Semua Bab Tinggalkan Suamimu, Nyonya! Tuan Pewaris Sudah Menunggu: Bab 11 - Bab 20

30 Bab

11. keegoisan

Pov Saka. Perempuan macam apa si Zelinda itu, sampai dia berani menerkamku seperti singa kelaparan. Bahkan mana masih saja bersikap baik padanya, apa mama tak tau menantu kesayangannya itu baru saja menggigit anak nb lelakinya. Tapi mana mungkin aku bercerita pada mama, dia pasti lebih nb percaya pada Zelinda. "Saka!" Mana memanggil aku yang sedang memikirkan banyak hal di dalam kepalaku ini. "Ya ma." "Cari istrimu sana, mana jadi khawatir jangan-jangan terjadi sesuatu padanya." Lagi, mama bersikap seolah dialah ibu kandung Zelinda, apa mama lupa jika akulah bc anak kandungnya. "Saka, Kenapa diam saja!" Kali ini mana menepuk pundak ku dengan kencang. "Auh... Sakit ma!" Aku berteriak terkejut. "Apasih! Mama cuma menepuk pundaknya dengan tangan bukan besi. Manja sekali!" Aku berdecak kesal, bagaimana aku tak berteriak jika mama menepuk tepat di pundak yang masih ngilu sekali karena gigitan si singa perempuan itu. Ingin rasanya aku bilang pada mama, tapi perempuan it
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

12. Tingkah Clara

Pov : SkaAku terkejut, bagaimana bisa dia merusak baju Zelinda? Mama pasti akan sangat marah jika sampai tau baju Zelinda rusak begitu saja."Ini acara penting bagi Keluarga ku Clara, mama akan memberikan sahamnya padaku sebagai hadiah pernikahan Clara""Ya lalu? Wanita itu masih baik-baik saja kan?, aku hanya merusak gaunnya, bukan hidupnya seperti dia juga merusak hidupku dan menjauhkan aku darimu!" Clara bicara begitu saja lantas berjalan keluar dari pintu darurat.Aku terdiam, apa yang Clara katakan memang benar, Zelinda masih baik-baik saja.Aku segera mengikuti Clara keluar dari pintu darurat, aku ingin dia segera pergi dari tempat ini sebelum mama atau kak Stela tau Clara ada di sini."Pergilah dari sini secepatnya Clara,aku tak mau kau terlihat dalam masalah dan membuat dirimu berada dalam kesulitan."Aku meminta Clara untuk segera pergi."Aku tak akan membuatmu dalam masalah sayang, tidak sekarang, aku tau hari ini adalah acara penting buatmu kan? Aku akan memastikan semua b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

13. Hadia Dari Mama Sintia

"Apa kau gugup?" Saka bertanya pada Zelinda dan wanita itu mengangguk dengan pelan, berulang kali terlihat menarik napasnya dalam-dalam.Mereka berjalan masuk ke tempat pesta. Ini bukanlah pesta yang resmi, hanya pertemuan bisa untuk makan siang sekaligus bercengkrama. Sintia dan Jodi langsung mendekati orang-orang penting di sana, sementara Saka masih berdiri di tepi bersama Zelinda."Jangan gugup atau orang akan menaruh curiga pada kita." Ucap Saka berusaha tersenyum pada siapapun yang melihat ke arahnya.Zelinda yang merasa semakin gugup mencengkeram lengan suaminya, membuat Saka merasa kan panas juga di tubuhnya."Lihat ini si pengantin baru." Seorang lelaki dengan stelan jas mahal berjalan di iringi beberapa lelaki bertubuh kekar mendekati Saka dan Zelinda."Hallo om Alex." Saka memeluk lelaki itu dengan erat. Mereka tampak begitu akrab nya, hingga senyum keduanya terlihat begitu lepas."Kamu beruntung punya istri seperti Zelinda, Saka. Tak satu orangpun di ruangan ini tak memuj
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-01
Baca selengkapnya

14. Kenapa harus aku?

Pov: ZelindaAku menghela napas dalam, sungguh aku tak menyangka mama Sintia akan memberikan saham dan aset Rayon miliknya sebagi milik ku juga hari ini. Aku tak pernah membayangkan akan menerima semua ini sekarang.Setelah pesta usai aku dan keluarga Saka masih berada di hotel Pionix milik Rayon Grup. Sejak keluar dari ruang pertemuan Saka terus saja bersikap dingin padaku, terlebih saat tak ada siapapun yang melihat kami."Apa kau senang sekarang tuan Putri?" Dia bertanya dengan sinis."Apa yang kau katakan? Aku tak paham."" Hah, jangan pura-pura tak tahu apapun Zelinda,. Bukankah ini bagian dari rencanamu?""Rencana? Aku tak paham maksudmu Saka.""Hah, Dasar penjilat!" Ucap Saka dengan tatapan nyalang nya kini, dia melewati aku begitu saja sekarang, seolah aku adalah musuh terbesarnya di tempat ini.'Apa dia marah padaku? Dia bersikap begitu karena saham yang mama Sintia berikan?' Aku terus bertanya dalam hatiku sendiri, sebab dia terus menggatakan aku penjilat.Aku kini kembali
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-03
Baca selengkapnya

15. Tolong Aku

Jangan tanya bagaimana takutnya Zelinda sekarang, keluar dari rumah itu tanpa baju yang pantas dan dalam rintik hujan. Jangankan membawa dompet dan segala isinya, dia bahkan tak memakai alas kaki sekarang. Jalanan mulai sepi saat Zelinda melewatinya, tak ada satupun kedaraan yang bisa dia mintai tolong sekarang.'Apakah aku benar-benar akan mati di tangan suamiku sendiri?'Pikiran itu terus berputar di dalam otaknya. Hidupnya tak pernah mendapatkan kebahagiaan. Dunia yang ia perjuangkan agar tetap bertahan serasa terus menghujamnya dengan banyak siksaan."Awas!" Teriakan seorang wanita membuat Zelinda yang berjalan sendirian terkejut dan segera menepi, tubuhnya tersungkur di tepi jalan, bajunya yang terkoyak kini basah karena air yang menggenang."Apa tak bisa jika kau berjalan lebih ketepi? Untung saja aku melihatmu, jika tidak kamu mungkin sudah tertabrak dan aku yang akan dapat masalah!"Suara wanita yang marah terdengar dengan jelas, Zelinda bahkan tak berani menatap wajah wanita
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-04
Baca selengkapnya

16. Ada Yang Mencurigakan

Rani menatap ke arah Zelinda saat mendengar pertanyaannya, namun ia kembali sibuk mengoleskan salep pada luka yang ada di tubuh Zelin."Auuww.." Zelinda tersentak saat tanpa sengaja Rani menyentuh punggung nya yang juga terluka."Apa ada luka yang lain nyonya?" Rani memberanikan diri membuka punggung Zelinda dan terkejut saat melihat luka lainnya di sana."Bagaimana bisa dia melakukan ini semua pada wanita yang bahkan sudah menjadi istrinya? Apa yang sebenarnya ada di dalam kepala Tuhan Saka!" Rani berdecak kesal, baru saja dia memberikan salep pada luka di paha Zelinda, ternyata ada luka lain yang lebih besar tersembunyi di balik baju nya."Apa aku bisa bertahan sampai akhir Rani? Bagaimana aku harus menjalani hari-hari esok." Zelinda begitu khawatir dirinya tak dapat melewati hari demi hari setelah ini."Nyonya harus bertahan, nyonya harus bilang pada keluarga nyonya, mereka pasti akan melakukan sesuatu." Rani memberikan saran, saran yang tiba-tiba saja terlintas dalam benaknya.Zel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-05
Baca selengkapnya

17. pertemuan Takdir

Melewati jalanan yang gelap dan terjal, Zelinda tiba di ujung jalan dan menemukan ada jalanan yang lebih besar."Saya hanya bisa antarkan sampai di sini saja." Rani berhenti di kegelapan, dia tak mau ada yang melihatnya di sini bersama Zelinda."Aku harus jalan kemana Rani" Zelin bertanya dengan binggung, dia tak paham jalan di sini."Ke sana, nanti di sana nyonya akan melihat rumah lain, mereka menyewakan kendaraan.""Tapi aku tak bawa apapun Rani, bagamana aku bisa menyewa kendaraan?"Rani menyentuh tangan Zelinda dan memasukkannya ke dalam saku mantel yang di berikan Rani padanya."Apa ini?" Zelinda nb terkejut saat merasakan ada sesuatu di dalam saku jaketnya."Ini hanya sesuatu yang mungkin bisa membantu nyonya. Saya harus pergi nyonya, maaf!" Rani bergegas meninggalkan Zelinda di tempat kerja berhenti tadi."Rani, tapi...."Belum sempat Zelinda bicara lagi, Rani sudah berlari masuk ke dalam gelap nya hutan dan menembus malam.Bimbang dalam kesendirian, Zelinda memutuskan untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-06
Baca selengkapnya

18. Dia berbeda

Pov. Zelinda.Aku masuk ke dalam rumah besar itu, sejujurnya aku merasa ragu sekaligus takut sekarang, terlebih lelaki itu langsung berdiri dan menatapku dengan dingin."Jadi siapa yang memintamu datang kemari?" Pertanyaan nya membuat aku sedikit tak paham. Aku kemari karena keinginanku sendiri, kenapa dia berfikir aku di minta seseorang datang kemari?"Aku tak di minta siapapun""Jangan bohong, tempat ini berada jauh di atas bukit, tak mungkin tiba-tiba kamu datang kemari." Ucapannya langsung membuat aku menelan ludah dengan sulit."Em, seseorang memberitahuku untuk datang ke sini jika....."Duduklah, aku akan buatkan minum hangat." Dia tiba-tiba saja bicara, tangannya memperhatikan jemariku yang gemetar.Ya, aku merasa sangat kedinginan sekarang, terlebih di luar, entahlah berapa suhu udara saat ini."Tidak usah, aku hanya ingin segera bisa menyewa mobil di depan."Aku menolak dengan halus, sebab tak mau membuatnya repot atau merasa aku menyusahkannya.Namun lelaki itu tetap berjal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-09
Baca selengkapnya

19. Dia siapa?

Zelinda bmasih bimbang dengan tawaran lelaki itu, mereka tak saling kenal namun lelaki yabg belum menyebutjan namanya itu berubah jadi baik dengan tiba-tiba. "Aku akan antar kau kerumahmu besok pagi, percayalah." Ucapnya dengan nada lembut, berbeda dengan caranya bicara saat pertama bertemu tadi. Zelinda terdiam sebentar, di luar hujan badai begitu kencang, dia juga tak akan bisa menyetir mobil sendirian menuruni bukit yang jelas jalannya berkelok dan terjal. Lelaki itu dengan cepat berjalan ke sisi kanan rumah itu, membuka satu pintu yang ada di dekat ruang tamu dan kini sebuah tangga ke atas terlihat dengan jelas. "Kau bisa pakai kamar di lantai atas, aku akan tidur di lantai bawah malam ini." Ucapnya menjelaskan. Ia bahkan memasang kunci pintu pada bagian dalam agar Zelinda merasa percaya padanya. "Aku letakkan kunci pintu di sini, kau bisa menguncinya jika mau, di kamar atas juga ada pintu lain dan kau juga bisa kunci lagi." Ucapannya dengan yakin, berusaha membuat Zelind
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

20. Malam Saka yang kacau

_'Sial, wanita itu pergi dari rumah. Bagaama jika dia melapor pada mama, atau bagaimana iika keluarganya sampai tahu kejadian malam ini?Tidak, aku tak hokeh membiarkan dia menceritakan pada siapapun apa yang sudal terjadi di antara kami.'_Kalimat itu terus berputar di kepala Saka, sudah berapa kali ia memutari jalan yang sama menuju rumahnya, tapi Zelinda belum juga terlihat. Dirinya terus bertanya kemana wanita itu pergi semalam ini, bakan rumah ini cukup jauh dari pusat kota dan rumah keluarganya berada di ujung lain kota ini, cukup jauh untuk membawanya kesana dengan jalan kaki semalam ini."Apa sebaiknya aku menghubungi keluarga Arden? Ah tidak, mereka bisa saja curiga padaku dajmn bertanya apa yang terjadi."Saka sungguh merasa sangat frustasi, ia menghentikan mobilnya di tengah jalan menuju rumahnya lagi, melihat ke sekitar dengan seksama lantas teringat satu rumah yang terletak di bukit atas rumahnya, rumah gadia yang bekerja di rumahnya juga."Benar, bisa saja dia di sana.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status