Tidak ada rasa keberatan sama sekali, malah Arzan sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana menemani masa-masa ibu hamil.Masalah keluarga belum dia pikirkan. Arzan memilih mengesampingkan itu dulu. Dirinya akan fokus pada Sheyza dan calon anak mereka."Sepertinya makan rujak yang ada disamping toko roti enak deh." Entah kenapa Arzan malah membayangkan rujak di samping toko roti diperempatan. Hanya membayangkan saja air liurnya sudah mau menetes."Ah tidak bisa dibiarkan." Sudah ditahan, tapi rasanya malah semakin membuncah. Jadilah Arzan menghubungi Ardi untuk mengurus
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

Bab 17

"Sstt kamu jangan banyak pikiran ya. Mas janji semuanya akan baik-baik saja."Arzan mencium Sheyza, menyatukan bibir keduanya. Hingga beberapa saat, saat ciuman itu berubah intens suara dering ponsel milik Arzan memenuhi ruangan.Sheyza mendorong tubuh sang suami. "Mas angkat dulu teleponnya,"Sebenarnya Arzan malas, siapa juga yang berani menganggu waktu berduaan dirinya dengan Sheyza. "Hallo,""...."Deg"Apa?"***Noah menatap nanar pintu apartemen yang sedari tadi digedor-gedor olehnya tapi tidak ada sahutan apapun. Hatinya mendadak panas luar biasa. Apalagi saat bayang-bayang di dalam sana Sheyza sedang bermesraan dengan suaminya. Sebenarnya bukan salah Arzan maupun Sheyza jika mereka bermesraan, mengingat keduanya merupakan pasangan halal. Namun Noah tetap tidak terima, karena baginya Sheyza hanya miliknya. Tidak peduli perempuan itu sudah memiliki suami atau akan memiliki anak sekalipun. Noah beranggapan Sheyza tidak bahagia dengan pernikahannya, perempuan itu terpaksa. Noah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

Bab 18

Ummi Zulfa membuka bola matanya perlahan. Arzan yang pertama melihat langsung memanggil dokter untuk memeriksa kembali umminya karena baru saja sadar.Setelah memanggil dokter, Arzan kembali menemui ummi Zulfa."Ummi,"Ummi Zulfa menggerakkan mulutnya seperti ingin berbicara, namun suaranya tertelan tidak bisa keluar sama sekali."Ummi mau ngomong sesuatu?" Tanya Arzan saat sang ummi terus menerus menggerakkan mulutnya.Ummi Zulfa terus menerus menggerakkan bibirnya , namun suaranya hanya tertelan di tenggorokan saja tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun."Biar saya periksa dulu," ijin dokter yang melihat interaksi anak dan ibu itu.Arzan meringsut berdiri agak jauh dari dokter san seorang perawat yang ikut memeriksa keadaan sang ummi.Beberapa menit setelahnya, "Pasien dinyatakan stroke. Hal itu yang menyebabkan pasien sulit berbicara, karena hampir seluruh anggota tubuhnya tidak dapat berfungsi."DegTubuh Arzan hampir limbung setelah mendengar penuturan dokter. Rasanya dadanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

Bab 19

Hati siapa yang tidak sakit melihat istrinya tak berdaya diatas ranjang seperti ini. Bahkan untuk berbicara saja ummi Zulfa tidak bisa. Mulutnya hanya bisa bergerak perlahan tapi tidak bisa mengeluarkan suara. Tangan dan kakinya tidak bisa digerakkan. Matanya berulang kali meneteskan cairan bening.Kyai Rofiq tergugu disana. Mengucapkan istighfar berulang kali, berdoa pada Allah agar istrinya menjadi sehat seperti sedia kala.Nabila yang melihat sang ummi dan abahnya menangis pun ikut meneteskan air mata. Dirinya tidak tega melihat keadaan umminya saat ini."Ummi, ummi yang sabar ya, Allah pasti kasih kesembuhan buat ummi. Kata dokter juga ummi bisa sembuh kok. Ummi yang sabar ya," ucap Nabila.Ummi Zulfa menitihkan air matanya lagi karena tidak bisa membalas perkataan anak gadisnya. Dirinya amat sangat sedih keadaannya seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah takdir yang Allah berikan untuknya. Mau tidak mau ummi Zulfa harus ikhlas menerima semua ini."Ummi mau makan? Biar Bil
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 20

"Sayang," Arzan langsung turun dari mobil polisi dan menghampiri istrinya yang berdiri di dekat mobil polisi.Tanpa malu, Arzan menarik tubuh mungil Sheyza dan langsung memeluknya. "Ya Allah, bisa gila mas kalau kehilangan kamu Babby. Tadi mas sudah hampir lepas jantungnya karena mas pikir itu kamu." Ucap Arzan disela pelukannya.Sebenarnya Sheyza malu karena beberapa orang melihat adegan romantis mereka. Tapi Sheyza menikmati pelukan suaminya, rasanya sangat menenangkan sekali. "Mas lepas dulu, malu dilihat sama orang," bisik Sheyza di telinga sang suami.Arzan menggelengkan kepalanya, masih ingin memeluk istri rahasianya itu. Rasa khawatir mendominasi dirinya, takut jika istrinya lah yang menjadi korban kebakaran tadi."Mas, malah buat adegan drama Korea. Ini jadi lihat enggak kantong jenazahnya?" Celetuk polisi dari atas bak mobil, membuat Arzan melepaskan pelukannya. Arzan meringis melihat polisi yang masih berada di bak mobil tampak menggerutu sambil menatapnya dengan kesal."Ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status