Semua Bab Tinggalkan Suamimu, Nyonya! Tuan Pewaris Sudah Menunggu: Bab 1 - Bab 10

30 Bab

Pernikahan yang tak di inginkan

Bab 1Pernikahan yang tak di inginkan.Zelin masuk ke sebuah ruangan yang indah, baju pengantin masih melekat pada tubuhnya dengan anggun, wajahnya bersemu merah kala menatap ranjang pengantin berhiaskan mawar dengan bentuk hati di tengah nya."Ini cantik sekali." Ucapnya lirih sembari mendekat melihat bunga mawar di hadapannya, wanginya bahkan semerbak memenuhi ruangan.Lampu temaram nan cantik membut suasana kamar pengantin itu menjadi lebih hagat.Zelin memperhatikan lebih seksama kamar lelaki yang kini jadi suaminya itu, merasa kagum dengan kamar yang begitu bersih dan rapi, kamar yang di tata dengan sangat baik, sehingga Zelin merasa betah juga berada di sana.Brak!Suara pintu kamar terbuka dengan kencang membuat Zelin tersentak dan menatap ke arah pintu. Lelaki yang tak asing baginya itu sudah berdiri di dekat pintu kamar, memakai jas putih yang senada dengan gaun pengatinnya.Zelin terdiam di sudut rajang, mematap dengan perasaan tak menentu saat lelaki yang baru saja menjadik
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

2. Takdir yang Rumit

Zelin kini duduk di depan cermin kamar pengantinnya. Ranjang berhiaskan bunga itu bahkan masih utuh tak tersentuh. Ia menangis semalaman di atas karpet, hingga tak tau kapan matanya terpejam dalam sesak yang tak dapat dia ceritakan. Matanya bengkak kemerahan, bahkan dia masih kesulitan bernapas sekarang. Waktu menunjukkan pukul enam pagi, dan lelaki yang baru semalam menjadikannya istri itu masih tak terlihat.Perlahan zelin melepaskan sanggul nya, melepaskan baju pegantin dan menghapus riasan yang sejak semalam tidak sempat dia bersihkan. Tubuh kecilnya kini terlihat jelas, dia bukan wanita yang buruk, wajahnya bahkan bisa di bilang sangat mempesona, tubuh indahnya terawat, kulit nya putih bak pualam, bahkan orang tak perlu mempertanyakan siapa Zelin, sebab hanya dengan melihatnya saja, mereka akan tau wanita itu memang berkelas.Tapi apalah semua yang dia miliki, jika pada akhirnya hanyalah pernikahan semu yang dia dapatkan. Jika saja dia punya nyali untuk mengatakan tidak, tentu se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

3. Kakak Ipar Sinis

Suara bel pintu berbunyi, membuat Rani bergegas pergi ke depan dan melihat siapa yang datang. Gadis itu membuka pintu dan terkejut melihat saudara perempuan Saka sudah berdiri di depannya. "Hay Rani, Saka ada?" Belum sempat Rani menjawab, Zelinda sudah berjalan mendekati mereka "Ada siapa Rani?" Zelin yang penasaran berjalan keluar rumah juga dan melihat seorang lelaki berdiri di ambang pintu. "Eh, ini nyonya ada nyonya Stela" Ucap Rani canggung. Stela adalah kakak tertua Saka, wanita itu memang terkenal tempramen dan tak segan memaki siapapun yang menurut nya tak sesuai dengan kelasnya. "Hay Zelinda, wah sepertinya kau sangat menikmati hidup barumu ya?" Stela menatap Zelin dengan sinis, memperhatikan paras ayu Zelinda sembari menilai caranya berpakaian. Zelinda sama canggung nya dengan Rani hingga tanpa sadar dia juga memperhatikan wajah Stela yang begitu mirip dengan Saka. Dua kali mereka pernah bertemu, dan Zelinda masih tak bisa bersikap baik dengan wanita di depannya itu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

4. Saka yang liar

Stela memarkirkan mobilnya di basemen apartemen besar di kotanya, bergegas dia keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam lif. Dia menekan tombol lantai tertinggi gedung itu, menunggu dengan tak sabar lif segera membawanya ke lantai yang ia tuju. Di lantai itu hanya ada dua ruang apartemen mewah, satu milik Erlando sepupunya dari pihak ibunya dan satu lagi di beli atas nama adiknya Saka Gunawan. Meski terlihat kesal dan malas, Stela akhirnya menekan juga bel yang ada di sisi pintu. Bayang wajah menyebalkan Saka membuat dirinya harus memberi adiknya itu pelajaran Klek! Suara hendel pintu di buka, seorang wanita dengan baju tidur terbuka kini berdiri di depan Erlan, rambutnya sebahu, sedikit acak-acakan dengan wajah sembab dia menetap Stela dengan terkejut. "Ada apa? Kau seperti melihat hantu di wajahku!" Ucap Stela, dia sudah memperlihatkan rasa tak sukanya pada Clara. Stela masih menatap nyalang wanita bernama Clara itu, menunjukkan bahwa dirinya memang tak suka dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

5. Kebencian Saka

Menyadari saudaranya ini benar-benar marah sekarang, meski kesal, Saka memilih tak membahas Clara lebih dulu. "Apa maumu kak? Aku sedang tak ingin bertengkar dengan siapapun sekarang!" Saka berusaha menahan amarahnya sendiri, ia lantas berbalik dan berdiri di tengah ruangan. Stela menghela napas berat, menatap kesal pada lelaki yang hanya memikirkan dirinya sendiri itu. Jika saja bisa, saat ini juga ingin rasanya Stela menyeret Saka untuk berlutut dan meminta maaf pada Mama nya, karena entah sudah berapa kali Saka membuat masalah dalam keluarga nya.. "Harusnya aku memang menghajarmu Saka!" Ucap Stela kesal, ia serius dengan ucapannya kali ini, bukan sedang menggertak atau menakuti saudaranya. "Kenapa kau akan menghajarku?" Saka melirik dengan kesal. "Untuk menjernihkan pikiranmu yang kotor dan bodoh!" Saka tersenyum sinis, ia berjalan ke arah sofa, melemparkan dengan kesal tubuhnya ke atas busa yanh empuk dan menutupi kembali wajahnya dengan selimut. "Bangun! Aku masih be
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

6. Ketakutan Saka

Saka keluar kamar mandi, mendapati Stela masih duduk di ruang tengah apartemen nya, Saka berjalan sembari mengusap rambutnya yang basah."Kamu masih di sini? Pulang sana!" Saka meminta kakak perempuannya itu pergi, ia serasa di awasi sejak kakaknya itu datang."Kenapa? Aku hanya duduk, urus saja dirimu sekarang, pakai baju yang betul, aku bukan Clara yang tergoda melihatmu bertelanjang dada. Menjijikkan!" Stela mencemooh dengan terang-terangan lantas kembali sibuk dengan _Ultrabook_di tangannya.Saka ingin sekali membalas ucapan kakak namun bunyi ponsel membuat dia urung untuk beradu argumen lagi. Segera Saka membuka tas kecilnya di sisi ranjang, melihat nama "Mama" di layar ponsel membuat lelaki itu terdiam sebentar."Kau hubungi mama?" Tanya Saka dengan mata memicing, ia curiga pada Stela yang sudah tau masalah yang dirinya buat."Buat apa aku menghubungi mam." Ucap Stela acuh, matanya sibuk menatap layar laptopnya."Lalu kenapa mama menelepon sepagi ini?"Stela meghela napas, lant
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

7. Hasutan Clara

Setelah kepulangan Stela dari rumah Saka, Zelinda masih duduk di teras rumahnya, ia tak lagi berselera untuk makan, bahkan ingatan nya terus berputar pada kejadian demi kejadian bersama Saka.Zelinda menghela napas panjang, ia masih bimbang bagaimana menjelaskan pada keluarga nya bila bertemu nanti, dia bahkan tak tau di mana Saka sekarang, sementara mungkin saja kakeknya atau mama Saka datang ke mari hari ini.Lama Zelinda duduk diam di teras, hingga akhirnya dia memutuskan masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tengah."Nyonya tidak makan lagi?" Rani bertanya dengan pelan, gadis itu berdirii di sisi meja makan yang masih penuh."Tidak Rani, bereskan saja mejanya, bawa pulang makanan yang kamu suka juga, masih banyak makanan di situ, sayang jika akhirnya tak termakan.""Mana boleh begitu nyonya, saya bisa di pecat nanti." Rani menjawab dengan santai, namun tangannya sudah sibuk membereskan meja makan."Lalu, kemana makanan itu nanti akhirya?" "Ya di sini nyonya, kalau basi nanti di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

8. Perlawanan

Pov Zelinda.Aku selalu berharap keluar dari rumah kakekku saat menikah, aku selalu berharap pernikahan ku bisa menyelamatkan aku dari sikap egois kakek, didikan kerasnya padaku dan juga hidupku yang tersandra. Namun ternyata pernikahan ini seperti membawa aku masuk ke dalam lubang yang sama, yang bahkan lebin dalam dari apa yang aku bisa bayangkan.Saka Gunawan adalah lelaki yang meminang aku dengan baik, keluarga nya begitu baik, aku tak pernah membayangka bahwa sedikitpun di hatinya tak ada cinta untuk diriku.Lelaki itu kini berdiri di depanku, entah kenapa tiba-tiba saja dia menarik aku ke dalam kamar. Dia mendekat perlahan sekarang, membuat aku juga akhirnya mundur menjauh. Aku masih terus menatap kedua matanya dengan perasaan marah dan kecewa yang bercampur."Ganti bajumu!" Ucapnya dingin, meminta aku segera mengganti baju.Aku hanya diam, menatap nya dengan tatapan nanar, sungguh haruskah aku menjalani seumur hidup dengan lelaki tempramen sepertinya sekarang?"Kenapa masih dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

9. Sandiwara

Pov Zelinda.Aku sudah siap dengan dres berwarna merah muda, berulang kali juga ku pastikan make-up ku bisa menutupi segala memar akibat perbuatan Saka. Sejujurnya saat aku tau akan di jodohkan dengan Saka, aku menyukainya. Kami pernah bertemu beberapa kali di sebuah acara dan aku sudah jatuh hati padanya sejak pertama aku melihatnya.Saka adalah pria baik di mataku, aku menyelipkan namanya dalam doaku selama ini, ku pikir tak ada yang salah bila aku menaruh rasa padanya dulu, dan aku tak pernah membayangkan kami akhirnya akan berjodoh. Tapi aku tak pernah membayangka dia akan bersikap begitu mengerikan sekarang, setelah kami menikah.Brak! Brak!"Sampai kapan kau akan di dalam sana, ha!"Teriakan Saka dari luar membuat aku terkejut. Aku kembali menatap diri ini di kaca, bertemu dengan kolega keluarga Saka aku tak ingin membuat mama Sintia kecewa. Wanita itu sangat menyayangi aku, dan dia begitu bangga memiliki menantu seperti diriku."Zelinda! Apa yang kau lakukan di dalam sana!" Sak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

10. Noda pada gaun

Pov Zelinda.Kami tiba di depan hotel Pionix, salah satu hotel yang di miliki oleh mama Sintia. Aku pernah mendengar bahwa mama Sintia memang bukan orang biasa, selain dia cantik dan istri dari pengusaha ternama Jodi Gunawan, Mama Sintia juga anak dari salah satu pengusaha besar di Asia dan hotel ini adalah salah satu milik keluarganya."Ayo sayang, kita masuk." Mama Sintia meminta aku segera turun dari mobil dan mengikuti wanita itu masuk ke dalam lobi hotel. Aku sedikut terkejut saat baru memasuki pintu kaca nan megah, deretan staf bahan menejer hotel sudah berjajar menyambut kami dengan minuman selamat datang dan memberikan buket bunga yang cantik padaku."Selamat datang nyonya Zelinda, kami dari hotel pionix mengucapkan selamat atas pernikahan nyonya dengan tuan Saka." Seorang lelaki dengan jas yang rapi menyalami aku."Terimakasih atas sambutannya yang hangat." Aku tersenyum dengan tulus, sungguh apa yang mereka lakukan sangat menyentuhku."Mari kami antar ke ruang pertemuan nyo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status